TANDA DAN SIMTOM PADA PSIKIATRI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMAMPUANKU TERBATAS Kelas VII Oleh: L. Atrik Wibawa.
Advertisements

Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
KONSEP DIRI BY S. PARDOSI.
PARAGRAF 1 – 5 Sebutkan jenis paragraf dilihat dari isi atau
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI REALITA
ASKEP WAHAM.
PERILAKU KEKERASAN.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
KONSEP DIRI Oleh Dewi Eka Putri.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Stefanus T A. Ivan Lucky G
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
Praktikum Jiwa 2 Modul Saraf Jiwa
MENGENALI TANDA-2 & GEJALA-2 GANGGUAN JIWA
PENGKAJIAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA
Manusia dan Kegelisahan
Praktikum Jiwa 1 Modul Saraf Jiwa
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Komunikasi Efektif.
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI
Bersyukur.
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
Pengkajian Status Mental dalam Proses Keperawatan Jiwa
Gangguan psikosis-neurotik
KEPRIBADIAN.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
Perkembangan Kognitif & Bahasa
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Arti Psikodiagnostika
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
NASKAH PSIKIATRI Kuliah 6
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
GANGGUAN KONSEP DIRI istichomah
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikologis.
Oleh : Ners Anang Satrianto
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Gangguan psikosos akut
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
KONSEP DIRI BY TUKATMAN.
GEJALA-GEJALA GANGGUAN JIWA
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
3 Keterampilan Dasar Bertanya
SIGN AND SYMPTOM IN PSYCHIATRY
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
GEJALA-GEJALA GANGGUAN JIWA
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
Pengkajian Status Mental dalam Proses Keperawatan Jiwa
Teori & Metode Memperkirakan Kepribadian
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KEPRIBADIAN.
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
Transcript presentasi:

TANDA DAN SIMTOM PADA PSIKIATRI Sri Woroasih RSJD dr AGH Semarang

PENDAHULUAN TANDA = OBJEKTIF → DIOBSERVASI KLINIKUS (AGITASI) SIMTOM = SUBJEKTIF → KELUHAN PERASAAN SEDIH BATASNYA TIDAK BEGITU TEGAS SERING JUGA BERTUMPANG TINDIH GANGGUAN PSIKIATRI SERING SINDROM

PENAMPILAN Sikap terhadap pemeriksa Aktivitas psikomotor kooperatif, seduktif, defensif, hostilitas,dll Aktivitas psikomotor cara berjalan, menerisme, hiperaktif, streotipi, dll Deskripsi umum pakaian, rambut, kuku, kesehatan, kemarahan, ketakutan, apatis, kelihatan tua/muda, gelisah, tegang, dll

PEMBICARAAN lambat, cepat, tertekan, ragu-ragu emosional, monoton, keras, gagap pelo, kumat-kamit, ekolali spontanitas, produktivitas cara dan waktu bereaksi, kata-kata yang diucapkan, prosodi

MOOD DAN AFEK MOOD Emosi yang menetap dan perpasif yang mewarnai persepsi seseorang terhadap dunia Cara pasien mengungkapkan perasaannya; kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi, depresi, iritabel, cemas, marah, kosong, ngeri, eforia, anhedonia (kehilangan minat dan menarik diri dari semua aktivitas sehari-hari atau yang menyenangkan), aleksitimia (ketidakmampuan atau sulit merasakan emosi)

LANJUTAN AFEK (EKSPRESI EMOSI YANG TERLIHAT) - Luas, terbatas, tumpul, datar, dangkal - Sulit memulai, mempertahankan, atau mengakhiri respons emosi - Keserasiannya dengan isi pikiran, budaya, dan seting pemeriksaan Afek Terbatas (penurunan ringan intensitas tonus perasaan) Afek Tumpul (penurunan berat dalam intensitas tonus perasaan) Afek Datar (tidak ada atau hampir tidak ada tanda- tanda ekspresi afek)

