Algoritma Pemograman 1 A Minggu 4
Tekhnik Counter (Go-To) Dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter. Sehingga jumlah pengulangan dapat diketahui
contoh Terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai berikut : Proses A – Proses B – Proses C – Proses D – Proses B – Proses C – Proses D – Proses B – Proses C – Proses D – Proses E
Akumulator Akumulator merupakan tempat penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai yang ada didalamnya. Akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total dari penjumlahan bilangan TOTGAJI = TOTGAJI + GAJI
Analisa Kondisi & Aksi (IF-THEN) Dengan Kondisi Kondisi merupakan syarat, keadaan atau status yang mempengaruhi tindakan atau proses selanjutnya. Aksi merupakan tindakan atau proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kondisi yang ada.
simbol
Contoh : Untuk pegawai yang telah bekerja lebih dari 2 tahun maka akan mendapat Tunjangan Hari Raya sebesar 3 kali lipat dari gaji pokok. Sebaliknya masa kerja sama dengan atau kurang dari 2 tahun mendapat Tunjangan Hari Raya sebesar 2 kali dari gaji pokok.
Tabel Keputusan (Decision Table) Tabel yang digunakan sebagai alat Bantu untuk menyelesaikan logika di dalam pemrogramman. Tabel keputusan efektif digunakan bilamana kondisi yang akan diseleksi didalam program jumlahnya cukup banyak dan rumit
Struktur Dari Tabel Keputusan Terdiri dari 4 bagian utama : Condition Stub : Berisi kondisi-kondisi yang akan diseleksi Condition Entry : Berisi Kemungkinan-kemungkinan dari kondisi yang diseleksi, yaitu terpenuhi (Diberi simbol ‘Y’) dan tidak terpenuhi (Diberi simbol ‘T’). Setiap kondisi yang diseleksi akan mempunyai dua kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi. Bila ada X kondisi yang diseleksi, maka akan terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu sebesar N = 2X. Action Stub : Berisi pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan baik kondisi yang diseleksi terpenuhi maupun tidak terpenuhi. Action Entry : Digunakan untuk memberi tanda tindakan mana yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan dilakukan.
Contoh : Jika unit yang dipesan untuk suatu barang tertentu sama atau melebihi jumlah minimum yang mendapatkan potongan dan pemesannya adalah dealer, maka akan mendapat potongan. Sebaliknya bila unit yang dipesan kurang dari unit minimum yang mendapatkan potongan, walaupun yang membeli dealer, maka tidak akan mendapat potongan. Bila unit persediaan barang di gudang tidak mencukupi, maka yang dikirim adalah unit yang ada dan kemudian dibuat catatan mengenai kekurangannya (back-order). Kalau unit persediaan mencukupi, maka semua pesanan dikirim.
Menentukan kondisi yang akan diseleksi. Apakah unit dipesan >= unit minimum potongan ? Apakah pemesannya dealer ? Apakah unit persediaanya mencukupi ? Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi, yaitu sebanyak N = 23 = 8 Menentukan tindakan yang akan dilakukan yaitu : Mendapatkan potongan Tidak mendapatkan potongan Kirim semua yang dipesan Kirim yang ada saja Buat catatan kekurangannya Mengisi Condition Entry