THE LAW OF DIMINISHING RETURNS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Advertisements

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Perilaku Konsumen dan Produsen
KONSUMEN DAN PRODUSEN Memahami Konsep Ekonomi dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen Guru : Aria Susman, SE.
Consumers & Producers Karina Dwi N Mohammad Arraniri Rizki Dwi Artanto Selly Julita Theresia Indah P Yuriana Pratiwi.
BAB IV TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Kenapa konsumen membeli lebih banyak pada harga yang rendah, dan sebaliknya Bagaimana konsumen menentukan jumlah dan.
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
BAB II MASALAH UTAMA PEREKONOMIAN
Fungsi produksi.
Perilaku Perusahaan Biaya Produksi
Teori Perilaku Konsumen
Teori Produksi Yeni Puspita, SE., ME.
TEORI PERILAKU PRODUSEN
PENDUDUK & KETERBATASAN SUMBER DAYA (Samuelson, Ch. 18)
Pertemuan 09 – 10 Teori Produksi
Training Setara Kuliah S1 Manajemen JNE Lampung
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
CHAPTER 6 OUTLINE 6.1 Teknologi Produksi
TEORI PRODUKSI Fungsi produksi : model matematis yg menunjukkan hubungan antra jumlah input yg digunakan dg jumlah output yang dihasilkan Fungsi produksi.
4. PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI
Teori Produksi dan Biaya
Fungsi produksi.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
MASALAH UTAMA SETIAP PEREKONOMIAN
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
CHAPTER 6 OUTLINE 6.1 Teknologi Produksi
Apakah Ilmu Ekonomi itu?
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani (lanjutan)
NAULIL MAGHFIROTUN NIHAYAH A
Konsep Dasar Analisis Produksi
EKMAN-4 TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
BAB 2 KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN
Bab IV Perencanaan Usaha (Bussiness Planning) : Teori Produksi
Permasalahan Mendasar Ekonomi
TEORI PRILAKU PRODUSEN (THEORI OF PRODUCER’S BEHAVIOUR)
TUGAS BIAYA & PENDAPATAN
EKONOMI PERTANIAN ESL211 OLEH: NOVINDRA BIAYA PRODUKSI PERTANIAN
Teori Produksi.
PERTEMUAN KE-5 TEORI PRODUKSI
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Konsumen & produsen Tujuan pembelajaran :
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK, UNDIP – KELAS B
Teori Produksi Hertiana Ikasari, SE, MSi.
Teori Perilaku Konsumen
PERTEMUAN KE-6 TEORI PRODUKSI.
Fungsi produksi.
Teori Perilaku Konsumen
12:29 Perilaku Konsumen Produsen. 12:29 Perilaku Konsumen Produsen.
TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
Menggunakan 1 Input Variabel Menggunakan 2 Input Variabel
TEORI PRODUKSI.
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Tugas Ekonomi : TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan Ekonomi
ANALISA BIAYA DAN MANFAAT DALAM PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
PERTEMUAN 2 TEORI PRODUKSI.
TEORI PRODUKSI.
Pertemuan Ke-7 Teori Produksi I Guna dan Fungsi Produksi
EKMAN-4 TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
Bab 2 batas kemungkinan produksi & Teori Utilitas
(Nilai Guna/ Utility) By. Nailis sa’idatur rohmah (Nilai Guna/ Utility) By. Nailis sa’idatur rohmah.
YULIA ANDRIANIYULIA ANDRIANI. pertanian Way of life Usaha tani Usaha tani adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani, menejer, penggarap atau.
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
Oleh : Muhammad Fauzi Makki
Teori Perilaku Konsumen. Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang.
Transcript presentasi:

THE LAW OF DIMINISHING RETURNS (SALAH SATU HUKUM/DALIL PRODUKSI) YAITU SUATU PRINSIP YANG MENYATAKAN BAHWA APABILA KITA MENAMBAH INPUT YANG TERUS MENERUS (PADA SATU FAKTOR YANG TETAP) MAKA AKAN DIDAPAT MARGINAL OUTPUT YANG MULA-MULA NAIK DAN KEMUDIAN SETELAH INPUT TAMBAHAN YANG DISEBABKAN OLEH PENAMBAHAN INPUT MENCAPAI TITIK TERTENTU AKAN MENURUN SAMPAI AKHIRNYA MENCAPAI TITIK 0 (NOL). MARGINAL OUTPUT: OUTPUT TAMBAHAN YANG DISEBABKAN OLEH PENAMBAHAN 1 (SATU) UNIT OUTPUT.

