PERSEDIAAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition
Advertisements

ASET TIDAK BERWUJUD.
LAPORAN LABA RUGI.
PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES
TEORI AKUNTANSI INVENTORY MUHAMMAD FIRMANSYAH NRP
PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES
IAS 16: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Chapter 4 The Income Statement.
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
Persediaan: Metoda Penilaian Lainnya
PSAK 2 – LAPORAN INTERIM IAS 34 - Interim Report
Penilaian Persediaan: Pendekatan Berbasis Kos
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
ADDITIONAL VALUATION ISSUES
ASSET LANCAR KAS DAN SETARA KAS.
C H A P T E R 2 RERANGKA KONSEPTUAL UNTUK LAPORAN KEUANGAN
Presented by: Dwi Martani
ADDITIONAL VALUATION ISSUES
1 Pertemuan 20 Arus Biaya Persediaan Matakuliah: J0254/Akuntansi Dasar Tahun: 2005 Versi: 01/00.
AKTIVA.
PSAK 2 – LAPORAN INTERIM IAS 34 - Interim Report
AKUNTANSI KEUANGAN 2 (IFRS) Program Studi Akuntansi
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Chapter 19: Accounting for Income Taxes
AKUNTANSI PERSEDIAANAK AKUNTANSI AKUNTANSI PERSEDIAAN
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa
PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT
Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PERTEMUAN XII BAB IV MERCHANDISE INVENTORY
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
LABA PER LEMBAR SAHAM.
C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition
Prepared by M. Anwar Kadir
Penentuan Nilai Persediaan dan Harga Pokok Persediaan
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PSAK 14 PERSEDIAAN.
ASSET LANCAR PERSEDIAAN.
Presented by: Dwi Martani
DEPARTEMEN KEUANGAN RI 2007
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Prepared by Tim Dosen FE UEU
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PERSEDIAAN PSAK
PERSEDIAAN PSAK
PENDAPATAN – PSAK 23.
ISAK 25 Hak atas Tanah.
SEKURITAS DILUTIF.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA
9 Penilaian Persediaan Pokok Bahasan
By: Hajar Cherry Puspalillah
AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23
Kelompok 2 Atma S Asep Badru Salam Badriah Cyntia Rossa Rahmela
PERSEDIAAN. Dasar-Dasar Persediaan Persediaan Barang Dagang Perusahaan Dagang Barang Jadi Barang Dalam Proses Bahan Baku Perusahaan Manufaktur Klasifikasi.
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
BAB 12 AUDIT PERSEDIAAN.
B A B 2 KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
PSAK 3 – LAPORAN INTERIM IAS 34 - Interim Report
PERSEDIAAN PSAK
PENGANTAR AKUNTANSI 1 Berbasis IFRS
AKUNTANSI 2 Persediaan Oleh : Herlambang Pudjo Santosa.
8 KELOMPOK Risca Rio Aditya Nugroho
Slide 4-1. Slide 4-2 Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield.
AUDIT PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Transcript presentasi:

PERSEDIAAN

Topik Definisi, jenis dan klasifikasi Metode pencatatan : Perpetual dan periodik Penilaian persediaan Taksiran nilai persediaan Standar Akuntansi Analisis 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)

Topik Persediaan PSAK 14 Penilaian Pengungkapan Persediaan US-GAAP 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)

Perubahan 2008 Mengadopsi IAS 2 (2003) Tidak untuk pialang ‘komiditi’ Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dapat menimbulkan beban bunga. Rumus biaya yang digunakan dalam : FIFO dan rata-rata FO, dan rata-rata tertimbang. Ref : PSAK 14

Persediaan Persediaan adalah aktiva : PSAK 14 Persediaan Persediaan adalah aktiva : Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan Atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the lower of the cost and net realizable value) Biaya persediaan meliputi : Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yagn siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition) Ref : PSAK 14

Persediaan Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak. Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara sistematis. Biaya yang dikeluarkan dari persediaan : Jumlah pemborosan yang tidak normal Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi berikutnya Biaya administrasi dan umum Biaya penjualan Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya standar, Metode eceran (retail) dapat digunakan bila hasilnya mendekati biaya historis Persediaan yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga. Ref : PSAK 14

