MAKROEKONOMI, edisi ke-6 MODUL MAKROEKONOMI MANKIW ® BAB 9 Fluktuasi Ekonomi Tutorial PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian
Siklus Bisnis Fluktuasi jangka-pendek dalam output dan kesempatan kerja (employment) disebut siklus bisnis. Pada bab-bab sebelumnya, kita mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan bagaimana perekonomian bergerak dalam jangka-panjang; sekarang kita akan mencoba memahami bagaimana perekonomian bergerak dalam jangka-pendek.
GDP dan Komponen-komponennya GDP adalah tempat pertama untuk mulai ketika menganalisis siklus bisnis, karena merupakan ukuran terbesar dari kondisi perekonomian. Biro Penelitian Ekonomi Nasional (NBER) adalah penentu resmi (di AS) apakah perekonomian mengalami resesi. Resesi biasa didefinisikan sebagai suatu periode di mana ada dua penurunan berturutan pada GDP riil. Dalam resesi, baik konsumsi dan investasi menurun; namun, investasi (perlengkapan bisnis, konstruksi, perumahan baru dan inventaris) bahkan lebih riskan terhadap penurunan.
Okun's Law Hukum Okun Hubungan negatif (bila satu naik, yang lain turun) antara pengangguran dan GDP ini disebut Hukum Okun (Okun’s Law), Secara ringkas, ini didefinisikan sebagai : Perubahan Persentase GDP Riil = 3,5% - 2 Perubahan Tingkat Pengangguran Jika tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sekitar 3,5 persen. Untuk setiap poin persentase tingkat pengangguran meningkat, pertumbuhan GDP riil biasanya turun sekitar 2 persen. Jadi, jika tingkat pengangguran naik dari 5 ke 8 persen, maka pertumbuhan GDP riil akan menjadi : Perubahan persentase GDP riil = 3,5% - 2 (8% - 5%) = - 2,5% Dalam kasus ini, GDP akan turun 2,5%, mengindikasikan bahwa perekonomian sedang mengalami resesi.
Indikator Ekonomi Utama Banyak ekonom dalam bisnis dan pemerintah memiliki peran meramalkan fluktuasi jangka-pendek perekonomian. Salah satu cara yang para ekonom gunakan untuk meramal adalah melihat pada indikator utama (leading indicators). Tiap bulan, Conference Board, sebuah kelompok riset ekonomi swasta mengumumkan indeks dari indikator-indikator ekonomi utama, yang terdiri dari 10 seri data.
Indeks Indikator-Indikator Ekonomi Utama Hari kerja rata-rata per minggu pekerja produksi industri manufaktur Klaim mingguan awal rata-rata untuk asuransi pengangguran Pesanan baru barang konsumen dan material disesuaikan untuk inflasi Pesanan baru, barang modal non pertahanan Kinerja produsen Pemberian izin gedung baru Indeks harga saham Jumlah uang beredar (M2) disesuaikan untuk inflasi Penyebaran tingkat bunga : sebaran hasil antara surat utang berjangka 10 tahun dan surat utang berjangka 3 bulan 10) Indeks harapan konsumen
Horizon Waktu pada Makroekonomi Teori makroekonomi klasik berlaku pada jangka panjang tapi tidak pada jangka pendek–MENGAPA ? Jangka pendek dan panjang berbeda pada perilaku harga. Pada jangka panjang, harga fleksibel dan dapat bereaksi pada perubahan penawaran atau permintaan. Pada jangka pendek, banyak harga yang “kaku” pada tingkat tertentu. Karena harga berperilaku beda pada jangka pendek dan panjang, kebijakan ekonomi memiliki dampak berbeda pada horizon waktu berbeda. Mari kita lihat bagaimana hal ini terjadi.
Model Penawaran Agregat dan Permintaan Agregat
Model makroekonomi ini memungkinkan kita memeriksa bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Ini juga menyediakan suatu cara untuk membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dan dalam jangka pendek. Jangka panjang Jangka pendek
Permintaan Agregat Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output diminta dan tingkat harga agregat. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Tidak realistis, namun asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang adalah konstan. Asumsi perputaran konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan keseimbangan uang riil per unit output.
