PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat Pancasila ? ? ?
Filsafat Philos/Philein (Kekasih/Sahabat/Mencintai) Sophia (Kebijaksanaan/hikmah/ kearifan/pengetahuan) Secara Harfiah : “Mencintai Kebijaksanaan”
PANCASILA Filsafat Pengertian Filsafat terbagi menjadi tiga: Filsafat dalam arti Proses dan Filsafat dalam arti Produk 2. Filsafat sebagai Ilmu/Metode dan Filsafat sebagai Pandangan Hidup 3. Filsafat dalam arti Teoritis dan Filsafat dalam arti Praktis Memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap/tingkah laku/perbuatan dalam berbagai aspek kehidupan PANCASILA
Pengetahuan & pengertian ilmiah tentang hakikat Pancasila FILSAFAT PANCASILA Secara ringkas, Refleksi kritis & rasional tentang Pancasila sebagai Dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian yg mendasar dan menyeluruh Memberi Sebagai Mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila Pengetahuan & pengertian ilmiah tentang hakikat Pancasila (Notonegoro) Dikatakan Karena Pancasila merupakan hasil perenungan Jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh The Founding Father kita yg dituangkan dlm suatu sistem (Ruslan Abdul Gani)
PANCASILA Sebagai SISTEM FILSAFAT Deduktif Induktif Suatu kesatuan bagian-bagian yg saling berhubungan, saling bekerja sama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan kesatuan yang utuh Hakikat Pancasila Pembahasan secara Gejala Sosial Budaya Induktif Deduktif Sila – sila Pancasila merupakan kesatuan Organis Dianalisis & disusun secara sistematis Merefleksikan & menarik arti dan makna yang hakiki Antar sila saling berkaitan, berhubungan, bahkan mengkualifikasi Keutuhan pandangan yang komprehensif
Ciri-Ciri Sistem Filsafat Pancasila Sila – sila Pancasila merupakan satu – kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Inti sila – sila Pancasila Tuhan => Causa Prima Manusia => Makhluk individu dan makhluk sosial Satu => Kesatuan memiliki kepribadian pribadi Rakyat => Unsur mutlak negara, harus bekerja sama, dan gotong royong Memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Wawasan Filsafat Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistimologi, dan aksiologi
Ontologi Pancasila Ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu / tentang keberadaan/eksistensi (metafisika) Mencari hakikat dasar sila – sila Pancasila Asas yang berdiri sendiri – sendiri 5 sila Satu kesatuan dasar ontologis Dasar Antropologis Manusia Yg memiliki hakikat mutlak Monopluralis/ monodualis
Epistemologis Pancasila Ilmu yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metoda, dan validitas ilmu pengetahuan Nilai – nilai (Causa Materialistis Pancasila) pada bangsa Indonesia Susunan kesatuan sila – sila Pancasila bersifat hierarkis dan berbentuk piramida Mencari hakikat Pancasila sbg suatu sistem pengetahuan Menurut Titus (1984:20) 3 masalah dasar Epistemologis: Sumber pengetahuan manusia Teori kebenaran pengetahuan manusia Watak pengetahuan manusia Masalah Utama: Sumber Pengetahuan?? Susunan Pengetahuan Pancasila??
Aksiologis Pancasila Axios => nilai, Manfaat Logos => Ilmu, Teori, Pikiran 1. Teori nilai, yaitu sesuatu yg diinginkan, disukai, atau yg baik 2. Yang diselidiki: Hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai Nilai dalam filsafat: Keberhargaan (Worth) Kebaikan (Goodness) Value (Inggris) diambil dari Valene (Latin): Kuat, Baik, dan Berharga… Suatu kemampuan yg dipercayai yg ada pd Suatu benda untuk memuaskan manusia
SEKIAN…….
Silakan yang mau bertanya………
Menurut Pancasila, hakikat manusia adalah monopluralis, yaitu hakikat manusia yang memiliki unsur pokok susunan kodrat yang terdiri atas raga dan jiwa. Hakikat raga manusia memiliki unsur fisis anorganis, vegetatif, dan animal. Hakikat jiwa memiliki unsur akal, rasa, kehendak yang merupakan potensi sebagai sumber daya cipta manusia yang melahirkan pengetahuan yang benar, berdasarkan pemikiran memoris, reseptif, kritis dan kreatif. Selain itu, potensi atau daya tersebut mampu meresapkan pengetahuan dan menstranformasikan pengetahuan dalam demontrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasi dan ilham. Dasar-dasar rasional logis Pancasila menyangkut kualitas maupun kuantitasnya, juga menyangkut isi arti Pancasila tersebut.