RESENSI NOVEL AZAB DAN SENGSARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Semuanya Indah Jangan Menangis Mama
Advertisements

3.
Sinopsis dan Unsur – Unsur Intrinsik Novel “ Di Bawah Lindungan Ka’bah” karya : HAMKA Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Apresiasi Sastra Indonesia.
SAATKU TELAH TIBA.
KISAH CINTA Pelajaran 12 untuk 24 Maret 2012.
Karya Mira.W angkatan tahun ’66’
MALAM JAHANAM KARYA MOTINGGO BOESJE.
MY DAD MY BEST EVER BY: MF to CQ.
TUGAS APRESIASI SASTRA INDONESIA
NOVEL KASIH TAK TERLARAI
LAPORAN KAJIAN DRAMa Identitas Buku Judul buku : Sebuah Sandiwara Dalam 14 Babak KEN AROK Pengarang : Saini K.M.
KARENA ANAK KANDUNG M.ENRI BALAI PUSTAKA Retnadewi Nursujana Bahasa B
Assalamualaikum.
ASEP MAULANA YUSUF
Dian yang Tak Kunjung Padam Sultan Takdir Alisyahbana Oleh:
Pramoedya Ananta Toer Angkatan ‘45
Matahari Di Batas Cakrawala
ATAS SINGGASANA Karya Abidah El Khalieqy Angkatan 2000
Apresiasi novel Oleh : Rina Maharani
Novel Judul The sacred romance of King Sulaiman and Queen Sheba
OLEH Purnamawati Utami / 20 Novel Pudarnya Pesona Cleopathra karya Habiburrahman El Shirazy.
DISUSUN OLEH IRA KAMILAH KELAS : BAHASA A NIM : NO ABSEN : 18.
Si Doel Anak Betawi.
Anak Perawan Di sarang Penyamun
ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH
YANTI PERMANASARI / 43 BAHASA-B. : Anak Perawan Disarang Penyamun Sutan Takdir Alisjahbana Dian Rakyat-Jakarta 1940; Cetakan XVI HALAMAN.
PERTEMUAN XII MARRIAGE. Perkawinan merupakan Salah satu alternatif gaya hidup Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita.
Suku Sasak Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Suku ini berasal dari Jawa dan Bali. Sebagian besar masyarakatnya.
Kasih Sejati Seorang Ibu
Manusia dan Cinta Kasih
Unsur Pembangun Karya Sastra
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi unsur cerita ( tokoh, tema, latar, amanat) INDIKATOR : Diharapkan siswa mampu : Menjelaskan pengertian unsur intrinsik.
Oleh: Irdanuraprida Idris, SH, MH
SAATKU TELAH TIBA.
A. Syarat Materil : B. Syarat Formil Materil Umum/Absolut
MENULIS RANGKUMAN/RINGKASAN DAN RESENSI BUKU.
AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN
YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH
Surga di Telapak Kaki Ibu
MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI
Bersyukur dan Bahagia Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta, dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang.
Kisah Telaga Warna Kalau kita pergi ke daerah Puncak, Jawa Barat, di sana terdapat sebuah telaga jika dilihat pada hari yang cerah akan terkesan airnya.
Latihan Kasus.
Manusia dan Cinta Kasih
KOMPILASI HUKUM ISLAM BUKU II HUKUM KEWARISAN
Hendrikus Jeffrey F. L (15)
Kedudukan Dalam Keluarga
Mencari Kebahagiaan Alkisah pada suatu senja temaram, tampak seorang perempuan cantik berusia empat puluhan, berpakaian indah dan santun, turun dari mobil.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Modul Praktik Klinik Psikiatri FKUI
KALIMAT MAJEMUK.
PELAYAN HOTEL Turn On Your Speakers.
Pendidikan Agama Islam Kels XII SMA ISLAM AL IZHAR PONDOK LABU.
Penjual Keripik Pisang
MENULIS RANGKUMAN/RINGKASAN DAN RESENSI BUKU.
Prinsip dan Keyakinan Alkisah, di dalam sebuah hutan belantara hiduplah sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga tersebut terdiri dari bapak, ibu, dan seorang.
MENGOMENTARI BUKU CERITA YANG DIBACA
Ilmu Budaya Dasar “Manusia dan Keadilan”
Nabi Yusuf By Ibam.
MENULIS RANGKUMAN/RINGKASAN DAN RESENSI BUKU.
Analisa buku katak hendak menjadi lembu
KELOMPOK 10 M. Yusuf Fahmi S NPM Desi Rahmawatie NPM Dian Viona NPM Annisa Febrianti NPM Fauziah Nurul Laksmi NPM.
Nama Anggota : 1.Cellina ( Notulen ) 2.Hanifah Syafariyanti ( Narasumber ) 3.Muahamad Hawa ( Penyaji ) 4.Najmah Namia Fibi Sabina ( Moderator )
MERAH SILU ISMAIL AHMAD.
Topik 13 Kasih Sayang Terhadap Keluarga
Makna denotasi Merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus. Contoh : Adik makan nasi. Makan artinya memasukkan.
OLEH: ERDA ROSLAN KHAIRI
KATA-KATA BIJAK UNTUK KELUARGA
OLEH: ERDA ROSLAN KHAIRI
CINTA SINGELILLAH Irvan Shaifullah (Penulis Buku “ Ketika Mencintai Tak Bisa memiliki “
Transcript presentasi:

