3. Proteksi  homeostasis dan pencegahan infeksi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA ANEMIA DEFISIENSI
Advertisements

1. MAKANAN JANIN DLM KANDUNGAN MAKANAN BAYI PD HARI PERTAMA LAHIR
FARMAKOLOGI OBAT ANTIANEMIA
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
FIRMAN ARBI Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand RS Dr M Djamil PADANG
Dr. Bastiana bermawi, SpPK
Unsur-Unsur Jumlah Kecil Oleh dr. Sri Utami B.R. MS.
Peredaran darah manusia
HEMATINIKA.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
SISTEM SIRKULASI.
ANEMIA Lab : penurunan kadar Hb dibawah nilai normal
MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati Gawat Darurat Maternal.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
SEL DARAH MERAH Adhaninggar Ratna H. (01) Prasasti Yudati P. (16)
Contoh SAP.
SPESIFIKASI PROGRAM MEDIA leaflet
Menghitung Nilai Hematokrit
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
ANEMIA Oleh : puspitasari.
Contoh SAP.
Oleh : Aisyah Rahadi Safitri Fatima Salsabila Dhata Wirinda Shafira
Santi susanti nim :
Oleh sri lestari.
SISTEM SIRKULASI.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -12.
ANEMIA GIZI BESI (AGB) Infeksi & defisiensi 9.
GIZI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil trimester I,II dan III (Darah dan pembekuan darah) Reflidia yuni putri
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
GIZI PADA REMAJA NARWATI, Amd. Gz
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA
SPESIFIKASI PROGRAM MEDIA leaflet
SISTEM PEREDARAN DARAH
DARAH Team Teaching: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
DARAH.
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
3 1 2.
Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
ANEMIA.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
Gizi Ibu Hamil 4.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
Abi Muhlisin, SKM., M.Kep. PSIK FIK UMS. Hemopoesis pada Kehamilan Volume plasma meningkat 20 – 100 % Volume eritrosit meningkat (1400 mL  bertambah.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
PEMBERIAN ZAT BESI ( FE ) DALAM KEHAMILAN A. Dfinisi zat besi Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Chairanisa Anwar, SST., MKM
L/O/G/O Besi (Fe) dan Seng (Zn) ROSSA INTAN MANURUNG PRODI D-IV JURUSAN GIZI LUBUK PAKAM.
Transcript presentasi:

3. Proteksi  homeostasis dan pencegahan infeksi Fungsi darah : 1. Distribusi  transport O2 & nutrisi, ekskresi metabolisme, dan transport hormon 2. Regulasi  menjaga temperatur tubuh, kestabilan pH, dan volume cairan yang mampu dialirkan 3. Proteksi  homeostasis dan pencegahan infeksi Eritrosit  diameter ± 7,8 µm, ketebalan ± 2,5 µm (bagian tengah ± 1,0 µm Makrositer  jika diameter > 9,0 µm Mikrositer  jika diameter < 6,0 µm TO2K

Cacat eritrosit  kelainan DNA Anemia : berkurangnya jumlah eritrosit, Hb, atau PCV yang kurang dari normal  tjd apabila pelepasan eritrosit ke sistem sirkulasi menurun atau penghancuran eritrosit yang tidak sebanding dengan pembentukannya Tipe Anemia : Cacat eritrosit  kelainan DNA Kekurangan zat gizi  defisiensi zat Fe & asam folat Anemia pendarahan  kehilangan darah yang banyak Anemia autoimun  senyawa kimia yang terikat membran eritrosit akan menimbulkan struktur asing di permukaan eritrosit shg sistem imun terpacu untuk destruksi struktur ini Anemia aplastik  gangguan pd sumtul (tdk produksi eritrosit) TO2K

♂/ ♀ Nilai sel darah normal manusia dan tikus Pemeriksaan tikus MCV = Mean Corpuscular Volume  (PCV : Eritrosit) MCH = Mean Corpuscular Hemoglobin  (Hb : eritrosit) MCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration  (Hb : PCV) Pemeriksaan ♂/ ♀ tikus Eritrosit ( x 106 / mm3) 4,7 – 6,1 / 4,2 – 5,2 7 – 12 Hemoglobin (g/dL) 13,4 – 17,6 / 12,0 – 15,4 10 – 20 Hematocrit (%) 42 – 53 / 38 – 46 35 – 49 MCV (fl) 81 – 96 --- MCH (pg) 27 – 31 --- MCHC (g/dL) 30 – 36 --- TO2K

Janin  0-2 bln (yolk sac) ; 2-7 bln (hati & limpa) ; 7-9 bln (sumsum tulang belakang) Bayi  sumsum tulang Dewasa  sumsum tulang pipih (iga, dada, belikat, panggul, tengkorak, vertebrae, serta proksimal tulang paha & lengan atas) Eritrosit diproduksi oleh sumsum tulang sampai seseorang berusia 5 th, namun sumsum tulang panjang (kecuali proksimal humerus dan tibia) menjadi sangat berlemak dan tidak memproduksi eritrosit setelah seseorang berusia 20 tahun. Setelah usia ini kebanyakan eritrosit diprod dlm sumsum tulang membranosa, spt vertebrae, sternum, & iga TO2K

Beberapa variasi ikatan Hb dengan substansi lain : Hb tereduksi (ferohemoglobin), mol Hb yang melepaskan O2. Hb tereduksi ditulis  Hb(globin)(Por : Fe2+). Methemoglobin, bila Hb-O2 atau Hb tereduksi dioksidasi dgn Fe (CN)3, disebut juga sbg ferihemoglobin, ditulis  Met.Hb / Hb(OH) / (globin)(Por : Fe3+). 3. Karboksihemoglobin (karboksiglobin), mrpk ikatan antara Hb dgn gas CO  HbCO / (globin)( Por : Fe3+) CO. Afinitas Hb terhadap CO adalah 200-250 x lebih besar dari pada afinitas Hb dengan O2, oleh karena itu gas CO sangat berbahaya bila terhirup dalam jumlah besar. 4. Sianmethemoglobin, ikatan antara CN dgn methemoglobin / Hb / Hb tereduksi. Sianmethemoglobin ditulis sbg  Met.Hb.CN / (globin)(Por : Fe3+)CN. 5. Sulfhemoglobin, terbentuk bila ferohemoglobin dicampur dengan gas H2S. TO2K

Anemia : 1. Normocytic anemia : tjd pendarahan eksternal dan internal (parasit, intra gastrointestinal, urogenital), tetapi nilai MCHC dan MCV normal 2. Microcytic/hipochromic anemia : tjd gangguan sintesis Hb (defisiensi Fe), kadar Hb turun dibandingkan prod eritrosit (hipokrom), eritrosit berukuran kecil, nilai MCH – MCHC – PCV turun Macrocytic/normocytic anemia : defisiensi nutrisi (asam folat, vit B-12), menunjukkan nilai MCHC normal, tetapi nilai MCV meningkat Jika tjd peningkatan destruksi eritrosit & pemendekan umur eritrosit yg diakibatkan oleh bahan kimia (obat) serta reaksi imunitas tubuh yg menganggap eritrosit sbg benda asing  menurunkan nilai MCH & meningkatkan nilai MCHC TO2K

Gejala anemia : lesu, lemah, mata berwarna kuning, wajah pucat, bintik merah & memar, pendarahan pd gusi-hidung-tinja, bisa menyebabkan pingsan Anemia di Indonesia  40,5% pd balita ; 47,2% pd anak sekolah ; 57,1% pd remaja putri, 39,5% pd wanita usia subur, 57,1% pd ibu hamil (resiko pendarahan saat persalinan, bayi dilahirkan dgn BB rendah) Asupan makanan yg mencukupi zat besi antara lain : daging, hati, telur, kacang-kacangan, kentang, ikan, sayuran berdaun hijau, buah berwarna merah-orange, suplemen zat Fe  kadar serum feritin normal (dlm 4–30 hari bisa meningkatkan kadar Hb) TO2K