2. Bilangan kuantum azimut

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu’alaikum wr.wb
Advertisements

STRUKTUR ATOM 1. Model atom Dalton Menurut Dalton :
Struktur Atom KOMPETENSI DASAR 1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan
Mengenal Sifat Material Konfigurasi Elektron dalam Atom
Mengenal Sifat Material Konfigurasi Elektron dalam Atom
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Atom Kuantum Oleh NAMA : DRS. SUPARNO NIP :
Teori Kuantum dan Struktur Atom
STRUKTUR ATOM Partikel Penyusun Atom Elektron (-1e0) : J.J. Thomson
A. Model Atom Bohr dan Mekanika Kuantum
KIMIA DASAR : SISTEM PERIODIK UNSUR
A. Perkembangan Teori atom
OLEH: SURATNO, S.Pd SMA NEGERI COLOMADU- KRA
Teori Pita Zat Padat Atom Na :
Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM
BILANGAN KUANTUM.
Berkelas.
Kompetensi I Struktur Atom Henrikus.
STRUKTUR ATOM.
BAB III KONFIGURASI ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK
Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Democritus (abad ke 5 SM)
STRUKTUR ATOM Dan Sistem Periodik Kelas XI Semester 1
KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK
BILANGAN KUANTUM.
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
KONFIGURASI ELEKTRON PENGERTIAN energi tinggi
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM
BAB V STRUKTUR ATOM.
KONFIGURASI ELEKTRON Susunan elektron didalam atom Aturan dalam menuliskan konfigurasi elektron: Azas Auf bau (aturan membangun) Pengisian orbital.
KONFIGURASI ELEKTRON PENGERTIAN energi tinggi
STRUKTUR ATOM.
Dalam Teori Mekanika Kuantum (teori atom modern)
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK
Kimia Dasar 1 atom dan elektron valensi
MATA KULIAH KIMIA SEKOLAH
KIMIA DASAR : SISTEM PERIODIK UNSUR
Model Atom Bohr Keunggulan dapat menjelaskan:
STRUKTUR ATOM.
Teori Atom Mekanika Kuantum Bilangan Kuantum
STRUKTUR ATOM.
STRUKTUR ATOM Choiril hm**).
STRUKTUR ELEKTRON ATOM POLIELEKTRON
Sistem Periodik Unsur.
TEORI ATOM 2 BILANGAN KUANTUM.
ATOMIC STRUCTURE.
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK
MEKANIKA GELOMBANG DAN ATOM
Atom dan perkembangannya
Zainal Abidin, S.Farm., M.Farm., Apt
STRUKTUR ATOM Partikel Penyusun Atom Elektron (-1e0) : J.J. Thomson
Atom  netral Ion  bermuatan listrik positif : melepas elektron
STRUKTUR ATOM Partikel Penyusun Atom Elektron (-1e0) : J.J. Thomson
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
STRUKTUR ATOM ELEKTRON DALAM ATOM. RADIASI ELEKTROMAGNETIK Muatan listrik dan kutub magnetik menimbulkan gaya dalam jarak tertentu melalui medan listrik.
TREM SIMBOL DAN SISTEM MOLEKUL
KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron: susunan elektron dalam suatu atom o Susunan yang telah memperhitungkan.
BAB III KONFIGURASI ELEKTRON
6/22/2018I Wayan Santyasa1 PERSAMAAN SCHRODINGER BEBAS WAKTU (PSBW) UNTUK ATOM HIDROGEN.
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM
Struktur Atom.
Teori Kuantum dan Struktur Atom
KONFIGURASI ELEKTRON Oleh : Naya NIM :
KIMIA DASAR : SISTEM PERIODIK UNSUR
Nars-KD KONFIGURASI ELEKTRON Kompetensi: Mampu membuat konfigurasi elektron dan memanfaatkannya untuk mengetahui letak unsur dalam SPU dan membandingkan.
KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron: susunan elektron dalam suatu atom o Susunan yang telah memperhitungkan.
Transcript presentasi:

2. Bilangan kuantum azimut Bilangan kuantum azimut disebut juga bilangan kuantum momentum sudut. Bilangan kuantum ini menyatakan besarnya bagian energi elektron karena mengelilingi inti atom (momentum sudut). Bilangan kuantum ini diberi lambang l (bilangan bulat) dengan harga dari 0 – (n – 1). 0  l  (n-1)

Dlm. struktur elektron, bilangan kuantum azimut ini menyatakan subkulit atau orbital elektron. Orbital-orbital tsb. diberi nama sesuai dg. harga l: l = 0 : orbital s l = 1 : orbital p l = 2 : orbital d l = 3 : orbital f

Nama-nama s, p, d dan f diambil dari sifat penampakan garis spektrum, yaitu : s : sharp (tajam) p : principal (utama) d : diffuse (baur) f : fundamental (dasar)

3. Bilangan kuantum magnetik Otto Stern dan W. Gerlach: Percobaan pengaruh medan magnet thd. spektra Bila suatu sumber spektra diletakkan dalam medan magnet yang kuat, dan spektra yang dihasilkan diamati pada arah tegaklurus arah medan magnet, ternyata bahwa garis-garis spektrum yang tanpa medan magnet terlihat sebagai garis tunggal, terurai menjadi beberapa macam garis. Percobaan ini dikenal sebagai percobaan Stern-Gerlach.

