PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KARBOHIDRAT.
Advertisements

FOTOSINTESIS MATERI VIDEO LATIHAN SOAL.
Metode Titrimetri / Volumetri
KINETIKA ENZIM.
Overview Praktikum Biokimia: Enzim, Saliva, Empedu
SPEKTROFOTOMETRI 1. Ultra Violet (λ nm) 2
KARBOHIDRAT.
KARBOHIDRAT Oleh : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN UJI MADU
LISTRIK ARUS SEARAH.
Ratika Saputri Pendidikan Kimia PASCASARJANAUNP
ANALISIS PROTEIN.
TITRASI ASAM BASA.
BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA
KINETIKA KIMIA 1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI
INTERFERENSI EKO NURSULISTIYO.
KARBOHIDRAT DIBAGI 3 GOLONGAN : Monosakarida
Pembiasan cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan gelombang cahaya
LIPIDA A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO–PAP)
BAB 9 KONSEP KINETIKA KIMIA.
Pemisahan Pati dan Maltosa menggunakan membran poli(metilmetakrilat) – Silica Fume Irma Jelita ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita.
ENZIM HCl KELOMPOK 3 : SITI NURSIAMI
Kuliah PBAi – Arie Febrianto M
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
PENGARUH AKTIVATOR, INHIBITOR DAN KADAR ENZIM PADA REAKSI ENZIMATIK
PENGARUH SUHU PADA REAKSI ENZIMATIK
Penentuan Kadar Protein Menggunakan Spektrofotometri
Teknologi Pati dan Gula
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETER
KINETIKA ENZIM Penting untuk : Memahami fungsi katalitik
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETER
TITRIMETRI ETRINALDI VALENT ANGGI ARIAWAN BAYU ANATIFANI.
YODOMETRI TAK LANGSUNG
ANALISIS PROTEIN.
Uji Kualitas Enzim Lilis Hadiyati.
ELISA 21 JUNI 2016.
Pertemuan 5 Keseimbangan
EKSTRAKSI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS AMILASE
Polimer Amilum.
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Enzim ( KLASIFIKASI ENZIM, STRUKTUR ENZIM DAN MEKANISME KERJA ENZIM )
SISTEM SIRKULASI.
DATA PENGAMATAN Uji nyala api
PENENTUAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE ANTHRONE
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
KARBOHIDRAT.
1. Klasifikasi Karbohidrat
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
Oleh: Bendrata Wardana
ENZIM.
Pemeriksaan karbohidrat
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT By : yessi cristyana By : yessi cristyana.
ASAM-BASA-GARAM pH buffer
Assalamualaikum wr.wb NAMA KELOMPOK : - Dara Lailatul Marwah
ENZIM 15 November 2017.
TITRASI.
TITRASI ASAM BASA.
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Spektrofotometer UV-VIS
METABOLISME Agustus 2014.
Nanda Thyareza Imaniar ( )
TITRASI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS). Titrasi redoks merupakan proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan elektron.
PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM
KARBOHIDRAT.
ENZYME AMYLASE
Oleh : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS Muhammad Fakhri, S.Pi, M.Sc
ANALISIS KARBOHIDRAT NUR HAIRANI SAMAL
KARBOHIDRAT XII MIPA 3 SMA NEGERI 2 LUMAJANG. A N G G O T A K E L O M P O K.
Enzim Pangan Hasil Ternak-S1
Transcript presentasi:

PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM PRAKTIKUM NO 1

PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM Tiap kelompok mengerjakan satu pH Percobaan yang dilakukan sama hanya pH nya yang berbeda Ada 5 kelompok pH: pH 4 pH 5 pH 6,5 pH 8 pH 10

CARA KERJA . Isi erlenmeyer 15 ml larutan penyangga pH tertentu 6 ml larutan NaCl 0.9% 3 ml larutan substrat 1 % campur Dilakukan pada suhu kamar 1 . Isi tabung reaksi 1 s/d 5 masing-masing 10 ml HCl 0,05 N 2 4 . Masukkan 1 ml larutan enzim pada erlenmeyer dan catat waktunya . Masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 2 dst tiap 5 menit 5 1 2 3 4 5 0’ 5’ 10’ 15’ 20’ 3 . 1 ml 6 .1 ml larutan KI-KIO3  campur  10’-15’   620 nm