PIKIRAN DAN PERSEPSI BENTUK PIKIRAN Bentuk Pikiran yaitu ide-ide dan cara menghubungkan ide-ide. Normal ide-ide dihubungkan secara logis dan langsung ke tujuan. Bila tidak terjadi gangguan berfikir formal PENILAIAN a. Produktivitas → ide sangat berlebihan, sangat sedikit, lompatan ide, berpikir cepat, lambat, ragu-ragu; berbicara spontan atau bila ditanya, tidak spontan

apakah pertanyaan dijawab dengan LANJUTAN b. Kontinuitas Pikiran apakah pertanyaan dijawab dengan benar, terarah ke tujuan, relevan atau tidak asosiasi longgar (ide tidak berkaitan atau tidak behubungan, pindah dari satu topik ke topik lain), hubungan sebab-akibat tidak ada, tidak logis, tangensial, sirkumstansial, berele-tele, mengelak, perseveratif, bloking, dan tidak bisa berkomunikasi secara verbal dengan adekuat

LANJUTAN Tangensial → tidak relevan, ide pokok tidak pernah dibicarakan Sirkumstansial : gangguan asosiasi pikiran dan pembicaraan; memasukkan hal-hal yang tidak perlu atau pikiran tak sesuai sebelum sampai ke ide yang pokok. Klang asosiasi: pembicaraan dibentuk oleh bunyi bukan oleh maksud; hubungan kata tidak logis,

LANJUTAN Perseperatif; pengulangan patologi respons verbal yang sama terhadap pertanyaan berbeda; pengulangan terus- menerus kata-kata atau konsep tertentu selama percakapan. Bloking: pembicaraan berhenti tiba-tiba, sejenak, sebelum ide selesai, setelah itu seseorang tidak dapat mengingat topik yang sedang dibicarakan. Distraktibilitas: tidak bisa memusatkan perhatian, perhatian mudah teralih ke fenomena lingkungan yang tak relevan.

LANJUTAN C. Gangguan Bahasa gangguan yang menunjukkan terganggunya jiwa seperti inkoheren, pembicaraan tak dimengerti (word salad), klang asosiasi, neologisme

LANJUTAN Inkoheren: komunikasi tidak menyambung, disorganisasi dan tidak dapat dipahami Word salad: penggabungan kata atau kalimat yang tidak dapat dipahami Neologisme: pembentukan kata-kata baru/kalimat yang tidak dapat dimengerti

ISI PIKIR Preokopasi: terfokus pada ide tertentu secara terus-menerus Obsesi: dorongan untuk memikirkan sesuatu berulang kali; ide muncul berulang-ulang, menetap, dorongan yang tidak dapat dibuang dari kesadaran oleh alasan apapun atau logika Fobia: ketakutan yang kuat, tak realistis, patologik, menetap, terhadap objek,atau situasi. Subyek tersebut menyadari ketakutannya tidak logis, tetapi ia tidak bisa mengatasinya. Biasanya subyek menghindar dari objek atau situasi tersebut.

Jenis Phobia Simple Phobia : Ketakutan berlebihan thd obyek/situasi tertentu yg sifatnya terbatas. Msl takut laba-laba atau ular Social Phobia : Takut terhadap lingkungan orang-orang. Acrophobia : Ketakutan pada tempat yg tinggi Agoraphobia : Ketakutan pada tempat terbuka Algophobia : Ketakutan terhadap rasa sakit

Jenis phobia Claustrophobia : Ketakutan terhadap tempat tertutup Xenophobia : Ketakutan terhadap orang asing Zoophobia : Ketakutan terhadap binatang

GANGGUAN ISI PIKIR Waham: suatu kepercayaan yang salah, diyakini oleh subyek tesebut sebagai fakta, tidak dapat dikoreksi meskipun diperlihatkan bukti-bukti. Kepercayaan tersebut tidak sesuai dengan budaya Ide Rujukan: misinterpretasi terhadap peristiwa-peristiwa di luar dirinya. Seolah-olah kejadian di luar dirujuk pada dirinya

