PEMAHAMAN SPI DAN PENILAIAN RISIKO PENGENDALIAN
Pengertian Pengendalian Intern Mengadopsi pengertian Pengendalian internal dari laporan COSO (Committee of Sponsoring Organization). COSO terdiri atas: IIA (Institute of Internal Auditors), AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), FEI (Financial Executive Institute), AAA (American Accounting Association), dan IMA (Institute of Manajemen Accountants) Internal control adalah suatu proses, dijalankan oleh dewan komisaris, managemen, dan karyawan lain dari suatu entitas, dirancang untuk memberikan jaminan memadai sehubungan dengan pencapaian tujuan.
Tujuan Pendalian Intern Tujuan pengendalian intern: Keandalan pelaporan keuangan (tujuan pelaporan keuangan). Efektivitas dan efesiensi operasional (tujuan operasi). Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku (tujuan kepatuhan).
Tujuan Pendalian Intern -yang relevan dengan audit Reliabilitas informasi keuangan * PABU Efektivitas dan efesiensi operasional * Pengamanan aset * Pengurangan risiko bisnis Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan- peraturan yang berlaku * Mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan
Konsep Utama COSO Pengendalian intern merupakan suatu proses yang berkelanjutan, suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan merupakan tujuan itu sendiri Pengendalian intern dipengaruhi oleh orang-orang yang ada pada setiap tingkatan di organisasi, bukan hanya merupakan kebijakan dan prosedur serta dokumentasinya semata. Pengendalian intern tidak pernah bisa menghilangkan risiko tetapi dapat memberikan keyakinan memadai bahwa pengendalian telah berjalan untuk mengurangi risiko.
Keterbatasan Pendalian Intern Kesalahan dalam keputusan (kurang informasi, kendala waktu, tekanan). Breakdown (macet karena salah memahami instruksi dan prosedur serta lalai). Collusion (kerja sama antarkaryawan). Management override (manajemen melanggar pengendalian yang dibuatnya sendiri). Cost versus benefits (biaya pembuatan pengendalian lebih besar dari manfaatnya).
Komponen Pendalian Intern Control Environment (Lingkungan Pengendalian) Risk Assessment (Penilaian Risiko) Control Activities (Aktivitas Pengendalian) Information and Communication (Informasi dan Komunikasi) Monitoring (Pemantauan)
Komponen SPI
Komponen SPI 1) Control Environment 5) Monitoring 4) Information & Communication Flow 1) Control Environment 3) Control Activities 2) Risk Assessment
Komponen SPI
Hubungan Komponen SPI dengan Aktivitas Organisasi
Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan, prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan top manajemen, direktur, dan pemilik suatu perusahaan terhadap pengendalian dan pentingnya pengendalian tersebut bagi perusahaan.
Lingkungan Pengendalian Unsur-unsur yang perlu dipahami dan dinilai oleh auditor: Integritas dan nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Partisipasi dewan komisaris dan komite audit Filosofi dan gaya operasi Struktur Organisasi Pemberian wewenang dan tanggung jawab Kebijakan dan praktik SDM
Penaksiran Risiko Mekanisme untuk mengidentifikasikan, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko dalam organisasi atau perusahaan dihubungkan dengan tujuan yang ingin dicapai
Analisis Risiko Risk Assessment Risk Management Risk Monitoring Identification Measurement Prioritization Risk Assessment Control it Share or Transfer it Diversify or Avoid it Risk Management Process Level Activity Entity level Risk Monitoring
Penaksiran Risiko Risiko bisa muncul karena: Perubahan lingkungan operasional Personel baru Sistem informasi baru atau perubahan sistem informasi Pertumbuhan cepat Tehnologi baru Produk atau aktivitas baru Restrukturisasi korporasi Operasional luar negeri PSAK baru
Penaksiran Risiko High I M P A C T Low PROBABILITY High Medium Risk High Risk I M P A C T Share Mitigate & Control Low Risk Medium Risk Accept Control Low PROBABILITY High
Contoh: Call Center Risk Assessment Penilaian Risiko Contoh: Call Center Risk Assessment High Medium Risk High Risk Loss of phones Loss of computers Customer has a long wait Customer can’t get through Customer can’t get answers I M P A C T Low Risk Medium Risk Entry errors Equipment obsolescence Repeat calls for same problem Fraud Lost transactions Employee morale Low PROBABILITY High
Penilaian Risiko Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang proses penaksiran risiko untuk memahami bagaimana manajemen mempertimbangkan risiko. Tujuan penaksiran risiko adalah untuk menilai, mengelola, dan memonitor risiko yang berdampak bagi entitas.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian meliputi: Review kinerja Pengolahan informasi Pengendalian fisik Pemisahan tugas
Aktivitas Pengendalian – Review Kinerja Analisis laporan ikhtisar rincian saldo akun Analisis realisasi dengan anggaran, prakiraan, atau periode yang lalu Analisis hubungan seperangkat data seperti antara data nonkeuangan dengan data keuangan
Aktivitas Pengendalian – Pengolahan Informasi General Control Pengendalian organisasi dan operasional Pengendalian pengembangan sistem dan dokumentasi Pengendalian perangkat keras dan lunak Pengendalian akses Pengendalian data dan prosedural Application Control Pengendalian Input: otorisasi, computer check, koreksi kesalahan Pengendalian Proses: control total, limit check, sequence test, process tracing data. Pengendalian Output: pihak yang berhak memperoleh hasil, perbandingan dengan dokumen sumber, visual scanning
