Oleh : Dr. Rina Oktaviani

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN AGREGAT DALAM
Advertisements

BAB 4. UANG DAN INFLASI Bab ini mempelajari :
UANG DAN INFLASI Teori Klasik Dari Penyebab, Efek dan Biaya Sosial Inflasi Pemahaman Mengenai Uang, Apa Uang Itu, Bagaimana Pengaruh Permintaan dan Penawaran.
Uang dan Inflasi.
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
PERTUMBUHAN EKONOMI 1 (Solow Growth 1)
Oleh : Tanti Novianti, MSi
Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
AGGREGATE DEMAND II Applying IS - LM.
Bab 11 PERMINTAAN AGREGAT 2.
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
OPEN - ECONOMY.
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
Inflasi Idham Cholid.
MATERI EKONOMI MONETER PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
PASAR BARANG DAN PASAR UANG : MODEL IS - LM
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
Permintaan dan Penawaran Agregat (AD – AS)
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP
PEREKONOMIAN TERBUKA Arus Modal dan Barang Internasional
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
28 Permasalahan Makroekonomi dan Kebijakan
Uang dan Bank Pertemuan - 13.
Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Pasar Faktor Produksi: Tanah & Modal
RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
UANG DAN INFLASI Teori Klasik Dari Penyebab, Efek dan Biaya Sosial Inflasi Pemahaman Mengenai Uang, Apa Uang Itu, Bagaimana Pengaruh Permintaan dan Penawaran.
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
KESEIMBANGAN AD - AS.
KEBIJAKAN MONETER.
TEORI NILAI TUKAR (KURS)
TEORI NILAI UANG INTERNAL
Inflasi Pertemuan 8.
CONSUMPTION & INVESTMENT
Permintaan dan Penawaran Agregat
® Utang Pemerintah.
Overview Pembahasan Dalam Ekonomi Makro
SHORT RUN FLUCTUATION DAVID ROMER
Pasar Uang Pertemuan 7.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
BAB 12 PENGANGGURAN DAN INFLASI
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
28 Permasalahan Makroekonomi dan Kebijakan
EKONOMI MONETER II KEBIJAKAN MONETER.
PENGERTIAN INLASI JENIS INFLASI INFLASI TEORY INFLASI CARA MENGATASI
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
KESEIMBANGAN IS-LM.
PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
Keseimbangan makro ekonomi
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
PEREKONOMIAN TERBUKA Arus Modal dan Barang Internasional
MEMBANGUN MODEL IS-LM NAMA KELOMPOK :
KESEIMBANGAN IS-LM Danang Wijayanto, SE., MM. 19/09/2018
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
TEORI NILAI TUKAR (KURS)
INFLASI.
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
28 Permasalahan Makroekonomi dan Kebijakan
Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja
Transcript presentasi:

Oleh : Dr. Rina Oktaviani Pertumbuhan Uang, Inflasi & Kebijakan Moneter Oleh : Dr. Rina Oktaviani

PENDAHULUAN Adanya relasi antara pertumbuhan uang, inlasi dan pajak seignorage/inflasi, bab ini membahas model moneter dr inflasi di negara berkembang dgn sistem nilai tukar tetap & mengambang Pertanyaan penting dr hubungan jk.panjang antara uang beredar (MS) & inflasi  kapan kebijakan moneter hrs dilakukan sbg alat stabilisasi ekonomi & kapan hrs dilakukan sbg alat stabilitas harga Analisa dilakukan dgn mengamati sumber & pola dari ketidakstabilan pd pembangunan ekonomi di negara berkembang

Inflasi : Fenomena Moneter Penentuan harga dengan AD dan AS memberikan gambaran umum untuk mengidentifikasikan penyebab potensial inflasi. Harga dapat berubah jika terjadi pergeseran AD (MS, MD, G) atau AS (teknologi, perubahan S tk, perubahan biaya produksi) Pd jk. Pendek, demand & supply side dpt meningkatkan tingkat inflasi, namun, pd jk.panjang tk pertumbuhan uang beredar lebih sering menggambarkan inflasi

Alasannya adalah selain pertumbuhan MS semua faktor tdk dpt menurunkan inflasi persisten tanpa mengakomodasi pertumbuhan MS (Miskhin, 1995) Gambar 7.1(a)-(c) menunjukkan hubungan antara pertumbuhan MS dengan Inflasi, terutama di negara berkembang

