INDIKATOR JARAK AMAN BERKENDARA PADA MOBIL DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh: Nama : Dede Badrudin NPM : 1040181 Jurusan : Teknik Elektro
Latar Belakang Penelitian Membuat suatu alat yang berfungsi sebagai indikator jarak aman antara mobil dengan kendaraan lain yang ada didepan atau dibelakangnya menggunakan sensor ultrasonik. Dimana jarak aman diperlukan untuk pengereman, jarak aman yang diperlukan berbeda-beda sesuai dengan kecepatan sipengendara. Sehingga memperkecil resiko terjadinya kecelakaan yang diakibatkan pengendara lalai dalam menjaga jarak aman berkendara.
Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan alat ini adalah membuat prototype sebagai pengaman saat berkendara mobil agar pengendara lebih waspada terhadap objek yang ada di depan mobil ataupun dibelakang mobil, dan untuk mempermudah pengendara saat memarkirkan mobilnya.
Spesifikasi Alat Alat ini bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik yang kemudian di konversi menjadi jarak. Pada alat ini digunakan dua buah sensor PING ultrasonik dengan frekuensi 40 KHz, dua buah mikrokontroler AT89S52 sebagai control, switch push button sebagai simulasi transmisi gigi, output berupa LCD sebagai penampil jarak yang terukur dan dua buah LED beserta buzzer sebagai indikator. Alat ini dapat mengukur jarak sampai 2 meter dengan baik
Diagram Blok Keseluruhan Modul PING Sensor Ultrasonik Depan dan Belakang Rangkaian Pengendali Mikrokontroler 1 Mikrokontroler 2 SWITCH OUTPUT : LED LCD BUZZER P O W E R S U L Y
Blok Rangkaian Keseluruhan
Minimum Sistem Mikrokontroler AT89S52 Indikator jarak aman berkendara ini menggunakan dua buah IC mikrokontroler AT89S52 sebagai unit control.
Cara Kerja Modul PING))) Ultrasonic Sensor Sesuai dengan rumus fisika dimana untuk menghitung jarak merupakan perkalian antara kecepatan dengan waktu. S = v . T Namun pada sensor ini waktu yang terhitung pada sensor ini adalah waktu pergi dan waktu datang. Modul sensor PING mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi modul sensor PING akan membuat output low pada pin SIG. Lebar pulsa High (tin) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2 kali jarak ukur dengan objek.
Jadi jarak yang terhitung adalah : S = Dimana : S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi v = Cepat rambat gelombang ultrasonic di udara (344 m/s) t = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang.
Perancangan Program Dengan Diagram Alir
Uji Coba Sensor Ultrasonik PING Sebagai Pengukur Jarak Digital Waktu Error Tempuh Sebenarnya Pengukuran 10 cm 581.3953488 µs 12 697.6744186 2 20 1162.790698 19 1104.651163 -1 30 1744.186047 29 1686.046512 40 2325.581395 41 2383.72093 1 50 2906.976744 51 2965.116279 60 3488.372093 59 3430.232558 70 4069.767442 72 4186.046512 80 4651.162791 82 4767.44186 90 5232.55814 91 5290.697674 100 5813.953488 101 5872.093023
Waktu tempuh di atas di dapat sesuai dari perhitungan jarak dimana : S = , tin = x 2 Dengan v = 344 m/s Maka tin = x 2 = 581.3953488 µs Dari hasil pengukuran di atas maka dapat diketahui, bahwa persentase kesalahan dari pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonic PING adalah : Sebagai sample perhitungan, diambil jarak pertama yaitu jarak sebenarnya 10 cm dan jarak pengukuran 12 cm
Persentase Kesalahan Antara Jarak Sebenarnya Dengan Jarak Pengukuran Menggunakan Sensor Ultrasonik PING Jarak Sebenarnya (cm) Jarak Pengukuran Persentase Kesalahan (%) 10 12 20 19 5 30 29 3.33 40 41 2.5 50 51 2 60 59 1.67 70 72 2.87 80 82 90 91 1.11 100 101 1
Tampilan Output Berupa LCD, LED, Buzzer Gigi Transmisi Output LED LCD Buzzer 1 ON OFF 2 3 4 5 Reverse
Indikator Output Berdasarkan Jarak Waspada dan Bahaya Transmisi Gigi Jarak Waspada Indikator Jarak Bahaya 1 120 cm LED Kuning 60 cm LED Merah 2 140 cm 70 cm 3 160 cm 80 cm 4 180 cm 90 cm 5 200 cm 100 cm Reverse Bunyi Buzzer (jarang) Bunyi Buzzer (terus menerus)
Kesimpulan Dari hasil pengujian terlihat jarak hasil pengujian pada alat tidak tepat sama dengan jarak hasil perhitungan, dengan persentase kesalahan antara 0.5% hingga 20%. Secara umum, semakin jauh jarak yang diukur semakin kecil persentase kesalahan. Semakin jauh jarak yang diukur (lebih dari 2m) error semakin besar karena noise semakin dominan. Error juga terjadi karena pembulatan nilai waktu tempuh gelombang ultrasonik, pada proses perhitungan untuk diproses pada perangkat lunaknya. Ini bertujuan untuk mempermudah perhitungan pada pemrograman mikrokontroler.
TERIMA KASIH