Jenis Waham (1) Delusi Bizarre : Suatu keyakinan salah yg aneh, sangat tdk masuk akal. Msl makhluk angkasa luar telah memasang elektrode di otak pasien Delusi yg sistematis : Keyakinan yg salah yg berhubungan dg peristiwa tertentu. Msl merasa dikejar –kejar FBI, CIA, Mafia atau bosnya Mood-congruent delusion, Delusi dg mood yg sesuai, msl penderita merasa sedih krn yakin telah menyebabkan kerusakan dunia ;j

Jenis Waham (2) Mood –incongruent delusion : Delusi yg isinya tdk mempunyai hub dg mood atau mood netral, misal pasien depresi dg delusi pikirannya dikontrol atau pikirannya dpt memancar Delusi nihilistik : Keyakinan yg salah bahwa dirinya, orang lain atau dunia ini tidak ada Delusi somatik : Keyakinan yg salah yg menyangkut fsi tbh seseorang, msl merasa yakin otaknya sdh mencair

JENIS - JENIS WAHAM (3) Waham kejar: kepercayaan bahwa akan dianiaya atau diusik Waham menyalahkan diri sendiri: keyakinan membuat kesalahan besar, penyesalan yang dalam. Waham kemiskinan: kepercayaan bahwa semua miliknya akan hilang

JENIS WAHAM Waham kontrol: keyakinan yang salah bahwa keinginan, pikiran, perasaan dikontrol oleh kekuatan eksternal Waham kebesaran: penggambaran seseorang yang berlebihan tentang identitasnya, kekuatannya, atau pentingnya orang tsb. Waham ketidaksetiaan: kepercayaan yang salah bahwa pasangannya tidak setia

JENIS WAHAM Waham rujukan: kepercayaan bahwa peristiwa-peristiwa atau perilaku orang lain, objek, merujuk pada dirinya (meyakini orang sedang membicarakan dirinya, orang dalam TV atau radio membicarakannya) Penyiaran pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya disiarkan atau diproyeksikan ke lingkungan Penyisipan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa ada pikiran lain disisipkan ke dalam otaknya oleh orang lain atau kekuatan lain. Penarikan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya atau idenya ditarik dari otaknya oleh orang atau kekuatan lain

GANGGUAN PERSEPSI Halusinasi : persepsi sensorik palsu, terjadi tanpa ada stimulus eksternal Halusinasi akustik (dengar), visual (penglihatan), olfaktorik (penciuman), taktil (raba), dan gustatorik (pengecapan) Ilusi; mispersepsi terhadap stimulus eksternal Depersonalisasi: merasa asing dengan diri sendiri atau bagian dari diri Derealisasi: merasa asing dengan dunia sekitar atau merasa lingkungan berubah

Kesadaran Kesadaran/Sensorium Kondisi kesigapan mental individu dlm menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri. Gangguan kesadaran seringkali merupakan pertanda kerusakan otak Kemampuan seseorang dalam melakukan relasi dan limitasi keadaan sekitarnya

Tingkat kesadaran Kesadaran Jernih Dream like state Apatia Somnolensi Sopor Koma Kesadaran berkabut Delirium Twilight state

Tingkat kesadaran Kesadaran jernih Derajat optimal dari kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam. Individu mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya, serta bereaksi secara memadai Disorientasi : gg orientasi waktu, tempat, orang

Tingkat kesadaran Apatia Individu berespon lambat terhadap stimulus dari luar. Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap situasi sekitarnya Somnolensi Kesadaran menurun yang cenderung tidur.Orang dengan kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk & bereaksi lambat

Tingkat kesadaran Sopor Penurunan kesadaran berat. Nyaris tidak berespon terhadap stimulus dari luar atau hanya memberi respon minimal terhadap rangsangan kuat Koma Derajat penurunan kesadaran paling berat. Individu tidak dapat bereaksi terhadap rangsang dari luar

Tingkat kesadaran Kesadaran berkabut Individu tdk mampu berpikir jernih & berespon scr memadai terhadap situasi disekitarnya. Tampak bingung, sulit memusatkan perhatian & mengalami disorientasi Stupor Kurangnya reaksi & kepedulian thd keadaan sekitar

