Manajemen mutu proyek.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DISTRIBUSI NORMAL.
Advertisements

61.
Perencanaan Dan Pengendalian Proyek
Febriyanti Maulina JTS Unsyiah 2010
BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK.
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Modul 8 Teori Penyusunan S-Curve
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
JADWAL YANG EKONOMIS  Dengan diketahuinya kurun waktu penyelenggaraan proyek, seringkali timbul pertanyaan apakah kurun waktu tersebut sudah optimal,
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
Biaya Produksi.
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN
BBiaya / Capital Merupakan uang yang dikumpulkan perusahaan untuk membiayai usaha.Terdiri dari : o equity of capital dan o money capital ; kebanyakan.
Proyek.
Manajemen Produksi dan Operasi
Aspek Keuangan.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Manajemen Biaya Proyek
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
PERKIRAAN BIAYA PROYEK
Manajemen Biaya Proyek
Evaluasi Investasi Tujuan:
ANALISIS DATA BERKALA.
REGRESI LINEAR SEDERHANA
PENJADWALAN PROYEK Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta.
MANAJEMEN KONSTRUKSI I
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
BAB XI KEPUTUSAN INVESTASI
K M MANAJEMEN PROYEK KULIAH 2 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IGM.
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
PERENCANAAN KAPASITAS
Materi Manajemen Proyek Smt 5 – S 1 Kesmas
ANALISIS TEMPAT KERJA.
MANAJEMEN SURVEI & PEMETAAN
Contract close out Pertemuan 13
Fungsi dan Proses Perencanaan serta Pengendalian
PENGGUNAAN KRITERIA INVESTASI DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI
REKAYASA TRANSPORTASI
PERENCANAAN SUMBER DAYA
Manajemen Biaya Proyek
Manajemen Proyek IT oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
PENGERTIAN SUPERVISI SUPERVISI : USAHA UNTUK MENGENDALIKAN PEKERJAAN DARI SUATU PERENCANAAN AGAR HASILNYA SESUAI DENGAN MUTU RENCANA, TEPAT WAKTU.
NETWORK PLANNING Anggota : Anita Astuti Dera Ambarwati
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
REGRESI LINIER DAN KORELASI
Kelompok CDM ( Cash Deposit Machine )
ANALISIS DATA BERKALA.
Bab IX ANALISIS DATA BERKALA.
PERILAKU DAN DINAMIKA PROYEK
DAUR HIDUP PROYEK (PROJECT LIFE CYCLE)
Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang.
PERENCANAAN AGREGAT.
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
REGRESI LINEAR SEDERHANA
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TERBUKA
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
Materi MK Aplikom Manajemen Kesehatan S1- Kesmas
Manajemen Produksi Kewirausahaan & Pengantar Bisnis
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
PENJADWALAN PROYEK MATERI MANAJEMEN PROYEK S 1 KESMAS.
ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMEN PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Transcript presentasi:

Manajemen mutu proyek

BAB v PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan intensitas kegiatan proyek berubah cepat sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis ketrampilan, dan keahlian harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung.

Untuk merencanakan tenaga kerja proyek yang realistis perlu diperhatikan bermacam-macam faktor, di antaranya yang terpenting adalah seperti berikut ini : Produktivitas tenaga kerja Tenaga kerja periode puncak (peak) Jumlah tenaga kerja kantor pusat Perkiraan jumlah tenaga kerja konstruksi di lapangan Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Salah satu pendekatan untuk mencoba mengukur hasil guna tenaga kerja adalah dengan memakai parameter indeks produktivitas. Definisi indeks produktivitas dirumuskan sebagai berikut : Jumlah jam-orang yang sesungguhnya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu IP = ___________________________________ Jumlah jam-orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan identik pada kondisi standar

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA NEGARA INDEKS TENAGA KERJA JAM KERJA PER MINGGU ITALIA 1,14 40 AUSTRIA 1,30 42 ALJAZAIR 1,82 NIGERIA 2,22 47 BRASILIA 1,76 48 KOLUMBIA 2,25 FLORIDA (USA) 1,12 - TAIWAN 1,91

A. PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN “QAB” Pada masa awal, kontraktor proyek yang masih asing dengan lokasi proyek yang akan ditangani, dalam menyusun perkiraan biaya, dipakai angka produktivitas relatif terhadap angka standar Gulf Coast – USA atau standar “dasar” lain yang dapat memenuhi. Namun bila implementasi fisik suatu proyek telah dimulai, maka dapat disusun angka yang sesungguhnya berdasarkan kenyataan di lapangan. Angka ini kemudian dipakai sebagai pegangan standar dasar untuk memantau produktivitas tenaga kerja dan pengeluaran biaya. Pendekatan ini sering dikenal sebagai QUANTITY ADJUSTING BUDGET

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja lapangan dapat dikelompokkan menjadi : Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu, Supervisi, perencanaan dan koordinasi, Komposisi kelompok kerja, Kerja lembur, Ukuran besar proyek, Kurva pengalaman (learning kurve), Pekerja langsung versus subkontraktor, dan Kepadatan tenaga kerja

PROFIL PRODUKTIVITAS MOBILISASI Pada tahap awal ini yang berlangsung 10-15% dari masa konstruksi, produktivitas berkurang (+/- 10%). Hal ini karena para pekerja memerlukan masa pengenalan dan penyesuaian pekerjaan. Juga pada masa menanjak (build-up) seringkali sulit mengikuti secara tepat kenaikan jumlah kegiatan dengan kenaikan jumlah pekerja yang diperlukan, sehingga menimbulkan pengaturan yang kurang efisien.

PROFIL PRODUKTIITAS B. PERIODE PUNCAK Pada masa ini dicapai produktivitas optimal, jumlah tenaga kerja tidak bertambah dan telah terbiasa (familiar) dengan pekerjaan maupun kondisi medan atau lapangan yang dihadapi. PERIODE MENURUN Pada masa menjelang akhir konstruksi produktivitas cenderung menurun, terutama disebabkan oleh : Kurang tepatnya perencanaan. Misalnya masa kontrak kerja belum berakhir sedangkan pekerjaan sudah menipis, sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja

B. PERIODE MENURUN PROFIL PRODUKTIVITAS Sikap mental atau semangat yang mengendur, karena melihat pekerjaan mulai berkurang dan belum tentu tersedia lapangan kerja berikutnya. Terlambatnya demobilisasi. Sering dijumpai penyelia ingin menahan pekerja yang berlebihan dengan menunggu sampai hasil kerjanya meyakinkan.

PERKIRAAN TENAGA KERJA PERIODE PUNCAK Yang dimaksud dengan periode puncak (peak), adalah periode yang paling sibuk dalam arti paling banyak memerlukan tenaga kerja. Pengetahuan mengenai seberapa besar tenaga kerja puncak dan periodenya, berguna bagi merencanakan kapasitas penampungan, transportasi dan akhirnya arus dana (cash-flow) pembiayaan proyek. GRAFIK LONCENG Cara paling sederhana memperkirakan keperluan tenaga kerja puncak ialah dengan metode empiris, yaitu menghitung pertama-tama keperluan rata-rata (garis lurus), kemudian memakai kurva lonceng atau genta (bell) dimana puncaknya berada sekitar 1,5 – 1,7 kali keperluan rata-rata seperti gambar berikut

PERKIRAAN TENAGA KERJA PERIODE PUNCAK Bila kurva lonceng memberikan indikasi berapa besar keperluan tenaga kerja pada waktu puncak, maka metode trapesium sering dipakai untuk memperkirakan, di samping angka keperluan puncak, juga memberikan keterangan berapa lama masa puncak tersebut berlangsung. Dasar pemikiran metode ini menganggap bahwa keperluan tenaga kerja mengikuti pola sebagai berikut : Mulai dari titik awal (nol) sebagai garis miring. Periode ini disebut periode menanjak (build up period) Kemudian setelah sampai puncak, arahnya menjadi mendatar, dan disebut periode puncak (peak period) Akhirnya menurun (run down) sampai proyek selesai

B. METODE TRAPESIUM Bila kurva lonceng memberikan indikasi berapa besar keperluan tenaga kerja pada waktu puncak, maka metode trapesium sering dipakai untuk memperkirakan, di samping angka keperluan puncak, juga memberikan keterangan berapa lama masa puncak tersebut berlangsung. Dasar pemikiran metode ini menganggap bahwa keperluan tenaga kerja mengikuti pola sebagai berikut : Mulai dari titik awal (nol) sebagai garis miring. Periode ini disebut periode menanjak (build up period) Kemudian setelah sampai puncak, arahnya menjadi mendatar, dan disebut periode puncak (peak period) Akhirnya menurun (run down) sampai proyek selesai

Terima kasih