Maka diperkenalkanlah: bilangan kuantum magnetik (m). Harga m : - l sampai dg. + l: -l  m  + l Contoh: l = 0 m = 0 l = 1 m = -1, 0, +1 l = 2 m = -2, -1, 0, +1, + 2 l = 3 m = -3, -2, -1, 0, +1, + 2, + 3 Bilangan kuantum m menentukan jumlah maksimum elektron dlm. suatu orbital. Satu harga m menunjukkan satu lintasan elektron.

4. Bilangan kuantum spin George E. Uhlenbeck dan Samuel A. Goudsmit: Elektron berputar pada porosnya (melakukan spin). Pengamatan spektra yang lebih teliti: Pasangan garis spektra yang berdekatan: Dua garis (doublet) Tiga garis (triplet) (multiplet) Diperkenalkan bilangan kuantum spin. Kecepatan spin: sama, Orientasinya thd. arah tertentu: berlawanan Harga bilangan kuantum spin: +1/2 (paralel) dan -1/2 (antiparalel).

Percobaan Uhlenbeck dan Goudsmit

5. KEBERADAAN ELEKTRON DALAM ATOM 5.1. Energi elektron dan bilangan kuantumnya Setiap elektron dalam atom berada dalam keadaan energi tertentu, yg. ditunjukkan oleh keempat bilangan kuantumnya: 1. Bilangan kuantum utama (kulit elektron) 2. Bilangan kuantum azimut (orbital elektron) 3. Bilangan kuantum magnetik (jumlah orbital tiap jenisnya) 4. Bilangan kuantum spin (jumlah maksimum elektron dalam satu orbital)

5.2. Azas Larangan Pauli Wolfgang Pauli: Dalam sebuah atom tidak ada dua buah elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Pernyataan ini dikenal sebagai: Azas Larangan Pauli.

Jumlah elektron pada kulit M dan kulit N S Jumlah elektron 3 (M) 0 (s) 1(p) 2(d) -1, 0, +1 -2, -1, 0, +1, +2 +½, -½ 2 6 10 4 (N) 0(s) 3(f) -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 14 Jumlah elektron pada kulit M dan kulit N

Bentuk-bentuk orbital Bohr: bentuk lintasan elektron mengelilingi atom adalah lingkaran, seperti planet tatasurya mengelilingi matahari. Arnold Sommerfeld: Juga ada bentuk ellips dari lintasan elektron Bentuk lintasan elektron menurut Bohr-Sommerfeld

Orbital s (bentuk bola) Tiga buah orbital p (bentuk ellips)

Gambar 3.21. Lima buah orbital d

3.5.4. Diagram tingkat energi elektron Elektron-elektron mengisi berbagai tingkat energi dalam atom dengan urutan dari tingkatan energi yang paling rendah menuju tingkatan yang lebih tinggi, seperti pada diagram berikut :

3.5.5. Urutan pengisian elektron Prinsip Aufbau Pengisian elektron seperti yang digambarkan pada diagram tingkat energi di atas secara lengkapnya diuraikan pada gambar 3.23. Urutan pengisian elektron tersebut dikenal sebagai Prinsip Aufbau. Terdapat pengecualian dalam urutan pengisian elektron tersebut, yaitu sebelum subkulit 4f diisi, subkulit 5d diisi satu elektron lebih dahulu, sembilan elektron 5d lainnya akan mengisi subkulit 5d setelah subkulit 4f terisi penuh dengan 14 elektron. Demikian juga halnya sebelum subkulit 5f diisi, subkulit 6d diisi satu elektron lebih dahulu, sembilan elektron 6d lainnya akan mengisi subkulit 5d setelah subkulit 5f terisi penuh dengan 14 elektron. Aturan Hund Pada urutan pengisian elektron, dikenal Aturan Hund, yaitu : Bila dalam suatu subkulit masih ada orbital yang kosong, maka orbital lain dalam subkulit tersebut tidak akan terisi penuh (dengan elektron yang berpasangan).

Gambar 3.23. Urutan pengisian elektron menurut prisip Aufbau

Contoh aturan Hund : Bila pada subkulit 2p terdapat orbital p yang kosong, maka orbital 2p yang lain tidak dapat berisi penuh. Berikut ini adalah tabel pengisian elektron dari hidrogen sampai de-ngan neon :

Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron adalah suatu rumus yang menggambarkan elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu atom. Dalam konfigurasi tersebut, jumlah elektron dalam suatu subkulit disebutkan. Contoh : H : 1s1 (dibaca : “satu es satu”) He : 1s2 Li : 1s2 2s1 Be : 1s2 2s2 B : 1s2 2s2 2p1 C : 1s2 2s2 2p2 N : 1s2 2s2 2p3 O : 1s2 2s2 2p4 F : 1s2 2s2 2p5 Ne : 1s2 2s2 2p6