Besaran Parakteristik Penampang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI KUADRAT.
Advertisements

Mathematics III TS 4353 Class B
Fungsi Non Linier Segaf, SE.MSc..
Berkelas.
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
Pertemuan 23 Titik Berat Benda dan Momen Inersia
Pertemuan 2 Mencari Titik Berat
. Penerapan Integral lipat Tiga pada :
6. Persamaan Diferensial Tidak Eksak
GEOMETRI ANALITIK RUANG
FUNGSI KUADRAT.
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
IRISAN KERUCUT DAN KOORDINAT KUTUB
KEGIATAN INTI.
FUNGSI KUADRAT.
Lingkaran.
Terapan Integral Lipat Dua
Pertemuan 3 Mencari Titik Berat Penampang Majemuk
INTEGRAL RANGKAP DUA Yulvi Zaika.
3.6 Gerak Melingkar Beraturan
17. Medan Listrik (lanjutan 1).
M ATHEMATICS III TS 4353 C LASS B Integral Rangkap Herlina Setiyaningsih Civil Engineering Department Petra Christian University.
Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
Hubungan Non-linear
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
Engineering Mechanic Pertemuan Ke - 6. Titik Berat dan Momen Inersia Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan terkonsentrasi.
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
TRANSFORMASI 2D.
PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI
TURUNAN
Transformasi Geometri Sederhana
Transformasi Geometri Sederhana
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
KONIK DAN KOORDINAT KUTUB
MOMEN PUSAT BERAT Gambar 5/3
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
Bab 3 Fungsi Non Linier.
PENERAPAN FUNGSI NON-LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
Pertemuan 4 Fungsi Kuadrat Grafik Fungsi Kuadrat
PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA PELAKSANA MATA KULIAH UMUM (PAMU)
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Pertemuan 6 Jari-jari girasi
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
FUNGSI PANGKAT DUA (FUNGSI KUADRAT)
LENTURAN (DEFLECTION)
Konvesi Geomekanik Untuk Tegangan dan Regangan
M-03 SISTEM KOORDINAT kartesius dan kutub
KD. 2.2 Menggambar grafik fungsi Aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
BERSUMBER DARI MATERI ILMU KEKUATAN BAHAN YANG ADA DI POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN DOSEN Drs. ARMIN naibaho, st.mt.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
BAB 7. HUBUNGAN NON LINEAR
Fungsi Kuadrat HOME NEXT PREV a. Persamaan grafik fungsi kuadrat
Penerapan Integral Lipat dua pada Luas daerah
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PRASYARAT : MEKANIKA TEKNIK I
09 Fungsi dan Grafik Fungsi Kuadrat Ir. Pranto Busono M.Kom. FASILKOM
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
Pertemuan 2 – Pendahuluan 2
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Persamaan Lingkaran dan Garis Singgung
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
Transcript presentasi:

Besaran Parakteristik Penampang Mekanika Bahan

BESARAN YANG DIPAKAI LUAS BIDANG TITIK BERAT DAN BESARAN INERSIA STATIS MOMEN MOMEN INERSIA DAN MOMEN SENTRIFUGAL PADA PROFIL STABIL DAN TAK STABIL

LUAS PENAMPANG Luas penampang suatu bidang adalah A = ∫dA = ∫dx dy Dimana dx dan dy masing masing merupakan panjang bidang pada arah x dan y.

TITIK BERAT Suatu titik yang jika seluruh permukaan dipusatkan dititik tersebut maka akan memberikan statis momen yang sama terhadap kedua sumbu Koordinat Titik Berat xo = Sy/A = (∫ x dA ) / ( ∫ dA ) yo = Sx/A = (∫ y dA ) / ( ∫ dA )

Momen Statis Merupakan momen pertama dari bidang Momen Statis suatu Bidang Sx = A . yo = ∫ y dA Sy = A . xo = ∫ x dA Merupakan hasil kali antara luasan dengan jarak pada titik berat penampang

Momen Inersia Merupakan momen kedua dari bidang Momen Inersia terdiri dari beberapa Ixx = Mx = ∫ y2 dA Iyy = Mx = ∫ x2 dA Ixy = Mxx = ∫ xy dA Ir = Mz = ∫ r2 dA = ∫ (x2 + y2) dA = Ixx + Iyy Ixx, Iyy dan Ir selalu bernilai positif Sedang Ixy diambil nilai real positif or negatif

Contoh Soal Berbagai bentuk penampang I I II II III

Tugas Hitung Titik Berat Penampang, Statis Momen dan Momen Inersia dari :