RESENSI NOVEL AZAB DAN SENGSARA Oleh : Nur fajriah 0605349 Bahasa B

Unsur Intrinsik Judul buku : Azab dan Sengsara Pengarang : Merari Siregar Tema : Kehidupan Seorang Gadis Tokoh : Mariamin adalah seorang gadis yang cantik dan baik hati. Aminudin adalah seorang anak yang berbudi pekerti luhur sopan santun dan sangat pintar. Sutan Baringin adalah seorang yang berwatak keras dan sombong. Nuria adalah seorang yang lembut, penyayang dan baik hati. Bapaknya Aminuddin Ibunya Aminuddin Istri Aminuddin Baginda Mulia Marah Sait(Pakrol Bambu/Pengacara)

Latar : Di sebuah gubuk di tepi sungai di kota Sipirok Di sebuah gubuk di tengah-tengah sawah Sungai di kota Sipirok Rumah Mariamin yang besar Di Medan (Deli) di rumah Kasibun(suami Mariamin) Di kebun tempat Aminuddin bekerja Kampung A yang dikepalai oleh Bapaknya Aminuddin Pekuburan Mariamin di sebrang jalan kampung A Amanat Allah S.W.T menjadikan laki-laki dan perempuan dan mempersatukan mereka itu dengan maksud, supaya mereka itu berkasih-kasihan; si perempuan menyenangkan hati suaminya dan si suami menghiburkan hari istrinya. Maka seharusnyalah mereka sehidup semati, artinya; kesengsaraan sama di tanggung, kesenangan sama dirasa. Itulah kewajiban seorang suami istri.

Alur novel ini campuran, yaitu alur maju dan alur mundur Sudut Pandang Orang pertama tunggal yang ditandai dengan kata: Adinda Kakanda Anakanda 2. Orang kedua yang di tandai dengan kata: Anggi (adik) Angkang (Kakak) Gaya Penulisan Gaya penulisan novel ini adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia dan dicampuri oleh bahasa Melayu.

SINOPSIS Senja itu, di tepi kota Sipirok. Seorang gadis yang cantik jelita sedang duduk di atas sebuah batu besar. Aminuddin adalah seorang anak kepala kampung di kampung A, harta ayahnya berlimpah dan sawahnya sangan luas, ayah dan ibunya sangatlah menyayangi Aminuddin, selain ia anak satu-satunya, ia juga anak yang berbudi pekerti luhur, sopan santun dan sangat pintar. Aminuddin dan Mariamin adalah bersaudara, ibu Aminuddin adalah saudara perempuan Sutan Baringin (bapaknya Mariamin), tetapi mereka sekarang agak jauh, karena Sutan Baringin yang tadinya adalah seorang yang hartawan lagi bangsawan , kini telah tiada, dan kekayaannya yang berlimpah, kini telah lenyaplah sudah. Hal ini disebabkan oleh kelakuan Sutan Baringin yang suka sekali berperkara.

Pada suatu petang, mereka berdua pergi ke sawah Pada suatu petang, mereka berdua pergi ke sawah. Pada saat itu langit terlihat sangat gelap, alamat akan adanya badai besar. Aminudinpun mengajak Riam pulang, tetapi karena pekerjaan Riam mengiangi padi belum selesai, maka Riam hendak menyelesaikan dahulu, akhirnya karena Aminudin tidak tega meninggalkan Riam, iapun membantu menyelesaikan pekerjaan Riam sampai selesai. Semenjak kejadian itu Mariamin pun berhutang kepada Aminudin dan iapun mengenal makna ‘Hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati’. Ayah Mariamin dan ibu Aminudin adalah saudara sekandung, mereka hidup dengan bergelimpangan harta, ayah mereka seorang bangsawan dan sangat kaya di kota Sipirok. Ketika sudah dewasa Sutan Baringin dinikahkan oleh ibunya dengan seorang gadis bernama Nuria (ibunya Mariamin),

Hari itu Sutan Baringin menerima surat dari Deli yang berisi bahwa kerabatnya itu akan segera pindah ke kampung halamannya, yaitu Sipirok. Kabarnya ia telah mendapat surat pindah dan bulan depan ia hendak pindah ke Sipirok. Persausaraan mereka berawal dari kakek mereka, kakek mereka mempunyai istri kedua yaitu yang muda adalah nenek dari Baginda Mulia yang mengirim surat kepada Sutan Baringin, sedang istri pertama adalah nenek dari Sutan Baringin. Pada sidang pertama Sutan Baringin kalah, kemudian ia meminta naik banding ke pengadilan yangkebih tinggidi Padang. Dan iapun menggunakan saksi-saksi palsu, tetapi tetap saja ia kalah, sehingga harta bendanya habis. Perkara ini berlangsung hingga lima tahun lebih.

