KEPEMIMPINAN 1. KEPEMIMPINAN 2. TEORI KEPEMIMPINAN KEMAMPUAN INDIVIDU UNTUK MEMPENGARUHI KELOMPOK MENUJU PENCAPAIAN TUJUAN. PERILAKU KEPEMEMIMPINAN ADALAH PERILA KU KHUSUS YANG MEMBEDAKAN PEMEMPIN DARI BUKAN PEMEMPIN 2. TEORI KEPEMIMPINAN a. TEORI KONTINJENSI (MODEL FIEDLER) KELOMPOK EFEKTIF TERGANTUNG PADA PENYESUAIAN YANG TE PAT ANTARA GAYA PEMIMPIN DALAM BERINTERAKSI DENGAN BA WAHAN PADA TINGKAT SITUASI TERTENTU MEMBERIKAN KENDA LI DAN PENGARUH KE PEMIMPIN ITU. KEPEMIMPINAN
KUSIONER MITRA KERJA PALING DIHINDARI (LEAST PREFFERED CO-WORKER-LPC) SUATU INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR APAKAH SESEORANG KEPEMIMINANNYA BERORIENTASI TUGAS ATAU HUBU NGAN. FIEDLER MENGIDENTIFIKASI DIMENSI UTAMA KONTINJENSI YAITU: a. HUBUNGAN PEMIMPIN-ANGGOTA, TINGKAT KEYAKINAN, KEPERCA YAAN & PENGHORAMATAN BAWAHAN TERHADAP PEMIMPIN b. STRUKTUR TUGAS, TINGKAT PROSEDURAL PENUGASAN PEKERJA AN (TERSTRUKTUR ATAU TIDAK TERSETRUKTUR) c. KEKUASAAN JABATAN, TINGKAT PENGARUH YANG DIMILIKI PEMIM PIN TERHADAP VARIABEL KEKUASAAN (MEMPERKERJAKAN, MEME CAT, MEMPROMOSIKAN, MEMECAT, MENAIKKAN GAJI) b. TEORI SUMBERDAYA KOGNITIF (JOE GARCIA) STRES SECARA NEGATIF MEMPENGARUHI SITUASI, TINGKAT INTE LEGENSIA DAN PENGALAMAN DAPAT MENGIKIS PENGARUH STRES YANG DIALAMI PEMIMPIN.
c. TEORI SITUASIONAL (HERSEY & BLANCHARD) TEORI KONTINJENSI YANG BERFOKUS PADA KESIAPAN PENGIKUT d. TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN-ANGGOTA (LEADER MEMBER EX-CHANGE-LMX) PEMIMPIN MEMBUAT KELOMPOK-DALAM DAN KELOMPOK-LUAR & BAWAHAN DENGAN STATUS KELOMPOK-DALAM AKAN BEKERJA LE BIH TINGGI, TINGKAT PENGUNDURAN LEBIH RENDAH & TINGKAT KEPUASAN KERJA LEBIH TINGGI. e. TEORI JALUR SASARAN (PART-GOAL THEORY) TUGAS PEMIMPIN ADALAH MENYERTAI BAWAHAN DALAM MERAIH TUJUAN MEREKA & MEMBERIKAN PENGARAHAN ATAU DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJAMIN TUJUAN MEREKA SELARAS DENGAN TUJUAN KESELURUHAN KELOMPOK ATAU ORGANISASI. ■ PEMIMPIN SUPORTIF, MENUNJUKKAN PERHATIAN AKAN KEBUTU HAN PENGIKUT (BAWAHANNYA) ■ PEMIMPIN PARTISIPATIF, BERKONSULTASI DENGAN BAWAHAN & MENGGUNAKAN MASUKAN MEREKA SEBELUM MENGAMBIL KEPU TUSAN
■ PEMIMPIN BERORIENTASI PRESTASI, MENETAPKAN SERANGKAIAN SASARAN YANG MENANTANG DAN MENGHARAPKAN BAWAHAN UTK BERPRESTASI PADA TINGKAT TERTINGGI BAGI MEREKA. TEORI JALUR SASARAN FAKTOR KONTINJENSI LINGKUNGAN: STRUKTUR TUGAS SISTEM OTORITAS FORMAL KELOMPOK KERJA PERILAKU PEMIMPIN: DIREKTIF PARTISIPATIF BERORIENTASI PRESTASI SUPORTIF HASIL: KINERJA KEPUASAN FAKTOR KONTINJENSI BAWAHAN: LOKUS KENDALI PENGALAMAN PERSEPSI KEMAMPUAN
