ALKADIENA DR. H. ACHMAD SYAHRANI, MS PUSTAKA UTAMA :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI
Advertisements

SMA NEGERI 59 JAKARTA Dra. yendri Dwifa by Yendri Dwifa.
ALKENA Rumus Umum : Cn H2n Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak
ALKENA Rumus Umum : Cn H2n
Pengenalan Kimia Organik
Senyawa Aromatis : Subtitusi elektrofilik
PENDAHULUAN Kimia Organik 1
POLA DASAR KIMIA ORGANIK
REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK
STRUKTUR SENYAWA KARBON
HIDROKARBON Kelas : X OLEH : DIAH PURWANINGTYAS SMA NEGERI 3 MALANG.
Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik
ALKENA: REAKSI ADISI ELEKTROFILIK
Alkil Halida Alkil Halida: adalah senyawa-senyawa yang mengandung halogen yang terikat pada atom karbon jenuh (atom karbon yang terhibridisasi sp3).
Jika Anda tidak berada di depan, pemandangan tidak pernah berubah.
REAKSI SENYAWA KARBON 1. REAKSI SUBSTITUSI 2. REAKSI ADISI
Lemak.
Hidrokarbon dan minyak bumi
KO-1 ALKENA Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C- Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut alkadiena, alkatriena,dan.
Oleh : Indra Nursila Hasnah, S.Si
HIDROKARBON Kelas : X OLEH : DIAH PURWANINGTYAS SMA NEGERI 3 MALANG.
KEISOMERAN ISOMER = Senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul sama Contoh : Senyawa dengan rumus C4H10 n-butana (t.d = -0.5°C) isobutana (2-metil.
Isomers.
Evy Endah Purwandani,S.Si,Apt.
Alkana, Alkena, Alkuna PERTEMUAN 5 dan 6 Adri Nora S.Si M.Si
ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
Kimia dasar KiMIa organik VII. Alkena dan alkuna
ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
Kimia Organik Adri Nora S.Si M.Si.
Pengenalan Senyawa Hidrokarbon
KIMIA ORGANIK 1 (Kode Mata Kuliah )
Singgih Surya Dharma XA/33
SENYAWA KARBON Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
Hidrokarbon Organic Chemistry Selamat belajar ^^.
KIMIA ORGANIK Ashfar Kurnia.
ALKANA.
Pertemuan 1 PEKI4416 KIMIA ORGANIK 3 KONSEP DASAR SIFAT MOLEKUL
ALKENA.
ALKIL HALIDA.
1. REAKSI ADISI ASAM HALIDA PADA ALKENA
HIDROKARBON ALIFATIK TAK JENUH
HIDROKARBON Pertemuan Ii & III Alkana, Alkena & Alkuna
PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN
SENYAWA HIDROKARBON BAGIAN 1
KIMIA ORGANIK: SENYAWA KARBON.
HIDROKARBON Pertemuan I.
REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK
Dadang kurnia ( ) Yandy zuliyandy ( ) Farmasi 3 B
ALKENA.
Dosen: Malikhatun Ni’mah, S.Si., M.Si.
7. Alkena: Struktur dan Reaktivitas
KEISOMERAN Keisomeran struktur Keisomeran ruang Perbedaan struktur
BENZENA.
Reaksi SNi (Substitusi Nukleofilik Internal)
BENZENA & AROMATISASI.
SENYAWA AROMATIS.
H CH KIMIA SENYAWA HIDROKARBON XI-MIA 1 H 2 C 3 H 2 H 3 C H H 2 2 H 3
BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Kimia Organik Fisik S. ARRHENIUS BRONSTED-LOWRY G.N. LEWIS
Oleh : MOH. SUWANDI Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XII
SENYAWA KARBON Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
KIMIA ORGANIK II : REAKSI-REAKSI SENYAWA ORGANIK
Assalamu’alaikum wr wb. KEGUNAAN DAN SINTESIS ALKANA KELOMPOK I LINA MUHAMMAD SOPIANAZHARI ERNIYATI.
1. Konversi alkohol menjadi alkena 2. Dehidrasi alkohol menjadi alkena dengan katalis asam sulfat (H2SO4) 3. Dehidrasi sikloheksanol menjadi sikloheksena.
SENYAWA KARBON DAN REAKSINYA
BENZENA DAN TURUNANNYA
PENDAHULUAN Kimia Organik 1
SENYAWA KARBON N Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
ALKANA 1. Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena.
Senyawa Benzena dan Turunannya
Transcript presentasi:

ALKADIENA DR. H. ACHMAD SYAHRANI, MS PUSTAKA UTAMA : ORGANIC CHEMISTRY, MORRISON AND BOYD, THIRD EDITION

ALKENA SEDERHANA DENGAN DUA IKATAN RANGKAP DEFINISI : ALKENA SEDERHANA DENGAN DUA IKATAN RANGKAP TATA NAMA DIENA MENURUT IUPAC SEPERTI ALKENA, DENGAN AKHIRAN DIENA DAN DUA NOMOR YANG MENGINDIKASIKAN POSISI DARI KEDUA IKATAN RANGKAP

DIENA DIGOLONGKAN MENJADI : A. KONYUGASI (CONJUGATED DIENES) IKATAN RANGKAP YANG DISELINGI DENGAN SATU IKATAN TUNGGAL B. ISOLASI (ISOLATED DIENA) IKATAN RANGKAP YANG DISELINGI DENGAN LEBIH DARI SATU IKATAN TUNGGAL C. KUMULASI (CUMULATED DIENA) = ALLENA

PREPARASI DIENA : 1,3 BUTADIENA (BAHAN DASAR KARET SINTETIS) DIBUAT SECARA : A. PROSES CRACKING 1 butena panas dan katalis panas dan katalis n BUTANA 2 butene 1,3 butadiena

b. DEHIDRASI ALKOHOL DENGAN DUA GUGUS HIDROKSI panas asam 1,3-butadiena 1,4-butadiol DIENA TERKONYUGASI LEBIH STABIL DARIPADA ALKENA KALOR HIDROGENASI (kcal/mol) : 1-butena 30,3 1,3-butadiena 57,1 1-pentena 30,1 1,4-pentadiena 60,8 3,3-dimetil-1-butena 30,3 1,5-heksadiena 60,5 Cis-2-butena 28,6 1,2-propadiena 71,3 30 + 30 = 60 (teoritis) 57 (empiris)

RESONANSI PADA DIENA TERKONYUGASI 3 3 1 1 4 2 2 4 delokalisasi elektron  Panjang ikatan C2 – C3 pada 1,3-butadiena = 1,48 A Bandingkan dengan panjang ikatan tunggal (1,53 A) Energi resonansi diena terkonyugasi = 2-4 kcal/mol Dengan demikian ikatan menjadi lebih kuat

ADISI ELEKTROFILIK PADA DIENA TERKONYUGASI ADISI 1,2 DAN ADISI 1,4 ADISI 1,2 = ADISI PADA ATOM C PERTAMA DAN KEDUA ADISI 1,4 = ADISI PADA ATOM C PERTAMA DAN KEEMPAT ADISI 1,2 HBr 3-bromo-1-butena Cl2 2,4-heksadiena 4,5-dikloro-2-heksena

ADISI 1,4 HBr 1,3-butadiena 1-bromo-2-butena Cl2 2,4-heksadiena 2,5-dikloro-3-heksena

PERBEDAAN ADISI 1,2 DAN ADISI 1,4 ADISI 1,2 DIENA BERLANGSUNG DENGAN MEKANISME REAKSI SEBAGAIMANA IKATAN RANGKAP TERISOLASI (LEWAT KARBO KATION SEKUNDER) H+ 1,3-butadiena Karbokation sekunder Br- 3-bromo-1-butena

ADISI 1,4 MERUPAKAN PERPANJANGAN LANGSUNG DARI ADISI 1,2. KARBOKATION ALILIK YANG TERJADI TERSTABILKAN OLEH RESONANSI H+ 1,3-butadiena Br- 1-bromo-2-butena

Produk 1,2 (80%) produk 1,4 (20%) -80°C 1,3-butadiena 40°C produk 1,2 (20%) produk 1,4 (80%)

Pada temperatur 40 C dengan sedikit asam , 3-bromo-1-butena (produk 1,2) akan menghasilkan suatu campuran dengan produk 1,4 H+, 40°C 80% 20% Pada temperatur rendah reaksi lebih banyak menghasilkan produk 1,2 karena adisi 1,2 mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah (karbon sekunder mengemban muatan positif yang lebih banyak daripada karbon primer) karenanya reaksi lebih cepat. Laju relatif reaksi mengendalikan angka banding produk (kendali kinetik)

Pada temperatur tinggi makin banyak molekul yang mampu men capai keadaan transisi yang lebih tinggi dan kedua produk ada dalam kesetimbangan. Produk 1,4 yang lebih stabil (karena me rupakan alkena yang lebih tersubstitusi) lebih melimpah. Pada temparatur lebih tinggi kestabilan relatif produk mengenda likan angka banding produk dan reaksi berada dibawah kendali kesetimbangan/kendali thermodinamik)

REAKSI DIELS ALDER OTTO DIELS DAN KURT ALDER (NOBEL KIMIA 1950) DIENA (SENYAWA TIDAK JENUH PERTAMA) DIPANASI DENGAN SENYAWA TIDAK JENUH KEDUA (DIENOFIL = PENCINTA DIENA) + 3-sikloheksena- 1-karboksaldehida (100%) 1,3-butadiena propenal (DIENA) (DIENOFIL)

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI UNTUK MEMUDAHKAN DIGUNAKAN RUMUS GARIS BAGI SENYAWA RANTAI TERBUKA DAN RUMUS SEGIBANYAK BAGI SENYAWA RANTAI TERTUTUP (CINCIN) atau berarti atau berarti berarti atau

BERARTI Istilah s-cis dan s-trans untuk menggambarkan konformasi diena konyugasi (huruf s digunakan karena geometri diseki tar ikatan tunggal (single) pusatlah yang menentukan Konformasi itu)

s-trans s-cis s-cis s-trans

CONTOH : Reaksi Diels Alder + diena dienofil produk Reaksi Diels Alder adalah adisi cis atau trans yang bersifat serempak (concerted) dan karena itu bersifat stereospesifik

kalor + produk cis cis-dienofil titian + endo (disukai) trans terhadap titian

kalor + ekso cis terhadap titian