Tingkat kesadaran Delirium Perubahan kulitas kesadaran, disertai gg kognitif luas. Perilaku berfluktuasi, suatu saat gaduh gelisah, lain waktu apatis. Sering disertai halusinasi atau ilusi. Biasanya sulit untuk memusatkan , mempertahankan dan mengalihkan perhatian

Tingkat kesadaran Dream like state Gg kualitas kesadaran pd serangan epilepsi psikomotor. Tak menyadari apa yg dilakukan, meski spt melakukan aktivitas N. Tidak bereaksi thd perangsangan Twilight state Kulitas kesadaran berubah, sering pd GMO,respon terbatas, impulsiv, emosi labil.

Kognisi Kemampuan utk mengenal/mengetahui benda/keadaan/situasi, yg dikaitkan dg pengalaman pembelajaran & kapasitas intelegensi seseorang. Termasuk fsi kognisi : memori/daya ingat, konsentrasi, perhatian, orientasi, kemampuan berbahasa, berhitung, visuospasil, fsi eksekutif, abstraksi , taraf intelegensi

ORIENTASI DAN KONSENTRASI Orientasi: waktu (mengetahui hari, waktu, lama di RS, dll), tempat, dan orang (mengenal pemeriksa, peran atau nama lawan bicaranya, dll). Seing pd gg organik otak Konsentrasi: kemampuan memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian. Pasien mampu melakukan tugas 100-7 (7 kali), bisa melakukan perkalian yang mudah seperti 5x4, atau mengetahui jumlah koin 100 untuk pecahan Rp. 1000,-

Memori/daya ingat Proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan kembali Gangguan daya ingat 1. Amnesia 2. Paramnesia

MEMORI Jangka panjang; peristiwa-peristiwa penting ketika kanak-kanak atau remaja Jangka pendek; beberapa hari yang lewat, yang dilakukan kemarin, yang dimakan pagi tadi, dll. Segera; kemampuan mengulang enam bilangan ke depan atau dari belakang, segera setelah disebutkan pemeriksa.

Amnesia Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruh pengalaman masa lalu. Dpt disebabkan Gg otak organik,spt Kontusio serebri, maupun faktor psikologik spt gg stres pasca trauma Amnesia anterograd : hilangnya memori setelah waktu kejadian Amnesia retrograd : hilangnya memori sebelum waktu kejadian

Paramnesia Distorsi ingatan /ingatan palsu Dpt disebabkan faktor organik spt pd demensia , dpt ok faktor psikologik misal gg disosiasi Jenis Paramnesia Konfabulasi : ingatan palsu utk isi kekosongan memori . Sering pada Demensia déjà vu : merasa mengenali situasi baru, yg sesungguhnya belum dikenalnya

Paramnesia lanjutan….. Jamais Vu : merasa asing terhadap situasi yg justru pernah dialaminya Hiperamnesia : ingatan mendalam & berlebihan terhadap suatu pengalaman Screen memory : secara sadar menutupi ingatan akan pengalaman yg menyakitkan/traumatis dg ingatan yg lebih dapat ditoleransi Letologia : Ketidakmampuan bersifat sementara dalam menemukan kata yg tepat

PIKIRAN ABSTRAK Kemampuan mengambil hal-hal yang pokok dari satu keseluruhan (a whole), membagi-bagi keseluruhan menjadi bagian-bagian, berpikir secara simbolik Cara seseorang mengkonseptualisasikan idenya Persamaan (antara apel dan pir), perbedaan-perbedaan, mengartikan pribahasa, cocoknya jawaban.

