PROSES PEMBUATAN BUNGKIL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

KARBOHIDRAT.
PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
HIDROLISIS IKAN Proses pemecahan komponen gizi dalam tubuh ikan (protein dan lipid) menjadi senyawa yang lebih sederhana (dipeptida dan atau asam amino.
Imbibisi dan Air.
Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Karakteristik Komponen Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
PROTEIN.
KADAR AIR Metoda Analisis Pemanasan dg oven
SISTEM PENCERNAAN.
PROTEIN.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAHAN PAKAN KONSENTRAT TEPUNG IKAN
PROTEIN.
PROTEIN BY Lina Elfita.
Oleh : Yonan Nurgaman ( )
KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting.
PROTEIN.
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan.
ION LOGAM DALAM SISTEM BIOLOGIS
TEKNOLOGI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI)
Mengenal Lebih Dekat Minyak Buah Kelapa Sawit
KULIAH KE 2 PROTEIN.
PROTEIN.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PROTEIN.
Keserbagunaan Katabolisme
PENGOLAHAN TAHU.
Fisiologi Hewan Air Kelompok 2 Catur Ukas Diah Yessi Rolan.
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Pencernaan protein dr.Syazili Mustofa
Enzim ( KLASIFIKASI ENZIM, STRUKTUR ENZIM DAN MEKANISME KERJA ENZIM )
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
SINTESIS PROTEIN 3 20 April 2016.
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
RESPIRASI Oleh : Dr. Muhibbuddin, M.S..
IPTEK PENGOLAHAN BMT BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI
KARBOHIDRAT.
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
Teknologi Hidrolisis emhanatsir Fapet UB 2015.
SASARAN BELAJAR Setelah mempelajari Materi ini Anda diharapkan mampu :
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
TEPUNG DAUN.
Air dan Bufer.
METABOLISME LIPID.
ASAM AMINO & PROTEIN.
ENZIM.
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
PROTEIN KIMIA ORGANIK II SITI BAROKAH DEFFI LESTARI SIROTUN NABAWIYAH
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
ASAM AMINO DAN PEPTIDA ISMAIL SALEH, SP., M.SI.
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
METABOLISME LIPID.
PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka Septiawan Novi Zahrani
Protein serat dan globular
ENZIM 15 November 2017.
Pengolahan Limbah Isi Rumen
Nanda Thyareza Imaniar ( )
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
LEMAK DAN MINYAK.
PROTEIN Moh. Suwandi, M.Pd
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
SIKLOPROPINOID: JARINGAN A. LEMAK TAK JENUH YANG TERDIRI ATAS A. STERCULAT DAN A. MALVALAT YANG TERBENTUK DALAM MINYAK BIJI KAPUK PADA TINGKAT 1-2% DARI.
Fathia Rahmadini Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan salah satu alternatif sumber karbohidrat sebagai substitusi tepung terigu. Labu.
Transcript presentasi:

PROSES PEMBUATAN BUNGKIL PRESSING (Pengepresan Mekanis) terjadi sangat kuat, sehingga suhu tinggi, terjadi pemecahan sel-sel lemak, pencairan minyak, kerusakan protein lebih besar, kandungan lemak tinggi (5-10%) Ada 2 cara pengepresan : Hydraulic Pressing Biji digiling, dipanaskan, dibungkus kain,lalu ditempatkan pada tempat pengepresan Screw Pressing Biji ditekan oleh screw yang berjalan melaluipipa dengan lubang yang mengecil kearah pengeluaran akhir. SOLVENT (Ekstraksi dengan pelarut kimia) Hasil lebih sempurna dari pengepresan, kadar lemak dlm bungkil 2% 3. Pengepresan (mekanis) dilanjutkan dengan ekstraksi kimia. kadar lemak 1%

Gambar. Diagram Pembuatan Bungkil Gudang penyimpanan Persiapan pengo- lahan bungkil Ekstraksi mekanis Ekstraksi kimiawi Bungkil Minyak kasar Gudang penyimpanan Tangki penyimpanan Gambar. Diagram Pembuatan Bungkil

