Kebijakan Finansial dan Fiskal Kelompok 5 “Kebijakan Fiskal dalam Menghadapi Krisis”
Nama Kelompok Sisilia Abdurrohman (115030101111093) Diana Setianingrum (115030101111101) Ischa Mabruris S (115030100111072) Endah Puji Lestari (115030100111083) Ayu Kartika (115030100111024) Ariska Tri Viky Andani (115030107111023) Nama Kelompok
Kelemahan dalam “Governance” Kewajiban Penjaminan Hilangnya Kepercayaan Pasar dsb. Kelemahan dalam “Governance” Permasalahan pada perekonomian Indonesia Upaya Penyehatan Perbankan Nasional akibat Krisis Moneter yang terjadi pada tahun 1998 Pendahuluan
Penutupan bank-bank yang sangat tidak sehat (dengan tingkat kecukupan modal kurang dari negative 25%). Melakukan penambahan modal (rekapitaliasi perbankan) dengan tingkat kecukupan modalnya sampai dengan negative 25% agar menjadi positif 4% Penerbitan obligasi pemerintah (surat hutang pemerintah) yang berjumlah 650 triliun diterbitkan untuk mengganti kewajiban yang ditutup, menambah modal bank sebagai pembayaran tagihan Bank Indonesia sehubungan dengan adanya BLBI. Upaya Penyehatan Perbankan Nasional akibat Krisis Moneter yang terjadi pada tahun 1998
Permasalahan atau tantangan yang dihadapi dalam periode 1998-1999 Banyaknya kebijakan fiskal yang cukup signifikan. Persyaratan CAR minimum adalah positif 8% namun dikompromikan sampai CAR negative 25%. Beban Pemerintah yang semakin besar Kelemahan dalam governance, baik disektor publik maupun disektor bisnis. Permasalahan atau tantangan yang dihadapi dalam periode 1998-1999
Banyaknya kebijakan Fiskal yang Cukup Signifikan (1) terjadinya perubahan format hubungan keuangan antara pusat dan daerah dan perubuhan hubungan antara pemerintah dan Bank Indonesia; (2) kebijakan untuk mengamankan ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat dan langkah-langkah mengamankan pelaksaan APBN. Selain hal tersebut, terdapat beberapa langkah kebijakan yang sangat signifikan yakni mencakup (1) penyehatan perbankan dengan cara menutup bank ataupun menambahkan modal bank, dan (2) penerbitan obligasi. Banyaknya kebijakan Fiskal yang Cukup Signifikan
Pada masa itu hampir semua bank sekala besar dan skala menengah memiliki CAR negative, bank-bank tersebut merupakan bank yang mencakup pangsa pasar sekitar 80% dari seluruh dana masyarakat di perbankan Indonesia. Sehingga, jika terjadi penutupan bank akan menimbulkan kepanikan dan kekacauan. Persyaratan CAR minimum adalah positif 8% namun dikompromikan sampai CAR negative 25%
Beban Pemerintah yang Semakin Besar Beban tersebut timbul sebagai konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang menjamin semua kewajiban bank (Keppres 26/1998 dan SK Menteri Keuangan Nomor 26 tahun 1998, tanggal 26 Januari 1998). ). Yaitu apabila sebuah bank mengalami kebangkrutan sehingga harus ditutup maka kewajiban bank kepada kreditur, penabung dan deposan dijamin oleh Pemerintah. Beban Pemerintah yang Semakin Besar
Kebijakan penjaminan yang disusul dengan penyehatan perbankan dan penerbitan obligasi, sudah menutup akumulasi kerugian ekonomi sampai dengan tahun 1997 atau 1998. Namun dsari tahun 1998 sampai saat ini masih berlangsung akumulasi kerugian baru, yang juga tersembunyi dalam sisi aktiva unit-unit ekonomi Indonesia yang terjadi dikarenakan masih terjadinya praktik-praktik kecurangan dalam governance. Kelemahan dalam governance, baik disektor publik maupun disektor bisnis
Thank You For Your Attention