RISET PEMBINAAN ILMU KEDOKTERAN (RISBIN IPTEKDOK) Yogyakarta, 10 November 2005 Latar belakang Konsep dasar Penilaian pencapaian Kelangsungan Riset Pembinaan Iptek Kedokteran
INDIKASI KUAT BAHWA IPTEK KEDOKTERAN INDONESIA SANGAT MEMERLUKAN PENINGKATAN Tingkat keberhasilan iptekdok dalam program hibah nasional sangat rendah Publikasi ilmiah Indonesia pada peer-reviewed international journal di antara yang terendah di dunia Pendaftaran paten sangat rendah Keluhan para dokter bahwa mereka tidak lagi dapat mengikuti perkembangan ilmu dibidang mereka sendiri
KELAHIRAN RISBIN IPTEKDOK Pertemuan awal Desember 1995 di Malang antara A.A. Loedin (Butsarman DRN), Jose Roesma (Sesmen) Menristek), Samaun Samadikun (Ketua LIPI) dan Triono Sundoro (Biro Iptek Bappenas) meletakkan dasar program Memorandum Ka Biro Iptek Bappenas kepada Direktur Lembaga Eijkman dan disposisi MenRisTek (26 Januari 1996) memberikan penugasan Buku panduan menguraikan program kesemua fakultas kedokteran (28 Desember 1995)
RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN I (96/97) – GAGASAN DASAR Dana pembinaan di Lembaga Eijkman – dana hibah di LIPI Formula berdasarkan tatacara kerja internasional Call of proposal terbuka – terbatas fakultas kedokteran dan kedokteran gigi Panel nasional: (a) biologi molekul dan genetik, (b) penyakit infeksi, imunologi dan reproduksi, (c) keganasan dan penyakit degenerasi Sistem peer review yang baik – dua per proposal
RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN I (96/97) - PANEL PAKAR PEMBINA Tiga panel (8 per panel): (a) biologi molekul dan genetik, (b) penyakit infeksi, imunologi dan reproduksi, (c) keganasan dan penyakit degenerasi Ditunjang oleh pembina di Universitas (2-4) Bertindak sebagai sejawat peneliti (senior) dan membina (mentor) – bukan penguji atau atasan Anggota panel dari seluruh Indonesia Aktif meneliti dan mempunyai track record Menjiwai filosofi dasar Riset Pembinaan Iptekdok Ketua panel Bijak, menjiwai filosofi, tidak perlu tonjol diri (a) Asri Rasad (b) Nurhayati Suripto (c) AA Loedin
RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN I (96/97) – GAGASAN PELAKSANAAN Buku panduan dan formulir aplikasi, Rapat terbatas panel - Proposal ke peer reviewer, Rapat lengkap panel - Lembaga Eijkman seleksi proposal yang mungkin dibina Seminar pembahasan – Hotel Purnama di Batu Malang Februari 1996 Bina pembina – Hotel Surya di Prigen Malang 5-7 Mei 1996
PERKEMBANGAN RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN (1996/2000) Riset Pembinaan Iptekdok I (96/97) Dana pembinaan Lembaga Eijkman – dana hibah LIPI Seminar pembahasan di Malang (273 67 proposal) Riset Pembinaan Iptekdok II (97/98) Dana pembinaan Lembaga Eijkman – dana hibah LIPI Seminar pembahasan di Yogyakarta (184 73) Riset Pembinaan Iptekdok III (98/99) Dana pembinaan dan hibah Litbangkes Seminar pembahasan di Ciloto (168 62) Riset Pembinaan Iptekdok IV (99/00?) Dana pembinaan dan hibah P2M Seminar pembahasan di Surabaya (134 60) Riset Pembinaan Iptekdok V (2006) Dana pembinaan dan hibah Litbangkes (50 proposal)
RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN: PENILAIAN KEBERHASILAN Peningkatan kemampuan iptek kedokteran – Publikasi ilmiah – kuantitatif maupun kualitatif Partisipasi aktif dalam pertemuan ilmiah dunia Hidupnya kembali budaya ilmiah yang sehat Kompetisi berdasarkan kemampuan/merit Sistem peer review Penerimaan penolakan dalam konteks tepat Terbentuk jaringan peneliti - masyarakat ilmiah Kemampuan pengelolaan hibah dan budaya ilmiah di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi
CONTOH KEBERHASILAN: DASAR MOLEKUL THALASSEMIA DI INDONESIA Hibah Riset Unggulan Terpadu: A S Sofro (PAU Biotek UGM) – Keanekaragaman genetik thalassemia- di Indonesia, 1995/1998 I Setianingsih (Lembaga Eijkman) – Cacat molekul thalassemia- dan manifestasi klinis, 1996/1999 Hibah Riset Pembinaan Iptek Kedokteran: HbO dan thalassemia- , UNHAS 96/98 Splicing abnormal pada thalassemia- , UGM 96/98 Hemoglobin alpha di Surabaya, UNAIR 96/98 Mutasi globin- - gambaran klinik, UNPAD 96/98 HbF dan klinik thalassemia- , UNSRI 98/00 Hb Malay dan thalassemia, UNSRI 98/00 Total dana IDR = USD 350,000
CONTOH KEBERHASILAN: DASAR MOLEKUL THALASSEMIA DI INDONESIA Pengetahuan mengenai thalassemia: Katalog 30 mutasi tersering mendasari thalassemia beta di Indonesia. Molec. Diagnosis 3:11-20 [1998] Metode PCR-RFLP penapisan garis depan mutasi tersering. J. Med. Genet. 36: [1999] Pengetahuan spektrum mutasi pada populasi ethnik: Jawa, Sunda, Melayu dan Sulawesi. J. Hum. Genet.; Brit. J. Hematol. Pengetahuan mengenai variasi fenotipik. Am. J. Hematol. 62: 7-12 [1999] Fasilitas diagnostik dan penanganan di propinsi Kemampuan diagnostik prenatal dan genetic counseling Siap untuk program kontrol nasional
TUJUAN Memperbaiki dan membina pembangunan Iptek Kedokteran Indonesia dengan menggerakkan, mendayagunakan dan meningkatkan kemampuan ilmiah yang ada, untuk ikut serta memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek yang di prioritaskan dalam ristek serta pencapaian sasaran pembangunan bidang kesehatan
SASARAN Meningkatkan motivasi, kemampuan dan mutu SDM untuk melaksanakan riset kedokteran Menggerakkan dan mendayagunakan kemampuan riset kedokteran yang ada dan yang akan dikembangkan Membangun dan membina suasana dan lingkungan yang memacu perkembangan riset kedokteran Meningkatkan kemampuan mengelola kegiatan riset kedokteran pada tingkat lembaga Ikut serta dalam upaya memanfaakan, mengembangkan iptek kedokteran untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
RENCANA RISET PEMBINAAN IPTEK KEDOKTERAN 2006 Penyebaran buku panduan: awal November 2005 Sosialisasi pelaksanaan: awal November 2005 Batas akhir penerimaan proposal: 19 November 2005 Rapat panel terbatas: 21 November 2005 Penilaian oleh Peer Reviewer 23 November-2 Desember 2005 Rapat panel lengkap: 3 Desember 2005 Seminar pembahasan: Desember 2005