Pendidikan Anak Usia PRA SEKOLAH Taufiq Kamal, S.Kom.
Anak Pra Sekolah ? Menurut Soemarti : anak prasekolah adalah mereka yang berumur 3 smp 6 tahun Menutut Jasa Ungguh Muliawan : anak usia prasekolah adalah mereka yang berumur 0 smp 6 tahun
Karakteristik Anak Pra Sekolah Berpikir secara konkrit Realisme Egosentris Berpikir sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk Animisme Sentrasi Imajinasi yang sangat kaya bibit kreativitas pada anak.
Memiliki sifat egosentris, mereka cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Memiliki Curriosity tinggi, mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan selalu ingin tahu dengan hal-hal yang menarik perhatiannya. Makhluk sosial, mereka akan sangat senang apabila diterima dan berada bersama teman-teman sebayanya. The Uniqur Person, masing-masing anak akan memiliki bawaan, minat dan latar belakang kehidupan yang berbeda-bedan. Kaya dengan fantasi, mereka senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif karena pada dasarnya anak-anak sangat kaya akan fantasi. Daya konsentrasi yang pendek, mereka tidak akan melakukan satu hal dalam waktu lama dan akan mudah berpaling ke hal lainnya. Usia dini adalah masa paling potensial untuk belajar, mereka akan dengan mudah meniru apapun yang anda ajarkan kepadanya. Jadi dengan mengenal berbagai karakteristik ini kita bisa menentukan pola pembelajaran seperti apa yang akan diterapkan kepada sang anak.
Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah Kebahasaan Moral Fisik Pembiasaan
Kebahasaan
Moral
Fisik
Pembiasaan
Pendidikan yang cocok? Pembelajaran yang berangkat dari fitrahnya. Pembelajaran yang menantang bagi anak. Pembelajaran yang dilakukan dengan bermain. Pembelajaran yang dilakukan dengan media alam. Pembelajaran dengan ketrampilan hidup, Pembelajaran dengan cara sambil melakukan (learning by doing)
Bermain Bermain hak asasi Bermain sangat penting dalam perkembangan kepribadian Bermain ekspresi
Fungsi Bermain Menghasilkan pengertian, Memberikan informasi, Memberikan kesenangan, Mengembangkan imajinasi anak Menjelajahi dunia, Mengembangkan kompetensi Mengembangkan kreativitas anak. Kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.
Karakteristik Bermain (Mulyadi,2004) Menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik Bersifat spontan dan sukarela Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak Memilikii hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya
Tahapan Bermain (Hurlock, 1981) 1) Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage) Berupa kegiatan mengenai objek atau orang lain, mencoba menjangkau atau meraih benda disekelilingnya lalu mengamatinya. Penjelajahan semakin luas saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan sehingga anak akan mengamati setiap benda yang diraihnya. 2) Tahapan Mainan (Toy stage) Tahap ini mencapai puncknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun anak biasanya hanya mengamati alat permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra sekolah, anak-anak di Taman Kanak-Kanak biasanya bermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya. 3) Tahap Bermain (Play stage) Biasanya terjadi bersamaan dengan mulai masuk ke sekolah dasar. Pada masa ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak dan bermain dengan alat permainan yang lama kelamaan berkembang menjadi games, olahraga dan bentuk permainan lain yang dilakukan oleh orang dewasa. 4) Tahap Melamun (Daydream stage) Tahap ini diawali ketika anak mendekati masa pubertas, dimana anak mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang tadinya mereka sukai dan mulai menghabiskan waktu untuk melamun dan berkhayal. Biasanya khayalannya mengenai perlakuan kurang adil dari orang lain atau merasa kurang dipahami oleh orang lain.
Kreativitas Solso (1998) aktivitas kognitif yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi. Drevdal (1999) kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Munandar (1995) kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat.
Alur Berpikir dan Proses Pembelajaran ( Mas’ud, 2001) Kognitif Afektif & Psikomotor Belahan Otak Kiri Berpikir Positif Tahapan berpikir memori Belahan otak kanan Berpikir imaginatif &pragmatis Perilaku & tingkah laku berpikir Yang komperhensif &imaginatif
Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini memberikan rasa aman secara psikologis pada anak anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama, bermain konstruktif, dan sebagainya Rasa aman dan bebas secara psikologis merupakan kondisi yang penting bagi tumbuhnya kreativitas.
Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasannya. Kreativitas memberi anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar dan penghargaan yang memiliki pengaruh nyata pada perkembangan pribadinya.
Komputer, Video game dan Alat Permainan Elektronik alat permainan elektronik kemampuan anak untuk bereaksi cepat, penerapan strategi, dan dengan latihan yang terus menerus, sehingga anak akan menjadi tangkas. sering membatasi interaksi anak dengan orang lain. mengembangkan koordinasi tangan, mata, kemampuan berpikir cepat, karena anak dirangsang untuk melihat dan langsung bereaksi dengan menekan tombol-tombol yang tepat, meningkatkan rentang konsentrasi anak.