Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
Advertisements

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
DEMO PROGRAM DISTRIBUTOR
Wahyu Dwi Gunawan S2MPSI
KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
MEX CMMS.
Manajemen Produksi dan Operasi
PERSEDIAAN INVENTORY RISET OPERASI.
PENGELOLAAN LOGISTIK RUMAH SAKIT
Manajemen Persediaan ROSIHAN ASMARA.
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI.
BAB 2 TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
Hospital Supply Chain Evolution
BAB I. PENDAHULUAN Intisari Pemasaran :
. PENGERTIAN MANAJEMEN LOGISTIK
RANTAI SUPLAI.
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
SIKLUS-SIKLUS AKUNTANSI berbasis sia Kelompok 2 – Nining Pitrianingsih Samari – Frida Eva – Linda.
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
SISTEM INFORMASI STRATEGIS
Nuning Setyowati, SP.MSc
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Tarif Pelayanan Kesehatan
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
Transaction Processing System
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA SYSCOM DATA
SISTEM PERUSAHAAN s/w Perusahaan / enterprise s/w
Pertemuan 9 Pengawasan Persediaan
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Logistik Farmasi RS
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Manajemen Persediaan, Just-in-Time, dan Backflush Costing
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSM

Sistem Informasi manajemen Logistik
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
SIKLUS PENGELUARAN.
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 12
MODUL 2 STRATEGI PERSEDIAAN BARANG A. TUJUAN INTRUKSIONAL
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN E-COMMERCE
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN OPERASI
Sistem Informasi Logistik
E-BISNIS.
E-Bisnis 6 – E-Procurement E-Procurement.
Analisis Rantai Pasok AgroIndustri
Manajemen rantai pasokan
MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK) 3
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Pengembangan Sistem Informasi
TUGAS PRESENTASI KOMPUTER DAN MASYARAKAT ( PURCASHING )
Sistem informasi penjualan buku di toko buku family
ANALISIS OBJEK DAN PENGGUNAAN MODEL
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
Pengembangan Sistem Informasi
AKTIVITAS-AKTIVITAS LOGISTIK
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
Kebijakan Pengelolaan Obat Publik melalui sistem e-catalogue
Oleh: Devi Teti Susanti
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINERAL PADA CV. KURNIA KANAAN
ECONOMIC ORDER QUANTITY. Dalam suatu periode, perusahaan akan melakukan beberapa kali pembelian bahan baku atau barang dagangan. Pada saat pembelian bahan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT INSTALASI FARMASI RSP. DR.M. GOENAWAN P. CISARUA BOGOR KELOMPOK 14 Dian Nurdiansyah ( ) Oyon Hendrayana.
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
Transcript presentasi:

Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi

1980  RS mulai mengimplementasikan strategi rantai pasokan RS untuk mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan Paradigma baru standar rantai pasokan saat ini : 1. Stockless inventory 2. Pengaturan inventori vendor 3. Konsinyasi 4. Sistem yang terotomatisasi

Unit2 dlm RS Gudang kecil dlm unit RS Suatu gudang Supplier Barang2 dlm jumlah besar

 Tipikal  staf RS memesan suatu barang bukan berdasarkan perhitungan stok yang tersedia namun > karena “insting” (bukan berdasarkan data)  Karakteristik  Rivard-Royer 2002 : terjadi inventarisasi barang yang berlebihan & tingginya kejadian stok habis/kosong (90-95%)  Secara umum  staf medis > memperhatikan pasien drpd stok barang di bangsal  Kurangnya sistem inventarisasi  staf tdk mengetahui secara pasti mana barang yang berlebih dan mana barang yang mulai berkurang jumlahnya (tdk tdptnya data yg terstruktur ttg stok)

 Distributor RS program stockless inventory.  Pengiriman barang dilakukan secara satuan daripada borongan.  RS tetap bertanggungjawab thd penempatan pesanan.

Sesua i kebut uhan Unit/bangsal RS (farmasi/logistik) Distributor Barang lsg dibagikan (tdk melalui gudang lg) Rs (farmasi/logistik) Unit/bangsal

Distributor :  Mark up harga  3-7%  Kebutuhan RS akan barang terlihat > jelas RS :  Mengurangi stok  Mengurangi biaya  biaya dapat dialokasikan u/ keperluan lain, mis. Investasi alkes, gudang dialih fungsikan menjadi ruang perawatan  meningkatkan revenue RS  Mengurangi kejadian ketiadaan stok

 Beberapa studi melaporkan bahwa  pengurangan FTE (full time equivalent) berefek pada penyimpanan dana – 1,000,000 U$ (Kerr, 1991; North, 1994; Wilson et al.1992)

 Distributor menempatkan orang 2 bayarannya di RS 2  turut terlibat dalam proses pengadaan barang  Distributor tdk hy menyediakan barang pesanan dari persediaannya namun juga melibatkan kompetitor.

 Vendor (distributor) tetap memiliki barangnya sampai barang tsb terjual ke konsumen.  Keuntungan bg RS  asset barang berkurang shg RS dapat menginvestasikan uangnya ke alkes dan asset lainnya.

 Adalah alat yg digunakan u/ menerapkan manajemen rantai pasokan RS  Alat tsb diletakkan di bangsal2 dan hy orang2 tertentu yang memiliki otoritas yang berhak melakukan transaksi inventori.  Transaksi tsb lsg tercatat di komputer/monitor atau dgn menekan tombol “take”

Kelebihan :  Pelaporan inventori dan pemesanan secara otomatis berdasarkan re-order dan order terjamin (lebih efektif).  Data yang tercatat dapat diakses di setiap unit RS (visible to others) Kekurangan :  Mahal  Memakan waktu  staf medis perlu login terlebih dahulu sebelum mengambil suatu barang.

APU  industri RS > canggih dlm mengatur kebijakan rantai pasokannya. Data yg dikumpulkan menggunakan APU secara statistik > baik daripada metode terdahulu dalam mengelola rantai pasokan RS.