Derivasi Hubungan Pertumbuhan Uang & Inflasi M : Persediaan uang P : tingkat harga Y : pendapatan riil r : suku bunga nominal m(.)= permintaan pada keseimbangan ril Persamaan di atas berarti, dengan mengasumsikan elastisitas pendapatan thdp permintaan uang riil satu, tingkat harga akan meningkat 2 kali selama periode tertentu tanpa merubah Ms apabila Md turun setengahnya karena peningkatan pendapatan ril dan/atau peningkatan suku bunga, Perumbuhan Ms merupakan penyebab inflasi

Derivasi Hubungan Pertumbuhan Uang & Inflasi Model inflasi dapat diturunkan : Tk pertumb pendapatan riil pertumbuhan MS tingkat inflasi Perubahan sk bunga nominal Elastisitas pendapatan Semi-Elastisitas dr permintaan uang thd suku bunga)

Pencetakan Uang : Sumber Penerimaan Pemerintah Menurut sejarah, pd negara miskin pencetakan uang mrpkn sumber penting bagi penerimaan negara Pemerintah memonopoli pencetakan uang  untuk membiayai pengeluaran (peningkatan MS) harus mempertimbangkan keuangan publik  “inflationary finance”

Pencetakan Uang : Sumber Penerimaan Pemerintah Seigniorage & The Inflation Tax Sr : Seigniorage P : tingkat harga MB : persediaan uang dMB/MB= μ = pertumbuhan money base dm=perubahan real money balance  : tkt inflasi

Hubungan dalam persamaan menunjukkan Seignorance adalah perubahan monetary base dibagi dengan tingkat harga Total seignorance adalah perkalian antara pertumbuhan monetary base dan real balance yang dipegang masyarakat Nilai sumberdaya yang digunakan pemeritah adalah jumlah dari peningkatan stok ril dari keseimbangan uang (dm) dan perubahan stok ril uang karena inflasi (m). Jika Itax =  m, maka pada saat stationary state (ketika dm=0), maka seignorance = inlation tax

Hubungan antara Pertumbuhan MS dan Seignorance Sr=μm(.)=μm(r,Y)= μm(rrc+πc,Y) Dimana: rrc=Tingkat suku bunga ril konstan πc =Tingkat inlasi yang diduga Pada kondisi steady state, jika pertumbuhan output diasumsikan 0 and inflasi yang diharapkan =aktual, tingkat inflasi = tingkat pertumbuhan uang Sr=μm(rrc+ μ, Yc) Persamaan ini menunjukkan seignorance = pertumbuhan MS kali keseimbangan uang ril

Tapi, peningkatan MS tidak selalu meningkatkan ukuran seigniorage Tapi, peningkatan MS tidak selalu meningkatkan ukuran seigniorage. Hal ini bisa dilihat dari: dSr/d μ=m(rrc+ μ, Yc)+μmu(rrc+ μ, Yc) Dimana: mu =turunan pertama dari m(...) terhadap μ Persamaan di atas menunjukkan response seigniorage terhadap peningkatan pertumbuhan MS Terdapat hubungan yg berbentuk U antara MS dan seigniorage (gambar 7.2)

Inflationary Finance di negara2 Berkembang Inflationary finance adalah membiayai defisit anggaran dengan money creation Money creation akan mendorong peningkatan tabungan melalui peningkatan inflasi yang akan: Meredistribusi pendapatan dari MPS yang rendah ke MPS yang tinggi, atau Transfer pendapatan dari pemilik uang ke pemerintah melalui pajak inflasi

Penerimaan Inflasi Pajak steady-state rate of inflasion kondisi saat pemerintah dapat memaksimumkan penerimaan inflasi pajak Pd model cagan hyperinflation permintaan uang tergantung pd inflasi yg diharapkan penerimaan maks didefinisikan : * : penerimaan maks r : invers dr semi-elasticity dr permintaan uang riil

Penerimaan maksimum dr inflasi pd pertumbuhan ekonomi ( Penerimaan maksimum dr inflasi pd pertumbuhan ekonomi (**) adalah inverse dr semi elastisitas money demand dikurangi elastisitas pendapatan dari permintaan uang dikalika dengan tingkat pertumbuhan pendapatan riil Persamaan di atas digunakan untuk menghitung penerimaan maks laju inflasi pd kasus inflasi yg tinggi di negara berkembang Persamaan tsb juga menunjukkan penerimaan maks laju inflasi pd kondisi ekonomi yang tumbuh lebih kecil dibandingkan pada kondisi ekonomi yg stagnan

