THE NATURE OF VALUE SIFAT ALAMI DARI NILAI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASIONAL
Advertisements

Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Psikologi Pendidikan Lanjutan Oleh: Bagus Takwin
MOTIVASI WIRAUSAHA Motivasi merupakan dorongan atau stimulus yang ada pada individu untuk melakukan kegiatan tertentu Motivasi merupakan salah satu pendorong.
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Rasionalisme dalam Kebijakan Publik
TUGAS PRESENTASI MATA KULIAH 800 PPS 3 - FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
LOGIKA DAN ARGUMENTASI
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
Ciri-ciri Wirausahawan
Manajemen Personalia Memotivasi Pekerja.
Motivasi Konsumen.
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
MEKANISME PERUBAHAN SOSIAL
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Psikologi Umum 2_Mariyana Widiastuti
IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL
BAB II MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
KEPRIBADIAN.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
Materi Motivasi.
KONSEP-KONSEP PERILAKU
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
EPISTEMOLOGI ADMINISTRASI
RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
KULTUR (BUDAYA) Definisi:
Aliran Kritis Generasi Pertama
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA
Personality Development
Teori Belajar Humanistik
BAB 7 Motivasi Dalam Berorganisasi
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
BAB 10 ORGANISASI MORALITAS DAN TANGGUNG JAWAB
PARADIGMA DAN TEORI SOSIAL
Person centered.
Abraham Maslow Devi Ari, M.si
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
SEJARAH MANAJEMEN Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau lingkungan untuk mengintepretasikan peluang dan masalah yang ada. Ada 3.
Power, Authority and Leadership
TEORI ABRAHAM MASLOW HOLISME DAN HUMANISME Kelompok 4
MANAJEMEN PEMASARAN Chapter 6 “ANALYZING CONSUMER MARKETS”
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
KETRAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN PRIBADI
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
FILOSOFI PEMBELAJARAN
Hilya Millati Era Anida R Risha Dwi
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Berpikir Kritis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN.
Reseach methode Julio Skom.,MMSi.
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
Transcript presentasi:

THE NATURE OF VALUE SIFAT ALAMI DARI NILAI FILSAFAT ADMINISTRASI FILSAFAT ADMINISTRASI Public Administrations Public Administrations Public Administrations Public Administrations THE NATURE OF VALUE SIFAT ALAMI DARI NILAI FILSAFAT ADMINISTRASI FILSAFAT ADMINISTRASI

KELOMPOK 6 Annisa Ayu Faradilla (115030100111035) Ria Nur Ambarwati (115030100111046) Hatfina Izzati (115030101111022) Erlin Rakhmawati (115030101111038)

Pendahuluan Telah terdapat argumen (perbedaan pendapat) bahwa suatu pengetahuan dari sebuah nilai agak diluar kebisaan manusia. Argumen disini bisa bersifat persuasif maupun konklusif. Penetapan nilai dalam praktek administrasi bisa mempengaruhi kualitas kehidupan organisasi dan ekstra-organisasi.

Dualisme Dasar Dalam Administrasi, dualisme yang paling menonjol adalah antara fakta dan nilai. Perbedaan antara kedua hal ini cenderung berdasarkan common sense (akal sehat) saja. Berbeda dengan yg dikatakan Simon : Simon membedakan dualisme dalam administrasi berdasarkan sudut pandang positivistik.

Saat ini kita hidup di dua sisi yaitu nilai dan fakta Saat ini kita hidup di dua sisi yaitu nilai dan fakta. Dari dua sisi ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa fakta adalah bawaan dari diri manusia dan nilai adalah buatan manusia. Nilai dari pakar fisika tidak sama seperti nilai yang digunakan administrator karena adanya perubahan nilai. Sedangkan fakta, meski sulit didefinisikan adalah proposisi yang bisa diverifikasi secara publik dan memiliki kualitas kebenaran. Kualitas kebenaran sendiri adalah yang membedakan nilai dari fakta, karena nilai tidak pernah benar atau salah. Nilai bisa dianggap sebagai suatu fakta. Namun, nilai sepenuhnya berbeda dengan fakta. Walaupun fakta berisi nilai-nilai.

