Pemilihan topik, masalah, dan judul Yunita Sari Saryono

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR UNSUR MASALAH PENELITIAN
Advertisements

MENGGALI WAWASAN DALAM PENULISAN ILMIAH
MAKALAH Neneng Sri Wulan.
1 Karya Ilmiah? adl karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar
METODELOGI PENELITIAN
ilustrasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pertemuan X
KARANGAN ILMIAH.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
KARYA TULIS POPULER.
Masalah Penelitian Penelitian: proses penemuan masalah dan pemecahan masalah Penemuan masalah: identifikasi bidang masalah, penentuan atau pemilihan.
PERMASALAHAN.
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH (MAKALAH)
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS.
KARYA ILMIAH Karangan ilmiah
PERTEMUAN 6: KAIDAH DAN ATURAN PENULISAN ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN
Literatur Review/ Tinjauan Pustaka Mulyadi, S.Kom, M.S.I
Desain Penelitian.
Sistematika langkah-langkah penyusunan proposal penelittian
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
PENULISAN LAPORAN Susunan penulisan laporan hasil penelitian :
PENULISAN LAPORAN TEKNIK (PLT) Pertemuan 4 & 5
Menulis Karya Ilmiah Rian Rahmanda Putra
Rini Astuti S.I.Kom Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
PENULISAN LAPORAN TEKNIK (PLT)
Tata Tulis Karya Ilmiah
Oleh : Dyla Midya Octavia, MT
METODOLOGI PENELITIAN
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PEDAGOGIK: Jurnal Kependidikan
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN DIDAKTIKA: Jurnal Kependidikan
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH (MAKALAH)
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
Oleh: WAHYU PURNOMOJATI PENGAWAS SMA BOYOLALI
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH Karina Jayanti
Tahap Penulisan Karya Ilmiah
V.RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PEMBUATAN JUDUL & ABSTRAK
Pertemuan I MG Catur Yuantari
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH.
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
MAKALAH Disampaikan dalam diklat Penulisan Makalah Mahasiswa
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
TIM MGMP BAHASA INDONESIA SMKN 2 MOJOKERTO.
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
KONSEP DASAR PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
MISI KARYA ILMIAH DALAM UNIVERSITAS
SWASUNTING ARTIKEL ILMIAH untuk Publikasi
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
KARYA TULIS ILMIAH.
FORMAT MAKALAH ILMIAH Siti zulzilah.
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
REVIEW JURNAL ILMIAH / PAPER. TUJUAN REVIEW PAPER Tujuan dari review paper adalah untuk mempermudah dalam membahas inti dari hasil penelitian.
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian & Perumusan Masalah
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
Transcript presentasi:

Pemilihan topik, masalah, dan judul Yunita Sari Saryono Mata kuliah : Penulisan ilmiah Pemilihan topik, masalah, dan judul Yunita Sari Saryono

Pendahuluan Faktor yang paling penting untuk memulai menulis bukanlah bakat, tapi kemauan. Jadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauan Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri Jadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah kemampuan memotivasi diri sendiri

Biasanya, orang yang memiliki kemauan dan motivasi disebabkan karena memiliki pengetahuan dan kemampuan Pengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulis Tetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan bisa dipelajari dan mudah untuk dilatih Pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karyatulis Jadi, untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuan

Definisi penulisan ilmiah Penulisan ilmiah merupakan tulisan yang memuat ide, konsep, kajian, dimana penulis merujuk kepada sumber-sumber seperti buku-buku ilmiah, dan jurnal (APA, 2001).

Macam dari karya ilmiah : Makalah Karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas Kerja Karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya. Laporan Praktik Kerja Karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII).

Macam dari karya ilmiah : Artikel Artikel berbentuk ilmiah biasanya ditulis untuk pembaca tertentu, umpamanya untuk dimuat dalam majalah ilmiah atau jurnal. Skripsi, tesis, dan disertasi

Persyaratan penulisan ilmiah Tulisan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya, melibatkan hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian; 2. Pembahasan masalahnya sesuai dengan fakta; 3. Isinya melibatkan masalah yang akan diselesaikan; 4. Menggunakan kaedah tertentu dalam penulisannya; 5. Menggunakan bahasa yang lengkap, terperinci, teratur, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak mengakibatkan salah tafsir bagi pembaca

Menentukan topik Hal utama dan pertama yang harus ditentukan sebelum melakukan penelitian Pilih preferensi utama Identifikasi prevalensi /insidensi terbesar Pentingnya masalah Trend dan isue Dampak/komplikasi/biaya/waktu Solusi/terapi belum ada/belum efektif/mahal/sulit diperoleh/ tidak praktis

Pengertian Masalah Kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada Kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal Kesenjangan antara harapan dan kenyataan

Contoh : Seharusnya: perilaku yang sehat di masyarakat harusnya membuang kotoran di kakus, minum air bersih, makan makanan bergizi, dll. Kenyataannya: banyak anggota masyarakat yang buang air besar di sungai, toilet dialirkan ke sungai, minum air yang tidak bersih, makan ala kadarnya (tidak bergizi) dsb. Hal ini berarti kesenjangan dan merupakan masalah kesehatan masyarakat

Kriteria pemilihan masalah Kriteria pemilihan masalah penelitian yang layak dan relevan untuk diteliti adalah: Novelty/Masih baru  belum pernah diungkap atau diteliti orang lain Aktual benar-benar terjadi di dalam masyarakat Praktis  penelitian harus dapat menunjang kegiatan praktis Memadai  masalah harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas atau terlalu sempit