UPAYA MENINGKATKAN NILAI NUTRISI 1. Perlakuan Kimiawi : Formaldehid (HCHO) : melindungi protein terdapat degradasi di dalam rumen, tetapidapat dipecah oleh keasaman dao abomasum dan dihidrolisis oleh enzim di usus. Aldehid dapat bereaksi dengan protein pada kondisi pH netral. reaksi terjadi antara aldehid dengan gugus amino terminal dan gugus amida primer dari asparagin dan glutamin, gugus E-amino lisin dan gugus δ- guanidil dari arginin. Untuk mencegah proteksi protein yang berlebihan penggunaan formaldehid yang optimal 2%. Beberapa hasil penelitian : De Peter et al. (1985) bahwa penurunan kelarutan protein dalam larutan bufer selama 24 jam 3,90%, dalam air 73,50%. Hume (1974) proporsi protein yang dapat melewati rumen pada bungkil kedelai 61% (formaldehid), 37% (tanpa perlakuan) Widyobroto et al. (1994), bungkil kedelai diberi perlakuan formaldehid 0,60% degradasi BO 58%, tanpa perlakuan 63%

Tanin terkondensasi (flavolans) mempunyai Banyak gugus OH fenolat, oleh karena itu disebut polifenol. Mempunyai kemampuan mengendapkan protein, karena mengandung sejumlah gugus fungsional yang membentuk senyawa komplek protein-taninyang kuat melalui ikatan hidrogen yang dipengaruhi pH dan sulit dipecah karena ikatan kovalen (oksidasi parsial gugus fenolik) Tanin dikelompokkan menjadi 2 : Tanin terkondensasi (flavolans) Merupakan polimer (BM 100 - > 20000) catechin (senyawa fenol flavoid). Tidak dapat dihidrolisa oleh asam atau enzim. Stabil pada pH dibawah netral (<7,0) dan mememah pada pH >8,0 OH O HO Catechin

Tanin Terhidrolisa (Hidrolisable Tanin) OH O HO OH O HO Condensed Tanin Tanin Terhidrolisa (Hidrolisable Tanin) Ada 2 : gallotannin & ellagitanin Senyawa poliester dari asam galat dan senyawa fenolik lain derivat dari asam galat. Stabil pada pH 3-4, melemah pada pH >5,0 C O HO OH Asam Galat

Dapat menurunkan kelarutan dan degradasi. Kecernaan protein dapat ditingkatkan dengan penambahan senyawa pengikat protein PEG (Polyethylene Glycol). Karena adanya gugus polar pada molekulnya maka tanin larut pada pelarut polar yaitu air dan tidak larut pada pelarut non-polar seperti kloroform, tetapi sedikit larut pada pelarut intermedier yaitu asetat. Hasil penelitian : Drieger dan Hatfeild (1972), bungkil kedelai yang diberi 10% asam tanat dapat menurunkan degradasi secara in-vitro 90% dari kontrol dan secara in-vivo pada domba dapat meningkatkan sfisiensi pakan dan retensi N. Perlakuan Pemanasan Dapat menurunkan kelarutan dan degradasi. Dapat menginaktifkan asam siklopropenoat (asam sterkulat dan malvalat) dan gosipol. Terjadi perubahan kimiawi karena terjadi reaksi dengan senyawa lain atau dengan senyawa di dalam molekulnya sendiri. Menurut Van Soest (1994) dalam proses pemanasan terjadi reaksi Maillard, yaitu Kondensasi gugus amino dengan karbonil dan dehidroredukton dari karbohidrat

Polimerisasi yang membentuk matriks seperti lignin yang menghasilkan ikatan stabil an protein sulit dicerna. Terjadi denaturasi : Kehilangan aktivitas biologi. Perubahan konformasi rantai polipeptida yang tidak mempengaruhi struktur primernya. Denaturasi Protein Enzim aktif Enzim tidak aktif

Protein murni dalam pakan c e d Protein murni dalam pakan a b Input panas (suhu dan waktu) Keterangan : a = kurva protein tidak dapat larut oleh panas melalui proses denaturasi protein b = kurva protein yang yang rusak karena panas melalui reaksi Maillard c = kurva protein tidak dapat larut karena panas, tetapi dapat dicerna d = nilai kecernaan optimal secara teori e = nilai kecernaan pakan yang kemungkinan masih optimal.