3. KEPERCAYAAN 4. JENIS KEPERCAYAAN PENGHARAPAN POSITIF BAHWA ORANG LAIN TDK AKAN BERTINDAK OPRTUNISTIK. DIMENSI KEPERCAYAAN MELIPUTI: ■ INTEGRITAS (KEJUJURAN & KEBENARAN) ■ KOMPETENSI (KETRAMPILAN TEKNIS & INTERPERSONAL) ■ KONSISTENSI (KEHANDALAN & PREDIKTABILITAS) ■ LOYALITAS (MELINDUNGI & MENYELAMATKAN ORANG LAIN) ■ KETERBUKAAN (MENGUKAPKAN HAL YANG SEBENARNYA) 4. JENIS KEPERCAYAAN a. KEPERCAYAAN BERBASIS KETAKUTAN, TAKUT TINDAKAN BALASAN KEPERCAYAAN ITU DILANGGAR b. KEPERCAYAAN BERBASIS PENGETAHUAN, PREDIKTABILITAS PERI LAKU BERASAL DARI RIWAYAT INTERAKSI c. KEPERCAYAAN BERBASIS IDENTIFIKASI, RASA SALING MEMAHAMI ATAS POSISI MASING MASING DAN MENGHARGAI KEINGINAN & HA RAPAN ORANG LAIN. KEPENTINGAN BERSAMA MEMBUAT RASA SA LING MENGHORMATI.
5. KEPEMIMPINAN KARISMATIK PARA PENGIKUT TERPICU KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN HEROIK YG LUAR BIASA, KETIKA MENGAMATI PERILAKU PEMIMPINNYA. 6. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PEMMIMPIN YANG MENGINSPIRASI PENGIKUTNYA UNTUK MELAMPAU KEPENTINGAN PRIBADI MEREKA & MAMPU MEMBAWA DAMPAK MEN DALAM DAN LUAR BIASA BAGI PARA PENGIKUTNYA. ■ KHARISMATIK ■ INSPIRATIF ■ SIMULASI INTELEKTUAL ■ PERTIMBANGAN INDIVIDUAL 7. PEMIMPIN TRANSAKSIONAL PEMIMPIN YANG MEMOTIVASI PARA PENGIKUTNYA MENUJU KE SASA RAN YANG DITETAPKAN DGN MEMPERJELAS PERSYARATAN PERAN & TUGAS. ■ IMBALAN KONTINGEN ■ MANAJEMEN BERDASAR PENGECUALIAN (AKTIF & PASIF) ■ LEISSEZ-FAIRE (MELEPAS TANGGUNGJAWAB)
8. KEPEMIMPINAN VISIONER KEMAMPUAN MENCIPTAKAN & MENGARTIKULASI VISI YANG REALIS TIK, KREDIBEL & MENARIK MASA DEPAN ORGANISASI YANG SEDANG TUMBUH DAN MEMBAIK DIBANDING SAAT INI. ■ KUALITAS VISI ■ KUALITAS PEMIMPIN VISIONER 9. KECERDASAN EMOSIONAL & EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KUNCI UTAMA KECERDASAN EMOSIONAL: 1. KESADARAN DIRI (KEPERCAYAAN DIRI, REALISTIK, RASA HUMOR) 2. SWAKELOLA (LAYAK DIPERCAYA, TERBUKA & BERINTEGRITAS) 3. MOTIVASI DIRI (OPTIMESME, KOMITMEN TINGGI, KUAT) 4. EMPATI (MEMPERTAHANKAN BAKAT, PEKA THD LINGKUNGAN) 5. KETERAMPILAN SOSIAL (MEMBUAT PERUBAHAN, MEMBANGUN TIM) 10. PERAN KEPEMIMPINAN KONTEMPORER ■ BERSEDIA MEMIMPIN TIM ■ MENTORING ■ KEPEMIMPINAN-DIRI
11. TANTANGAN BAGI PEMBENTUKAN KEPEMIMPINAN a. KEPEMIMPINAN SEBAGAI ATRIBUSI, PEMIMPIN HANYA MERUPAN ATRIBUSI YANG DIBUAT ORANG TENTANG INDIVIDU LAIN b. PENGGANTI & PENETRAL KEPEMIMPINAN, MEMUSTAHILKAN PERI LAKU PEMIMPIN MEMBUAT PERBEDAAN PADA HASIL PENGIKUT 12. MENCIPTAKAN PEMIMPIN YANG EFEKTIF a. SELEKSI (PROSES MEMILIH CALON) b. PELATIHAN (MENGARAHKAN KARAKTERISTIK YANG DIINGINKAN)
