Fak. Farmasi Univ. Andalas Padang AKTIVITAS SKOPOLETIN DARI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia,Lin.) TERHADAP IgE, IL4 DAN IL10 PADA KEADAAN ALERGI Yufri Aldi, Salman Fak. Farmasi Univ. Andalas Padang
TUMBUHAN OBAT OBAT TRADISIONAL DITUNJANG PENELITIAN ILMIAH KEBENARAN KHASIAT DAPAT DIBUKTIKAN AMAN MURAH EFEK SAMPING RELATIF SEDIKIT
Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Latar Belakang Mengobati berbagai penyakit seperti alergi, arthritis, sakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, dan lain lain Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) skopoletin, morindin, morindon, rubiadin, asam ursolat, asam kaproat, dan asam kaprik Ekstrak etanol buah mengkudu terbukti dapat menghambat reaksi anafilaksis kutan aktif pada mencit putih jantan dan secara in-vitro dapat menghambat degranulasi mastosit yang tersensitisasi
TUMBUHAN OBAT MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA, l.. BUAH DIGUNAKAN UNTUK : ANTIALERGI ANTIBAKTERI ANTIVIRAL ANTITUMOR ANTIHELMENTIK ANALGETIK HIPOTENSI ANTIINFLAMASI MENINGKATKAN KETAHANAN TUBUH
KANDUNGAN KIMIA DAN KHASIAT YANG DILAPORKAN : ANTRAQUINON DAN SCOLOPETIN ……. ANTI RADANG DAN ALERGI PROXERONASE ………………………… …. ANTI ALERGI DAN INFLAMASI NEOLIGNAN , AMERICANIN A……………. ANTITUMOR POLISAKARIDA (NONI)………………………. MENGHAMBAT MORTILITAS, GASTRITIS EKSTRAK ETANOL ……………………………… HEPATOPROTEKTOR ANTITUBERKULOSA ……………………………E-phytol, cycloartenol, stigmasterol, - sitosterol, campesta-5,7,22-trien-3-ol dan ketosteroids stigmasta-4-en-3-one dan stigmasta-4-22-dien-3-one
STRUKTUR MOLEKUL SCOPOLETIN Rumus Molekul: C10H8O4 Berat Molekul :192.17
Mekanisme Reaksi Anafilaksis Mulai Dari Pengenalan Antigen Sampai Efek Yang Timbul.
Proses pengenalan antigen oleh makrofag ke sel T sampai terbentunya IgE.
Alergi Mastosit Basofil Scopoletin Menekan produksi IgE Antigen Scopoletin Meningkatkan produksi IL 10 Makrofag MHC Kls II Scopoletin Menekan produksi IL 4 Scopoletin Menekan produksi IL 4 Sel Th 2 IL 10 IL 4 menkode dan meningkatkan produkIgE Antigen Ke 2 IL 4 IL 10 menekan produk IgE Sel B Diferensiasi, proliferasi Sel Plasma Scopoletin Menekan produksi IgE Mastosit Basofil Degranlasi IgE BebasMediator Alergi
TUJUAN PENELITIAN Tahun pertama - Isolasian dari senyawa scopoletin - Uji scopoletin terhadap reaksi anafilaksis kutan aktif - Uji senyawa scopoletin terhadap kadar IgE pada keadaan alergi. 2. Tahun kedua : - Uji senyawa scopoletin terhadap kadar IL4. - Uji senyawa scopoletin terhadap IL10.
POLA PENELITIAN TAHUN I Pengambilan dan identifikasi buah mengkudu. Ekstraksi dan fraksinasi. Isolasi skopoletin dari buah mengkudu. Karakterisasi skopoletin hasil isolasi. Penyiapan hewan percobaan. Penentuan dosis. Pembuatan sediaan uji. Sensitisasi dan perlakuan hewan percobaan. Uji anafilaksis kutan aktif. Penentuan kadar IgE. Pengolahan data.
POLA PENELITIAN TAHUN II Pengambilan dan identifikasi buah mengkudu. Ekstraksi dan fraksinasi. Isolasi skopoletin dari buah mengkudu. Karakterisasi skopoletin hasil isolasi. Penyiapan hewan percobaan. Penentuan dosis. Pembuatan sediaan uji. Sensitisasi dan perlakuan hewan percobaan. Penentuan kadar IL4. Penentuan kadar IL10. Pengolahan data.
Pengambilan dan Identifikasi buah mengkudu (Morinda Citrifolia Linn.) Jalan Rajawali, Andalas Herbarium Universitas Andalas, Padang
Bagan Isolasi Skopoletin dari buah mengkudu Maserasi dengan etanol 96%, 3x5 hari Saring, uapkan in vacuo Daging buah Mengkudu Ekstrak kental etanol Lapisan CHCl3 Lapisan Asam Fraksi kental Kromatografi kolom Karakterisasi Spektrum IR Spektrum UV Titik Leleh H2SO4 0,5N 100 ml, Rendam 12 jam CHCl3 100 ml H2SO4 0,5N 100 ml, Rendam 12 jam CHCl3 100 ml
Penyiapan Hewan Percobaan Hewan percobaan yang digunakan adalah 100 ekor mencit putih betina sehat, umur ±8 minggu dengan berat badan sekitar 20-25 gram dan belum pernah mengalami perlakuan terhadap obat. Sebelum digunakan, hewan tersebut diadaptasikan selama 1 minggu dan dikelompokkan menjadi 6 kelompok secara acak, dalam setiap kelompok terdiri dari 10 ekor mencit.
