PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CESTODA Cacing dewasa hidup dalam saluran usus vertebrata
Advertisements

PARASIT & PENYAKIT IKAN I
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa darah unggas)
NEMATODOSIS.
TOXOPLASMOSIS CAUSA : TOXOPLASMA GONDII I.S : MAMALIA,UNGGAS
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa Sal. Pencernaan)
Dr.Nora Harminarti,M.Biomed
NEMATODOSIS Kambing dan Domba.
PENYAKIT PARASITER (NEMATODOSIS I)
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
CESTODA Cacing dewasa hidup dalam saluran usus vertebrata
Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
NeMaThElMiNtHeS ♣NeMaToDa♣
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
PATOLOGI ANATOMI -PENYAKIT BAKTERIAL-
KESEHATAN TENTANG DIARE.
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK Prof.SOEDARTO, MD. DTMH, PhD.
TOKSIKOLOGI 1. Arsenikum Bentuk : arseniks trioksida, arsenik pentoksida, sodium/potasium arsenat, kalsium, kalsium/timah arsenat Penggunaan : rodentisida,
HELMINTOLOGI Oleh DR. Mudatsir, M. Kes
By: dr. Nurhayati, M. Biomed (Parasitologi FK UNAND)
Soil Transmitted Helminth
TREMATODA PENDAHULUAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
OLEH : MARLINA CATUR RAHAYU NIM : G0C016059
TREMATODA (CACING DAUN)
AWAL IKHWAN SYARIF MUSDLIFAH SULISTIANI SUPARMAN
Kelompok 15 Mila Fauziah Rizky Humairah “Paragonimus westermani”
MATERI CACING Schistosoma mansoni
HELMINTOLOGI.
Kelompok 11 Anisa Carolin Fitroh Amandini Novi Kurnia
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
CACING FILARIA LOA-LOA DAN ONCHOCERCA VOLVULUS
Nematoda Usus Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale
Oleh Nurhalina, SKM, M.EPid
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
TREMATODA Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes
Trichostrongylus spp Strongyloides stercoralis
Manajemen pemeliharaan pada pedet
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
Drunculus medinensis Nurhalina, SKM,M.Epid.
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
DEPARTMENT OF PARASITOLOGY
Oleh sri lestari.
Filum Nemathelminthes
MINERAL (LANJUTAN) Seng sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
Parasit Cacing yang ditularkan melalui media pakan/makanan
TREMATODA PENDAHULUAN
Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)
INFEKSI CACING TAMBANG
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN
PENYAKIT TUMBUHAN YANG DISEBABKAN NEMATODA
TREMATODA PENDAHULUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
PENYAKIT BAKTERIAL.
PARASITOLOGI.
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
Disusun oleh: Hemanath Sinnathamby ( )
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
KECACINGAN.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II HANDAYU UNTARI

STRONGYLUS Spesies : Strongylus vulgaris, Strongylus edentatus, Strongylus equinus (large strongylus) Hospes : kuda, keledai, zebra Predileksi : caecum dan colon Cara Penularan : tertelannya L3 bersama makanan oleh hospes definitif

STRONGYLUS Morfologi : Berwarna abu2 gelap - merah Memiliki buccal capsule dengan gigi dorsal

STRONGYLUS

STRONGYLUS

STRONGYLUS Patogenesa : Penancapan buccal capsule pada mukosa usus  ruptur pembuluh darah & merobek mukosa  perdarahan  terus menerus dan dalam jumlah banyak  anemia Migrasi larva menembus mukosa usus  nodul2 Terbentuknya thrombus pada arteri (hasil migrasi larva)  emboli arteri messenterica  aneurisma  pengurangan peristaltik usus  intusussepsi / volvulus  kolik

STRONGYLUS GK : anemia, diare, kolik pada kuda (infestasi berat), kulit kasar dan kusam, emasiasi, edema pada abdomen dan kaki Diagnosa : pemeriksaan feses, aneurisma (pelebaran arteri) pada A. messenterica cranial lewat palpasi rektal

PA

STRONGYLUS Pengobatan : Pencegahan : Ivermectin Fenbendazole Moxidectin Pencegahan : Deworming teratur Rotasi padang penggembalaan Berikan pakan dalam kondisi tdk lembab Jaga lingkungan dan kandang bersih dan kering