Momen Inersia pada Sb (Xo dan Yo) Sb y Sb Yo y Sb Xo a O’ Sb x O b x

Menentukan Hubungan Ix dan Ixo Ix =∫(y + a )2 dA karena jrk elemen thd sb X adalah (y+a) maka Ix =∫ y2 dA + 2a ∫ y dA + ∫ a2 dA = I xo + Statis momen =0 + Luasan Jadi Ix = Ixo + a2 A

Menentukan Hubungan Iy dan Iyo Iy =∫(x + b )2 dA karena jrk elemen thd sb Y adalah (x+b) maka Iy =∫ x2 dA + 2b ∫ x dA + ∫ b2 dA = I yo + Statis momen =0 + Luasan Jadi Iy = Iyo + b2 A

Menentukan Hubungan Ir dan Iro Ir = Ix + Iy (Substitusi dr sebelumnya) Ir = (Ixo + a2 A ) + (Iyo + b2 A) = Ixo + Iyo + (a2+ b2) A = Iro + (a2+ b2) A Jadi Ir merupakan gabungan dr momen inersia material pd sb xo,yo dijumlah dgn kuadrat jarak sumbu x,y terhadap sb xo,yo dikalilikan dgn luasan material

Menentukan Hubungan Ixy dan Ixoyo Ixy = ∫ (x+b) (y+a) dA = ∫ (xy + ax + by + ab) dA =∫ xy dA + ∫ ax dA + ∫ by dA + ∫ ab dA = Ixoyo + Statis momen thd sb x dan y + Luasan Jadi Ixy = Ixoyo + ab A

Kesimpulan Ix dan Iy juga Ip selalu bernilai positif Ixy bisa bernilai positif, negatif atau nol Ixy akan bernilai nol jika sb XY merupakan sb simetri dari penampang atau salah satunya merupakan sb simetri.

Perubahan Momen Inersia Karena Rotasi Sumbu Sb y Sb y1 Sb x1 x x1 y1 y  Sb x Y sin  X cos 

Perubahan Momen Inersia Karena Rotasi Sumbu X1 = x cos  + y sin  Y1 = y cos  - x sin  Menentukan Ix1 Ix1= ∫ y12 dA = ∫ (y cos  - x sin )2 dA =∫(y2cos2 + x2sin2 - 2xy sin cos) dA =cos2 ∫y2dA+ sin2 ∫x2 dA-2sincos∫xydA = cos2 Ix+ sin2 Iy - sin2 Ixy = (Ix+Iy)/2 + (Ix-Iy)/2 cos2 - sin2 Ixy

Menentukan Iy1 dan Ix1y1 Dengan cara yg sama Iy1= ∫ x12 dA = ∫ (x cos  + y sin )2 dA = (Ix+Iy)/2 - (Ix-Iy)/2 cos2 + sin2 Ixy Ix1y1 = ∫ x1 y1dA =∫ (x cos +y sin ) (y cos  - x sin )dA = Ixy cos 2 + (Ix-Iy)/2 sin2

Menentukan Imax dan I min Metode penentuan Imax dan Imin 1. Analitis 2. Grafis

Menentukan Harga Ix1 dan Iy1 ekstrim Harga ekstrim dr suatu nilai didapat dgn menurunkan persamaan nilai tersebut dIx1/d=(Ix-Iy)/2 (-sin2) – Ixy (2 cos 2) Agar nilai ekstrim terbentuk maka nilai turunan tersebut bernilai nol dIx1/d= 0 dIy1/d=0

Nilai ekstrim Dengan nilai turunan = 0 maka tg 2 = - 2Ixy / (Ix-Iy) Sehingga nilai maks atau min utk Ix1 = (Ix+Iy)/2 + √{(Ix-Iy)/2}2 + Ixy2 Iy1 = (Ix+Iy)/2 + √{(Ix-Iy)/2}2 + Ixy2

JARI JARI GIRASI Jari jari girasi dari suatu bidang adalah r2 = √ I / A Dimana : I = Momen Inersia penampang A = Luasan penampang

Kesimpulan Ix + Iy = Ix1 + Iy1 = konstan Jika Ix1 min maka Iy1 max Iy1 max maka Ix1 min Jika Ix> Iy maka Ix max dan Iy min Ix < Iy maka Ix min dan Iy max Harga ekstrim dinamakan “ Momen Inersia Utama” dan sb yg bersangkutan adalah sb Utama. Bila melalui pusat maka disebut Momen Inersia Pusat Utama Dan Momen inersia thd pusat utama = 0

Penentuan Imax dan Imin dgn Cara Grafis / Lingkaran Mohr