TAHAP PRAKTIKUM Langkah 1 Isi erlenmeyer 15 ml larutan penyangga pH 6.5 6 ml larutan NaCl 0.9% 3 ml larutan substrat 1 % Campur Letakkan pada suhu kamar Langkah 2 Isi tabung reaksi 1 s/d 5 masing-masing 10 ml HCl 0,05 N

Langkah 3 : masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 0’ (nol menit) Langkah 4: Masukkan 1 ml larutan enzim pada erlenmeyer , campur cepat dan catat waktunya Langkah 5: Masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 2 dst tiap 5 menit (tepat waktunya) Langkah 6 : masukkan 1 ml larutan KI-KIO3 ke masing-masing tabung  campur  tunggu 10’-15’  baca pada spektrofotometer  620 nm

PERHITUNGAN Baca absorbance substrat yang ada pada panjang gelombang 620 nm Kadar substrat sisa = Abs t/ abs to X 100% Kadar substrat yang telah dicerna ( S )= 100% - kadar substrat sisa Buat grafik hubungan S dengan t (waktu)

Buat grafik hubungan ΔS dengan t Hitung besar ΔS Buat grafik hubungan ΔS dengan t ΔS sebagai ordinat dan t (waktu) sebagai abscis Bandingkan grafik yang didapat pada pH yang berbeda-beda o t Δ S

pH optimum suatu enzim adalah pH yang memberikan aktivitas enzim paling tinggi pH I Pada pH optimum harga ΔS /t selalu lebih besar dibanding pada pH lainnya ΔS = P o t pH I pH II pH III pH IV ΔS

pH OPTIMUM UMUMNYA BERKISAR ANTARA pH 5 – 9 (BERBENTUK GENTA) PERKECUALIAN: MISALNYA PEPSIN pH OPTIMUMNYA 1-2 100 Akrivitas E (%) pH < pH opt pH>

Hubungan antara aktivitas enzim dengan pH berbentuk genta karena: Denaturasi protein pada pH terlalu tinggi atau terlalu rendah Pengaruh pH pada muatan enzim ataupun substrat, misalnya E- dan SH+  ESH Bila pH > maka SH+  S + H+ S tak dapat berikatan dengan E- Bila pH < maka E- bereaksi dengan H+ EH EH tak dapat berikatan dengan SH+ pH mempengaruhi konformasi (susunan atom dalam ruang)

Kinetika enzim amilase Substrat : amilum (dengan iodium berwarna biru) Enzim : - amilase Amilase adalah suatu endopolisakaridase, jadi tidak dapat memotong glukosa yang terletak diujung, selain itu juga tak dapat memotong ikatan α-(14) pada glukosa yang terletak sebelum titik cabang

Amilum terdiri dari amilosa dan amilopektin AMILOSA : Rangkaian glukosa rantai lurus dengan ikatan -1,4-glukosidik Produk : Maltosa sedikit glukosa

AMILOPEKTIN

1 6 1 4

Cara kerja enzim amilase

oligosakarida dengan berat molekul kecil: maltosa maltotriosa Amilopektin : Rangkaian glukosa rantai lurus dengan ikatan -1,4-glukosidik dengan sedikit rantai cabang dengan ikatan -1,6-glukosidik Produk: oligosakarida dengan berat molekul kecil: maltosa maltotriosa Isomaltosa α – limit dekstrin (atom C 4-10) glukosa (sedikit)

Amilopektin Dekstrin dengan BM medium (Violet, purple, red iodine colour) Limit dextrins Oligosakarida dengan BM rendah

Berdasar tingatan reaksi serta warnanya dengan Iodium AMILUM ( Biru) AMILODEKSTRIN (ungu) ERITRODEKSTRIN (merah) AKRODEKSTRIN (tak mengubah warna Iodium) MALTOSA ( tak mengubah warna Iodium)

PROGRESS CURVE DIUKUR DENGAN SPEKTROFOTOMETER LARUTAN ENZIM Abs P t (waktu) α O DIIKUTI SECARA KONTINU LARUTAN PENYANGGA DLL [So] pH TERTENTU SUHU TERTENTU λ TERTENTU Abs P (PRODUK) DAPAT DIKONVERSI MENJADI P P = Δ S ( JUMLAH SUBSTRAT YANG TELAH DIUBAH]

PROGRESS CURVE Hubungan antara Δ S dengan t Hubungan antara P dengan t Hubungan antara Δ S dengan t Hubungan antara abs P dengan t vo = tangens α = R’R / OR P t (waktu) α O R R’