TABEL ----------------------------------------------------------------------------------- TANAH (FIXED BURUH TOTAL MARGINAL FAKTOR) (INPUT) OUTPUT OUTPUT 1 HA 0 0 1 HA 1 100 100 --| IN 1 HA 2 210 110 | CREASING 1 HA 3 325 115 --| 1 HA 4 425 100 --| DE 1 HA 5 500 75 | CREASING 1 HA 6 550 50 --| 1 HA 7 550 0

ECONOMIC SCALE / ECONOMIC OF MASS PRODUCTION :  Dalam suatu usaha produksi, tidak hanya menambah / merubah faktor variabel tapi juga menambah faktor tetap. Ini akan menyebabkan biaya produksi yang rendah dan mengakibatkan kenaikan produksi.

TEORI MALTHUS Inti teori adalah jika tidak diadakan hambatan (check) maka penduduk akan bertambah menurut deret ukur sedangkan bahan ma- kanan bertambah menurut deret hitung. Latar belakang teori ini adalah teknik produksi yang belum maju. Hubungan dengan Teori The Law of Diminishing Re- turns : Bila faktor produksi tetap maka akan berlaku The Law of Diminishing Returns dimana hasil total ber tambah tapi tambahan hasilnya terus berkurang.

Hambatan Terhadap Pertambahan Penduduk: * Preventive Check contoh : Keluarga Berencana. * Represive Check contoh : perang, aborsi. Teori Malthus ini tidak cocok lagi di jaman modern.

OPPORTUNITY COST Definisi : * Biaya yang besarnya sama dengan hasil yang akan di dapat atas sesuatu pemilihan tetap yang tidak dipilih, atau ; * Biaya untuk memproduksi suatu benda adalah sama dengan nilai benda yang tidak jadi dipro- dusir sebagai akibat faktor produksi itu sudah dipakai untuk membuat benda yang disebut ter dahulu. Contoh : sebidang tanah yang dapat ditanam deng- an padi atau tomat. Diputuskan menanam tomat. Opportunity Cost dari tomat = nilai padi yang tidak jadi ditanam.

NILAI 3. NILAI GUNA SUBYEKTIF SESUATU ITU BERNILAI TERGANTUNG PADA KA PASITASNYA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA (NICHOLAS BARBON PENULIS ING- GRIS) SUPPLY BARANG-BARANG AKAN MEMPENGA- RUHI NILAINYA ATAU HARGANYA. 4 MACAM NILAI : 1. NILAI GUNA OBYEKTIF 2. NILAI TUKAR OBYEKTIF 3. NILAI GUNA SUBYEKTIF 4. NILAI TUKAR SUBYEKTIF

DALAM PENENTUAN NILAI DAPAT DILIHAT DARI 2 SUDUT : 1 .DARI SUDUT BARANG ITU  NILAI OBYEKTIF CONTOH: BUKU SENDI-SENDI ILMU EKONOMI DIPERGUNAKAN DALAM PELAJARAN ILMU EKONOMI. DARI SUDUT ORANG YANG MEMBUTUHKANNYA  NILAI SUBYEKTIF CONTOH : BUKU SENDI-SENDI ILMU EKONOMI DIBUTUHKAN OLEH MAHASISWA FHUI UNTUK DIPELAJARI.

