Jaringan Komputer
Membawa paket dari pengirim ke penerima Disisi pengirim, membungkus paket kedalam datagram Disisi penerima, menerima paket dan menyampaikan ke transport layer Protokol network layer dalam setiap host, router Router memeriksa field header semua datagram IP yang melewatinya. network data link physical network data link physical network data link physical network data link physical network data link physical network data link physical network data link physical network data link physical application transport network data link physical application transport network data link physical
forwarding: memindahkan paket dari input router ke output router yang tepat routing: menentukan rute yang harus diambil paket dari sumber ke tujuan –Routing algorithms
value in arriving packet’s header routing algorithm local forwarding table header value output link Interplay between routing and forwarding
Lingkungan protokol network layer fig 5-1
Agar paket dapat mencapai tujuannya, maka dibutuhkan pengalamatan, sama seperti surat biasa. Untuk IP, pengalamatan menggunakan 4 suku byte: A.B.C.D Yang masing-masing suku diwakili oleh satu byte. Jl. Veteran
Semua komputer yang berada dalam satu segmen TCP/IP harus memiliki NetID yang sama. Tidak ada dua komputer yang memiliki satu HostID yang sama. Semua komputer pada jaringan yang sama, harus memiliki subnet mask yang sama. IP address memiliki 32 bit angka biner yang merupakan logical address. Terbagi menjadi 4 segmen, masing-masing segmen 8 bit. Masing-masing segmen dipisah dengan tanda titik. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki IP address yang sama. Setiap alamat IP memiliki makna netID dan hostID. Netid adalah pada bit- bit terkiri dan hostid adalah bit-bit selain netid (terkanan). Internet Protocol (IP)
IP address: 32-bit identifier for host, router interface interface: connection between host/router and physical link router’s typically have multiple interfaces host may have multiple interfaces IP addresses associated with each interface =
Jumlah Kelas Alamat Internet
Bit pertama akan menentukan nilai 8 bit pertama dari masing – masing kelas. Jumlah bit yang menjadi Network ID akan menentukan jumlah jaringan yang dihasilkan dari masing – masing kelas. Jumlah bit yang menjadi Host ID akan menentukan jumlah Host yang bisa dialokasikan pada suatu jaringan yang menggunakan kelas tertentu. Bit – bit yang menjadi Network ID dan Host ID akan menentukan NetMask yang digunakan.
Jika bit pertama dari IP Address adalah 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network. 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian jumlah jaringan ada 128, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tapi dalam praktiknya hanya ada 126 karena jaringan nomor 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx masuk dalam kategori IP khusus yang tidak boleh digunakan. Satu network dapat menampung host ( 256 x 256 x 256 ) (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255), tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ).
2 bit pertama dari IP Address adalah 10. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network. 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat jaringan kelas B (64 x 256), yakni dari network xxx.xxx xxx.xxx. Setiap jaringan kelas B mampu menampung host ( 256 x 256), tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ).
3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network. 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat jaringan (32 x 256 x 256), yakni dari nomor xxx sampai xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host, tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung 256 host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar. Kelas-Kelas dalam notasi desimal
Semua bit dari Network ID tidak boleh semuanya 0 –Hal ini terjadi pada IP kelas A karena 8 bit pertama IP kelas A terendah adalah 0 8 bit pertama dari IP tidak boleh menggunakan angka 127 –Hal ini terjadi pada IP kelas A dimana 8 bit pertama tertinggi adalah 127. IP dengan 8 bit pertama 127 secara otomatis akan digunakan sebagai loopback (memanggil dirinya sendiri ). Tidak boleh menggunakan address khusus –Network Address (semua bit host 0) –Broadcast Address (semua bit host 1) –Tidak boleh menggunakan alamat (alamat dirinya sendiri) IP persediaan yang disediakan secara internasinal : –A : – /8 (16,777,216 hosts) –B : – /12 (1,048,576 hosts) –C : – /16 (65,536 hosts)
Mengidentifikasi Network ID dan Host ID Mengecek suatu IP apakah termasuk dalam jaringan atau tidak A set of IP address assignments
Tabel routing diupdate dengan 3 entry. Setiap entry berisi base address dan subnet mask Address C : Mask C : Address E : Mask D : Address O : Mask O : Apa yang terjadi ketika ada paket yang datang pada router dengan alamat yang jika direpresentasikan dalam 32 bit string biner : ? Lakukan operasi AND dengan Mask C, didapat : , ini tidak cocok dengan base address Cambridge Lakukan operasi AND dengan Mask E, didapat : , ini tidak cocok dengan base address Edinburgh Lakukan operasi AND dengan Mask O, didapat : , cocok dengan base address Oxford, maka paket akan dikirim ke alamat dalam jaringan tersebut.