Aktivitas Pengendalian – Pengendalian Fisik Direct physical control Indirect physical control Penghitungan berkala terhadap aset
Aktivitas Pengendalian – Pemisahan Tugas Seseorang tidak boleh melakukan tugas yang tidak kompatibel Pemisahan tugas pelaksana, pencatatan, dan penyimpanan aset dari suatu transaksi Pemisahan bagian IT dengan pengguna. Pemisahan dalam bagian IT: Pengembangan sistem Operation Data control Securities administration
Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi memungkinkan orang dalam organisasi untuk mendapatkan dan berbagi informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan operasi. Contoh: Memperoleh informasi internal dan eksternal untuk diolah dan disajikan kpd manajemen Menyajikan informasi relevan kepada pihak yang tepat secara tepat isi dan tepat waktu
Informasi dan Komunikasi Line staff Supervisors Senior Managers Top Management Down: Goals /objectives Directives Policies /procedures Up: Progress reports Problem identification Improvement suggestions Across: Daily work information—all levels
Informasi dan Komunikasi Transaksi Hanya transakasi valid Seluruh transaksi Hak dan kewajiban Pengukuran Cukup detail Audit atau transaction trail Dokumen dan catatan
Informasi dan Komunikasi Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang: Golongan transaksi Bagaimana transaksi dimulai Catatan akuntansi dan informasi pendukung Pengolahan akuntansi sejak transaksi sampai dengan laporan keuangan
Monitoring Problem solution Internal auditor’s assessment Pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai penilaian terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengendalian internal Ongoing activities Problem solution Separate periodic evaluations Internal auditor’s assessment
Internal Control System Monitoring Operating activities Internal Control System On-going monitoring Progress check Performance improvements Regular Activities On-going monitoring Observations Recording Regular Activities
Prosedur untuk Memahami SPI Review Review pengalaman yang lalu dengan klien Bertanya Menanyakan pada manajemen, supervisor, dan staff personil yang sesuai Inspeksi Menginspeksi dokumen dan catatan Observasi Mengamati aktivitas dan operasional entitas
Dokumentasi Pemahaman SPI Kuesioner (questionnaires) Rangkaian pertanyaan ya/tidak tentang pengendalian internal yang diperlukan untuk mencegah salahsaji material Bagan alir Diagram sistematik dengan memakai simbol standar, garis penghubung dan penjelasan Memoranda Komentar tertulis auditor tentang pengendalian internal
Questionnaire
Narrative Memoranda
MENILAI CR
Pengertian CR Risiko bahwa pengendalian intern tidak mampu mencegah dan mendeteksi salah saji. Penilaian CR berdampak terhadap rancangan substantive test: Sifat Saat Waktu
Alasan Menilai CR
CR untuk Setiap Asersi CR ditentukan untuk setiap asersi; asersi untuk setiap komponen pengendalian intern.
Tahapan dalam Menilai CR
Prosedur untuk Menilai CR Pengajuan pertanyaan (enquiry): mengajukan pertanyaan kepada berbagai pihak dalam lini manajemen sesuai kebutuhan. Pengamatan / observasi (observation): auditor mengamati aktivitas yang sedang terjadi. Inspeksi (inspection) : memeriksa dokumen dan catatan. Mengerjakan ulang: auditor menjalankan aplikasi yang digunakan perusahaan.
Perbedaan TOC dan ST
Perbedaan TOC dan ST
Lingkungan SIK Suatu lingkungan SIK (sistem informasi komputer) ada apabila komputer dengan tipe dan ukuran apapun digunakan dalam pengolahan informasi keuangan suatu entitas yang signifikan bagi audit, terlepas apakah komputer tersebut dioperasikan oleh entitas tersebut atau pihak ketiga. Karakteristik organisasi SIK Pemusatan fungsi dan pengetahuan Pemusatan program dan data
Sifat Pengolahan dan Aspek Desain dalam SIK Sifat pengolahan dalam SIK: Tidak ada dokumen masukan Tidak ada jejak transaksi (transaction trail) Tidak ada keluaran yang dapat dilihat dengan mata Aspek desain dan prosedur dalam SIK: Kinerja konsisten Prosedur pengendalian terprogram Pemutakhran transaksi ke database file komputer Transaksi ada yang ditimbulkan oleh sistem Media penyimpanan data dan program rentan
Pengendalian dalam Lingkungan SIK Pengendalian umum SIK Pengendalian organisasi dan manajemen Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi Pengendalian terhadap operasi sistem Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem Pengendalian terhadap entry data dan program
Pengendalian dalam Lingkungan SIK Pengendalian aplikasi SIK Pengendalian atas masukan: otorisasi transaksi, konversi transaksi agar bisa dibaca oleh mesin, transaksi tidak diubah oleh pihak yang tidak berhak, transaksi yang keliru ditolak. Pengendalian atas pengolahan: transaksi diolah semestinya oleh sistem, transaksi tidak diubah atau hilang secara tidak semestinya, kekeliruan diidentifikasi dan dikoreksi dengan tepat waktu. Pengendalian atas keluaran: hasil pengolahan cermat, akses dibatasi ke pihak yang berhak, keluaran tersedia tepat waktu.