- PROGRESS CURVE MULA-MULA BERBENTUK LURUS, LALU BERBELOK Sebab: Jumlah substrat makin lama makin sedikit Adanya mekanisme hambatan oleh produk (product inhibition) A P E -

MACAM-MACAM KECEPATAN KECEPATAN SESAAT vsesaat di suatu titik merupakan tangens sudut yang dibentuk oleh grafik di titik itu dengan sumbu X vsesaat = - dS/dt = dP/dt vsesaat di titik o disebut vo atau kecepatan awal = tg α C” C’ β α B’ C* P α B O t (waktu)

vrata-rata di titik B’ = B’B/OB vrata-rata di titik C’ = C’C/OC KECEPATAN RATA-RATA vrata-rata di titik B’ = B’B/OB vrata-rata di titik C’ = C’C/OC t (waktu) α B B’ C’ C C* P o

α KECEPATAN SESAAT PADA to vo = tg α = C’’C/OC PADA TITIK B’ vsesaat = C”C*/B’C*= tg α PADA TITIK C’ vsesaat = tg β < tg α vrata-rata PADA B’ = B’B/OB = tg α PADA C’ = C’C/OC < tg α t (waktu) α O B B’ β C’ C” C C* P

JADI PADA AWAL PROGRESS CURVE WAKTU GRAFIK MASIH LURUS KECEPATAN RATA-RATA PADA TIAP TITIK = KECEPATAN SESAAT = vo = tg α vo ATAU KECEPATAN AWAL (INITIAL VELOCITY) ADALAH KECEPATAN SESAAT DI TITIK O PADA to KADAR SUBSTRAT = [So]  MASIH 100% vo DIUKUR DENGAN CARA MENGUKUR TANGENS SUDUT YANG DIBENTUK GRAFIK DGN SUMBU X DI TITIK O vo MERUPAKAN TANGENS BAGIAN AWAL PROGRESS CURVE YANG MASIH LURUS

Faktor yg mempengaruhi aktivitas reaksi enzimatik pH Suhu Kadar substrat Kadar enzim Modifier : Inhibitor Aktivator

Praktikum kinetika enzim amilase Substrat : amilum ( dengan Iodium berwarna biru) Enzim : α-amilase Apabila pencernaan sempurna hasil utamanya adalah maltosa (tidak berwarna dengan Iodium, sehingga warna larutan adalah warna Iodium yaitu kuning)

Fungsi larutan HCl : Melepas I2 dari KI-KIO3 5 KI + KIO3 + 6 HCl -> 3 I2 + 6 KCl + 3 H2O Menghentikan kerja enzim

Fungsi Larutan buffer Memberikan pH untuk percobaan Mempertahankan pH selama percobaan

Fungsi larutan Na Cl 0.9% Sebagai aktivator enzim amilase ( Cl-)

SPEKTROFOTOMETER SUMBER FILTER/ SLIT KUVET FOTOSEL GALVANO- λ TERTENTU SUMBER FILTER/ SLIT KUVET FOTOSEL GALVANO- CAHAYA MONO- METER CHROMATOR

SUMBER CAHAYA : PUNYA BANYAK SPEKTRUM FILTER/MONOCHROMATOR UNTUK MENDAPATKAN BERKAS SINAR/ SPEKTRUM YANG DIINGINKAN SLIT: MENINGKATKAN KEMURNIAN KROMATIK (λ = PANJANG GELOMBANG) KUVET : BERISI LARUTAN YANG DIPERIKSA SINAR YANG DITERUSKAN DARI KUVET AKAN MENUJU KE FOTOSEL

MENGUBAH ENERGI SINAR MENJADI ENERGI LISTRIK GALVANOMETER : FOTOSEL MENGUBAH ENERGI SINAR MENJADI ENERGI LISTRIK GALVANOMETER : MENGUBAH ENERGI LISTRIK MENJADI ENERGI MEKANIK MENGGERAKKAN JARUM TRANSMITTANCE : 0 -100% ABSORBANCE = OD (OPTICAL DENSITY = EXTINCTION = 2 - LOG T

SESUAI SINAR YANG DITERUSKAN ABSORBANCE TRANSMITTANCE : SESUAI SINAR YANG DITERUSKAN ABSORBANCE SESUAI SINAR YANG DISERAP Misalkan T = 100% maka Abs = 2 – L0G 100 = 0 T = 10%  Abs = 2 – LOG 10 = 1 ABSORBANCE TERGANTUNG SIFAT KADAR BAHAN/ LARUTAN YANG DIPERIKSA