Mahasiswa mengetahui, memahami dan mengaplikasikan cara memproduksi enzim dari mikroorganisme Stanbury, P.F. dan A. Whitaker, Principles of Fermentation Technology. Pergamon Press, Oxford-New York-Beijing-Frankfurt- SaoPaulo-Sydney-Tokyo-Toronto. Suharsono, Enzimologi. PAU Pangan dan Gizi, UGM, Yogyakarta. Kuswanto, K.R. dan S. Sudarma-dji, Proses-proses Mikr-biologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, UGM, Yogyakarta. Adi Magna Patriadi N., Produksi Ternak FP-UNS
Menumbuhkan kultur murni dari kultur padat ke kultur cair (kultur kondisi optimal produksi) aktivasi optimum Mutu dan jumlah inokulan terkontrol Inokulum bisa spora atau sel vegetatif (sesuai dengan sifat kulturnya)
KALDU GLUKOSA Glukosa 0,2 g, Kalium fosfat (K2HPO4) 0,1 g, Amonium klorida (NH4Cl) 0,05g, Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) 0,02 g, Feri klorida (FeCl2.6H2O) 0,0005 g, aquadestilata 100 ml. KALDU NUTRIEN Pepton 1 g, NaCl 1,6 g, ekstrak daging 0,6 g, aquadestilata 200 ml. Semua bahan dipanaskan sampai larut dan pH dibuat 7 (ditambah 0,1 N HCl atau 1 N NaOH). Untuk membuat media padat ambil 100 ml dan tambahkan 1,5 g agar panaskan 55oC. Nutrien sesuai untuk pertumbuhan dan produksi enzim (kecukupan aerasi, senyawa induser/pemacu pertumbuhan, ion logam/kofaktor enzim, senyawa faktor tumbuh, optimasi sumber karbon).
Untuk membuat biakan murni, media dimasukkan dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml. Untuk produksi enzim media dimasukkan dalam tabung erlemneyer. Tabung ditutup (kapas atau screw cap) jangan terlalu rapat. Sterilkan media dan tabungnya dengan otoklaf pada suhu 121 o C, tekanan 15 lbs, waktu 15 menit). Pemanasan dengan suhu tinggi dan tekanan pada waktu singkat dan kontinu. Tak tahan panas disaring (diameter 0,45 mikron) Sterilisasi Medium Pembuatan Media Agar dalam Tabung Reaksi: Agar tegak: tabung dibiarkan berdiri tegak. Agar miring: tabung diletakkan dengan kemiringan o. Lempengan agar: media dimasukkan dalam cawan petri (sampai menutup bagian bawah cawan) setelah sebelumnya didinginkan sampai 50 o C.
Inokulum Murni Ditanam dalam Media Inkubasi
Optimasi pH, suhu, kelembaban, waktu substrat + inokulum dicampur (kondisi aseptik) Batch Culture atau Continuous Culture inkubasi Waktu produksi enzim kebanyakan fase stationer
Batch Culture: Inokulum kultur murni diambil dan diletakkan dalam medium steril. Inkubasi inokulum sampai tumbuh. Prosedur laboratorium secara umum. Penambahan media tidak dimungkinkan. Kurang mewakili kondisi lingkungan riil tertentu, karena kondisi optimal mikroorganisme kurang lengkap diketahui. Continuous Culture: Inkubasi menggunakan khemostat dan turbidostat. Medium segar diteteskan dalam kultur murni secara terus-menerus, sehingga kultur akan tumbuh dengan cepat dengan terpenuhinya kondisi lingkungan optimal. Mikroorganisme akan tumbuh secara eksponensial sampai pada kondisi pertumbuhan yang diinginkan. Prosedur ini merupakan metode yang baik untuk berbagai lingkungan alami, karena kondisi optimal pertumbuhan mikroorganisme sudah diketahui.
Intraseluler Memecah sel mikroorganisme: sonikasi atau kombinasi pembekuan dan pemanasan Sentrifugasi Ekstraseluler Sentrifugasi kecepatan rpm, suhu 4 o C dan waktu 5 menit Memisahkan Enzim dari Biomassa
KOMBINASI Alat diautoklaf/sterilkan dahulu dicuci dengan deterjen. Alat yang baru direndam dalam HCl 2-3% selama beberapa jam. Setelah dicuci atau disterilkan dibungkus dengan kertas layang-layang dan disterilkan dalam open dengan suhu 180 – 200 o C selama 1 – 2 jam (untuk tabung dan cawan petri). Untuk pipet: pipet dicuci dan direndam dalam larutan disinfektan atau direbus beberapa jam dibilas dengan air bersih dimasukkan dalam tempat logam atau dibungkus satu persatu dengan kertas layang-layang dan bagian ujung-ujng pipet diberi alas kapas dipanaskan/disterilkan dalam open. Cara basah autoklaf Cara kering oven
uuhsc.utah.edu io.uwinnipeg.ca/~simmons/ysesp/images/cult9.gif jpg biology.clc.uc.edu/fankhauser/Labs/Microbiology/Yeast/ Plate_Count_label/plate/bottoms/P JPG