Pengendalian dalam Lingkungan SIK Pengendalian aplikasi SIK dalam sistem on-line: Pengendalian atas masukan: transaksi dientry ke terminal semestinya, data entry cermat, entry ke periode semestinya, data entry diklasifikasi dan bernilai valid, transaksi yang tidak valid ditolak, transaksi dientry sekali, data entri tidak hilang. Pengendalian atas pengolahan: hasil perhitungan diprogram, logika pengolahan benar, file pengolahan benar, record pengolahan benar, tabel yang digunakan benar, data yang tidak valid tidak diolah, versi yang digunakan adalah versi yang sah. Pengendalian atas keluaran: keluaran diterima tepat dan lengkap, keluaran diterima telah terklasifikasi, keluaran didistribusi ke personel yang berhak.
Pengendalian dalam Lingkungan SIK Pengendalian aplikasi SIK dalam sistem on-line: Pengendalian atas masukan: transaksi dientry ke terminal semestinya, data entry cermat, entry ke periode semestinya, data entry diklasifikasi dan bernilai valid, transaksi yang tidak valid ditolak, transaksi dientry sekali, data entri tidak hilang. Pengendalian atas pengolahan: hasil perhitungan diprogram, logika pengolahan benar, file pengolahan benar, record pengolahan benar, tabel yang digunakan benar, data yang tidak valid tidak diolah, versi yang digunakan adalah versi yang sah. Pengendalian atas keluaran: keluaran diterima tepat dan lengkap, keluaran diterima telah terklasifikasi, keluaran didistribusi ke personel yang berhak.
Review Pengendalian di Lingkungan SIK oleh Auditor Review Pengendalian Umum Auditor mereview pengendalian umum untuk memastikan apakah pengendalian menyeluruh atas aktivitas SIK dapat memberikan tingkat keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian tercapai.
Review Pengendalian di Lingkungan SIK oleh Auditor Review Pengendalian Aplikasi Auditor menguji pengendalian manual. Misalnya menguji manual masukan gaji, perhitungan gaji bersih, persetujuan pembayaran, perbandingan ke daftar gaji, dan rekonsiliasi ke bank (audit around the computer). Auditor menguji pengendalian keluaran sistem. Misalnya auditor menguji jumlah di laporan ke buku besar dan buku pembantu (audit around the computer).. Auditor menguji pengendalian program. Auditor menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk menguji pengendalian. Misalnya: Test Data (Data Uji), yaitu pengujian pengendalian aplikasi dengan menginput transaksi dummy (transaksi departemen atau karyawan) ke sistem aplikasi klien di bawah kontrol auditor dan mencocokkan hasilnya dengan hasil yang diharapkan. Setelah itu transaksi uji dihapus (audit through the computer). Audit Software (auditor menggunakan softwarenya untuk mengolah transaksi dan membandingkan hasilnya dengan software klien) (audit with the computer).
Auditing Around the Computer Auditor berkonsentrasi pada input dan output, mengabaikan bagai proses data oleh komputer (komputer dianggap sebagai black box). Seperti audit manual.
Auditing Through the Computer Pengujian langsung ke pengendalian program yang digunakan dalam aplikasi. Auditor mengamati control function dari program aplikasi. Menguji secara langsung ke komputer klien.
Auditing With the Computer Pengujian pengendalian intern tidak dilakukan secara langsung pada komputer yang ada melainkan dengan menggunakan komputer dan aplikasi yang berbeda. Pendekatan audit ini biasanya banyak memanfaatkan berbagai Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit & Techniques (CAATs). Auditor menggunakan aplikasinya sendiri dan berupaya untuk melakukan proses yang serupa dengan aplikasi yang diaudit namun dengan memanfaatkan database yang sama dengan yang digunakan oleh sistem yang diaudit. Auditor akan menguji apakah hasil dari proses yang dilakukannya menggunakan aplikasinya sendiri atas database yang diambil dari sistem yang diaudit akan memberikan memberikan hasil output yang sama seperti halnya jika database tersebut diprosesleh aplikasi yang diaudit.
Terima Kasih