STEPHANURUS Spesies : Stephanurus dentatus (kidney worm) Hospes : babi Predileksi : pelvis renalis, dinding ureter, hepar Cara Penularan : Termakannya L3 bersama dengan hijauan Termakannya L3 yang ada pada hospes perantara Perkutan

STEPHANURUS Morfologi : Betina 30-45 mm, jantan 20-30 mm Organ dalamnya tampak dengan jelas Memiliki buccalcapsule Telur 60-100 µ

STEPHANURUS

STEPHANURUS Patogenesa : Penetrasi larva melalui kulit  nodul pada kulit  edema +pembesaran lgl. Migrasi larva dari intestinal  hepar  hemorragi usus  inflamasi akut  kerusakan jaringan hepar  sirrosis Migrasi larva ke organ lain  abses, fibrosis Infestasi berat  paresis /paralysis  kematian

STEPHANURUS GK : nodul pada kulit, emasiasi, penurunan BB, pertumbuhan terhambat, ascites (kronis), gangguan urinasi Diagnosa : pemeriksaan telur cacing pada urine, PA

PA

STEPHANURUS Pengobatan : Pencegahan : ivermectin Sanitasi dan kebersihan kandang (jaga agar tetap kering dan bersih)

TRICHOSTRONGYLUS Spesies : Trichostrongylus colubriformis, T. axei, T. rugatus Hospes : ruminansia Predileksi : usus halus, abomasum Cara Penularan : Termakannya L3 bersama dengan hijauan

TRICHOSTRONGYLUS Morfologi : Berukuran kecil, berwarna kemerahan Tdk memiliki buccal capsule Spikula (jantan) berwarna kecoklatan

TRICHOSTRONGYLUS

TRICHOSTRONGYLUS Patogenesa : Jarang menimbulkan gejala klinis Penetrasi cacing pada mukosa usus /abomasum  desquamasi epitel  pada infestasi banyak  penebalan dinding usus/abomasum Jarang menimbulkan kematian

TRICHOSTRONGYLUS GK : gangguan lambung (pada infestasi berat), kelemahan pada kaki, emasiasi, anemia, pada hewan muda  diare berwarna gelap Diagnosa : pemeriksaan feses, PA

TRICHOSTRONGYLUS Pengobatan : Pencegahan : ALBENDAZOLE Deworming secara rutin dan teratur Sanitasi dan kebersihan kandang

HAEMONCHUS Spesies : Haemonchus contortus (barber’s pole worm) Hospes : ruminansia Predileksi : abomasum Cara Penularan : termakannya

HAEMONCHUS Morfologi : Jantan 10 – 20 mm, betina 18-30 mm Jantan merah, betina barber’s pole Memiliki cervical papil Betina  vulva flap Jantan  bursa kopulatrik + dorsal ray

HAEMONCHUS

HAEMONCHUS Patogenesa : Cacing muda  penetrasi dan berkembang di mukosa abomasum  ekdisis  L4  menghisap darah Cacing dewasa  melepaskan zat antikoagulasi  iritasi mukosa  perdarahan yang makin besar  penurunan kemampuanpencernaan, gangguan penyerapan protein, calsium, dan fosor

HAEMONCHUS GK : anemia dan kematian (pada infeksi per akut), pada kasus kronis  bottle jaw (edema di bawah rahang, kulit pucat, diare, Diagnosa : GK, pemeriksaan feses (telur dan larva), PA

HAEMONCHUS Pengobatan : Pencegahan : Copper sulfat Ivermectin Deworming rutin Sanitasi dan kebersihan kandang

MECISTOCIRRUS Spesies : Mecistocirrus digitatus Hospes : babi, kuda, ruminansia Predileksi : lambung, abomasum Cara Penularan : Termakannya L3

MECISTOCIRRUS Morfologi Buccal capsule kecil dan memiliki lancet Jantan memiliki bursa kopulatrik (31 mm) Betina memiliki vagina yang panjang ( 43 mm) Memiliki selubung kutikula

= Haemonchus MECISTOCIRRUS Siklus hidup Patogenesa Pengobatan pencegahan = Haemonchus

TERIMA KASIH