Salah satu gambaran umum di negara berkembang adalah sistem pajak pendapatan yg inelastis & memiliki senjang (lag) yg panjang, akibatnya nilai riil dr penerimaan pajak berkurang akibat inflasi --Tanzi (1989) Dengan asumsi suatu unit sistem pajak, Tanzi menghitung efek dr inflasi pd rasio penerimaan pajak thdp pendapatan (beban pajak) T : rasio penerimaan pajak thdp pendapatan ketika inflasi tahunan sebesar  T0 : rasio penerimaan pajak thdp pendapatan ketika tidak ada inflasi &  collection lag (senjang) per bulan

Indikasi awal pd pertumbuhan ekonomi , penerimaan dari deficit financing (penerimaan pajak inflasi) adalah : Penerimaan pemerintah :

Inflasi, Penerimaan Pajak & Inflationary Finance Tingkat inflasi Penerimaan pajak inflasi Penerimaan pajak konvensional A C D Inflasi & konvensional penerimaan pajak E0 * E1 ** R** R* B F Rasio penerimaan – pendapatan

OA  penerimaan pajak inflasi adalah nol saat inflasi nol & mencapai maksimum saat inflasi sebesar * (titik Eo) Penerimaan pajak konvensional maksimum ketika inflasi nol (poin B) tapi menurun dgn inflasi (kurva BC) Penerimaan total  penjumlahan horizontal dr penerimaan pajak inflasi & penerimaan pajak konvensional (kurva BD) Penerimaan total maks pd titik E1 ketika laju inflasi ** Saat laju inflasi **, kontribusi dr penerimaan pajak inflasi untuk penerimaan pemerintah  sebesar BF

Sebagian besar negara berkembang beroperasi di bawah nilai tukar tetap MODEL MONETER DARI INFLASI PADA NILAI TUKAR TETAP DAN MENGAMBANG Sebagian besar negara berkembang beroperasi di bawah nilai tukar tetap Di bawah nilai tukar tetap, stock Money Supply ditentukan scr endogen Model yg dibangun pada nilai tukar mengambang dapat menjadi dasar melakukan kebijakan moneter untuk stabilitas harga

Pt : harga domestik dari transacted goods A Traded-Nontraded Goods Model of Inflation pada Nilai Tukar Tetap Asumsi, transaksi pd ekonomi terbuka dpt dibagi dlm barang yg dapat diperdagangkan & yg tdk dapat (traded & nontraded goods) Identitas harga mengikuti fungsi : Pt : harga domestik dari transacted goods PTt : bobot rata-rata dari harga traded goods PNTt : bobot rata-rata dari harga non-traded goods  : share treded goods pd pengeluaran total, diasumsikan  konstan

Dari proporsi kekuatan pembelian yg sama, maka : Untuk perekonomian terbuka kecil, harga dr tradable goods ditentukan dg mata uang asing yang dipengaruhi pasar internasional Dari proporsi kekuatan pembelian yg sama, maka : e : nilai tukar mata uang domestik per unit mata uang asing PT f : harga dr tradable goods dlm mata uang asing Perubahan harga tradable goods pd mata uang domestik dikarenakan perubahan pd nilai tukar domestik & harga tradable goods pd mata uang asing

Harga nontradable goods : m = M/P = M adalah nominal uang beredar & P tingkat harga  = koefisien penyesuaian, nilainya 0<<1 Turunan pertama fs. Logaritma pers. di atas :

Substitusi persamaan sebelumnya : Spesifikasi keseimbangan thdp permintaan uang riil : Y : Pendapatan riil e : inflasi harapan  sulit diamati r : suku bunga nominal et = t+1

Estimasi model regresi Inflasi untuk negara berkembang :

Pertumbuhan Uang & Inflasi Pada Kurs Mengambang Argumentasi “ tujuan utama kebijakan moneter adalah stabilitas harga drpd pengurangan pengangguran dan atau pertumbuhan ekonomi” didasari oleh hubungan jk panjang antara pertumbuhan MS dan inflasi Pd nilai tukar tetap hubungan antara MS dan inflasi tdk dijelaskan dgn baik Pd nilai tukar mengambang terdapat hubungan yang nyata antara MS dan inflasi