Menyamakan nilai dengan fakta, atau menganggap bahwa nilai bisa didapat dari sebuah fakta, berarti terjadi sebuah kesalahan naturalistik (naturalistic fallacy) (Moore, 1903). Moore mengatakan bahwa nilai yang memiliki unsur “baik” tidak bisa didefinisikan atau dianalisa. Tidak ada pengetahuan empiris atau logika yang bisa membuktikan, menghakimi, atau melegitimasi nilai dalam arti obyektif. Bila berpikir bahwa kita bisa menemukan kebenaran nilai dari studi tentang alam, kita berarti melakukan kesalahan naturalistik.

TERMINOLOGI NILAI Maslow (ahli teori nilai psikologis) jarang menulis tentang nilai sedemikian rupa, tetapi lebih memilih untuk berbicara mengenai kebutuhan. Ide dibalik kebutuhan adalah perbedaan atau ketidakseimbangan yang tidak diinginkan dalam suatu kondisi. Kebutuhan merupakan istilah “keinginan atau kemauan”. Kebutuhan, kemauan dan keinginan juga terkait dengan konsep motif. Ide dibalik perilaku yang termotivasi biasanya merupakan end-in-view bagi pelaku termotivasi.

Nilai dapat diatur ke dalam kelompok yang mencerminkan orientasi dalam sikap dan kecenderungan umum untuk bertindak. Sikap merupakan sebagai fenomena untuk bertindak atau merespon. Dengan motif memberikan sebuah sumber nilai, maka nilai adalah sumber sikap. Berdasarkan observasi/pengamatan, mengklasifikasikan jumlah sikap menjadi tiga: berkelahi (fight), kabur (flight) atau diam di tempat (freeze).

Dalam penalaran ini dapat disimpulkan : Terdapat pada diri kita sendiri (kita menghindari kepribadian terpisah (split personality). Sebuah motif yang sangat mendasar yaitu mungkin keinginan untuk bertahan hidup atau dualisme (Freudian dari Eros dan Thanatos), sebuah dorongan untuk hidup yang diimbangi dengan keinginan untuk penghentian (surcease). Kompleks-kompleks atau orientasi-orientasi nilai ini tergantung pada situasi pemegangnya, biografi dan kulturnya. Mereka bisa jadi tidak sadar (unconscious) dan berada dalam kontradiksi logis ketika, misalnya, saat kebaikan hati (kindness) dan kejujuran (honesty) diekspresikan secara terbuka, tapi kezaliman dan ketidakjujuran dalam mendapatkan kekayaan dan kesuksesan secara tersembunyi juga dikagumi.

Penghubung Diri Sendiri TINDAKAN YANG BERTUJUAN MERANGSANG PERILAKU MELALUI LINGKUNGAN DAN ALAM A V M S Penghubung Diri Sendiri Dan Dunia Sikap Sistem Nilai Dasar Motivasi Diri Sendiri

Konsepsi Nilai Konsepsi nilai dikarakteristikkan menjadi beberapa tipe, yaitu: Tipe I : memiliki dasar nilai-nilai metafisik atau transrational, bahwa nilai-nilai mereka didasarkan pada keinginan daripada pada penalaran, adopsi mereka menyiratkan semacam tindakan iman, komitmen pada keyakinan. Tipe II : memiliki dasar nilai tunggal, sesat, irasional, tidak masuk akal. Nilai ini melibatkan penalaran, yang paling utama yaitu rasional, kognitif, kolektif, dan sosial. Subtipe dari tipe II : (IIa) konsekuensi dan (Iib) konsensus Tipe III : disebut juga nilai primitif, nilai berakar dalam struktur emosional, mereka afektif, istimewa, idiografis, dan langsung. Tipe III ini merupakan nilai yang membenarkan diri, karena mereka didasarkan pada individu mempengaruhi dan merupakan preferensi individu struktur mendatang.

Konsepsi Model Analitik dari Nilai (Deontologis-nomotetis-Disiplin-Dimensi) Grounding Psikologis Korespondensi Filosofi Korespendsi Jenis Nilai PRINSIP CONACTIVE KEYAKINAN EKSISTENSIALISME IDEOLOGI (transrational) “Benar” KONSEKUENSI ( IIA) KOGNITIF PERIKEMANUSIAAN II PRAGMATIS NILAI BERMANFAAT KONSENSUS (IIB) “Baik” PREFERENSI AFFECTIVE LOGICAL POSITIFISME III PERILAKU HEDONISM (subrational) ( Axiological-Idiografik-Indulgence-Dimensi)

Tiga Cara Nilai Divonis Benar : Sepakat dengan kehendak mayoritas dalam kolektivitas tertentu, kolektivitas dari konteks. Ini adalah dasar konsensus dan nilai-nilai hasil Tipe IIb. Bersifat sosial karena mereka bergantung pada kolektivitas dan pembenaran kolektif. Terdapat busur nilai-nilai Tipe yang berlandaskan pada nilai-nilai metafisik.

