MODUL STUDI KASUS
Pendahuluan Studi kasus merupakan salah satu model Student-Centered Learning. Pada model ini, peserta learning dituntut untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan suatu kasus (masalah) yang nyata di masa yang lalu. Studi kasus relatif dapat diterapkan dalam pelbagai bidang studi dan lebih populer pada bidang studi bisnis. Penerapan studi kasus telah dianggap merupakan faktor yang paling menentukan dari keunggulan sekolah dan alumni dari sekolah bisnis dan pemerintahan rangking teratas dunia seperti: Havard Business School, Melbourne Business School, Asian Institute of Management dan Kennedy School of Government. Kepopuleran studi kasus dibuktikan juga dengan keberadaan jurnal-jurnal ilmiah yang hanya berisikan kasus.
Apakah Studi Kasus itu? Batasan: Studi kasus merupakan pembelajaran induktif di mana peserta dengan menggunakan kasus (masalah) yang nyata sebagai masukan utama melakukan proses pemecahan masalah dalam bentuk pengambilan keputusan melalui pencarian secara aktif informasi, interaksi dengan peserta lainnya yang berpuncak pada diskusi kelas, dan pengarahan fasilitator. Luarannya adalah pengalaman praktek yang berbasis teori bagi peserta. Terdapat pengertian yang lain dari studi kasus yakni sebagai salah satu bentuk metode penelitian. Variasi: Beberapa penerap menggunakan kasus rekaan. Penerap yang lain menggantikan diskusi kelas dengan presentasi peserta atau analisis tertulis.
Mengapa Menerapkan Studi Kasus? Alasan utama sekaligus keunggulan penerapan studi kasus adalah mantan peserta nantinya akan menghadapi kasus organisasi dalam dunia kerja dan pengalamannya selama ini memperbesar peluangnya untuk menangani kasus tersebut dengan konsep teoritik bukan sekedar common sense. Kelemahan studi kasus terletak pada ke-tidak-kinian dari kasus yang digunakan. Situasi pada saat kasus tersebut terjadi pasti berbeda jauh dari situasi kasus yang akan mereka hadapi. Inilah sebabnya sehingga sebagian besar penerap hanya menggunakan kasus yang nyata dan mengharamkan kasus rekaan. Sasaran penerapan sesuai dengan strata pembelajaran: (1) mengidentifikasi konsep, teori dan prinsip yang dipelajari, (2) mengembangkan konsep, dan (3) menemukan konsep baru.
Proses Utama Studi Kasus DI LUAR KELAS PROSES DI DALAM KELAS LUARAN MASUKAN UMPAN BALIK
Perencana Pembelajaran Penyiapan Penerapan #1 Perencana Pembelajaran TUJUAN PENGAJARAN Kemampuan: membuat keputusan berpikir logik dan konsisten menyajikan analisis menambah perspektif mengguna- kan peralatan yang sesuai DESAIN MATAKULIAH Judul MK Tujuan MK Topik-topik (yang disu- sun berda- sarkan suatu rerangka teoritik) RUNTUT MATERI Mengabung- kan teori dan praktek Runtutan di- dasarkan pa- da apa yang dilakukan dan yang harus dilakukan pa- ra manajer (runtutan buku ajar tidak seperti ini) PEMILIHAN MATERI Setiap topik dijabarkan dalam bebe- rapa isu praktek Isu praktek tersebut dida- hului oleh bacaan teori (didiskusikan atau tidak) yang sesuai dengan runtut praktek tersebut diisi dengan kasus
Penyiapan Penerapan SK #2 Fasilitator & Peserta Pembelajaran Kemampuan Analisis Kasus Kemampuan Penyusunan Rencana Pembelajaran Kemampuan Facilitating Fasilitator: Kemampuan Analisis Kasus Kemampuan Bekerja Kelompokn Kemampuan Berdiskusi
Penyiapan Penerapan SK #3 Bahan & Sumber serta Sarana & Prasarana Bahan dan Sumber: Kasus (Dibuat Sendiri atau Dibeli) Catatan Pembelajaran Penyelesaian Kasus yang Nyata Bacaan Teori Sarana & Prasarana: Ruang Kuliah Berbentuk Setengah Lingkaran, Lantai Bertingkat-tingkat Kursi yang Dapat Berputar Papan Nama Peserta Ruang Diskusi Kelompok
Penerapan SK Di Luar Kelas PENUGASAN SEBELUM KELAS PERSIAPAN PERORANGAN PERSIAPAN KELOMPOK
Penerapan SK Di Dalam Kelas PERANAN FASILITATOR Penengah dan pengarah Menonjolkan isu-isu penting KUIS Kadang- kadang Isi Kasus PERTANYAAN PEMBUKA Biasanya: “Jika anda adalah X (pelaku dalam kasus) apa yang akan anda lakukan?” INTERAKSI MAHASISWA Argumen “setuju” dan “tidak setuju” PENUTUP Fasilisator mem- beri simpulan ASESMEN PESERTA Partisipasi (Perorangan) Kuis (Perorangan) Presentasi (Perorang & Kelompok) Ujian (Perorangan & Kelompok)
Asesmen Kemajuan Peserta SK (Oleh Fasilitator) APA YANG DIUJI Kemampuan: penggunaan konsep, teknik & peralatan penerapan analisis sintesis evaluasi PEMBOBOTAN Pembobotan yang sesuai antara: partisipasi kelas & tulisan kerja perorangan & kelompok teori & praktek PARTISIPASI KELAS analisis alternatif usulan tindakan sintesis pertanyaan penda- laman memperjelas asumsi
Evaluasi Kinerja Penerapan SK (Oleh Peserta Pembelajaran) Objek Evaluasi: Masukan Proses Penerapan di Luar Kelas Proses Penerapan di Dalam Kelas Keluaran (Pengalaman Praktek Mereka)
Reference IPMI, Case Teaching and Case Writing Workshop Sid A’Hearn, Case Study Teaching Methods Deborah Allen and Katayoun Chamany, Using Science Case Studies to Promote Interdisciplinary
Lampiran #1 Kasus yang Baik BUKAN SEKEDAR CERITA TETAPI DILATARBELAKANGI OLEH KONSEP TEORITIK GENERALISASI YANG BERMANFAAT RELEVANT & PENTING DATA: TIDAK TERLALU BANYAK & TERLALU SEDIKIT SUATU PERJALANAN PENEMUAN SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI KONTROVERSIAL MUDAH DIBACA PENDEK