Memilih masalah penelitian (cont.) Sesuai dengan kemampuan peneliti  peneliti harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan ditelitinya Ada dukungan dana  dana pribadi maupun sponsor

CARA FORMAL PENEMUAN PERMASALAHAN Rekomendasi suatu riset Bab terakhir suatu penelitian biasanya memuat kesimpulan dan saran/rekomendasi Saran umumnya menunjukkan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan Saran ini dapat dikaji untuk penelitian lebih lanjut

2. Analogi Adalah penemuan permasalahan dengan “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan diterapkan ke bidang ilmu yang diteliti Kedua bidang ilmu tsb haruslah sesuai dalam setiap hal-hal yang penting Contoh: apakah proses perancangan perangkat lunak komputer dapat diterapkan pada proses perancangan arsitektural

Renovasi Dipakai untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori Tujuannya untuk memperbaiki atau meningkatkan kemantapan suatu teori Dialektik Berarti tandingan atau sanggahan Peneliti mengusulkan untuk menghasilkan suatu teori yang merupakan tandingan atau sanggahan terhadap teori yang sudah ada Ekstrapolasi Menemukan permasalahan dengan membuat tren suatu teori atau permasalahan yang dihadapi

Cara formal penemuan permasalahan (cont.) Morfologi Mengkaji kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu permasalahan yang rumit atau kompleks Dekomposisi Penjabaran permasalahan ke dalam komponen-komponennya Agregasi Kebalikan dekomposisi  mengambil hasil-hasil penelitian atau teori dari beberapa bidang dan mengumpulkannya untuk membentuk suatu permasalahan yang lebih kompleks Cara formal penemuan permasalahan (cont.)

CARA INFORMAL PENEMUAN MASALAH Konjektur (Naluriah) Menemukan masalah secara naluriah, tanpa dasar yang jelas Bila kemudian dasar-dasar permasalahan dapat dijelaskan, penelitian dapat diteruskan Fenomenologi Permasalahan ditemukan berkaitan dgn fenomena yg dapat diamati Misal: fenomena pemakaian komputer  pengaruhnya terhadap penglihatan Konsensus Misal: Kemiskinan bukan masalah lagi bagi Indonesia, tetapi masalah lingkungan perlu ditanggulangi Pengalaman Pengalaman kegagalan akan mendorong dicetuskannya permasalahan untuk menemukan penyebab kegagalan

CARA INFORMAL PENEMUAN MASALAH 3. Konsensus Misal: Kemiskinan bukan masalah lagi bagi Indonesia, tetapi masalah lingkungan perlu ditanggulangi 4. Pengalaman Pengalaman kegagalan akan mendorong dicetuskannya permasalahan untuk menemukan penyebab kegagalan

Berikut adalah beberapa peringatan tentang penggunaan judul: a. Judul merupakan satu-satunya bagian tulisan seseorang yang dibaca oleh orang lain b. Judul perlu menggambarkan maksud  keseluruhan topik perbicaraan c. Judul biasanya tidak melebihi 12 patah  perkataan d. Gunakan perkataan dan istilah yang tepat  dan padat e. Tidak mengandungi  singkatan atau akronim.

NAMA PENULIS DAN ALAMAT Nama penulis, dan alamat disebut sebagai baris kepemilikan. Dalam suatu artikel ilmiah berisikan dua unsur, nama penulis, dan nama lembaga atau unit kerja lengkap dengan alamatnya, atau tempat penelitian dilakukan yang hasilnya dimuat pada artikel tersebut. Baris kepemilikan diletakan langsung dibawah judul. Jika penulis lebih dari satu orang, maka semua nama penulis harus ditulis lengkap, tidak boleh menggunakan kata singkatan seperti dkk., atau et.al., dan lain-lain. Penulisan semua nama penulis penting berkaitan dengan tanggungjawabnya terhadap isi artikel. Karena itu, penulisan setiap nama penulis, harus sepengetahuan dan seijin penulis yang bersangkutan. 4/6/2017 20 20

NAMA PENULIS DAN ALAMAT Nama penulis, dan alamat disebut sebagai baris kepemilikan. Dalam suatu artikel ilmiah berisikan dua unsur, nama penulis, dan nama lembaga atau unit kerja lengkap dengan alamatnya, atau tempat penelitian dilakukan yang hasilnya dimuat pada artikel tersebut. Baris kepemilikan diletakan langsung dibawah judul. 4/6/2017 21 21

Urutan nama penulis dalam suatu penulisan ilmiah berkaitan dengan besarnya tugas dan tanggungjawab saat dilakukannya penelitian. Ketua peneliti yang hasil penelitiannya dipublikasikan di jurnal ilmiah, ditempatkan pada urutan pertama, urutan berikutnya untuk para anggota peneliti. Bila penulis berasal dari lembaga yang berlainan maka alamat lembaga masing-masing harus dicantumkan. Penulisan ilmiah yang materinya bersumber dari skripsi atau tesis, mahasiswa penulis tesis biasanya menjadi penulis pertama, sedangkan pembimbing menjadi penulis kedua atau terakhir, karena pembimbing lebih bertindak sebagai promotor untuk mempromosikan mahasiswa bimbingannya pada masyarakat ilmiah. 4/6/2017 22 22

Alamat lembaga penulis harus ditulis dan lengkap, perlu dilengkapi dengan nomor telepon, fax dan alamat e-mail, untuk memudahkan korespondensi dengan ilmuwan lain. 4/6/2017 23 23

Terima kasih