Rumus Biaya Untuk barang yang tidak dapat diganti dengan barang lain (not interchangeable) serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek khusus  identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing. Untuk barang lain dihitung dengan menggunakan rumus biaya : Masuk pertama keluar pertama / FIFO Rata-rata / Weighted Average Entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan. Ref : PSAK 14

Nilai Realisasi neto Konsisten dengan pendapat: aktiva seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang mungkin dapat direalisasi Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Ref : PSAK 14

Estimasi nilai bersih : Nilai Realisasi neto Estimasi nilai bersih : berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia Mempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya yang langsung terkait Mempertimbangkan tujuan persediaan Nilai realisasi bersih : Biaya ganti / replacement cost Harga jual dikurangi dengan biaya untuk melakukan penjualan Ref : PSAK 14

Teknik Pengukuran Biaya Teknik pengukuran biaya  standar, eceran, laba kotor Dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya. Biaya standar  harus direview Metode eceran  industri eceran  jumlah besar item yang berubah dengan cepat, dan memiliki marjin yang sama di mana tidak praktis untuk menggunakan metode lainnya. Ref : PSAK 14

Penurunan ke Nilai Realisasi Bersih Penurunan dapat dilakukan item per item atau group. Penurunan yang terjadi langsung dibebankan beban periode berjalan/ menambah beban persedian. Pemulihan nilai akan diakui sebagai pengurang jumlah beban persediaan Nilai realisasi bersih yang telah ditentukan harus ditinjau kembali pada setiap periode berikutnya. Ref : PSAK 14

Pengakuan sebagai Beban Jika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. Ref : PSAK 14

jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan; Pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan; total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi entitas; jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan; Ref : PSAK 14

jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui Pengungkapan jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan; jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan; dan nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban. Ref : PSAK 14

U.S. GAAP membolehkan penilaian LIFO iGAAP melarang. Penerapan LCM dengan, iGAAP mendefinisikan market sebagai nilai realisasi bersih sedangkan U.S. GAAP mendefinisikan market sebagai replacement cost dengan batas atas NRV dan batas bawah NRV-normal profit. U.S. GAAP, penurunan persediaan tidak boleh dipulihkan ke nilai awal sedangkan iGAAP, boleh ada pemulihan pada periode berikutnya. Ref : Kieso Weygant 13th

Lower-of-Cost-or-Market LCM A company abandons the historical cost principle when the future utility (revenue-producing ability) of the asset drops below its original cost. Market = Replacement Cost Lower of Cost or Replacement Cost Loss should be recorded when loss occurs, not in the period of sale. Ref : Kieso Weygant 13th

Lower-of-Cost-or-Market Ceiling and Floor Why use Replacement Cost (RC) for Market? Decline in the RC usually = decline in selling price. RC allows a consistent rate of gross profit. If reduction in RC fails to indicate reduction in utility, then two additional valuation limitations are used: Ceiling - net realizable value and Floor - net realizable value less a normal profit margin. Ref : Kieso Weygant 13th

Lower-of-Cost-or-Market Illustration 9-3 Ceiling = NRV What is the rationale for the Ceiling and Floor limitations? Not > Replacement Cost Cost Market Not < Floor = NRV less Normal Profit Margin GAAP LCM Ref : Kieso Weygant 13th

Lower-of-Cost-or-Market Rationale for Limitations Ceiling – prevents overstatement of the value of obsolete, damaged, or shopworn inventories. Floor – deters understatement of inventory and overstatement of the loss in the current period. Ref : Kieso Weygant 13th

Lower-of-Cost-or-Market Evaluation of LCM Rule Some Deficiencies: Expense recorded when loss in utility occurs. Profit on sale recognized at the point of sale. Inventory valued at cost in one year and at market in the next year. Net income in year of loss is lower. Net income in subsequent period may be higher than normal if expected reductions in sales price do not materialize. LCM uses a “normal profit” in determining inventory values, which is a subjective measure. Ref : Kieso Weygant 13th

Valuation Bases Net Realizable Value or Permitted by GAAP under the following conditions: a controlled market with a quoted price applicable to all quantities, and no significant costs of disposal (rare metals and agricultural products) or (3) too difficult to obtain cost figures (meatpacking) Ref : Kieso Weygant 13th

Main References Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI, Penerbit Salemba 4 International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Financial Statement Reporting and Analysis third edition by Wild, Subramanyam, Hasley,