Kurva Permintaan Agregat Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang beredar M tertentu. Seiring tingkat harga menurun, kita bergerak ke bawah sepanjang kurva AD. Tingkat harga Tiap perubahan pada M atau V akan menggeser kurva AD. Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga. AD Y = MV/P Output (Y)
Mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah Jika output lebih tinggi, orang terlibat transaksi lebih banyak dan butuh keseimbangan riil M/P lebih tinggi. Untuk jumlah uang beredar M tetap, keseimbangan riil lebih tinggi berdampak tingkat harga lebih rendah. Sebaliknya, jika tingkat harga lebih rendah, keseimbangan uang riil lebih tinggi; tingkat keseimbangan riil lebih tinggi memungkinkan volume transaksi yang lebih besar, yang berarti jumlah output diminta lebih besar.
Lebih Banyak tentang Kurva Permintaan Agregat Kurva permintaan agregat digambar untuk nilai tertentu dari jumlah uang beredar. Dengan kata lain, ini menyatakan kombinasi-kombinasi yang mungkin dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika Bank Sentral mengubah jumlah uang beredar, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser. Mari kita lihat bagaimana.
Pergeseran Kurva Permintaan AD Penurunan jumlah uang beredar M mengurangi nilai output nominal PY. Untuk tiap tingkat harga P tertentu, output Y jadi lebih rendah. Jadi, penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva AD ke dalam dari AD ke AD'. Tingkat harga Output (Y) AD'
Pergeseran Kurva Permintaan AD Peningkatan jumlah uang beredar M meningkatkan nilai output nominal PY. Untuk tiap tingkat harga P tertentu, output Y jadi lebih tinggi. Jadi, peningkatan jumlah uang beredar menggeser kurva AD ke luar dari AD ke AD'. Tingkat harga Output (Y) AD'
Penawaran Agregat Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run aggregate supply curve, LRAS) Kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply curve, SRAS). Kita juga dapat mendiskusikan bagaimana perekonomian membuat transisi dari jangka pendek ke jangka panjang.?
Kurva Penawaran Agregat-Vertikal Jangka Panjang : Kurva Penawaran Agregat-Vertikal Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang, kita dapat mengambil kurva penawaran agregat jangka-panjang dari model klasik. Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan teknologi yang tersedia. Untuk ini, kita tulis Y = F(K, L) = Y Menurut model klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga. Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini dalam pasar tenaga kerja, komponen “L” dari fungsi produksi.
Kliring Pasar dalam Pasar Tenaga Kerja Kita mulai pada kesempatan kerja penuh, n*, dengan upah W/P0. Sekarang kita lihat bagaimana pekerja bereaksi ketika ada kenaikan tiba-tiba pada tingkat harga. Pada upah riil baru yang lebih rendah ini, pekerja akan mengurangi jam kerja. Upah riil, W/P ns (Karyawan) Tapi, pada saat yang sama, pemberi kerja meningkatkan permintaan mereka pada pekerja n * W/P0 W/2P0 n n (Pemberi Kerja) nd What will happen next? Jam Kerja
Kembali ke Ekuilibrium (n*) Jadi, sekarang pasar tenaga kerja ada pada “disekuilibrium” di mana jumlah yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan. Kita akan melihat bagaimana “upah fleksibel” akan memungkinkan pasar tenaga kerja kembali ke ekuilibrium, pada kesempatan kerja penuh, n*. Untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja, pemberi kerja harus meningkatkan upah riil ke 2W. Sebagai hasil dari 2W, lebih banyak pekerja diterima, dan pasar tenaga kerja dapat bergerak... W/P ns (Karyawan) Kembali ke Ekuilibrium (n*) 2W/2P0 W/2P0 n n (Pemberi Kerja) nd n * Jam Kerja
Note: Upah nominal yaitu jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sbg pembayaran atas tenaga mental/fisik pekerja yang digunakan dalam proses produksi Upah riil yaitu tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut untuk membeli barang dan jasa kep[erluan pekerja
Mekanisme yang baru kita telaah akan membantu kita membentuk kurva penawaran jangka panjang kita. LRAS P Kurva vertikal menyatakan bahwa perubahan tingkat harga tidak akan berdampak lama pada kesempatan kerja penuh. Y Y Y=F (K, L)
Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik, karena menunjukkan tingkat output tak tergantung jumlah uang beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y, disebut kesempatan kerja penuh (full-employment) atau tingkat output alami (natural). Ini adalah tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya. P LRAS Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke AD'. Karena kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD mempengaruhi tingkat harga, tapi tidak tingkat output. A AD B AD' Y Y
Jangka Pendek: Kurva Penawaran Agregat Horizontal Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak berdampak lama pada Y (karena proses kliring-pasar)--yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi kita butuh teori untuk jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar tidak sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan. LRAS Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan harga jangka-pendek berarti kurva penawaran agregat adalah datar. Seiring AD bergeser ke AD kita bergerak pada arah barat-timur ke titik B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka, dalam jangkan panjang, kita bergerak dari B ke C (bergerak ke atas sepanjang AD). P C B P0 SRAS A AD AD Y Y Y = F (K,L)
Ekuilibrium Jangka-Panjang LRAS P SRAS AD Y Y Y = F (K,L) Dalam jangka panjang, perekonomian ada pada perpotongan kurva penawaran agregat jangka-panjang dan kurva permintaan agregat. Karena harga-harga telah disesuaikan pada tingkat ini, SRAS memotong titik ini pula.