Setelah semua harta habis Setelah semua harta habis. Sapi dan kerbau telah habis dijual, sisanya tinggal rumah dan itupun harus diberikan kepada Baginda Mulia. Setelah jatuh miskin, sekarang Sutan Baringin terbaring lemah di atas tikar yang lusuh, badannya panas dan iapun selalu merasa dahaga. Namun demikian si istri selalu setia melayaninya, walaupun ia selalu disia-siakan Sutan Baringin. Setelah selesai berkata-kata, nafas Sutan Baringin tersendat-sendat, dan………………semoga ia pergi dengan tenang!!! Sepeninggal Sutan Baringin, amatlah susah ibunya Mariamin, Ia harus mencari upah untuk ,emdapatkan sesuap nasi. Begitu pula dengan Mariamin, Ia ikut ke sawah mencari upah membantu ibunya.

Mariamin sudah beranjak dewasa, sudah sepantasnya Ia berkeluarga, akhirnya ibunya menanyakan kepada Mariamin tentang pernikahan, karena ada seorang pemuda yang memintanya. Aminudin berkirim surat kepada Mariamin, bahwasannya Ia telah mendapat pekerjaan di Deli, dan Mariaminpun membalasnya dengan suka cita. Selang beberapa saat Aminudin berkirim surat kepada ayahnya di Kampung. Ia hendak meminta Mariamin untuk menjadi istrinya. Tetapi orang tuanya merasa Mariamin tidak pantas untuk anaknya Aminudin, akhirnya mereka meminta gadis dari mara siregar, dan gadis itu adalah anak seorang kepala kampung, derajatnya sama, dan iapun sangat cantik. Setelah semuanya beres, ayahnyapun segera mengirim kawat kepada Aminudin yang isinya bahwa Ia akan membawakan gadis itu kepada Aminudin.

Di Deli Aminudin bersiap-siap menyambut kedatangan Mariamin dengan girangnya, tetapi…..siapakah yang dibawakan ayahnya itu? Keesokan harinya Aminudin mengirim surat kepada Mariamin, Ia hendak memberitahukan kejadian yang menimpa cinta mereka. Apakah yang terjadi dengan Mariamin??? Hari-hari dilalui Mariamin dengan menyibukan diri bekerja, dua tahun sudah Ia bekerja, tapi pada tahun ini Ia akan berangkat ke Padangsidempuan bersama seorang pemuda yang akan menikahinya. Sebenarnya Ia tidak mau, tapi ibunya selalu membujuknya, apa boleh buat???

Setelah tiba beberapa hari di Medan, Mariaminpun tahu bahwa suaminya mempunyai penyakit yang sangat membahayakan, apabila mereka berhubungan intim tentulah Mariaminpun akan tertular penyakit itu juga. Fikiran Mariaminpun kacau,,,”Menerima ajakan suaminya untuk berhubungan intim atau menolaknya?”. Akhirnya Mariamin memutuskan untuk menjaga badannya dari sentuhan suaminya dan menyuruh suaminya berobat dengan giat. Siksaan demi siksaan dirasakan Mariamin. Disaat malam Mariamin aiusir dari ranjang, mau keluar, pintu kamar telah dikunci oleh suaminya itu, mau tidur di lantai, lantai itu telah diguyur air oleh Kasibun, Mariaminpun hanya bisa menangis, tapi bila tangisan Mariamin terdengar, maka Mariamin dipukulnya, dan apabila ia merasa lelah untuk bangun, maka Ia memukul Mariamin dengan tongkatnya.

Karena Mriamin merasa tidak kuat, keesokannya Ia pergi ke kantor polisi untuk melporkan kelakuan suaminya kepada polisi, dan setelah itu pengadilan berjalan. Kasibun hanya didenda 25.000 rupiah, dan Mariamin dipulangkan ke kampungnya, ke kota Sipirok dengan membawa rasa malu, karena Ia tidak bisa memelihara rumah tangganya. Apa yang terjadi dengan Mariamin??? Ia tidak ada di gubuk di pinggiran sungai itu, mungkinkah ada di Kampung A? di kampung ayah Aminudin? Tidak, Ia tidak ada di kampung itu, tapi kita lihat ke sebrang jalan dari kampung ayah Aminudin itu, lihatlah kuburan yang baru itu, tanahnya masih merah…….itulah tempat Mariamin, anak dara yang saleh itu, untuk beristirahat selama-lamanya. Dan disanalah air mata itu kering karena suatupun tak ada yang menyusahkan hati. Azab dan sengsara ini telah tinggal di bumi, berkubur dengan jasad badan yang kasar itu.

Terima kasih………