NILAI GUNA DAN NILAI TUKAR NILAI GUNA : UNTUK DIGUNAKAN LANGSUNG CONTOH : BERAS DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MAKAN NILAI TUKAR : UNTUK DITUKARKAN CONTOH : BERLIAN MEMPUNYAI HARGA DAN NILAI TINGGI SUMBER NILAI DITENTUKAN OLEH KELANGKAAN (SCARCITY) DAN JUMLAH (QUANTITY). NILAI GUNA YANG BERJUMLAH BANYAK BELUM TENTU MEMPUNYAI NILAI TUKAR SEDANGKAN SESUATU YANG MEMPUNYAI NILAI TUKAR TENTU MEMPUNYAI NILAI GUNA.

NILAI GUNA OBYEKTF DAN NILAI GUNA SUBYEKTIF NILAI GUNA OBYEKTIF : DAPAT DIGUNAKAN SIAPAPUN UNTUK MEMUASKAN KEBUTUHAN- NYA. CONTOH : BERAS, KAYU NILAI GUNA SUBYEKTIF : MEMPUNYAI NILAI GUNA OBYEKTIF DAN JUMLAHNYA TERBATAS. TIDAK SETIAP JENIS BARANG YANG MEMPUNYAI NILAI GUNA OBYEKTIF AKAN MEMPUNYAI PULA NILAI GUNA SUBYEKTIF. BARANG YANG MEMPUNYAI NILAI GUNA OBYEKTIF TIDAK AKAN MEMPUNYAI NILAI GUNA SUBYEKTIF JIKA JUMLAH BARANG ITU BERLEBIHAN DISEBUT BARANG-BARANG BEBAS.

NILAI TUKAR OBYEKTIF DAN NILAI TUKAR SUBYEKTIF BILA BARANG DAPAT DITUKARKAN DENGAN BARANG LAIN. CONTOH : BERAS NILAI TUKAR SUBYEKTIF : MEMPUNYAI NILAI TUKAR OBYEKTIF DAN DIBUTUHKAN BAGI ORANG TERSEBUT. CONTOH : BIBIT PADI  DIBUTUHKAN PETANI

HUKUM GOSSEN I “ BILA UNTUK MEMENUHI SESUAU KEBUTUHAN TERUS MENERUS MENAMBAH JUMLAH BARANG YANG DIPERGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT MAKA PADA SUATU KETIKA INTENSITAS DARIPADA KEBUTUHAN TADI AKAN BERKURANG DAN KEGUNAAN DARIPADA BARANG ITU MENURUN SAMPAI AKHIRNYA MENJADI NEGATIF KARENA TELAH MENCAPAI TITIK KEPUASAN, TITIK KEKENYANGAN “. CONTOH : BILA KITA HAUS KITA MINUM GELAS 1 TERASA NIKMAT, GELAS KE 2 MASIH TERASA NIKMAT, GELAS KE 3 MASIH SANGGUP KITA MEMINUMNYA, GELAS KE 4 SUDAH KEKENYANGAN PERUT KITA, GELAS KE 5 TIDAK SANGGUP UNTUK DIMINUM. PENGECUALIANNYA PADA ORANG YANG MEMPUNYAI HOBI DAN MENGENAI CADANGAN YANG BERGUNA UNTUK DIKEMUDIAN HARI. KEGUNAAN SUATU BARANG MENURUN BILA KEBUTUHANNYA TELAH TERPENUHI.

HUKM GOSSEN II “DENGAN ADANYA KENUTUHAN YANG BERMACAM-MACAM, ORANG AKAN MEMBAGI BARANG YANG IA KUASAI/MILIKI SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA KEBUTUHANNYA MEMPUNYAI INTENSITAS YANG SAMA“. CONTOH : ORANG MENDAPAT PENGHASILAN DIGUNAKAN UNTUK MAKAN, PANGAN, REKREASI, TRANSPORTASI, DLL SEHINGGA SESEMUANYA TERPENUHI DENGAN TINGKAT KEPUASAN YANG SAMA WALAUPUN JUMLAH YANG DIKELUARKAN BERLAINAN. WALAUPUN UANG YANG DIKELUARKAN TIDAK SAMA NAMUN AKAN MEMBERIKAN KEPUASAN YANG SAMA. HUKUM GOSSEN I  PEMUASAN KEBUTUHAN SEDANG BERLANGSUNG. HUKUM GOSSEN II  DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN.