Weir dan Notch Week #10.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Persamaan Kontinuitas
Mekanika Fluida II Week #3.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
TUGAS 2 INDIVIDU bagian (c)
Pertemuan 6 <<Judul>>
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
1.
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Tugas Mekanika Fluida ‘Kontinuitas’
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
Peralatan penyediaan air
Mekanika Fluida II Week #3.
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
Nama : Dwi Rizal Ahmad NIM :
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Tugas Mekanika Fluida Oleh Komariah NIM :
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Irigasi ii (Pertemuan iii)
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Mekanika Fluida II Week #5.
Mekanika Fluida II Week #4.
Pengelolaan airtanah terintegrasi pada kawasan pengembangan
Bangunan Bagi.
Pretreatment Dalam Proses Filtrasi
Difraksi banyak celah Interferensi konstruktif bila beda lintasan antara celah berurutan adalah kelipatan dari 
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Bangunan air Week #9.
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Responsi Hidraulika: Aliran BERUBAH LAMBAT LAUN (Profil Aliran)
Mekanika Fluida II Week #4.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Air mengalir dari kamar mandi lantai dasar melalui pipa menuju kamar mani lantai 1 dengan kecepatan 8 m/s, dengan d= 70cm, hitunglah kecepatan aliran pada.
ALIRAN SERAGAM.
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
Gradually varied flow Week #8.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI
Bangunan air Week #10.
Sambungan Las (Weld Joints)
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN MEKANIKA FLUIDA disusun oleh silfiana dewi_
Soal No. 1 Air pada 10o C dialirkan ke suatu tangki di atas sebuah gedung. Agar debitnya 200 L/min berapa tekanan di titik A ? [Jawab : 321,1 kPa terhadap.
C 6 H 5 NH 2.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
Perencanaan Hidraulis
PENGUKURAN DEBIT sungai DAN saluran terbuka
Latihan Penyelesaian Soal
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Minggu ke 2 PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Tahapan Pengolahan dapat diklasifikasikan :
2 a. Instalasi AWLR di DAS Cisukabirus
Aliran Kritis.
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS Kampus Sukolilo, Surabaya – 60111
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
HIDROLOGI ‘H I D R O M E T R I’
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Mekanika Fluida II Benno Rahardyan.
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Perkiraan secara kuantitatif dari siklus hidrologi dapat dinyatakan berdasar prinsip konservasi massa yang dikenal dengan persamaan neraca air. Neraca.
Kelompok 4 Jul Arfa GoratF Dela Angelina F Firman SiregarF Dian Hestiyantari F REGULATOR.
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

Weir dan Notch Week #10

Rectangular Weir http://www.lmnoeng.com/Weirs/RectangularWeir.htm

Rectangular Weir Ambang umumnya digunakan memakai ambang dengan pelat. Biasa digunakan di saluran terbuka seperti aliran untuk menentukan debit (flowrate). Prinsip dasar adalah bahwa debit secara langsung terkait dengan kedalaman air (h). Ambang dapat bersifat hambatan (lebar) dasar sesuai dengan lebar saluran, ataupun menyempit sebagian . Untuk ambang yang benar-benar menyempit B-b (lebar saluran – lebar ambang) harus lebih besar dari 4hmax, dimana hmax adalah maksimum ketinggian yang diperkirakan dari ambang (USBR, 1997).  Ambang terkontraksi sebagian memiliki B-b antara 0 dan 4hmax.  Kontraksi menyebabkan alir mengalir dan mengumpul menuju ambang.

Francis’s formula : Q = 2/3 Cd x (b-0,1nH) x (2g)1/2 x H3/2 n = jumlah konstraksi Cd = 0,623 g = 9,81 Q = 1,84 (b – 0,1 n H) H3/2

Bazin’s formula : dari Q = 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x H3/2 Q = m x b x (2g)1/2 x H3/2 m = 2/3 Cd = 0,405 + 0,003/H Hitunglah limpahan air melalui weir segiempat dengan lebar 1,5 m dengan head 400 mm dengan Bazin’s formula m = 0,405 + 0,003/0,4 = 0,4125 = 0,4125 x 1,5 x (2x9,81) 1/2 x 0,4 3/2 = 0,693 m3/det

Head (h) harus diukur di hulu dari ambang pada jarak 4-5 kali head maksimum. Tidak masalah seberapa tebal ambang dimana air mengalir melalui notch. Ambang harus memiliki ketebalan 1 dan 2 mm pada bagian bukaannya. Jika secara keselurhan ambang lebih tebal dari 2 mm, bukaan dapat di buat pada sudut yang lebih besar dari 45 derajat untuk mencapat ketebalan batas yang diinginkan. Permukaan air di hilir ambang sebaiknya sekurang-kurangnya 6 cm dibawah batas ambang (weir crest) –(di bawah dasar bukaan) (USBR, 1993). Head yang diukur (h) harus >= 0.03 m (1.2 inch). P diukur dari dasar hulu saluran dan harus >= 0.1 m (3.9 inch). Ketebalan notch width (b) dan lebar saluran (B) harus >= 0.15 m (5.9 inch). 0 < b/B <= 1  dan 0 < h/P <= 2.5. Jika b<B (misalnya weir terkontraksi/contracted weir), maka (B-b) >= 0.2 m (3.9 inch). Sumber…

V-Notch (Triangular) h dh H q

Bag. V. Weir antara 0.03 dan 0.08 inches (0.8 to 2 mm)   Jika > 0.08 inch, bagian hilir V dipancong pada sudut > 45o (60o recommended) Permukaan air setidaknya 0.2 ft. (6 cm) dibawah dasar V untuk membuat terjunan bebas. (h) > 0.2 ft. (6 cm) Persamaan dibuat untuk h<1.25 ft. (38 cm) and h/P<2.4. h/B sebaiknya <= 0.2. Rata rata (B) sebaiknya > 3 ft. (91 cm). Dasar "V" setidaknya 1.5 ft. (45 cm) di atas dasar hulu aliran.

Cipoletti weir http://www.lmnoeng.com/Weirs/cipoletti.htm L is measured along the bottom of the weir (called the crest), not along the water surface.

Tidak perlu faktor konstraksi. (1 horizontal : 4 vertikal) Tidak perlu faktor konstraksi.

                

End Depth Method for Triangular Open Channel

orifice         Rounded         Sharp-edged         Short tube             Borda Cc        1.0                     0.62                     1.0                 0.52 Cv        0.98                   0.98                     0.8                 0.98

Inverted Siphon (Depressed Sewer) Aliran dalam pipa siphon pipes dibawah tekanan dan harus memiliki kecepatan >3 ft/det (0.9 m/det) untuk mencegah material tidak mengendap Diagram keseluruhan

Tampak atas dari inlet (3 siphons): Potonga A-A (skala diperbesar)