*2 anak yg presentasi diambil secara tidak random
Fitjar Nizar Bayu Qurra
Prosedur Pemilihan PPS Sampel WOR Secara umum pengambilan sampel secara PPS WOR adalah memilih PPS sampel pada suatu populasi yang pada setiap pengambilan tidak dikembalikan lagi, sehingga pada pengambilan selanjutnya peluang sampel-sampel yang terpilih akan berubah.Peluang terpilihnya pengambilan unit pertama untuk unit yang ke-j yaitu
Dengan cara yang sama peluang bahwa unit ke-i terpiilih untuk yang kedua, ketika unit ke-j terpilih lebih dulu
Contoh pemilihan sampel secara PPS WOR Disuatu desa terdapat 8 petani coklat. Berikut data 8 petani beserta jumlah pohon coklatnya secara berurutan. Ambil 2 Sampel dengan metode Lahiri PPS WOR
Pemilihan pertama Bangkitkan angka Random AR1 dan AR2 Digit AR1=1(i) syarat <=8 Digit AR2 = 2(j) syarat <=50 dan <=xi Terpilih pasangan AR= (5 17) (memenuhi syarat karena 5<= 8 dan 17 <=50 Sehingga sampel 1 terpilih petani ke-5 dengan jumlah pohon 26
Setelah pemilihan pertama Tabel 1 Tabel 2 Petani ke Jumlah pohon Hasil panen Petani ke Jumlah pohon Hasil panen
Pemilihan Sampel ke-2 Terpilih pasangan AR= (6 18) (memenuhi syarat karena 6<=8 dan 18 <=50 Sehingga sampel 2 sementara terpilih petani ke-6 dalam tabel 2 dengan jumlah pohon 20 Kemudian kembalikan urutan dari petani ke-6 ke dalam tabel yang pertama sehingga petani ke-6 menjadi petani ke-7
Sehingga sampel yang terpilih dari kedua pengambilan sampel tersebut adalah petani no 5 dengan pohon 26 dan 7 dengan pohon 20
Skema pemilihan sampel Narain
Metode Sen-Midzuno Secara independent sen-Midzuno menawarkan prosedur penarikan sampel yang simpel dimana terdiri dari pemilihan unit pertama dari pps, sisanya n-1 unit dari N-1 unit populasi dengan simpel random sampling secara WOR. Dalam prosedur pemilihan, cakupan probabiliti untuk unit individual dan unit berpasangan, yaitu
Ordered Estimator Unordered Estimator Estimasi Total dan Varian di PPS WOR
Andaikan 2 unit dipilih dengan PPS-WOR dengan peluang unit terpilih dari unit U i adalah p i, i=1,2,…N dimana p i = X i /X. Pada pengambilan pertama memiliki peluang p i dan pengambilan kedua dengan peluang bersyarat p j /(1-p i ). Anggap y 1 dan y 2 adalah nilai unit pengambilan pertama dan kedua; serta p 1 dan p 2 adalah peluangnya, maka: dengan penduga varians yang unbiased: Penduga Terurut (Raj) atau Ordered (Raj) Estimator
Penduga Horvitz-Thompson Andaikan suatu unit dipilih dengan PPS-WOR dengan peluang unit terpilih dari unit U i adalah p i, i=1,2,…N dimana p i = X i /X. Peluang bahwa unit U i dan U j termasuk dalam sampel adalah: Penduga Tidak Terurut atau Unordered Estimator
Anggap bahwa y i adalah nilai unit ke-i dengan i peluang masuk dalam sampel, maka: di PPS WOR, adalah unbiased dan varians samplenya: Estimator dari varians sample yang unbiased adalah :
Rumus varians sample yang lain dari estimator HT ditunjukkan oleh Yates dan Grundy: Dan unbiased estimatornya
Metode Murthy Penduga total: Varians dari penduga total: Penduga varians dari penduga total:
Contoh Soal: Berikut adalah hasil panen (dalam 10 kg) dari 8 pohon buah di suatu desa: No Urut Jumlah Pohon (X i ) Hasil Panen (Y i )pipi Total Berdasarkan data tersebut, perkirakan total hasil panen buah dan variannya di desa itu dengan metode terurut Des Raj metode unorder Horvitz-Thompson, metode tidak terurut Murthy, dengan sampel 5, 7 metode tidak terurut Horvitz-Thompson, dengan sampel 2,5 dan 7 metode tidak terurut Horvitz-Thompson, dengan sampel 2,5 dan 7
Metode Tidak Terurut Horvitz- Thompson Sampel =5,7
Metode Terurut Des Raj Sampel =5,7
Metode Murthy Sampel =5,7
PPS-WOR PPS-WOR dapat memberikan efisiensi yang lebih baik dibanding PPS-WR. Banyak sampel dalam praktek yang telah dilakukan dengan PPS-WOR tetapi prosedur perhitungan lebih kompleks dan tidak mudah diaplikasikan. Jika fraksi sampling kecil, dalam survey skala besar, efisiensi PPS-WR atau PPS-WOR akan berbeda tidak nyata (hampir sama). Meskipun begitu, jika fraksi besar efisiensi WOR akan lebih substansial.