Model ini menunjukkan inflasi jk panjang berpusat pada pertumbuhan MS Pertumbuhan Uang & Inflasi Pada Kurs Mengambang : Model Model ini menunjukkan inflasi jk panjang berpusat pada pertumbuhan MS Fungsi money demand : Y : pendapatan riil r : suku bunga nominal m : elastisitas pendapatan dr permintaan uang r : semi-elastisitas pendapatan dr permintaan uang

Diasumsikan pemerintah mengalami defisit anggaran P : tingkat harga M : stok MS M^ : dM/dt Pemerintah menyesuaikan pengeluaran untuk menjaga defisit anggaran Keseimbangan pasar uang

Pd keseimbangan pasar uang  perubahan permintaan uang riil = perubahan pada penawaran uang riil

Penyesuaian pada Disequilibrium Pada Pasar Uang Disekuilibrium pada pasar uang terjadi akibat goncangan eksogen atau endogen yg berakibat pada permintaan & penawaran uang riil  Akan melebihi  bila tjd kelebihan supply uang (atau ekses permintaan barang & jasa)

Diagram Fase Inflasi =  d/dt

Kebijakan moneter sebagai alat stabilisasi Dalam jangka pajang terdapat hubungan antara pertumbuhan MS dan inflasi pada FER. Pada masa lalu, tujuan kebijakan moneter dinegara berkembang untuk memacu pertumbuhan ekonomimelalui inflasi, batas atas tingkat suku bunga, dan program kredit

Apakah kebijakan moneter seharusnya digunakan sebagai alat stabilisasi di negara berkembang? Di negara berkembang ketidakstabilan pada output dan kesempatan kerja berasal dari sisi penawaran, dan fiskal dan kebijakan moneter tidak efektif untuk mengatasi fluktuasi

Guncangan dari sisi permintaan (demand shock) dan stabilisasi 2 pertanyaan ttg stabilisasi ekonomi di negara berkembang: Bagaimana terjadinya demand shock di negara berkembang? Seberapa sensitifkah negara berkembang thd demand shock? Demand Shock terjadi karena: Pengeluaran private, ex: C atau I Perubahan budet defisit dan X-M

Keynessian: Tingkat C tergantung DI dan a  tidak cukup dan tidak konsisten  Friedman hipoptesa: C tergantung pendapatan tetap Modigliani hipotesa: konsumen cenderung menstabilkan pengeluaran konsumsi sepanjang hidupnya. Jadi pengeluaran konsumsi cenderung stabil

Seberapa stabilkah C di negara berkembang?, tergantung: Apakah pendapatan saat ini atau pendapatan tetap adalah penentu konsumsi Pangsa durable goods dalam konsumsi Bgmn peran Inv swasta? Relatif tidak stabil Keynessian: I adalah autonomous, tergantung dari tingakt kepercayaan dan optimisme bisnis

Monetaris: I stabil, tergantung dari biaya meminjam atau r Di negara berkembang tergantung real r, tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Budget defisit dan X-M lebih berperan di negara berkembang karena tergantung impor, contoh: minyak

Sensitivias ekonomi terhadap demand shock Tergantung dari nilai parameter C, I dan D uang MPC; semakin tinggi MPC, semakin tidak stabil (melalui efek multiplier) Elastisitas r terhadap D uang; semakin besar elastisitas r terhadap D uang, semakin besar kelebihan MS terhadap perubahan r, semakin tidak stabil Elastisitas r terhadap I; semakin rendah sensitivitas r terhadap pengeluaran I, semakin tidak stabil

Fleksibilitas upah, r dan ER Upah dipertanian lebih fleksibel dibandingkan dengan di sektor industri (upah minimum, serikat buruh, etc) Nominal r biasaya ditentukan di negara berkembang, tapi real r fleksibel karena harga yang fleksibel ER berfluktuasi, walaupun sebagian negara berkembang nilai tukar tetap Negara berkembang tidak begitu dipengaruhi oleh demand shock. Dengan fleksibilias di upah ril, r ril dan ER, sangat mungkin adanya demand shock dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Maka peran pemerintah untuk stabilisasi mungkin tidak diperlukan

Supply shock dan inflasi: Aturan kebijakan moneter Walaupun demand shock kurang perperan di negara berkembang, supply shock mungkin, terutama dari sektor pertanian dan minyak Gagal panen bisa menyebabkan inflasi Apakah diperlukan kebijakan moneter, ex meningkatkan MS?