Ke-IPNU & IPPNU-an.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KARAKTERISTIK KOPERASI
Advertisements

DRAFT ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA SMA KABUPATEN TANAH DATAR PEMBUKAAN Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana.
Ke - PMII-an.
“Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga”
NAHDLATUL ‘ULAMA Nahdlah = Kebangkitan ‘Ulama = Ulama
BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOSIALISASI PEMILU 2009 KPU Kabupaten Sragen.
Organisasi Otonom Aisyiyah.
MATERI 8 HUKUM PERUSAHAAN
BELA NEGARA Pengertian Bela Negara
Drs.H. MUNANDI SHALEH, M.Si
PANCASILA 4 HAKIKAT PANCASILA
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
PANCASILA DITINJAU ASAL MULANYA
INDONESIA RAYA Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Indonesia tanah airku.
UNDANG UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945 DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Ortom Muhammadiyah.
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
Pertahanan dan Keamanan Negara
Bab III: SISTEM KETATANEGARAAN RI
SEKILAS KARANG TARUNA KABUPATEN SIDOARJO Pendirian dan pengorganisasian Karang Taruna sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik.
Hakikat PKn.
Ideologi Indonesia PANCASILA Ahmad Mukhlish F. Kelas :8B.
PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO 9 & NO 8 TAHUN 2006 TENTANG   PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH.
KEMUHAMMADIYAHAN By. Sigit Ariyanto, S.Pd.I.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DI ERA PENJAJAHAN JEPANG
KOPERASI.
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
BAB 3 Berkomitmen Terhadap Kaedah Pokok Fundamental
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
KEDUDUKAN YPLP DASMEN PGRI JAWA TIMUR
Pendidikan Tinggi dan Nilai-Nilai Keadaban Publik
KOPERASI Oleh YAS.
KETOKOHAN/KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Tata Cara Penggunaan Lambang Negara Garuda Pancasila
Cikal bakal lahirnya organisasi PGRI `
Selamat Datang Peserta
Studi Islam II Kelompok 11 Agung Nugraha ( )
B. Perangkat Organisasi dan Sistem Permusyawaratan
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Tugas Manajemen dan Kepemimpinan 3
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
STRUKTUR, FUNGSI DAN TUGAS PENGURUS OSIS
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Organisasi Siswa Intra Sekolah
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
UUD 1945 Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebelum diamandemen yang terdiri dari : Pembukaan UUD.
KE – ORTOM - AN Oleh : M. Yusup.
dr. H. Agus Taufiqurrohman, M.Kes, Sp.S MPK PP MUHAMMADIYAH
PARTAI POLITIK (Kelas B)
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
ABDUL HALIM Demak, 22 November abdulhalimsolkan.blogspot.comwww.facebook.com/khalimi.solkan.
Dyah Ayu Annisa Mulia (XI IPA 5/11)
Studi Islam II Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
PRESENTASI PPKN Anggota Kelompok : - Elizabeth M P (8B/9)
KE-pmii-an Oleh: Ahmad Fairozi Disampaikan dalam acara:
KOPERASI.
NAMA : M.BADRUDIEN TTL: MARGASARI, 12 JUNI 2000 ALAMAT : MARGASARI KUALA PENET RIWAYAT PENDIDIKAN : 1. TK ABA MARGASARI 2. SD N 01 MARGASARI 3. SMP MUHAMMADIYAH.
UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan
Pendidikan Kewarganegaraan
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA N. AINI PUSPITASARI.
Maarif NU Lamongan Mewujudkan lembaga yang terbaik dalam pelayanan, pemeliharaan, pemberdayaan dan sebagai pusat pembaharuan pendidikan yang.
Transcript presentasi:

Ke-IPNU & IPPNU-an

Latar Belakang Faktor Ideologis, mayoritas penduduk Indonesia beragama islam yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah, maka perlu pelestarian dan pengamalan yang mutlak Faktor Pedagogis, banyaknya organ organisasi yang bermunculan di daerah yang pada hakikatnya mempunyai visi, misi, program serta orientasinya yang sama dilingkungan Nahdlatul Ulama, sehingga perlu dipersatukan. Faktor Sosiologis, karena adanya tujuan serta rasa kesadaran dan keihlasan akan pentingya suatu wadah pembinaan bagi generasi penerus untuk memperjuangkan cita-cita ulama dan bangsa Indonesia. Faktor Politis, yaitu Nahdlatul Ulama sebagai partai politik, sehingga untuk memenangkan PEMILU pada tahun 1955 maka perlu wadah disemua tingkatan.

Sejarah Kelahiran Dari keempat latar belakang tersebut, maka pada momen konferensi besar LP. Ma’arif NU atau tepatnya pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H./24 Februari 1954 M. di Semarang (Jawa Tengah) berdirilah IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) yang dirintis oleh Tholhah mansur, Abdul Ghoni Farida, M. Sufyan Kholil dan Mustahal Ahmad. Kemudian selang satu tahun berikutnya berdirilah IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) pada tanggal 03 Maret 1955 di Solo yang dirintis oleh Umroh Tholhah Mansur, Zanifah dan Mahmudah.

Sejak berdirinya sampai tahun 1966, IPNU-IPPNU menjadi bagian dari LP Sejak berdirinya sampai tahun 1966, IPNU-IPPNU menjadi bagian dari LP. Ma’arif NU, tetapi setelah adanya kongres IPNU VI dan IPPNU V tahun 1966 di Surabaya diputuskan menjadi Badan Otonom Nahdlatul Ulama dan sekaligus secara resmi memindahkan pusat organisasi dari Yogyakarta ke Ibukota Negara di Jakarta.

Perjalanan IPNU-IPPNU Kongres I IPNU tanggal 28 Februari-3 Maret 1955 di Solo menghasilkan : Deklarasi berdirinya Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Penataan pelajar sesuai dengan situasi Bersama LP. Ma’arif NU membina sekolah dan madrasah Mempersiapkan terbentuknya Cabang dan Wilayah Memilih ketua pertama Kongres I IPPNU tanggal 16-19 Januari 1956 di Solo menghasilkan : Kebijakan bersama IPNU Kongres II IPNU tanggal 1-4 Januari 1957 di Pekalongan menghasilkan : Pembentukan wilayah-wilayah Mengkaji keterkaitan dengan LP. Ma’arif NU Berpartisipasi dalam pembelaan negara Mempersiapkan departemen kemahasiswaan Tidak membenarkan integrasi IPNU-IPPNU menjadi satu wadah Ketua terpilih tetap seperti semula (Tholhah Mansur)

Kongres IPNU III IPPNU II tanggal 27-31 Desember 1958 menghasilkan : Mendirikan departemen perguruan tinggi Mempersiapkan pembentukan cabang-cabang Mempersiapkan pembentukan Corp Brigade Pembangunan Kongres IPNU V IPPNU IV bulan Juli 1965 di Purwokerto menghasilkan : Deklarasi berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rekomendasi kepada pemerintah RI, mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari sebagai pahlawan Nasional Terbentuknya Corp Brigade Pembangunan (CBP) Berkembangnya olahraga dan seni Kongres IPNU VI IPPNU V tanggal 20-22 Agustus 1966 di Surabaya menghasilkan : Deklarasi IPNU-IPPNU sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama Memindah pusat organisasi dari Yogyakarta ke Jakarta Berpartisipasi aktif dalam memberantas G 30 S PKI Kongres IPNU IX IPPNU VIII tanggal 21-24 Juni 1981 di Cirebon menghasilkan : Menyatakan bahwa perkembangan IPNU-IPPNU semakin menurun karena berlakunya UU RI nomor 8/1985 tentang Ormas dan UU RI Nomor 5/1985 tentang Parpol dan Golkar.

Kongres IPNU X IPPNU IX tanggal 29-31 Januari 1988 menghasilkan : Penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi. Deklarasi Perubahan nama IPNU (Ikatan Putra Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama) Kongres IPNU XIII IPPNU XII bulan Maret 2000 di Makassar menghasilkan : Mengembalikan IPNU-IPPNU ke basis pelajar dan santri Mengaktifkan kembali CBP (Corp Brigade Pembangunan) Kongres IPNU XIV IPPNU XIII tanggal 18-24 Juni 2003 di Surabaya menghasilkan : Perubahan kembali akronim “P” menjadi “Pelajar” sehingga sehingga IPNU singkatan dari Ikatan pelajar nahdlatul Ulama dan IPPNU singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Ketua terpilih adalah rekan Mujtahidurridlo (IPNU) dan Rekanita Siti Soraya Devi (IPPNU). Terbentuknya Korp Kepanduan Putri bagi IPPNU Kongres IPNU XV IPPNU XIV tanggal 09-12 Juli 2006 di Jakarta menghasilkan : Mempertegas MoU antara PP. IPNU-IPPNU dengan LP. Ma’arif NU tentang pendirian Pimpinan Komisariat di sekolah-sekolah secara structural. Merubah nama Citra Diri IPNU menjadi Prinsip Perjuangan IPNU (P2IPNU) Memilih Ketua Umum PP. IPNU yaitu rekan Idy Muzayyad dan Ketua Umum PP. IPPNU yaitu rekanita Wafa Patria Ummah.

Peraturan Dasar & Peraturan Rumah Tangga (PD & PRT) Azas, dalam kehidupan berbagsa dan bernegara IPNU-IPPNU berpedoman pada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Aqidah, IPNU-IPPNU beraqidah islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah dengan mengikuti salah satu madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syaf’I, Hambali). Sifat, IPNU-IPPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, keilmuan, kemasyarakatan, dan sosial keagamaan.

