KEGIATAN PRESEPTOR KLINIS BERBASIS KOMPETENSI DI BGN PSIKIATRI Dr. AMEL YANIS, SpKJ(K) (KODIK BAG PSIKIATRI FK UNAND)
LATAR BELAKANG Memperhatikan kemampuan mahasiswa dalam hal: Wawancara psikiatrik yg legeartis dan terapeutik. Pemeriksaan fisik sehingga bisa menerapkan “biology priority, psychology supremacy. Pemahaman psikopatologi (halusinasi, mood, delusi, dll). Pemahaman psikofarmaka; ,memilih psikofarmaka yg sesuai dengan diagnosis. Pemahaman psikoterapi; sesuai kompetensi dokter umum.
Panduan pendidikan profesi dokter Preseptor menjadi role model dan membimbing mhs (SKDI): 7 area kompetensi Komunikasi efektif Keterampilan klinis Landasan ilmiah ilmu kedokteran Pengelolaan masalah kesehatan Pengelolaan informasi Mawas diri dan pengembangan diri Etika, moral, medikolegal, profesionalisme, keselamatan pasien.
Kegiatan pendidikan masing-masing preseptor tiap siklus (11 orang) Tatap muka, 8x/minggu selama 4 mggu Bed Site Teaching (BST) 4x/siklus Case Report Session (CRS) 2x/siklus Journal reading (JR) 1x/siklus Meet The Expert (MTE) 1x/siklus Semua kegiatan dilakukan pagi, kemudian kegiatan lain dengan non preseptor di poliklinik dan bangsal, siang dilanjutkan diskusi. Preseptor sebagai role model untuk bioetika dan humaniora. Minggu ke 4 dilaksanakan ujian kasus.
1. BST; langsung menggunakan pasien, dihadiri preseptor, mahasiswa melakukan: An/, PF/ (wawancara psikiatrik). Kemudian didiskusikan.(bikin status pasien) 2. CRS ; mahasiswa melakukan tanpa dihadiri preseptor: An/, PF/, D/, Th/ Kemudian dibuat statusnya, dipresentasikan dengan bimbingan preseptor. 3. JR; membahas metode penelitian sebuah jurnal, topik jurnal dipilih yang menunjang pengetahuan mahasiswa tentang ilmu psikiatri. 4. MTE; membahas materi untuk hal yang dianggap penting, harus dikuasai namun tidak terdapat dalam modul atau belum sempat dibicarakan.(yang sudah dilakukan role play, rencana putar film untuk kasus-kasus yang bisa didokumentasikan)
Daftar penyakit dan skills psikiatri Tingkat kemampuan 3a, 3b dan 4 3a; mampu buat D/ klinis, beri terapi pendahuluan dan rujuk ke spesialis relevan untuk kasus tidak gawat darurat. 3b; untuk kasus gawat darurat. 4; mampu buat D/ klinis, mampu atasi problem mandiri hingga tuntas. (Mengacu kepada SKDI untuk daftar penyakit dan keterampilan wawancara psikiatri )