ANALISIS KADAR ABU, MINERAL, DAN VITAMIN C
ANALISIS KADAR ABU Abu merupakan residu anorganik sisa hasil pembakaran bahan organik Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada: - bahan - cara pengabuan Analisis kadar abu dpt digunakan utk: - menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan - mengetahui jenis bahan yg digunakan
Jenis Pengabuan Pengabuan kering mengoksidasi zat organik pada suhu tinggi Pengabuan basah mengoksidasi zat organik dengan penambahan reagen kimia tertentu, ex. asam sulfat
Pengabuan Kering Prinsip: - mengoksidasi semua zat organik pada suhu tinggi (500-600oC) - melakukan penimbangan zat yg tertinggal stl proses pembakaran
Preparasi Sampel Berat sampel yg akan diabukan bergantung pada jenis bahan Bahan yg mempunyai kadar air tinggi dikeringkan lbh dahulu bahan yg mgd zat mdh menguap dan berlemak diabukan pd suhu rendah hingga asam hilang, kmd suhu dinaikkan Bahan yg membentuk buih, ditambahkan zat anti buih, ex. olive
Berat bahan untuk pengabuan Jenis Bahan Berat Bahan (g) Ikan dan hsl olahannya, biji-bijian dan makanan ternak 2 Padi-padian, susu, dan keju 3 - 5 Gula, daging, dan sayuran 5 - 10 Jeli, sirup, selai, dan buah kering 10 Jus, buah segar, buah kalengan 25 Anggur 50
Suhu pengabuan harus diperhatikan karena byk elemen abu yg dpt menguap pada suhu tinggi, ex. K, Na, S, Ca, Cl, P Suhu pengabuan utk tiap bahan berbeda-beda bergantung pada komponen yg ada dlm bahan tsb.
Suhu Pengabuan Berbagai Bahan Jenis Bahan Suhu (C) Buah-buahan, daging, gula, sayuran, dan hasil olahannya 525 Serealia, susu, dan hasil olahannya 550 Ikan, rempah-rempah, keju, anggur, dan hasil olahannya 500 Biji-bijian dan makanan ternak 600
Pengabuan Basah Prinsip: memberikan reagen kimia tertentu ke dalam bahan sblm dilakukan pengabuan ex. asam sulfat dan campuran asam sulfat dan potasium sulfat Kelebihan: waktu lbh cepat dan suhu relatif rendah Untuk menentukan mineral yang menguap pada suhu tinggi
Perhitungan Berat abu (g) % Abu = _________________ x 100 Berat sampel (g)
ANALISIS KADAR KALSIUM Prinsip: - Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat - Endapan dilarutkan dalam H2SO4 encer panas dan dititrasi dengan KMnO4 menggunakan indikator metil merah - T.A.T ditandai dg terbentuknya warna merah jambu Perhitungan: 1 ml KMnO4 setara dengan 0,0028 g CaO
ANALISIS VITAMIN Jenis Vitamin Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi: Vitamin larut air : vitamin B kompleks (B1, B2, B6, B12, biotin, asam pantotenat) dan vitamin C. Vitamin larut lemak : vitamin A, D, E dan K.
Vitamin C Nama lain : Asam askorbat Vitamin yang larut air. Vitamin yang paling tidak stabil mudah teroksidasi. Rusak karena reaksi enzim askorbat-oksidase. Labil pada suhu tinggi. Stabil pada pH asam namun tidak pada pH netral dan alkali.
PENGUJIAN VITAMIN C (Titrasi Iodometri) Prinsip: yodium sebagai oksidator mengoksidasi vitamin C, kelebihan yodium akan segera terdeteksi dg indikator amilum yg dlm suasana basa berwarna biru muda
Prosedur Timbang 100-300 gram sampel padat Hancurkan dalam blender sampai diperoleh slurry. Timbang 10-30 g slurry masukkan ke dalam labu takar 100 ml. Tambahkan akuades sampai tanda. Saring dengan kertas saring atau disentrifuse untuk memisahkan filtratnya.
Lanjutan.. Ambil 5-25 ml filtrat dengan pipet Masukkan ke dalam erlenmeyer 125 ml. Tambahkan 2 ml larutan amilum 1 % (soluble starch) dan tambahkan 20 ml akuades. Kemudian titrasi dengan 0,01 N standar yodium T.A.T ditandai dg terbentuknya warna biru muda Perhitungan: 1 ml 0,01 N Yodium = 0,88 mg asam askorbat
Practice Problems A vegetable (23.5000 g) was found to have 0.0940 g acid insoluble ash. What is the percentage acid insoluble ash? You wish to have at least 100 mg ash from a cereal grain. Assuming 2.5% ash on average, how many grams of the grain should be weighed for ashing?
Answers 0.0940 g % Abu = _________________ x 100 = 0.4% 23.5000 g
TERIMA KASIH