Fungsi, IPNU-IPPNU berfungsi : Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran. Wadah pengkaderan pelajar Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-kader bangsa dan kepemimpinan Nahdlatul Ulama Wadah penguatan pelajar Nahdlatul Ulama dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah Wadah komunikasi pelajar Nahdlatul Ulama untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah. Tujuan IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Usaha, Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka IPNU melaksanakan usaha-usaha: 1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi. 2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa. 3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah 4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

Lambang IPNU

Makna Lambang IPNU Bulat yang berarti kontinyu/istiqomah Bertuliskan I.P.N.U tiga titik bermakna Iman, Islam dan Ihsan Tulisan IPNU diapit tiga garis sejajar yang melambangkan rukun Iman Sudut bintang lima melambangkan rukun iman Bintang melambangkan cita-cita yang tinggi Bintang besar di bawah tulisan IPNU melambangkan Nabi Muhammad SAW. Empat bintang sebelah kanan melambangkan khulafaurrosyidin Empat bintang sebelah kiri melambangkan empat madzhab Dua buah kitab artinya Alqur’an dan Hadits Bulu melambangkan ilmu Dua bulu angsa bersilang melambangkan sintesa menuntut ilmu umum dan ilmu agama Warna hijau berarti kesuburan, warna kuning berarti kejayaan ( hikmah dan cita-cita yang tinggi) serta warna putih berarti suci

Lambang IPPNU

Makna Lambang IPPNU Segi tiga berarti Iman, Islam dan Ihsan Satu bintang di atas melambangkan Nabi Muhammad SAW. Empat bintang sebelah kanan melambangkan Khulafaurrosyidin Empat bintang sebelah kiri melambangkan empat madzhab Dua buah kitab melambangkan Al Qur’an dan Al Hadits Dua buah bulu ayam bersilang melambangkan sintesa menuntut ilmu umum dan ilmu agama Bertuliskan I.P.P.N.U. kelima titik melambangkan rurkun islam Dua bunga melati melambangkan keputrian Warna hijau berarti kesuburan, kuning berarti kejayaan dan putih berarti kesucian

Struktur Organisasi Pimpinan Pusat untuk tingkat nasional, disingkat PP. Pimpinan Wilayah untuk tingkat propinsi, disingkat PW. Pimpinan Cabang untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan dengan kabupaten/kota, disingkat PC. Pimpinan Cabang Istimewa untuk luar negeri, disingkat PCI. Pimpinan Anak Cabang untuk tingkat kecamatan, disingkat PAC. Pimpinan Ranting untuk tingkat desa atau kelurahan dan sejenisnya, disingkat PR serta Pimpinan Komisariat untuk lembaga pendidikan, disingkat PK.

Permusyawaratan Permusyawaratan IPNU untuk tingkat nasional, terdiri dari : (Kongres, Kongres Luar Biasa, Rapat Kerja Nasional) Permusyawaratan IPNU untuk tingkat propinsi, terdiri dari: (Konferensi Wilayah, Konferensi Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah) Permusyawaratan IPNU untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan dengan kabupaten/kota, terdiri dari: (Konferensi Cabang, Konferensi Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang) Permusyawaratan IPNU untuk tingkat kecamatan, terdiri dari: (Konferensi Anak Cabang, Konferensi Anak Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Anak Cabang) Permusyawaratan IPNU untuk tingkat desa/kelurahan atau sejenisnya dan lembaga pendidikan terdiri dari: (Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa, Rapat Kerja Anggota)

Mars IPNU Wahai pelajar Indonesia Siapkanlah barisanmu Bertekad bulat bersatu di bawah kibaran panji IPNU Ayohai pelajar islam yang setia Kembangkanlah agamamu Dalam Negara Indonesia Tanah air yang kucinta Dengan berpedoman kita belajar, berjuang serta bertaqwa Kita bina watak nusa dan bangsa Tuk kejayaan masa depan Bersatu wahai pelajar islam jaya tunaikanlah kewajiban yang mulia Ayo maju…. pantang mundur…. Dengan rahmat tuhan kita perjuangkan Ayo maju…. Pantang mundur…. Pasti tercapai adil makmur

Mars IPPNU Sirnalah gelap terbitlah terang Mentari timur sudah bercahya Ayunkan langkah pukul genderang S’gala rintangan mundur semua Tiada laut sedalam iman Tiada gunung setinggi cita Sujud kepala kepada tuhan Tegak kepala lawan derita Di malam yang sepi di pagi yang terang Hatiku teguh bagimu ikatan Di malam yang hening di hati membakar Hatiku penuh bagimu pertiwi Mekar seribu bunga di taman Mekar cintaku pada ikatan Ilmu kucari amal kuberi Untuk agama bangsa negeri

DATA KETUA IPNU & IPPNU Pimpinan Pusat (PP) : IPNU : Idy Muzayyad (Magelang Jawa Tengah) IPPNU : Wafa Patria Ummah (Jombang Jatim) Pimpinan Wilayah (PW) : IPNU : A. Yazid Merdeka (Situbondo) IPPNU : Widia Shofa (Bangil Pasuruan) Pimpinan Cabang (PC) : IPNU : Imam Fadlli (Semerek Paciran) IPPNU : Nur Aini (Ngangkrik Turi) Pimpinan Anak Cabang (PAC) : IPNU : Dloni Faria Nada (Sendangduwur) IPPNU : Ana Rahmah (Sendangagung)

IPNU-IPPNU…….! NASIBMU SEGAGAH NASABMU Delegasi PC. IPNU Kab. Lamongan pada MUKTAMAR I IPNU Di Malang Tahun 1955