CIDR: Classless InterDomain Routing Pembagian subnet alamat dengan panjang yang diinginkan Format alamat : a.b.c.d/x,dimana x adalah jumlah bit bagian subnet alamat subnet part host part /23
Alasan subnetting : –Teknologi berbeda –Terbatasnya teknologi –Unjuk kerja jaringan What’s a subnet ? –Teknik pemecahan jaringan menjadi subjaringan –Alokasi host dalam jaringan menjadi berkurang –Jumlah jaringan yang dikelola semakin banyak (sesuai jumlah sub) network consisting of 3 subnets LAN
Recipe Untuk menentukan subnet, lepaskan setiap interface dari router yang diikuti, buat pula untuk jaringan yang diisolasi. Setiap jaringan yang diisolasi disebut subnet / / /24 Subnet mask: /24
How many? Dasar yang perlu diketahui : Alamat /24 – – Network Address – – Broadcast Address – Netmask – – Salah satu IP Langkah-langkah : – H adalah jumlah bit host dalam jaringan awal – x : bit yang di-mask – Jumlah subnet : 2 x -2 – Jumlah maks host per subnet : 2 H-x -2 – Blok subnet :kelipatan 2 H-x
Alamat awal : /24 Jumlah bit host H=8 Tambahkan 2 pada jumlah subjaringan : 3+2 = 5 Bentuk binernya : 101 ada 3 bit yang harus dimask (x=3) Mask belum di sub : Mask sudah di sub : Jumlah subnet : = 6 Jumlah maksimal host per subnet : = 32-2 = 30 Blok subnet : = /24 Akan dibagi menjadi 3 subjaringan
Q: How does host get IP address? hard-coded by system admin in a file – Wintel: control-panel->network->configuration- >tcp/ip->properties – UNIX: /etc/rc.config DHCP: Dynamic Host Configuration Protocol: dynamically get address from as server – “plug-and-play” (more in next chapter)
Initial motivation: Space alamat 32-bit akan habis teralokasikan.
Priority: identifikasi prioritas diantara datagram dalam flow Flow Label: identifikasi datagrams dalam “flow.” yang sama (concept “flow” tidak terdefinisi dengan baik). Next header: identifikasi protokol upper layer untuk data
Tidak semua router dapat diupgrade simultan Tidak ada “flag days” Bagaimana akan mengoperasikan dalam jaringan yang menggunakan router IPv4 dan IPv6 saja Tunneling: IPv6 membawa payload seperti pada IPv4 datagram diantara router IPv4
Routing algorithm: menentukan rute dan mengelola tabel routing Properti yang dibutuhkan bagi algoritma routing: 1. correctness 2. simplicity 3. robustness with respect to failures and changing conditions 4. stability of the routing decisions 5. fairness of the resource allocation 6. optimality of the packet travel times Routing Algorithm
Sumber informasi tabel Routing Manual Tabel dibuat oleh admin Berguna dalam jaringan kecil Berguna jika rute tidak pernah berubah Automatic routing Software membuat/mengganti tabel Diperlukan dalam jaringan besar Ada perubahan rute ketika kegagalan terjadi
Static (nonadaptive) Routing Tabel routing tidak berubah menurut kondisi jaringan Adaptive Routing centralized routing: satu node mengkalkulasi tabel routng isolated routing: tidak menukar informasi dengan node yang lain distributed routing: node menukar informasi dan membuat keputusan routing sendiri Sumber informasi tabel Routing
The first 5 steps used in computing the shortest path from A to D. The arrows indicate the working node.