KESETIMBANGAN SISTEM GAYA-GAYA KOPLANAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4.1. Hukum-hukum Dasar untuk Sistem
Advertisements

STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Soal :Tekanan Hidrostatis
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar dinamika, dan mengaplikasikannya dalam persoalan-persoalan dinamika sederhana.
TEST PHYSICS PENGGUNAAN PROGRAM VBA 20 SOAL By AGUS BUDIANTO,S.Pd
DINAMIKA GERAK Agenda : Jenis-jenis gaya Konsep hukum Newton
Vektor dalam R3 Pertemuan
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
Dimensi Tiga (Proyeksi & Sudut).
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Momentum dan Impuls.
Prinsip Newton Partikel
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Struktur Baja II Jembatan Komposit
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
GELOMBANG MEKANIK Transversal Longitudinal.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
SOAL MENGURAIKAN DAN MENYUSUN GAYA
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
VEKTOR VECTOR by Fandi Susanto.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
Materi Kuliah Kalkulus II
ROTASI BENDA TEGAR.
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
Fisika Dasar Oleh : Dody
BENDA TEGAR PHYSICS.
Fisika Dasar Oleh : Dody
DINAMIKA HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA
OSILASI.
Rela Memberi Ikhlas Berbagi Rela Memberi Ikhlas Berbagi.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Tugas 1 masalah properti Fluida
BENDA PADA PEGAS VERTIKAL
OSILASI Departemen Sains.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
MEDAN LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
Sebentar
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS X
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
ROTASI BENDA TEGAR.
BAB 2 MEDAN LISTRIK PENGERTIAN MEDAN DEFINISI MEDAN LISTRIK
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
DINAMIKA GAYA [Newton] HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON III
USAHA DAN ENERGI.
HUKUM-HUKUM NEWTON tentang GERAK
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
4. DINAMIKA (lanjutan 1).
MEKANIKA TEKNIK II (RANGKA BATANG)
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
STATIKA.
Sebentar
Kuliah IV Aplikasi Konsep Keseimbangan
REMEDIAL FISIKA “KESETIMBANGAN BENDA TEGAR” Nama: Zaky Thoif Firdaus Kelas: XI IPA 1 SMA NEGERI 4 PAGARALAM.
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu.
Transcript presentasi:

KESETIMBANGAN SISTEM GAYA-GAYA KOPLANAR

TUJUAN Menentukan persamaan keseimbangan pada sistem gaya koplanar dengan mengidentifikasikan sistemnya. Menentukan kedudukan kesetimbangan dari sistem gaya-gaya

Kesetimbangan Sistem Gaya Koplanar Kesetimbangan sistem gaya koplanar terjadi jika tidak ada resultan atau couple yang terjadi R = F = 0 dan C = M = 0

2. Sistem Gaya Koplanar A. KESEIMBANGAN PD SISTEM CONCURENT Ada 3 kemungkinan untuk menentukan keseimbangan: 1. Kemungkinan pertama | Fx| = 0 | Fy| = 0 2. Kemungkinan kedua |Fx| = 0 |MA| = 0 3. Kemungkinan ketiga |MB| = 0 |MA| dan|MB| ialah jumlah aljabar dari momen-momen pada titik A dan B

B.KESEIMBANGAN SISTEM GAYA PARALEL Ada 2 kemungkinan untuk menentukan kesetimbangan: Kemungkinan pertama: |F| = 0 |MA| = 0 2. Kemungkinan kedua: |MB| = 0

C. KESEIMBANGAN SISTEM GAYA NON CONCURENT DAN NON PARALEL Ada 3 kemungkinan untuk menentukan kesetimbangan: 1. Kemungkinan pertama: |Fx| = 0 |Fy| = 0 |MA| = 0 2. Kemungkinan kedua: |Fx| = 0 |MA| = 0 |MB| = 0

3. Kemungkinan ketiga |MA| = 0 |MB| = 0 |MC| = 0

Langkah-langkah penyelesaian sistem kesetimbangan gaya-gaya koplanar Menggambar komponen-komponen gaya secara lengkap (aksi dan reaksi) Penentuan arah-arah gaya sesuai dengan perjanjian (termasuk sudut-sudut yang dibentuk) Pemilihan persamaan yang paling sesuai Untuk sebuah per yang dibebani, maka menggunakan konstanta per : k(N/m) atau (lb/ft)

