Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Istilah  Logika juga merupakan suatu aktivitas pikiran yang pada awalnya dapat dimulai melalui pengalaman indera atau observasi empiris sehingga terjadi.
Advertisements

DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
PERTEMUAN 6 PROPOSISI.
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
PERTEMUAN XI PENALARAN DEDUKTIF
Merupakan unsur kedua logika.
[SAP 8] SILOGISME KATEGORIS
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
ARGUMENTASI DAN SILOGISME
Deduksi Ati Harmoni
[SAP 9] SILOGISME HIPOTETIS
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI.
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Kalimat Berkuantor Matematika Diskrit.
PROPOSISI PENGERTIAN Logika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
Topik VI: TERM DAN KATA DALAM KALIMAT
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
PEMBAHASAN KATA Hartanto, S.I.P, M.A..
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pertemuan ke 1.
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PERTEMUAN 4 PROPOSISI.
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
Dasar Penalaran & Logika Berpikir
Silogisme Kategoris Dasar-Dasar Logika
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
Berpikir Dengan Pernyataan
DEDUKTIF Metode berpikir deduktif adalah metode penarikan kesimpulan dari masalah umum ke masalah khusus. Hukum deduktif bahwa segala yang dipandang benar.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
PENALARAN LANGSUNG PROPOSISI KATEGOTRIS
Semua artis adalah seksi. Jupe adalah seksi.
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Silogisme Silogisme Kategorik
BAB 4 PROPOSISI Yusuf Siswantara.
Materi 9 Deduksi.
MODUL X SILOGISME.
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
SILOGISME Disusun Oleh : Ririn Purwatiningsih
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Transcript presentasi:

Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3) PROPOSISI Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)

ARGUMENTASI Argumentasi adalah serangkaian dua atau lebih pernyataan (proposisi) untuk menarik kesimpulan. Argumentasi umumnya mengandung asumsi dan kongklusi atas permasalahan yang dianalisis. Asumsi (anggapan dasar) adalah kebenaran yang diyakini seseorang sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Asumsi didukung oleh premis atau support.

INFERENSI, KONGKLUSI DAN PREMIS Inferensi adalah proses mental yang menghubungkan proposisi satu dengan yang lainnnya dengan menunjukkan dukungan pada satu proposisi berdasarkan satu atau lebih proposisi yang lain. Kongklusi adalah proposisi tunggal yang didukung oleh proposisi-proposisi lainnya. Premis adalah sebuah proposisi yang memberikan dasar dukungan bagi kesimpulan.

DEFINISI PROPOSISI Proposisi adalah ekspresi verbal dari sebuah keputusan yang berisi pengakuan (affirmation) atau mengingkaran (negation) sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai benar atau salah. Proposition as a claim or assertion that affirms or denies that something is the case (proposisi adalah penegasan atau pernyataan yang mengakui atau mengingkari suatu persoalan). Unsur proposisi: Term subyek(term pokok pembicaraan) Term predikat (term yang menerangkan subyek) Kopula (term yang menghubungkan S dgn P) Quantifier (jumlah satuan pada subyek)

DUA MACAM PROPOSISI PROPOSISI KATEGORIS adalah ekspresi atau kalimat yang sifat pengakuan atau pengingkarannya tidak disertai dengan syarat. Contoh: “Manusia adalah makhluk berkaki dua”. PROPOSISI HIPOTETIS yaitu pernyataan yang sifat pengakuan dan pengingkarannya selalu disertai syarat (conditional). Contoh: “Jika hujan, maka tanah akan basah”

PROPOSISI KATEGORIS Proposisi kategoris yang paling sederhana terdiri dari: satu term, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Contoh: “Sebagian manusia adalah mahasiswa” Sebagian = quantifier Manusia = term subyek Adalah = kopula Mahasiswa = term predikat

ENAM MACAM PROPOSISI KATEGORIS Universal positif: Semua manusia akan mati Partikular positif: Sebagian manusia adalah dokter Singular positip: SBY adalah Presiden RI Universal negatif: Semua harimau bkn burung Partikular negatif: Sebagian pengemis tidak miskin Singular negatif: Ibro bukan orang kota

CATATAN Dalam menentukan apakah satu proposisi negatif atau positif, jangan hanya melihat berdasarkan ada tidaknya indikator negatif seperti: tidak, atau bukan. Indikator negatifnya sebiah proposisi ditentukan apakah ia sebagai kopula atau bukan. Bila kedudukannya bukan sebagai kopula, maka proposisinya positif.

PERHATIKAN KALIMAT2 INI: Semua mahasiswa yang tidak rajin akan mendapat nilai kecil. Tidak semua orang sebagai mahasiswa Sebagian orang memiliki kekayaan yang melimpah bukan karena hasil kerja keras. Bukan orang baik kalau tak beramal Tidak ada gading yang tak retak

PROPOSISI HIPOTETIS Proposisi hipotetis adalah suatu pernyataan yang mengandung sebuah syarat (condition). Kopulanya: apabila, jika, kalau, andaikan Kopula proposisi hipotetis: menghubungkan dua pernyataan yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat (cause and effect) Kopula proposisi kategoris: menghubungkan dua buah term (term subyek dan predikat)

TIGA PROPOSISI HIPOTETIS: Proposisi kondisional: proposisi yang memiliki hubungan ketergantungan di antara dua proposisi. Proposisi satu mengikuti proposisi lainnya. Contoh: Jika gunung meletus maka langit berawan hitam; bila permintaan tinggi, penawaran tinggi.

BENTUK2 PROPOSISI HIPOTETIS: Proposisi disjungtif: proposisi yang mengandung kemungkinan alternatif pilihan A atau B. Contoh: “Mobil ini diam atau bergerak” “manusia itu sarjana atau bukan sarjana ” “Wanita itu jomlo atau menikah”

TIGA BENTUK HIPOTETIS: Proposisi Konjungtif: Proposisi yang memiliki dua predikat yang bersifat kontras, dan tidak dapat dipersatukan dalam waktu yang bersamaan. Contoh: “Pilih dia atau saya, untuk pacarmu!” “Pilih, mau hidup atau mati!” “Anda tidak bisa ada di Jakarta dan Yogya dalam waktu yang bersamaan”.