ANGIN Angin : Udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain secara horisontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. Pada dasarnya angin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CUACA DAN IKLIM Geografi Kelas VII Semester 2 AGUSRIAL, S. Pd
Advertisements

"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Menyebutkan perbedaan cuaca dan iklim
ATMOSFER
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd.
PENGANTAR KLIMATOLOGI
KAWASAN ASIA TENGGARA.
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
HUJAN/PRESIPITASI INDIKATOR KOMPETENSI
SIKLUS HIDROLOGI Ir. Adi Prawito, MM., MT Irigasi & Bangunan Air
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
AWAN Awan : Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus.
SUHU UDARA.
1 KLIMATOLOGI ( 1 ) ANGIN ANGIN MERUPAKAN GERAKAN ATAU PERPINDAHAN MASSA UDARA DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN SECARA HOROZONTAL MASSA UDARA ADALAH UDARA.
Posisi Geografis (letak geografis ) Indonesia a. Letak Geografis
By:Raul Muflih Al Naufal Arifin Kls/No:5A/36
IV. Tekanan Udara & Angin
SISTEM ARUS PERMUKAAN ATLANTIK DAN EKUATOR
PRESIPITASI Presipitasi :
Komposisi Udara Kering (Atmosfer 0-25 Km)
PERAIRAN LAUT.
TEKANAN UDARA DAN ANGIN
1.Sirkulasi Angin di Bumi
Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut
Agoklimatologi terapan hubungan angin dengan pertanian
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)
SUHU (TEMPERATUR)UDARA
Presifitasi klimatologi.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
IKLIM INDONESIA.
ARSITEKTUR TROPIS…...
MATAHARI, BENTUK MUKA BUMI, DAERAH TEKANAN UDARA
yaitu apabila data hasil pengamatan berdasarkan pengukuran ataupun
SUHU UDARA.
EL NINO DAN LA NINA.
Pertemuan 9 Sirkulasi Air Laut
Dinamika Atmosfer-1 Sistem Gaya Atmosfer
PENGENALAN TIPE-TIPE IKLIM
TEKANAN UDARA & ANGIN.
III7. Angin A. Definisi Angin adalah gerak nisbi atmosfer (udara) terhadap permukaan bumi. Gerak nisbi itu bisa secara horisontal dan vertikal. Umumnya.
II. INSOLASI Nyimas Popi Indriani.
PENGERTIAN METEOROLOGI
EL NINO LA NINA.
HUJAN.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
UNSUR-UNSUR IKLIM TEMPERATUR KELEMBABAN UDARA AWAN
Oleh kelompok II MICHAEL M.K.G ABRAHAM CLEVER
OCEANOGRAFI.
Kelompok 4 Raras Laksitorini (22) Risma Putri A (24)
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
Atmosphere.
Pertemuan 8 Gelombang Baruna Kusuma, S.Pi, M.P.
KEADAAN ALAM INDONESIA
CUACA DAN IKLIM KELOMPOK 4 ANGGINI MUTIA SUWA BELLA BELINDA
CUACA DAN IKLIM Geografi Kelas VII Semester 2 AGUSRIAL, S. Pd
Musim dan Perubahannya
A. TEKANAN UDARA adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada 1 cm2 bidang mendatar dari permukaaan bumi sampai batas atmosfer Satuan.
Potensi fisik dan sosial wilayah indonesia
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
CUACA Dra. Sulistinah, M.Pd..
Wilayah dan Iklim Tropis. Pengertian iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Adapun studi tentang.
Transcript presentasi:

ANGIN Angin : Udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain secara horisontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. Pada dasarnya angin begerak dari daerah tekanan tinggi (suhu rendah) menuju daerah yang bertekanan rendah (suhu tinggi). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin : a. Gradien tekanan udara (barometris) Kecepatan angin bertiup sangat tergantung pada besar kecilnya gradien tekanan udara, makin besar gradien tekanan udara dari dua daerah makin cepat angin tersebut bertiup. b. Tinggi tempat Udara yang bergerak didekat permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh kekasaran permukaan bumi.

Sehingga semakin besar kekasaran permukaan bumi (adanya gunung, pohon, gedung, topografi yang tidak rata) maka semakin besar turbulensinya dan semakin lambat kecepatan angin bergerak. Kecepatan angin makin tinggi dengan naiknya ketinggian akibat berkurangnya gesekan dengan permukaan tanah. Letak lintang. Bumi berputar pada sumbunya dengan kecepatan 1041 meter perjam di equator. Lajunya menurun dengan semakin tinggi letak lintang suatu tempat sampai mencapai nol di kutub. Berkurangnya kecepatan ini disebabkan oleh semakin kecil lingkaran litang ke arah kutub. Sehingga kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa. Waktu. Di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada malam hari.

Fungsi angin : -. Memindahkan bahang/panas dari latitude/lintang rendah ke latitute yang lebih tinggi sehingga neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan lintang tinggi seimbang. -. Memindahkan uap air yang diuapkan dari laut ke daratan dan mengalami kondensasi yang selanjutnya menjadi hujan. Faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergerakan angin : a. Perputaran Bumi. Pada perbedaan tekanan udara yang konstan, gradien tekanan udara menyebabkan gerakan udara yang lurus. Efek perputaran bumi menyebabkan pergerakan itu merupakan suatu lengkungan (gaya coriolis) dan bila terjadi suatu gerakan lengkung maka timbulah kekutan atau gaya centrifugal yang mencoba menarik keluar dari pusat lengkungan.

Kekuatan perputaran bumi (gaya coriolis) menyebabkan penyimpangan arah angin. Dibelahan bumi utara pergerakan udara disimpangkan ke kiri dan dibelahan bumi selatan pergerakan udara disimpangkan kekanan, sebagai akibatnya pergerakan udara berbentuk pegas dan merupakan angin pusaran yang disebut angin siklon atau angin anti siklon. 1000 1500 Belahan Bumi Utara 1500 1000 Belahan Bumi Selatan 1500 1000 1000 1500

Pemanasan Daratan : Sistem angin dipengaruhi oleh adanya benua-benua yang tingkat pemanasan daratan berbeda-beda jika dibandingkan terhadap lautan. Akibat pemanasan ini menimbulkan adanya depresi moonson, sedangkan dalam skala kecil menimbulkan angin laut dan angin darat. 1. Angin Monsoon : Sistem angin skala regional yang diduga mengubah arah dan berlalunya musim. Monsoon terjadi lebih dari jarak ribuan kilometer, dan dua pola dominan aliran angin bertindak atas skala waktu tahunan. Selama musim panas, angin monsoon bertiup dari permukaan laut lebih dingin ke benua yang lebih hangat. Pada musim panas, benua-benua menjadi jauh lebih hangat daripada lautan karena sejumlah faktor (Summer Monsoon). Angin bertiup ke daratan dari laut yang sangat tinggi kelembaban, dan sedikit pendinginan massa udara ini menyebabkan kondensasi dan hujan. Beberapa daerah dataran tinggi di Asia menerima lebih dari 10000 mm dari hujan selama bulan-bulan musim panas.

Di musim dingin, sebaliknya permukaan laut lebih hangat Di musim dingin, sebaliknya permukaan laut lebih hangat. Dengan sedikit energi matahari tersedia, proses pendinginan benua cepat terjadi karena pemancaran radiasi gelombang panjang ke ruang angkasa. Angin monsoon bertiup dari benua yang lebih dingin ke permukaan laut yang lebih hangat dan membawa angin musim yang kering (Winter Monsoon).

Angin Monsoon di Indonesia ada dua macam : 1a. Angin Monsoon Asia Angin ini berhubungan dengan angin baratan yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, dengan membawa uap air lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia. Ketika matahari berada di sebelah Selatan Katulistiwa, maka daerah di Belahan Bumi Utara (Asia) mempunyai suhu udara yang dingin dengan tekanan udara cenderung tinggi. Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan Bumi Utara (daratan Asia) menuju Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur. Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin barat.

1b. Angin Monsoon Australia Angin munson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di benua Australia yang telah ditinggalkan matahari, temperaturnya rendah dan tekanan udara tinggi (maksimum).

Terjadilah pergerakan angin dari benua Australia ke benua Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan hujan, karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan bagian selatan Irian Jaya, serta Kepulauan Nusa Tenggara. Oleh sebab itu, di Indonesia sering menyebutnya sebagai musim kemarau. Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin timur.

Di antara kedua musim, yaitu musim penghujan dan kemarau terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan). Peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau disebut musim kemareng, sedangkan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh. Adapun ciri-ciri musim pancaroba (peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat. 2. Angin Darat dan Angin Laut Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan. 2a. Angin Darat Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara.

Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Angin darat terjadi pada tengah malam dan dini hari.  ANGIN DARAT 2b. Angin Laut Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada pagi hingga sore hari.

3. Angin Lembah dan Gunung ANGIN LAUT 3. Angin Lembah dan Gunung Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung.

3. Angin Lembah dan Gunung Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung.

Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung. ANGIN GUNUNG Angin Jatuh Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas yang terdapat di lereng pegunungan Alpine disebut angin Foehn, sedangkan yang terjadi pada pegunngan Rocky disebut angin Chinook (pemakan salju) dan yang terjadi di lembah sungai Santa Ana, California disebut Santa Ana atau angin setan.

Angin sejenis ini banyak terdapat di Indonesia denga nama angin Bohorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending (Pasuruan), angin Brubu (Sulsel). Angin Bohorok sebenarnya adalah angin jatuh yang terjadi di Deli Sumatera Utara. Angin Bahorok adalah massa udara yang telah kehilangan uap airnya dibagian atas dari pegunungan, jatuh dengan kecepatan besar di sebelah bawah dari pegunungan itu sebagai angin panas yang kering. Terjadinya angin Bohorok yakni Udara bertiup dari pantai barat Sumatera Utara mendaki pegunungan bukit barisan, dipaksa melakukan kondensasi, sepanjang jalan dan disana sini uap air jatuh menjadi hujan atau tinggal sebagai awan. Jika sebelum udara melewati puncak bukit barisan seluruh uap air tinggal sebagai awan atau jatuh sebagai hujan suhunya akan turun 0,6 ° C/100 meter, sedangkan udara yang tinggal akan terus bergerak dengan kecepatan tinggi melewati bukit barisan dan akan turun ke pantai timur Sumatera Utara, dimana suhunya akan naik 0,9° C/100 meter penurunan . Dengan demikian udara yang sampai di daratan pantai timur di Langkat desa Bohorok akan menjadi lebih panas dan kering dari asalnya dan mengenai lahan tembakau yang masih muda menyebabkan tanaman tembakau menjadi layu.

(KONDENSASI) Lereng menghadap angin Lereng balik angin

Alat–alat pengukur angin adalah : Anemometer, yaitu alat yang mengukur kecepatan angin. Wind vane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin. Windsock, yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan  memperkirakan besar kecepatan angin. Biasanya ditemukan di bandara – bandara. Selain dengan menggunakan  alat–alat pengukur angin, arah dan kecepatan angin juga dapat diukur/diperkirakan dengan menggunakan tabel Skala Beaufort.

Contoh tabel Skala Beaufort: Kategori Satuan dalam km/jam Satuan dalam knots Keadaan di daratan Keadaan di lautan Udara Tenang Asap bergerak secara vertikal Permukaan laut seperti kaca 1~3 Angin lemah ≤ 19 ≤ 10 Angin terasa di wajah; daun-daun berdesir; kincir angin bergerak oleh angin Riuk kecil terbentuk namun tidak pecah; permukaan tetap seperti kaca 4 Angin sedang 20~29 11~16 Mengangkat debu dan menerbangkan kertas; cabang pohon kecil bergerak Ombak kecil mulai memanjang; garis-garis buih sering terbentuk 5 Angin segar 30~39 17~21 Pohon kecil berayun; gelombang kecil terbentuk di perairan di darat Ombak ukuran sedang; buih berarak-arak 6 Angin kuat 40~ 50 22~ 27 Cabang besar bergerak; siulan terdengar pada kabel telepon; payung sulit digunakan Ombak besar mulai terbentuk, buih tipis melebar dari puncaknya, kadang-kadang timbul percikan 7 Angin ribut 51~ 62 28 ~33 Pohon-pohon bergerak; terasa sulit berjalan melawan arah angin Laut mulai bergolak, buih putih mulai terbawa angin dan membentuk alur-alur sesuai arah angin 8 Angin ribut sedang 63~ 75 34~ 40 Ranting-ranting patah; semakin sulit bergerak maju Gelombang agak tinggi dan lebih panjang; puncak gelombang yang pecah mulai bergulung; buih yang terbesar anginnya semakin jelas alur-alurnya 9 Angin ribut kuat 76~ 87 41~ 47 Kerusakan bangunan mulai muncul; atap rumah lepas; cabang yang lebih besar patah Gelombang tinggi terbentuk buih tebal berlajur-lajur; puncak gelombang roboh bergulung-gulung; percik-percik air mulai mengganggu penglihatan 10 Badai 88~ 102 48~ 55 Jarang terjadi di daratan; pohon-pohon tercabut; kerusakan bangunan yang cukup parah Gelombang sangat tinggi dengan puncak memayungi; buih yang ditimbulkan membentuk tampal-tampal buih raksasa yang didorong angin, seluruh permukaan laut memutih; gulungan ombak menjadi dahsyat; penglihatan terganggu 11 Badai kuat 103 ~117 56~ 63 Sangat jarang terjadi- kerusakan yang menyebar luas Gelombang amat sangat tinggi (kapal-kapal kecil dan sedang terganggu pandangan karenanaya), permukaan laut tertutup penuh tampal -tampal putih buih karena seluruh puncak gelombang menghamburkan buih yang terdorong angin; penglihatan terganggu 12+ Topan ³118 ³64 Udara tertutup penuh oleh buih dan percik air; permukaan laut memutuh penuh oleh percik-percik air yang terhanyut angin; penglihatan amat sangat terganggu