Contoh Soal Hitung tegangan tali TAB dan TAC untuk sistem gaya concurent berikut ini: A 0,75 m 10 kg 2 m B 1,5 m C

Tanda tergantung arah gambar C TAB TAC TACY TABY TABX A TACX 98,1 N Tanda tergantung arah gambar

Kemungkinan I |Fx| = 0 |Fy| = 0 |Fx| = 0

|Fy| = 0

Kemungkinan II MB = 0 = T gaya + TACY + TACx = – (98. 1)(1 Kemungkinan II MB = 0 = T gaya + TACY + TACx = – (98.1)(1.5) + (TAC) (0.75/√4.563) (1.5) + (2/√4.563) TAC (0.75) T AC = 119.74 N T AB = 125.38 N  Dicari melalui MA = 0

2. Sebuah batang yang beratnya dianggap diabaikan, dibebani gaya-gaya seperti pada gambar. Hitung gaya reaksi pada titik A dan B (batang dalam keadaan seimbang) 175 N 200 N 150 N 100 N 8 m 5 m 7 m 6 m 3 m RA RB

Kesetimbangan momen pada titik A MA = 0 = (175 x 8) – (200 x 5) – (150 x 12) – (100 x 18) + (RB x 21) RB = 152.38 N  150 N MB = 0 = (175 x 29) – (RA x 21) + (200 x 16) + (150 x 9) + (100 x 3) RA = 472.62 N  475 N Check  175 + 200 + 150 + 100 – 150 – 475 = 0 Bila di-check bernilai nol maka hitungan anda benar Jadi reaksi pada titik A dan B masing-masing 150 N dan 475 N

3. Sebuah batang P = 15 meter, mendukung beban 2000 kg 3. Sebuah batang P = 15 meter, mendukung beban 2000 kg. Kabel BC arah horizontal dengan panjang 10 m. Hitunglah besarnya gaya-gaya yang bekerja pada batang dan kabel. 10 m A C 15 m  2000 kg B

F1 B C F2  2000 x 9.8 =19.600 N 11.18 m  A 10 m

Dengan menetapkan momen pada titik A MA = (F1 x 11 Dengan menetapkan momen pada titik A MA = (F1 x 11.18) – (19600 x 10) = 11.18 F1 – 196000 F1 = 17 531 N Fy = 0 = – 19600 + (F2 x cos ) = – 19600 + (0.745 F2) F2 = 26 309 N

4. Hitung gaya-gaya reaksi pada titik RVA dan RVB pada gambar di bawah ini. Asumsi bahwa massa dan ketebalan batang dapat diabaikan serta batang dalam keadaan setimbang koplanar. 3 kN 3 kN 2 kN 4 kN 60o 45o RHA 3 m 5 m 7 m 3 m RVA RVB

Fv = 0 = RVA – 3000 – 2000 cos 30 – 4000 cos 45 – 3000 + RVB Komponen gaya horizontal 0 = RHA – (2000 x cos 60o) + (4000 x cos 45o) RHA = - 1000 + 2828 = 1 828 N Komponen gaya vertikal MA = 0 = – (3000 x 3) – (2000 x 8 x sin 60o) – (4000 x 15 x sin 45o) – (3000 x 18) + (RVB x 18) = – 9000 – 13 856.406 – 42 426.407 – 54000 + 18 RVB RVB = 6 626.822 N Fv = 0 = RVA – 3000 – 2000 cos 30 – 4000 cos 45 – 3000 + RVB RVA = 3 933.66 N

200 150 175 100 125 50 100 P Q 7 9 5 3 3 3

** Gaya sebesar 175 N diarahkan melalui suatu garis yang digambarkan pada koordinat x,y dan z, yakni dari titik (3, 0, 5) dan berakhir pada titik (4, 2, 0). Berapa besarnya momen gaya ini terhadap sumbu x, y dan z. y (4, 2, 0) x r (3, 0, 5) z

Cara I Panjang Komponen x = 4 - 3 = 1 Panjang Komponen y = 2 - 0 = 2 Panjang Komponen z = 0 - 5 = -5 Panjang diagonal x, y, z = = 5,477

Cara II (dengan perkalian vektor) F = 31,952 i + 63,903 j - 159,709 k r = 3i + 0j + 5k (vektor posisi yang menuju ke vektor) maka M = r x F = M = -319,515 i + 639,037 j + 191,709 k