Peranan Persediaan di Perusahaan Persediaan adalah stok bahan/barang untuk memenuhi kebutuhan produksi atau memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan demikian persediaan tersebut dapat berupa: bahan baku, bahan pembantu, bahan penolong, spare part, barang dalam proses ataupun barang jadi.
Mengapa persediaan ini muncul atau diperlukan ? ada beberapa alasan, antara lain: Adanya ketidak pastian pasokan barang Diperlukannya waktu untuk pengadaan barang, Antisipasi terjadinya kelangkaan barang Untuk menghindari kemungkinan adanya kenaikan harga, Perusahaan sengaja melakukan pengadaan barang dalam jumlah yang cukup besar dengan tujuan untuk mendapatkan diskon atau efisiensi dalam biaya-biaya pengadaan, seperti biaya transportasi, biaya-biaya administrasi dan pengurusan dokumen Untuk mengantisipasi fluktuasi atau ketidakpastian permintaan.
Mengingat pentingnya fungsi dan kontribusinya terhadap kelangsungan hidup perusahaan, maka diperlukan pengelolaan persediaan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin pemenuhan permintaan di satu sisi sekaligus di sisi lain biaya-biaya persediaan dapat diminimalkan. Dengan kata lain pada prinsipnya persediaan harus diusahakan sekecil mungkin, namun dapat memenuhi permintaan.
Jenis-jenis Persediaan Berdasarkan fungsinya, meliputi: Bach stock Anticipation stock Fluctuation stock Berdasarkan bentuk dan posisi barang meliputi: Bahan baku Bahan penolong Bahan pembantu Spare part Barang dalam proses Barang jadi Berdasarkan harga barang, meliputi: Harga rendah Harga menengah Harga tinggi Berdasarkan kecepatan pemakaian/perputaran Low moving Fast moving
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN Tingkat permintaan/kebutuhan Tenggang waktu pengadaan Fasilitas penyimpanan yang ada Sifat bahan/barang yang akan disimpan Tingkat pelayanan yang diharapkan Biaya-biaya persediaan Jumlah persediaan yang masih ada
BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN Biaya satuan produk Biaya pemesanan/persiapan Biaya pengadaan/penyimpanan biaya modal biaya gudang biaya penyusutan, kerusakan biaya keusangan dan kehilangan Biaya kehabisan stok
PENENTUAN ECONOMIC ORDER QUANTITY, RE ORDER POINT & SAFETY STOCK
Perhitungan : Economic Order Quantity ; Reorder Point dan Safety untuk “ Independent - material “ Fixed Order Quantity Inventory System (System-Q). Diketahui : Kebutuhan Material pertahun =3.000 unit (D) Order Cost = $500 Perkali pesan (O) Harga Material = $ 30 per unit (M) Storage Cost/Carrying Cost / Holding cost = $ 3 /unit.tahun (C) 1 tahun terdiri dari 300 hari kerja Lead time 10 hari
Rata-rata kecepatan pemakaian material adalah 10 unit perhari dengan simpangan baku (standard deviation)= 1,2 unit Service level : Diinginkan kemungkinan terjadinya “ Stock -Out” adalah 0,05 atau 5 %
Ditanya : a. Economic Order Quantity b. Reorder Point c. Safety Stock d. Total Inventory Cost Pertahun
Jawab : a. EOQ = b. Kebutuhan material pertahun = 3000 unit jumlah hari kerja pertahun = 300 hari jadi kebutuhan material rata-rata perhari = 3000 =10 unit/hari 300 Lead Time = 10 hari Reorder Point = kebutuhan selama lead time = 10 x 10 unit = 100 unit
c. Safety Stock = Z.SX Z = Nilai koefisien distribusi normal untuk sevice level tertentu. Bila diinginkan Probabilitas Stock Out = 0,05 (Probabilitas dapat terpenuhi kebutuhan material sebesar 0,95 ) maka Z= 1,65 0.5-0.05 = 0.045, maka cari di tabel angka yg mendekati 0.045 Sx = Deviasi standard pemakian material perhari =1,2 unit t = Lead time ( dalam hari ) = 10 hari SS= 1,65x1,2 x =6,26 unit
d. Total Inventory Cost pertahun = = 500 x 3000 + (3000 x 30) + (3 x 1000)+(6,26x3) 1000 2 Lt = 1500 + 90000+1500 + 18,78 = 93018,78 OD + MD + CQ* + (SS). C Q* 2
Fixed Order Period inventory system ( system P) Untuk soal yang sama dengan system Q, bila “ Rate “ pemakaian material konstan, maka system P dan Q menunjukkan karakteristik yang sama, kecuali dalam penentuan safety stock nya. Dalam hal pemakaian material tidak sepenuhnya konstant, maka Order Quantity (Order size) bergantug kepada persediaan di gudang ( inventory on hand ) pada saat perioda pemesanan tiba. misalnya: Pada Suatu perioda pemesanan inventory on hand = 150 unit ( termasuk SS)
Safety stock = Z.S x Dimana t+r = waktu siklus = waktu rata-rata dari suatu pemesanan ke pemesanannya berikutnya dalam contoh t+r = EOQ kecepatan pemakaian perhari = 1000 = 100 hari 10 Dengan Faktor keamanan 0,95 maka diperoleh : SS= 1,65 x 1,2 x = 19,8 unit unit Order size = EOQ + SS - Inventroy on Hand + Pemakaian selama lead time = 1000 + 20 - 150 + 100 = 970 unit
TABEL NORMAL
JIT Inventory Management Lembaga Pendidikan - Wahana Mulia
JIT Inventory Management Principle Cut Lot Sizes and increase frequency of orders Cut buffer inventory Cut purchasing costs Improve material handling Seek zero inventory Seek reliable suppliers Lembaga Pendidikan - Wahana Mulia