Postulat ( Ide atau Gagasan) Masalah nilai : Bentuk keseluruhan dari kondisi manusia dan didefinisikan oleh ketegangan yang ada atau konflik yang ada

Hakekatnya perilaku organisasi merupakan nilai secara keseluruhan. Bernard (272-278), menyatakan: Kontribusi penting dari kepemimpinan adalah kapasitas administrasi untuk memecahkan konflik moral yang ada secara kreatif. Model ini menyatakan 3 postulat yaitu: Postulat I: Hirarki, yang dipatuhi model ini adalah gagasan nilai Tipe I dianggap lebih unggul, lebih otentik, lebih dibenarkan , dibanding Tipe yang lain. Postulat II: Degenerasi, cenderung menurunkan tingkat nilai dari waktu ke waktu. Postulat III: Penghindaran, akan ada kecenderungan alami untuk menyelesaikan konflik nilai pada tingkat terendah dari hirarki dalam situasi tertentu.

Konsepsi Alternatif Dalam sebuah konteks sosial dari pluralisme budaya dan hubungan moral, tepatnya di Barat yang kontemporer dan maju secara teknologi terdapat kecenderungan rasional untuk menggunakan penjelasan psikologi (kejiwaan) dibanding filosofi (pemikiran) dalam memahami isu nilai. Sesuai dengan Teori Administratif Abraham Maslow . Maslow menggambarkan sisi administrator dalam bukunya Euphyscian Management (1965) yang mengedepankan “kemandirian” di dalam dunia industri dan perdagangan.

Maslow’s Hierarchy of Needs Skema Motivasi Kebutuhan TINGGI Aktualisasi Diri Martabat Cinta dan Sayang Keamanan RENDAH Kebutuhan Psikologi ( Kejiwaan )

Kebutuhan yang lebih rendah Kebutuhan yang lebih tinggi Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi dua yaitu : Kebutuhan yang lebih rendah Kebutuhan yang lebih tinggi Manusia bisa membentuk kecenderungan sosialnya, memenuhi kehidupan sosial, menemukan kepuasan ( nilai ), dan bisa meraih potensi dalam aktualisasi diri jika manusia terebut bisa memenuhi kebutuhannya. Maslow merupakan psikolog di sebuah klinik, dan teorinya dibuat berdasarkan observasinya ke orang sehat. Teori ini akan berbeda jika diobservasi pada orang yang sakit. Menurut Maslow, orang yang dalam keadaan sehat cenderung mengarah ke level hirarki aktualisasi diri. Sedangkan Hezberg ( Psikolog di Industri) menganalisis apa yang disebutnya Faktor Motivasi dan Higeinis.

Persamaan dari dua teori ini adalah : - Teori Maslow : Teori ini mengedepankan nilai yang sebenarnya dari manusia yaitu sesuatu yang berharga di dalam diri manusia yang harus diaktualisasikan. Teori Hezberg : Teori Hezberg tampak lebih menganjurkan nilai (sesuatu) yang berharga dalam pekerjaan manusia. Karena pekerjaan dapat menjadi aktualisasi diri yang dapat disempurnakan.   Persamaan dari dua teori ini adalah : Keduanya mengalami kesulitan dalam berbagai tingkat empiris. Keduanya sempat kecewa dengan hasil percobaan . Orientasi kejiwaan (psikologi) dari teori mereka bersinggungan dengan sifat alamiah mereka sendiri.

PEMAHAMAN TERHADAP Nilai adalah konsepsi, eksplisit atau implisit, distinotive individu atau karakteristik dari sebuah kelompok, dari yang diinginkan sangat berpengaruh terhadap pilihan dari mode yang tersedia, sarana, dan diakhiri dengan tindakan. (Parsons dan Shils, 1962,395) Nilai didefinisikan sebagai konsep yang diinginkan dengan memotivasi kekerasan. Hal ini diasumsikan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh keinginan.

TERIMA KASIH