Penentuan Dosis Dosis Skopoletin Dosis Antigen 1 mg/kgBB Albumin 10% b/v Dosis Skopoletin 1 mg/kgBB 5 mg/kgBB 10 mg/kgBB
Uji Efek Anafilaksis Kutan Aktif Sensitisasi dan Perlakuan Hewan Percobaan Uji Efek Anafilaksis Kutan Aktif Sebanyak 100 ekor mencit yang telah dikelompokkan secara acak dan dipuasakan selama 18 jam disuntikkan secara intraperitonial dengan albumin 10% b/v. Pada hari ke-7 dan 14 hewan diboster dengan albumin 10% b/v secara subkutan. Mencit yang sensitif ditandai dengan warna merah pada tempat penyuntikan.
Uji Efek Antianafilaksis Pada hari ke-15 sampai 20 masing-masing kelompok uji diberikan suspensi skopoletin secara oral. Pada hari ke-21, setengah jam setelah pemberian suspensi skopoletin, hewan diberikan larutan biru evans 0,25 % secara intravena. Setengah jam kemudian ditantang dengan albumin 10% b/v secara intrakutan dibagian punggung mencit yang telah dicukur satu hari sebelum perlakuan. Catat waktu timbulnya warna biru, ukur diameter dan intensitas warna biru, pengamatan dilakukan setiap 30 menit selama 6 jam dan diamati juga setelah 24 jam. Untuk pembanding lakukan hal yang sama seperti diatas dengan menggunakan prednison.
Penentuan kadar IgE dalam serum Hewan yang telah selesai pengamatan reaksi anafilaksis kemudian dikorbankan dengan cara memotong vena pada leher. Darahnya ditampung dalam tabung reaksi lalu disentrifus dan diambil serumya. Antibodi IgE ditentukan dengan metode ELISA menggunakan alat Elecsys 2010 (Hitachi®). Sampel serum dimasukkan ke dalam cup sampel, lalu dimasukkan ke reagen area, kemudian diproses secara otomatis dan hasilnya dapat dilihat pada alat.
Hasil
Hasil Dari 5 kg daging buah mengkudu yang dimaserasi dengan etanol diperoleh ekstrak kental etanol sebanyak 306,3439 gram. Fraksi kloroform diperoleh skopoletin berupa serbuk putih, tidak berbau, sebanyak 16,5 mg. Rf 0,4. jarak leleh 173- 175°C.
Pemeriksaan UV-Vis terhadap skopoletin memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 228,00 nm.
Pemeriksaan spektrum IR memberi serapan kuat pada daerah bilangan gelombang 3413 cm-1, 1704 cm-1, 1567 cm-1, dan 1292 cm-1.
Foto mencit alergi Ket : A : kontrol Positif B : 1 mg/kg BB
Waktu timbul rata-rata bentolan biru Waktu timbul bentolan biru mencit normal adalah 221,4 ± 84,19 detik, kelompok hewan yang diberi skopoletin dengan dosis 1, 5, dan 10 mg/kgBB berturut-turut adalah 505,0 ± 123,53; 639,2 ± 119,93; 817,0 ± 194,01 detik dan kelompok pembanding adalah 1149,2 ± 177,39 detik.
Diameter rata-rata Bentolan Biru Diameter bentolan biru mencit alergi adalah 13,83 ± 1,14 mm, sedangkan kelompok hewan yang diberi skopoletin dengan dosis 1, 5, dan 10 mg/kgBB berturut-turut adalah 12,79 ± 0,96; 12,18 ± 0,77; 8,84 ± 0,82 mm. Kelompok pembanding adalah 5,96 ± 0,79 mm.
Intensitas Warna bentolan biru Intensitas warna bentolan biru mencit alergi 2,80 ± 0,40, hewan yang diberi skopoletin dengan dosis 1, 5, dan 10 mg/kgBB berturut-turut 2,28 ± 0,40; 2,10 ± 0,34; dan 1,05 ± 0,23 dan kelompok pembanding adalah 0,73 ± 0,31.
Gambar 7. Grafik batang antara jumlah IgE dengan dosis pemberian senyawa skopoletin dari buah mengkudu setelah reaksi anafilaksis kutan aktif.
KESIMPULAN 1. 5 kg buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) didapatkan senyawa skopoletin sebanyak 16,5 mg. 2. Dosis 1 mg/kg BB, 5 mg/kg BB, dan 10 mg/kg BB dapat menghambat reaksi anafilaksis kutan aktif pada mencit putih jantan dan dapat menekat jumlah antibodi IgE.
Wassalam…… TERIMA KASIH
Terima Kasih