Edisi : XLIV/ 10 Feb 2013 HARI MINGGU BIASA V “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa “ “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” Bacaan Minggu Biasa V, 10 Feb Bacaan Rabu Abu, 13 Feb Bacaan I : Yes 6:1-2a. 3-8 Bacaan I : Yoel 2:12-18 II : 1Kor 15:1-11 II : 2Kor 5:20 dan 6:2 Mzm 138:1-2a. 2bc c-8Mzm 51:3-4, 5-6a Bacaan Injil Lukas 5:1-11 Bacaan Injil Mateus 6: P ada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: ”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engau akan menjala manusia.” Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. ATURAN PUASA DAN PANTANG KEUSKUPAN TANJUNG KARANG 1.Hukum Tuhan menentukan: Semua umat beriman Katolik menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat. Hukum Gereja menetapkan hari-hari tobat agar umat beriman Katolik secara khusus meluangkan waktu untuk: a.Berdoa, menjalankan ibadat dan karya amal kasih. b.Menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia. c.Berpuasa dan berpantang*. 2.Untuk umat beriman Katolik Keuskupan Tanjungkarang, mengenai berpuasa dan berpantang selama masa Prapaskah, ditetapkan sebagai berikut: a.Pada hari RABU ABU dan JUMAT ANGUNG: wajib berpuasa dan berpantang. b.Pada tiap-tiap hari RABU dan JUMAT: wajib berpuasa. c.Pada tiap-tiap hari JUMAT: wajib berpantang (selain berpuasa sesuai di atas). 3.Berpuasa artinya boleh makan kenyang, sekali sehari. Makan pagi dan sore hanya sedikit saja. Berpantang artinya pantang dari garam atau pantang merokok atau pantang makan daging. 4.Yang wajib berpuasa : semua umat beriman Katolik yang sudah genap berumur 18 tahun sampai berumur genap 59 tahun. Yang lain dianjurkan untuk ikut berpuasa. Wajib berpantang : semua umat Katolik yang sudah berumur 14 tahun keatas. 5.Selain yang diwajibkan tersebut, umat beriman Katolik dapat (dan kami anjurkan) menambah serta memilih sendiri puasa atau pantangnya, misalnya ingin berpuasa (tanpa makan) selama 40 hari atau tidak makan pada siang hari, dan lain sebagainya. Ketentuan mengenai hasil APP 1.Seluruh hasil APP dikirim ke Sekretariat Keuskupan. 2.Ekonom akan mengirim 35% dari seluruh hasil APP ke Jakarta (APP Pusat). 3.65% hasil APP di kelola oleh Panitia APP Keuskupan. Tobat selama masa Prapaskah itu tidak boleh hanya bersifat batin dan perorangan, tetapi hendaknya juga bersifat lahir dan mempunyai aspek sosial kemasyarakatan. Praktek tobat hendaknya digalakkan seturut keinginan yang cocok untuk zaman sekarang dan untuk masing-masing wilayah, pun pula seturut keadaan kaum beriman; pimpinan Gereja hendaknya menganjurkan hal ini. Akan tetapi puasa paskah harus dipandang keramat dan dilaksanakan di mana-mana pada hari Jumat Agung, malah bila mungkin diperpanjang sampai Sabtu Suci, supaya kita dapat menikmati kegembiraan kebangkitan Tuhan dengan hati riang dan lapang. Konstitusi Liturgi no
“ Pergilah, dan gembalakanlah domba-domba-Ku” PENGUMUMAN GEREJA 1.Petugas Liturgi Rabu Abu, 13 Februari 2013 : Lektor: Sdri. Angel Mazmur: Sdri. Leonita Dirigen: Ibu Haryanto Kolektan : Bpk. Agus dan Bpk. Pasaribu Dekorasi: Kel : Ibu Popy dan Kel : Ibu Wanto Petugas Misdinar : Anggita. Silva, Riky, dan Ugen 2.Petugas Liturgi Minggu Depan, 17 Februari 2013 Lektor: Sdri. Natalia Mazmur: Ibu Yuli Dirigen: Ibu Ari Kolektan: OMK Dekorasi: Kel : Ibu Sarwoko dan Ibu Ponidi Petugas Misdinar: Leo dan Ihut “ Atas nama-Nya pertobatan dan pengampunan dosa diwartakan kepada segala bangsa ” 3.DOA ARWAH Dimohon kehadiran seluruh umat Stasi Natar pada hari : Minggu 10 Februari 2013, pukul wib, setelah perayaan liturgi hari ini, di rumah keluarga Bapak : L.Sarwoko, untuk bersama-sama mengikuti DOA ARWAH, ibunda Theresia yang telah dipanggil oleh Allah Bapa 2 tahun yang lalu. Dimohon juga kehadiran bagi seluruh umat Stasi Natar, pada hari Senin, 11 Februari 2013, pukul wib (jam 7.00 malam), di rumah keluarga Bpk. Sis (Belakang SMA Negeri Natar), untuk mengikuti doa bersama atas meninggalnya ibu Paula Sukinah yang telah dipanggil oleh Allah 7 hari yang lalu. 4.PERAYAAN MISA RABU ABU Misa Rabu Abu akan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Februari 2013, pukul wib (jam 6.00 sore), di Gereja Katolik Stasi Natar. 