IMPROVING THE ENABLING ENVIRONMENT FOR SUGAR AND BIOETHANOL INDUSTRY COMPETITIVENESS Oleh : SUBIYONO Direktur Utama PTPN X (Persero) Jakarta, 21 Mei 2011
KONDISI PERGULAAN NASIONAL Industri gula nasional pada tahun 2010 terdiri 60 pabrik gula (PG), dengan 51 PG milik BUMN dan 9 lainnya milik swasta. Luas area total tebu giling pada tahun 2009 sekitar 436.504 ha, dengan luas area BUMN 275.841 ha (sekitar 63% dari total area tebu), dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Produksi gula nasional tahun 2010 sekitar 2,57 juta ton, dimana 1,38 juta ton (54%) dihasilkan Pabrik Gula BUMN. PTPN X (Persero)
KONDISI PERGULAAN NASIONAL Pengolahan tebu oleh PG di Jawa, umumnya dilakukan melalui pola manajemen yang terpisah dari unit Umumnya umur pabrik gula (PG) rata-rata sudah lama usianya, dengan kapasitas sangat terbatas, serta teknologi pengolahan yang relatif konvensional. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia membutuhkan sekitar 5,01 juta ton gula, yang terdiri dari 2,75 juta ton untuk konsumsi langsung masyarakat dan 2,26 juta ton gula untuk keperluan industri. PTPN X (Persero)
KONDISI PERGULAAN NASIONAL Catatan : Revitalisasi Industri Gula Nasional Tahun 2014 merupakan program pemerintah dengan target total produksi gula sebesar 5,70 juta ton di tahun 2014 yang teridir dari gula konsumsi rumah tangga (GKP) sebesar 2,96 juta ton dan gula konsumsi industri (GKR) sebesar 2,74 juta ton. Target tersebut ditetapkan dengan asumsi pertumbuhan konsumsi rumah tangga 1,83% per tahun dan konsumsi industri 5% per tahun. Dari target produksi nasional 5,70 juta ton tersebut, BUMN Gula berkontribusi sebesar 2,3 juta ton terhadap pencapaian target konsumsi rumah tangga (GKP) sebesar 2,95 juta ton di tahun 2014 (78,3%).
KONDISI PERGULAAN NASIONAL Gambaran yang telah disebutkan tersebut menunjukkan bahwa saat ini produksi gula dalam negeri masih dihadapkan pada berbagai persoalan, terutama belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi, baik konsumsi langsung masyarakat maupun konsumsi tidak langsung atau industri, yang setiap tahun selalu meningkat. Oleh karena itu, Revitalisasi Industri Gula dalam rangka meningkatkan produksi gula nasional mutlak diperlukan, baik melalui peningkatan kinerja dan optimalisasi kapasitas pabrik gula (PG) yang ada maupun pembangunan PG baru. PTPN X (Persero)
PROGRAM REVITALISASI INDUSTRI GULA NASIONAL Pemerintah telah mencanangkan tindak lanjut dari Revitalisasi Industri Gula Nasional, yang secara eksplisit mengagendakan terwujudnya Swasembada Gula Nasional 2014. Dalam pengertian yang luas, hal itu bukan terbatas hanya pada pencapaian keseimbangan antara produksi dan konsumsi serta kebutuhan domestik saja, akan tetapi mencakup upaya-upaya penjabaran visi revitalisasi perkebunan, yaitu Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera Melalui Perkebunan yang Berdayasaing dan Berkeadilan. PTPN X (Persero)
TARGET REVITALISASI INDUSTRI GULA BUMN terhadap past performance Peningkatan produksi tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2014 terutama disebabkan oleh bertambahnya areal seluas 19,224 Ha atau meningkat 7%. Target peningkatan produksi gula tahun 2014 sebesar 2,32 juta ton (68% dari prognosa tahun 2010) diperoleh dari tambahan luas areal sebesar 36,343 Ha, jumlah tebu meningkat sebesar 4,61 juta ton, produktivitas tebu per ha naik 5,3 ton/ha dan rendemen naik 2,42 poin serta perlu tambahan kapasitas PG sebesar 44.741 TCD.