Penurunan Permintaan Agregat LRAS P SRAS B A AD C AD' Y Y Perekonomian mulai pada ekuilibrium jangka-panjang di titik A. Maka, penurunan permintaan agregat, mungkin disebabkan penurunan jumlah uang beredar M, menggeser perekonomian dari titik A ke titik B, di mana output di bawah tingkat alaminya. Seiring harga turun, perekonomian pulih dari resesi, bergerak dari titik B ke titik C.
Kebijakan Stabilisasi Perubahan eksogen pada penawaran atau permintaan agregat disebut guncangan (shocks). Guncangan yang mempengaruhi penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock). Guncangan yang mempengaruhi permintaan agregat disebut guncangan permintaan (demand shock). Guncangan-guncangan ini yang mengganggu perekonomian mendorong output dan pengangguran menjauh dari tingkat alaminya. Satu tujuan dari model penawaran/permintaan agregat adalah untuk membantu menjelaskan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi.
Kebijakan Stabilisasi Ekonom memakai istilah kebijakan stabilisasi (stabilization policy), merujuk pada aksi kebijakan yang diambil untuk mengurangi tekanan fluktuasi ekonomi jangka pendek. Kebijakan stabilisasi mencoba memper-kecil siklus bisnis dengan menahan output dan kesempatan kerja sedekat mungkin dengan tingkat alaminya.
Guncangan pada Permintaan Agregat LRAS P C SRAS B A AD' AD Y Y Perekonomian mulai dalam ekuilibrium jangka-panjang di titik A. Kenaikan permintaan agregat, akibat peningkatan perputaran uang, menggerakkan perekonomian dari titik A ke titik B, di mana output di atas tingkat alaminya. Seiring harga naik, output berangsur-angsur kembali ke tingkat alaminya, dan perekonomian bergerak dari titik B ke titik C.
Guncangan pada Penawaran Agregat LRAS P B SRAS' SRAS A AD Y Y Guncangan penawaran yang memperburuk meningkatkan biaya dan harga. Jika AD dipertahankan konstan, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, mengarah pada stagflasi—kombinasi kenaikan harga dan penurunan tingkat output. Akhirnya, seiring harga turun, perekonomian kembali ke tingkat alami pada titik A. Kondisi minat masyrakat rendah untuk melakukan pembelian karena harga cenderung mahal yang disebabkan naiknya biaya produksi. Sehingga masyarakat mencari barang pengganti
Mengakomodasi Guncangan Penawaran yang Memperburuk LRAS P B SRAS' SRAS A AD' AD Y Y Cara BI, dengan tingkat suku bunga yang diturunkan. Pemerintah, dengan potongan pajak, subsidi. Menanggapi guncangan penawaran yang memperburuk, Bank Sentral bisa meningkatkan permintaan agregat untuk mencegah penurunan output. Perekonomian bergerak dari titik A ke titik B. Biaya dari kebijakan ini adalah tingkat harga yang lebih tinggi secara permanen.
Konsep-konsep Penting Bab 9 Permintaan agregat (Aggregate demand) Penawaran agregat (Aggregate supply) Guncangan (Shocks) Guncangan permintaan (Demand shocks) Guncangan penawaran (Supply shocks) Kebijakan stabilisasi ( Stabilization policy)