IMPROVING THE ENABLING ENVIRONMENT FOR SUGAR AND BIOETHANOL INDUSTRY COMPETITIVENESS Oleh : SUBIYONO Direktur Utama PTPN X (Persero) Jakarta, 21 Mei 2011.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
Data produksi ( ) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Strategi Nasional Literasi Keuangan
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
PENJELASAN CAPAIAN PAMSIMAS SAMPAI TAHUN 2013
“ANGKA-ANGKA” PENGAWASAN PABRIK GULA

ARAH DAN STRATEGI PENDIDIKAN VERSI PNPM-MP 2010.
Pasal 54. Penyelesai mempunyai hak,wewenang,dan kewajiban sebagai berikut: a.melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama”koperasi dalam penyelesaian”
Asisten Deputi Pembinaan Wilayah KPAN
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
PENCAPAIAN KKP PROGRAM KB NASIONAL PROV RIAU BULAN : JUNI 2010.
TEKNIK PENGUKURAN KEHILANGAN HASIL PASCA PANEN PADI
Zaliqoh, S.Pd IIIa ke IIIb
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
Presidesn SBY : “Ekonomi harus tumbuh lebih tinggi” (Direktif Presiden Percepatan & Peningkatan Ekonomi Nasional, Tampaksiring 19.
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
Makalah Kunci (Keynote Speech)
TUGAS EKONOMI MAKRO MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
KEBIJAKAN BUMN GULA DALAM MEMPRODUKSI GULA KRISTAL PUTIH
Kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
TIRANI MODAL DAN KETAHANAN EKONOMI
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
Surabaya, 30 April 2009 Departemen Perdagangan 1.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
EVALUASI KINERJA LABORATORIUM OLEH: WAHYU WIDODO.
Evaluasi Penerimaan Pajak Tahun 2009 Rencana Penerimaan Pajak Tahun 2010.
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
BISNIS PAKAN UNGGAS SKALA RUMAH TANGGA
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
KABUPATEN CIAMIS Drs. H. KUSDIANA, MM Bappeda Ciamis
PRIVATISASI. Apa itu privatisasi? Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (“UU BUMN”), Privatisasi adalah penjualan.
KAPASITAS PRODUKSI GULA
Graf.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Pengangguran di Indonesia
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
DISTRIBUSI FREKUENSI.
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
BAB V DIFFERENSIASI.
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2014
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
PRESENTASI LAPORAN PKL I DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) PG. TASIKMADU
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Oleh: Dr.Ir. Achmad Suryana Kepala Badan Litbang Pertanian
PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
PENGANTAR EVALUASI RPJMD KABUPATEN BANDUNG TAHUN
MODEL KEMITRAAN JAGUNG DAN KEDELAI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Maria Lusia Hutagalung D1B011024
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
Perusahaan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
Budaya dan Etika Perkebunan
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
MOCHAMAD NURI BACHRUDIN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan.
Transcript presentasi:

IMPROVING THE ENABLING ENVIRONMENT FOR SUGAR AND BIOETHANOL INDUSTRY COMPETITIVENESS Oleh : SUBIYONO Direktur Utama PTPN X (Persero) Jakarta, 21 Mei 2011

KONDISI PERGULAAN NASIONAL Industri gula nasional pada tahun 2010 terdiri 60 pabrik gula (PG), dengan 51 PG milik BUMN dan 9 lainnya milik swasta. Luas area total tebu giling pada tahun 2009 sekitar 436.504 ha, dengan luas area BUMN 275.841 ha (sekitar 63% dari total area tebu), dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Produksi gula nasional tahun 2010 sekitar 2,57 juta ton, dimana 1,38 juta ton (54%) dihasilkan Pabrik Gula BUMN. PTPN X (Persero)

KONDISI PERGULAAN NASIONAL Pengolahan tebu oleh PG di Jawa, umumnya dilakukan melalui pola manajemen yang terpisah dari unit Umumnya umur pabrik gula (PG) rata-rata sudah lama usianya, dengan kapasitas sangat terbatas, serta teknologi pengolahan yang relatif konvensional. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia membutuhkan sekitar 5,01 juta ton gula, yang terdiri dari 2,75 juta ton untuk konsumsi langsung masyarakat dan 2,26 juta ton gula untuk keperluan industri. PTPN X (Persero)

KONDISI PERGULAAN NASIONAL Catatan : Revitalisasi Industri Gula Nasional Tahun 2014 merupakan program pemerintah dengan target total produksi gula sebesar 5,70 juta ton di tahun 2014 yang teridir dari gula konsumsi rumah tangga (GKP) sebesar 2,96 juta ton dan gula konsumsi industri (GKR) sebesar 2,74 juta ton. Target tersebut ditetapkan dengan asumsi pertumbuhan konsumsi rumah tangga 1,83% per tahun dan konsumsi industri 5% per tahun. Dari target produksi nasional 5,70 juta ton tersebut, BUMN Gula berkontribusi sebesar 2,3 juta ton terhadap pencapaian target konsumsi rumah tangga (GKP) sebesar 2,95 juta ton di tahun 2014 (78,3%).

KONDISI PERGULAAN NASIONAL Gambaran yang telah disebutkan tersebut menunjukkan bahwa saat ini produksi gula dalam negeri masih dihadapkan pada berbagai persoalan, terutama belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi, baik konsumsi langsung masyarakat maupun konsumsi tidak langsung atau industri, yang setiap tahun selalu meningkat. Oleh karena itu, Revitalisasi Industri Gula dalam rangka meningkatkan produksi gula nasional mutlak diperlukan, baik melalui peningkatan kinerja dan optimalisasi kapasitas pabrik gula (PG) yang ada maupun pembangunan PG baru. PTPN X (Persero)

PROGRAM REVITALISASI INDUSTRI GULA NASIONAL Pemerintah telah mencanangkan tindak lanjut dari Revitalisasi Industri Gula Nasional, yang secara eksplisit mengagendakan terwujudnya Swasembada Gula Nasional 2014. Dalam pengertian yang luas, hal itu bukan terbatas hanya pada pencapaian keseimbangan antara produksi dan konsumsi serta kebutuhan domestik saja, akan tetapi mencakup upaya-upaya penjabaran visi revitalisasi perkebunan, yaitu Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera Melalui Perkebunan yang Berdayasaing dan Berkeadilan. PTPN X (Persero)

TARGET REVITALISASI INDUSTRI GULA BUMN terhadap past performance Peningkatan produksi tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2014 terutama disebabkan oleh bertambahnya areal seluas 19,224 Ha atau meningkat 7%. Target peningkatan produksi gula tahun 2014 sebesar 2,32 juta ton (68% dari prognosa tahun 2010) diperoleh dari tambahan luas areal sebesar 36,343 Ha, jumlah tebu meningkat sebesar 4,61 juta ton, produktivitas tebu per ha naik 5,3 ton/ha dan rendemen naik 2,42 poin serta perlu tambahan kapasitas PG sebesar 44.741 TCD.