5.PENGAKUAN DOSA Dilaksanakan pada Hari Jumat, 15 Februari 2013, pukul wib (jam 6.00 sore), di Gereja Katolik Stasi NATAR. 6.SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner) Akan dilaksanakan pertemuan bagi para pembimbing SEKAMI wilayah Stasi Natar bersama Sr. Francis FSGM, pada hari Sabtu dan Minggu 16 Februari 2013 s/d 17 Februari 2013, dimulai pukul wib (jam 4.00 sore), bertempat di wisma Gereja Katolik Stasi Natar. Mohon menjadi perhatian bagi para OMK, dan pembina Sekolah Minggu (Bina Iman). 7.KOLEKTE HARI MINGGU, 3 Februari 2013 : Kolekte 1: Rp ,- Kolekte 2 : Rp ,- Sekolah Minggu: Rp ,- Parkir: Rp ,- HARI RAYA LITURGI MINGGU INI : 1.Minggu, 10 Februari 2013 Hari Raya Pesta Sta. Skolastika, Prw Bacaan I : Yes 6:1-2a, 3-8. Bacaan II : 1Kor 15:1-11. Bacaan Injil Luk 5:1-11 2Senin, 11 Februri 2013 Hari Orang Sakit Sedunia Bacaan I : Kej 1:1-19. Bacaan Injil : Mrk 6: Rabu, 13 Februri 2013 Hari Raya Rabu Abu – Puasa dan Pantang Bacaan I : Yoel 2: Bacaan II: 2Kor 5:20-6:2, Bacaan Injil : Mat 6: RENUNGAN: B acaan pertama mengisahkan panggilan Nabi Yesaya. Berkat perjumpaan dengan Allah yang menampakkan diri-Nya, Yesaya sadar akan tugasnya sebagai nabi dan sekaligus sadar akan kelemahan dirinya. Dia merasa dirinya tidak pantas sebagaimana terungkap lewat ucapannya, “Celakalah aku, sebab aku ini seorang yang najis bibir.” Dalam bacaan Injil Lukas mengisahkan panggilan para rasul menjadi penjala manusia. Panggilan itu diawali kisah mukjizat. Kegagalan menangkap ikan dipakai oleh Yesus sebagai kesempatan “memanggil” mereka. Meski pada awalnya, ada penolakkan, Petrus kemudian mengikuti perintah Yesus. Setelah menyaksikan mukjizat, Petrus sadar akan kuasa Allah yang luar biasa dan sekaligus sadar akan keterbatasan dirinya, sebagaimana terlontar dalam pengakuannya,” Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini orang berdosa”. Yesaya maupun Petrus sadar akan kerapuhan diri mereka, tetapi mereka bersedia dan setia menerima tugas perutusan dari Allah karena yakin akan kuasa dan kasih Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita merasa diri tidak mampu dan tidak pantas untuk tugas pelayanan, karena merasa masih banyak kelemahan dan kekurangan. Kita merasa rendah diri untuk tugas perutusan melayani umat. Dalam bacaan Injil hari ini kita diingatkan, bahwa Allah tidak memperhitungkan kerapuhan kita, kelemahan kita. Allah meminta kesediaan dan kesetiaan kita untuk melayani Dia dalam diri sesama kita. Maukah kita??? _______________________ Ya Tuhan, terimakasih atas panggilan-Mu. Bukalah pintu hatiku, supaya aku lebih sadar dan mau membuka diri dalam tugas panggilan dan perutusan yang Engkau percayakan kepadaku. Amin. INTENSI MISA : 1.Dimohon oleh keluarga Bpk. L. Sarwoko dari Lingkungan St. Stefanus (Djambon), untuk mendoakan arwah ibunda Theresia yang telah dipanggil oleh Allah Bapa di surga 2 tahun yang lalu. 2.Dimohon oleh keluarga Bpk. Jauhari dari Lingkungan St. Thomas Natar, untuk mendoakan arwah ibu Christina Bardinah yang telah dipanggil oleh Allah Bapa di surga 8 tahun yang lalu.
MASA PRAPASKAH Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas, mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan, dan membina tobat. Kedua ciri khas ini hendaknya ditampilkan dengan lebih jelas dalam liturgi maupun dalam katakese liturgi. Lewat kedua sarana itu kaum beriman yang tekun mendengarkan Sabda Allah dan meluangkan waktu untuk berdoa, disiapkan oleh Gereja untuk merayakan misteri paskah. Karena itu: 1.Unsur pembaptisan yang khas bagi liturgi prapaskah hendaknya dimanfaatkan secara lebih luas; beberapa unsur yang berasal dari tradisi purba kalau perlu hendaknya dipugar. 2.Hal yang sama berlaku bagi unsur tobat. Dalam katakese hendaknya ditegaskan kepada kaum beriman, baik dampak sosial dari dosa maupun hakekat khas dari tobat, yakni mencampakkan dosa yang merupakan penghinaan terhadap Allah. Peranan Gereja dalam laku tobat janganlah diabaikan, dan dosa-dosa untuk orang berdosa hendaknya sangat dianjurkan.