KEKUASAAN DAN KONFLIK 1. KEKUASAAN 2. DASAR DASAR KEKUASAAN KAPASITAS YANG DIMILIKI INDIVIDU, UNTUK MEMPENGARUHI PERI LAKU INDIVIDU LAIN, AGAR BERSEDIA BERTINDAK SESUAI DENGAN KEINGINANNYA. 2. DASAR DASAR KEKUASAAN a. KEKUASAAN FORMAL, DIDASARKAN PADA POSISI INDIVIDU DALAM ORGANISASI ■ KEKUASAAN PAKSAAN (TERGANTUNG PADA KETAKUTAN) ■ KEKUASAAN HADIAH (DISTRIBUSI BERHARGA OLEH ORANG LAIN) ■ KEKUASAAN HUKUM (POSISI DLM HIRARKI FORMAL ORGANISASI) ■ KEKUASAAN INFORMASI(AKSES DAN KENDALI ATAS INFORMASI) KEKUASAAN DAN KONFLIK
4. KEKUASAAN DALAM KELOMPOK: KOALISI b. KEKUASAAN PERSONAL ■ KEKUASAAN PAKAR (KETERAMPILAN &N PENGAKUAN KHUSUS) ■ KEKUASAAN RUJUKAN (KEPEMIKIAN SUMBERDAYA ATAU CIRI PRIBADI) ■ KUKUASAAN KHARISMATIK (KEPRIBADIAN & GAYA INTERPERSONAL) 3. TAKTIK KEKUASAAN CARA CARA DIDALAM INDIVIDU DLM MENERJEMAHKAN BASIS KEKUA SAAN MENJADI TINDAKAN TERTENTU. DIMENSI TAKTI ATAU STRATEGI: ■ NALAR (GUNAKAN DATA UNTUK PENYAJIAN YANGLOGI) ■ KERAMAHAN (PENCIPTAAN GOODWILL, RENDAH HATI, BERSAHABAT) ■ KOALISI (MEMPEROLEH DUKUNGAN ORANG LAIN) ■ TAWAR MENAWAR (NEGO ATAS DASAR PERTUKARAB MANFAAT) ■ KETEGASAN (PENDEKATAN SECARA LANGSUNG YANG KUAT) ■ OTORITAS LEBIH TINGGI (DUKUNGAN DARI TINGKAT LEBIH TINGGI) ■ SANKSI (GUNAKAN IMBALAN DAN HUKUMAN YANG DITENTUKAN) 4. KEKUASAAN DALAM KELOMPOK: KOALISI KOALISI ADALAH KELOMPOK INFORMAL YANG TERIKAT BERSAMA ATAS SATU ISU
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU POLITIK AKTIVITAS YANG TIDAK DISYARATKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERAN FORMAL SESEORANG DALAM ORGANISASI, NAMUN BERUPAYA MEMPE NGARUHI, DISTRIBUSI KEUNTUNGAN & KERUGIAN DLM ORGANSIASI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU POLITIK FAKTOR INDIVIDU: PENGAWASAN DIRI TINGGI LOKUS KENDALI INTERNAL KEPRIBADIAN LOGIS & CERMAT INVESTASI ORGANISASI PERSEPSI ALTERNATIF KERJA HARAPAN KESUKSESAN PERILAKU POLITIK TINGGI RENDAH HASIL YAG DIHARAP IMBALAN HUKUMAN YG HINDARI FAKTOR ORGANISASI: REALOKASI SUMBERDANA PELUANG PROMOSI KEPERCAYAAN RENDAH AMBIGUITAS PERAN SISTEM EVALUASI KERJA KEPUTUSAN YANG DEMOKRATIS TEKANAN KERJA YANG TINGGI MANAJER SENIOR YANG EGOIS
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP POLITIK ORGANISASI 6. MANAJEMEN KESAN PROSES YANG DIGUNAKAN INDIVIDU DALAM UPAYA MENGENDALIKAN BENTUK KESAN ORANG LAIN ATAS MEREKA MENURUNNYA KEPUASAN KERJA MENINGKATNYA KECEMASAN PERSEPSI TENTANG POLITIK ORGANISASI MENINGKATNYA PENGUNDURAN DIRI MENURUNNYA KINERJA
7. TEKNIK MANAJEMEN KESAN a. KECOCOKAN b. DALIH c. PERMINTAAN MAAF d. PROMOSI-DIRI e. BUJUKAN f. KEMURAHAN g. ASSOSIASI 8. KONFLIK SUATUN PROSES DIMANA SATU PIHAK MENGANGGAP PIHAK LAIN SE CARA NEGATIF, MERUGIKAN DAN PERLU DIHINDARI. PANDANGAN MENGENAI KONFLIK: a. PANDANGAN TRADISIONAL, SEMUA KONFLIK MEMBAHAYAKAN & HARUS DIHINDARI b. HUBUNGAN MANUSIA, PROSES ALAMIAH & TIDAK TERHINDARKAN OLEH KELOMPOK c. PANDANGAN INTERAKSIONAL, KONFLIK TDK HANYA MENJADI KE KEKUATAN POSITIF, NAMUN JUGA DIPERLUKAN AGAR KELOMPOK BERKINERJA TINGGI
9. KONFLIK FUNGSIONAL VS DISFUNGSIONAL a. KONFLIK FUNGSIONAL, KONFLIK YANG MENDUKUNG SASARAN KE LOMPOK & MEMPERBAIKI KINERJANYA b. KONFLIK DISFUNGSIONAL, KONFLIK YANG MENGHAMBAT KINERJA KELOMPOK 10. JENIS KONFLIK a. KONFLIK TUGAS, KONFLIK ATAS ISI DAN SASARAN PEKERJAAN b. KONFLIK HUBUNGAN, KONFLIK HUBUNGAN INTERPERSONAL c. KONFLIK PROSES, KONFLIK ATAS CARA MELAKUKAN PEKERJAAN 11. PROSES KONFLIK a. TAHAP I: POTENSI OPOSISI ATAU KETIDAKCOCOKAN b. TAHAP 2: KOGNISI DAN PERSONALISASI c. TAHAP 3: MAKSUD d. TAHAP 4: PERILAKU e. TAHAP 5: HASIL
PROSES KONPLIK TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V KONFLIK YG DIPERSEPSI MAKSUD PE NANGANAN: BERSAING KERJASAMA KOMPROMI MENGHINDARI AKOMODASI KONDISI ANTESEDEN: KOMUNIKASI STRUKTUR VARIABEL PRIBADI KONFLIK TERBUKA: PERILAKU PIHAK REAKSI ORANG KONFLIK YG DIRASAKAN KINERJA KE LOMPOK NAIK KINERJA KE LOMPOK TURUN TAHAP V PROSES KONFLIK: I POTENSI OPOSISI ATAU KETIDAKCOCOKAN II KOGNISI & PERSONALISASI III MAKSUD PENANGANAN IV PERILAKU V HASIL
DIMENSI-MAKSUD PENANGANAN KONFLIK TEGAS KOLABARASI BERSAING KETEGA NGAN KOMPROMI TIDAK TEGAS MENGHINDAR AKOMODASI TIDAK KOOPERATIF KOOPERATIF KEKOOPERATIF
BEST ALTERNATIVE TOA NEGOTIATED AGREEMENT 12. NEGOSIASI PROSES YANG MELIBATKAN DUA PIHAK ATAU LEBIH UNTUK BERTU KAR BARANG ATAU JASA DAN BERUPAYA MENYEPAKATI KERJA SA GI MEREKA. 1. NEGOSIASI DISTRIBUTIF, BERUPAYA MEMBAGI SUMBERDAYA YG JUMLAHNYA TETAP, SITUASI MENANG-KALAH 2. NEGOSIASIINTEGRATIF, MENCARI SATU PENYELESAIAN ATAU LE BIH YANG DPT MENCIPTAKAN PENYELESAIAN MENANG-MENANG 14. PROSES PERUNDINGAN BEST ALTERNATIVE TOA NEGOTIATED AGREEMENT (BATNA) PERSIAPAN DAN PERENCANAAN PENUTUPAN DAN PELAKSANAAN DEFINISI ATURAN DASAR PENJELASAN DAN PEMBENARAN NEGOSIASI DAN PEMECAHAN MASALAH