MERAIH HIDUP BERMAKNA Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEMBANGUN ETOS KERJA UNIVERSITAS PAKUAN Bogor, Nopember 2013
Advertisements

TIME MANAGEMENT. TIME MANAGEMENT Kisah Percepatan Waktu Bruno, remaja yang tidak puas dengan apa yang ia raih saat ini, memohon kepada Allah untuk.
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
Multi Kecerdasan Intelligence Quotient (IQ) - Logis Matematis
SMA NEGERI I BANTUL Jogjakarta 15 DESEMBER 2010    Achievement Motivation By : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Menjadi Pelajar Sukses Mulia Gresik, 9 April 2011.
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
& Batas-batas Pendidikan
Merencanakan Karir Sejak Dibangku Kuliah
Pemahaman dan Makna Salesmanship
KONSEP DIRI.
Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat
Menjadi Orang Kreatif Oleh Eko Widodo Disampaikan pada Pelatihan Soft Skills Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UNY 4 Juni 2011 By: Eko Widodo.
PERANAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM MEMBANGUN WATAK BANGSA
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Perkembangan Fisik dan Kognitif dalam Masa Dewasa Tengah
MENJADI SEORANG PEMIMPIN
NILAI-NILAI YANG KELIRU  Banyak ungkapan-ungkapan yang menyesatkan.  “Mencari yang haram saja sulit apalagi hal halal” CONTOH LAIN  “Kalau kerja.
Disusun oleh: Kelompok 8
Pertemuan 11 : “ INTEGRITAS DIRI “
KOMPETENSI.
BAB IV PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA
PENGEMBANGAN KARAKTER DOSEN PGPAUD
KEMAHASISWAAN STIKes DHB
Manfaat Training SQ REFORMATION
& Batas-batas Pendidikan
MENGAPA PERLU BER ETIKA ?
Manusia Pembelajar Sebagai Tantangan Oleh : Enceng Mulyana
Persiapan Pribadi Pengusaha Muda
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN I
SEBAGAI BAHAN SAJIAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
PROGRAM DIKLAT PENINGKATAN MOTIVASI DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
08 Oktober 2011 Antonius Ketut
Kepuasan Kerja, dan Stress
Kepemimpinan dan Budaya Pelayanan
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Apa pun yang Terjadi, Bersyukurlah!
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAN SUB KULTUR
Manajemen Konflik Negosiasi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Astrid Wiratna – Soft Skills Astrid Wiratna –
KEPRIBADIAN Keseluruhan sifat-sifat yang ada pada individu / seseorang sebagai watak Organisasi dinamis dari sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian.
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
KEPEMIMPINAN melalui KECERDASAN
PERANAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM MEMBANGUN WATAK BANGSA
(Life Skills) Keterampilan Hidup Moh. Tohirin Hasan &
KECERDASAN FINANSIAL Febriyanto.
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR
BAB VIII PERENCANAAN KARIER
Nilai-Nilai Pendidikan dan Integritas Kepribadian
MENTALITAS DASAR KEWIRA-
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Membangunkan Keyakinan Juara dalam Diri.
Kepuasan Kerja, dan Stress
KEPEMIMPINAN Pemimpin adalah pimpinan yang ditunjuk dalam suatu kelompok, tim, atau, organisasi. Pemimpin adalah sosok karismatik yang mampu membuat.
Oleh : Umratul Aisyah E1A
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
 IQ (Intelegence Quotient) yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam.
Arti Pendidikan George F Kneller, dalam bukunya: Foundations of Education Arti luas: suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan.
Kelompok 7 Nama Anggota Adellia izhar sania eka y farreldwi shafa tiara p syifa khoirinisa m.syahrul ilham elya.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
K P E I P M M N E A N I [TGS7204] 2 SKS teori Semester 2,
1 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Gede Raka Departemen Teknik Industri ITB 19 April 2004.
Transcript presentasi:

MERAIH HIDUP BERMAKNA Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D

kecerdasan Intellectual Quotient Emotional Quotient Spiritual Quotient

Kapasitas yang menggambarkan kegiatan mental: berpikir, mencari penjelasan, dan memecahkan masalah secara logis. quotient

Ukurannya: Peringkat di sekolah, IPK. Memenangkan berbagai kompetisi. Pada awalnya dikagumi banyak orang. Keyakinan diri tumbuh, over confidence. Muncul sikap “merasa lebih tinggi”.

Kemampuan seseorang untuk mendeteksi dan mengelola emosi. 4 level: self awareness, self management, social awareness, relationship management. quotient

Tidak selalu cerdas secara intelektual Diterima banyak orang Kekuatan: selaras diri dan menjaga hubungan baik dengan orang lain Pribadi yang hangat dan menyenangkan Cepat dapat promosi Positif: Sukses sebagai pemimpin Negatif: Dapat memanipulasi orang

Kemampuan memahami makna dan nilai dalam kehidupan SQ sebagai pijakan dasar bagi IQ dan EQ. quotient

Tercapainya kehidupan berimbang antara karier dan pribadi, dan keluarga, serta kepuasan hidup yang diwujudkan dalam bentuk memberikan kontribusi positif pada lingkungan. spiritual

IQEQSQHASIL integrasi BUTA HATI DIKTATOR PERTAPA INSAN PARIPURNA

cerdas spiritual

Bersikap fleksibel Kesadaran diri tinggi Berpandangan holistik Kualitas hidup, diilhami oleh visi dan nilai Enggan melakukan perbuatan sia-sia Cenderung bertanya “mengapa & bagaimana” Mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan Mampu menghadapi dan melampaui rasa sakit

Beberapa penelitian menunjukkan seseorang yang menjalankan agama, umumnya memiliki tingkat SQ lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menjalankannya.

Dalam bukunya “Handbook of Religion and Health”, Harold G. Koenig menyatakan orang yang melakukan ibadah, ternyata hidup lebih lama (7-14 tahun) dan memiliki kesehatan fisik yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak melakukan ibadah.

Orang dengan SQ tinggi biasanya lebih cepat pulih dari suatu penyakit, baik fisik maupun mental. Ia lebih mudah bangkit dari penderitaan, lebih tahan menghadapi stres, lebih mudah melihat peluang karena memiliki sikap mental positif, serta lebih bahagia dan merasa puas dalam kehidupan. Kisah “mantan mahasiswa bengal”

Orang dengan SQ rendah, keberhasilan dalam hal karier, pekerjaan, penghasilan, status, dll ternyata tidak selalu membuatnya bahagia. Persaingan dan perbedaan kepentingan yang berlangsung begitu ketat membuat manusia kehilangan arah dan identitas.

Delapan tahun lalu, seorang kawan datang ke kontrakan saya, ia minta ditunjukkan bagaimana menghabiskan uangnya. Sejak beberapa tahun terakhir usaha meubelnya laku keras, ia punya penghasilan perbulan sekitar Rp ,- Permohonan dia: “MAS TOLONG AKU, UANGKU MAU DIGUNAKAN UNTUK APA?”

Seorang isteri di daerah pantura menuturkan kepada saya, bahwa suaminya mengeluarkan zakat mal pertahun minimal Rp ,- artinya ia memiliki penghasilan bersih pertahun X 40 = ,- tetapi ia mengaku hidupnya kosong tanpa makna.

Seorang guru SD di pedesaan Boyolali, memperoleh gaji perbulan Rp ,-. Meski gajinya kecil ia mengaku bersyukur dan uang itu bisa digunakan untuk kebutuhan keluarga, disamping juga mengandalkan hasil kebunnya yang tidak seberapa. Bahkan ia menuturkan kedua anaknya berprestasi di sekolah.