TILIKAN Kesadaran atau pengertian seseorang tentang kondisinya menyangkal penuh kalau sakit sedikit menyadari kalau sakit dan perlu pertolongan tetapi pada saat yang sama juga menyangkalnya menyadari kalau sakit tetapi menyalahkan orang lain, faktor eksternal, faktor organik, atau medik lainnya

LANJUTAN tilikan intelektual mngetahui bahwa penyakit disebabkan oleh perasaan yang tak rasional atau tetapi tidak menerapkan pengetahuan tersebut untuk yad tilikan emosional; kesadaran emosional tentang yang menyebabkan sakit, kesadaran itu menyebabkan terjadinya perubahan keperibadian, membuka diri untuk pendapat yang baru, konsep diri, orang-orang penting dalam hidupnya

Motor Behaviour (Conation) Aspek kejiwaan yg meliputi impuls-impuls, motivasi , harapan, semangat, instink, dan cita-cita yg diekspresikan dalam bentuk perilaku atau aktivitas motorik Ekopraksi : Menirukan gerakan seseorang secara patologis Katatonia : Anomali motorik pd gangguan non organik

Katatonia Katalepsi : Mempertahankan satu posisi tidak bergerak secara terus menerus Excitement : Agitasi, aktivitas motorik tanpa tujuan yg tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal Stupor : Aktivitas motorik sangat lambat, seringkali bahkan tidak bergerak (immobil), dan tidak menyadari keadaan sekitarnya

Katatonia Rigiditas : Posisi atau postur tubuh yg kaku, yg melawan setiap usaha utk merubahnya Posturing : Membentuk satu posisi tubuh yg tidak lazim atau aneh, yg dipertahankan dlm beberapa waktu lama Fleksibilitas serea : Mempertahankan satu posisi tbh yg tdk lazim atau aneh, dipertahankan dlm waktu yg lama

Motor Behavior lanjutan….. Negativisme : Menolak atau bertahan tanpa motivasi, terhadap semua usaha utk menggerakkan atau semua perintah Katapleksi : Secara tiba-tiba tonus otot menghilang & lemah dg berbagai keadaan emosional sebagai faktor pencetus Stereotipi : Menirukan suatu pola tertentu suatu gerakan atau pembicaraan

Motor behavior Manerisme : Gerakan involunter yg menetap Otomatisme : Melakukan gerakan secara otomatis/gerakan yg menunjukkan aktivitas yg tidak disadari Otomatisme perintah : Secara otomatis mengikuti suatu perintah Mutisme : Tidak bersuara tanpa adanya anomali struktural

Overaktivitas Agitasi psikomotorik : Overaktivitas kognitif & motorik yg biasanya tidak produktif & tdk berespon thdp tekanan dari dalam Hiperaktif/hiperkinesia : Gelisah, agresif, destruktif, biasanya berhubungan dg kelainan organik Tic : Gerakan motorik yg involunter & spasmodik

Overaktivitas Sonambulisme /Sleep walking : Aktivitas motorik selama tidur Akathisia : Perasaan subyektif mengenai ketegangan otot karena efek sekunder obat antipsikotik atau medikasi lain dg gjl gelisah, mondar-mandir/pacing, bolak-balik duduk & berdiri, dapat salah tafsir dg agitasi psikotik

Kompulsi Adanya impuls yg tdk dapat dikontrol untuk melakukan aktivitas yg berulangkali Dipsomania : Dorongan utk minum alkohol Kleptomania : Dorongan utk mencuri Nymphomania : Kebutuhan berlebihan untuk melakukan koitus pd wanita Satyriasis : Kebutuhan berlebihan utk melakukan koitus pd pria

Kompulsi Trikotilomania : Dorongan utk mencabuti rambut Ritual : Dorongan untuk melakukan aktivitas secara otomatis utk mengurangi kecemasan

Motor Behavior Hipoaktif (Hipokinesis) : Menurunnya aktivitas motorik & kognitif spt retardasi psikomotorik, pikiran, pembicaraan, dan gerakan yg nampak lambat Mimikri : Suka meniru tk laku anak-anak Agresi : Dorongan yg kuat utk melakukan tindakan memaksa /menyerang dg motorik pd afek kemarahan & permusuhan

IMPULSIVITAS Acting out : Melakukan suatu tindakan tanpa menyadari akibat negatifnya, fantasi yg secara impulsiv muncul dalam perilaku Pengontrolan impuls bisa didapat dari riwayat pasien saat ini atau perilaku yang diobservasi selama wawancara

Terima Kasih