SISTEM PENCERNAAN Pencernaan : Intrasel --- Protozoa, Porifera (mkn masuk vak mkn – lisosoma + vak mkn – enzimatis – difusi dalam sitoplasma) Ekstrasel + Intrasel --- Coelenterata, Platyhelminth (mkn masuk coelenteron – fragmen mkn ditransport ke dlm sel dinding rongga tubuh) Ekstrasel --- tdp saluran pencernaan + enzim Mkn, dibutuhkan --- ? Air metabolik – air yg diperoleh dr mkn atau hasil oksidasi zat mkn TO2K
Setiap organ, diadaptasi utk fs khusus : jalan sederhana utk pindah tempat tempat penyimpanan sementara pencernaan & absorbsi hasil akhir Mkn – di lambung 3-4 jam (jika banyak lemak : 6-7 jam) ; di usus 12-24 jam. Pd hewan herbivora, mkn disimpan di usus selama beberapa hari Enzim --- sangat dipengaruhi oleh pH larutan & bekerja dlm kisaran yg sempit Fase sekresi enzim : Fase cephalic Fase buccal Fase gastrointestinal TO2K
Pergerakan zat mkn di dlm saluran pencernaan : Gerak propulsif/peristaltik – zat mkn bergerak dgn kec yg sesuai utk pencernaan & absorbsi, gerakan disebabkan peregangan usus akibat terkumpulnya sejumlah mkn di suatu tempat Gerak mencampur – isi usus terus tercampur setiap saat, gerakan disebabkan kontraksi lokal segmen dinding usus Sistem saraf usus : Pleksus mientrikus/aurbach – terletak di otot longitudinal & sirkular, fs utk mengatur gerakan/aktivitas gastrointestinal Pleksus meissner/submukosa – terletak di submukosa, berfs utk mengatur sekresi & sensoris Persarafan otonom – parasimpatis (peningkatan aktivitas pleksus) & simpatis (menghambat aktivitas pencernaan) TO2K
Pencernaan secara mekanis Mastikasi : gigi (dibantu lidah fs : ??? ) fs : memotong (mencegah kerusakan mukosa) memperluas perm mkn (enzim efektif) mencerna selulosa merangsang sekresi saliva merangsang pertumbuhan jar mulut saat menelan mkn, sebagian udara ikut tertelan --- Aerophagia (ructus, absorbsi, flatus) kel ludah – hanya pd mamalia (vert lain: kel mukus) hewan herbivora --- amilase ada di lambung TO2K
faringeal --- involunter esofageal --- peristaltik prim & sekd Deglutinasi tdp stadium : volunter faringeal --- involunter esofageal --- peristaltik prim & sekd tdp sfingter esofageal Lambung Cyclostomata, Dipnoi – vert tanpa lambung/pepsin gerak mencampur akibat gerakan korpus & antrum mkn – mukosa antrum (hormon gastrin) – sekresi kel gastrika (asam) & aktivkan pilorus (pengosongan lambung) kimus yg masuk duodenum – menghantarkan sinyal NV ke lambung – menghambat peristaltik --- Refleks enterogastrik (peka pd pH – sekresikan sekret pancreas) TO2K
Iritasi mukosa usus --- peristaltic rush Usus halus kimus di duodenum – segmentasi lokal – kimus “terbelah” – proses pencampuran – aktivitas peristaltik meningkat setelah makan Iritasi mukosa usus --- peristaltic rush tdp katub ileosekalis & sfingter ileosekal Kolon bag proksimal (abs air & elektrolit) ; bag distal (menyimpan feses sampai dikeluarkan) kuda, kelinci, marmut – caecum besar – fermentasi – kurang efektif (seratnya masih kasar) tak tjd gerakan peristaltik --- mass movement yg mendorong feses ke anus (hanya beberapa kali tiap hari & paling lama 15 m) – defekasi tdp sfingter ani internus & eksternus TO2K
Pencernaan secara enzimatis Sekresi saluran pencernaan mukosa – melumasi & melindungi sist pencernaan, mrpk sekret tebal (tdr atas air, elektrolit, camp glikoprot) serosa – enzim proses pencernaan Mulut Kel saliva : parotis (s) – submandibularis (m + s) – sublingualis (m) --- sekresi 1 – 1,5 lt/hr Fs saliva : mencerna amilum/selulosa melumatkan mkn dgn mukosa melembabkan mulut (anti bakteri) menetralkan asam dr mkn / dr lambung TO2K
Esofagus : kel komposita – mukosa Lambung bag mukosa dr korpus & fundus lambung --- tdp kel gastrik, yg tdr : bag parietal – HCl bag peptik – enzim bag leher – mukus bag pilorus – sedikit sel peptik & parietal, banyak tdp mukus utk melindungi dinding lambung bag mukosa antrum – hormon gastrin Pepsinogen – inaktif --- + (HCl & pepsin) --- aktif : hidrolisis ik peptida antara as amino yg tdp phenil (tir, phe) & as dikarbosilat (glu, asp) tjd mekanisme umpan balik jika pH lambung = 2 --- sekresi gastrin berhenti TO2K
Pancreas : menghasilkan Tripsinogen – diaktifkan enterokinase & tripsin : memecah ik CO dr rantai arg & lis Chimotripsinogen – diaktifkan tripsin : memecah ik CO dr rantai phe & tir Carboxypeptidase – enzim exopeptidase : memecah ik terminal prot (ik karboksil) Lipase – hidrolisis ik antara gliserol & as lemak Amilase (α & β) – aksi spt ptyalin saliva : hidrolisis KH Ion bikarbonat – menetralkan kimus (asam) Sekresi pancreas : kimus – merangsang sekresi dr hormon sekretin – ion bicarbonat & inhibit pepsin hormon kolesistokinin – enzim pancreas TO2K
sekresikan empedu & bilirubin Hepar sekresikan empedu & bilirubin mkn – hormon kolesistokinin – relaksasi sfingter oddi – kontraksi kantong empedu – sekresi empedu : emulsi lemak (turunkan teg perm & pecah lemak) absorbsi – as lemak, monogliserida, kolesterol empedu mengandung grm sodium glicocholate & sod tauroglicocholate – fs : turunkan teg perm lemak bilirubin (hasil pemecahan Hb) – bila terlalu banyak ada di cairan ekstrasel --- ichterus (kuning) penyebab ichterus : hemolitik osbtruksi – tak dpt disekresikan parasit rumah lebah, ikan herring, sardines : tdp wax lipase – hidrolisis lemak wax/lilin TO2K
sel epitel mukosanya mampu menghasilkan Usus halus : sel epitel mukosanya mampu menghasilkan Enterokinase Aminopeptidase/erepsin Sukrose Maltose Laktose Lipase abs monosakarida & aa – tjd mll mekanisme co-transp Na mol carier memp reseptor utk glu, aa, ion Na – jika tempat Na tak diisi – tak dpt bekerja proses pemindahan dr perbedaan kons ion Na antara luar – dlm sel abs as lemak & gliserol – difusi, sebab larut dlm membran sel TO2K
lambung vert herbivora : Usus besar sel mukosanya hanya sekresikan mukus, berfs sbg pelindung & media perekat feses jika tjd iritasi hebat – sekresikan air & elektrolit dlm jumlah besar – utk mengencerkan faktor iritasi & tjd pergerakan feses yg cepat mnj anus --- diare Lambung Herbivora sel tumb tdp selulosa – enzim selulosa hanya tdp pd siput, rayap, cacing toredo, herbivora/ruminantia lambung vert herbivora : kons sederhana : sedikit mikroorgan & fermentasi selulosa. Mikroorgan banyak tdp di usus besar terbagi atas 4 kompartemen : Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum TO2K
Rumen bag terbesar --- proses fermentasi : mikroorgan obligat anaerob ; bakteri 10 11 & protozoa 10 6/ml --- memecah selulosa & difermentasikan Kel Saliva Sod bicarbonate Selolosa Zat tepung Gula fermentasi As. Carbonat Methane Asam lemak Propionat – Heksosa Sintesis lemak CO2 Sendawa Asam Asetat – Oksidasi & Laktosa Asam laktat – glikogen TO2K
keuntungan mikrobial rumen dibanding caecum : sekresi saliva : sbg buffer prod fermentasi; pd domba & kambing 6–16 lt/hr sedangkan sapi 100–190 lt mikroorgan rumen dpt sintesis prot dr materi anorg --- jika ditambahkan sulfat org : sint prot meningkat – meningkatkan kandungan & kualitas prot ruminansia (sapi tidak butuh as amino) pd hwn ungulata, kukang, kera, marsupialia – selulosa dicerna di diverkulum usus (caecum + mikrobial) keuntungan mikrobial rumen dibanding caecum : hasil ferm rumen dpt dicerna & diserap sempurna hasil rumen masih dpt dipecah --- feses halus ferm rumen dpt didaur ulang – saat musim kering rumen - retikulum (disimpan ±7 hr) - omasum (banyak tdp air) --- 3 daerah tsb kornifikasi (scr mekanis) --- abomasum (scr enzimatis) TO2K
TO2K
TO2K
Fermentasi Ruminansia TO2K