Akomodasi Pariwisata di sekitar Agrowisata Desa Betokan
Mengapa homestay di kawasan agrowisata ? Agrowisata sudah memiliki pasar yang tetap Dikenal wisatawan Relatif sudah dikenal luas oleh wisatawan Ada pembinaan rutin dari Instansi terkait Sumber : RTRW Kabupaten Demak TETAPI “ belum terdapat penginapan untuk akomodasi para wisatawan “
Pemaparan Hasil Survey Kelompok 7
Hasil Survey Data Sekunder
Hasil Observasi
Hirarki Jalan Hirarki jalan di wilayah studi termasuk dalam hirarki jalan lingkungan namun jalan lingkungan ini memiliki lebar yang berbeda Jalan Belimbing memiliki lebar 4 meter Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Jalan Belimbing memiliki lebar 2 meter Infrastruktur
Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Kondisi Jalan Kondisi jalan di wilayah studi sebagian besar dalam kondisi yang baik (sudah beton) namun ada beberapa bagian yang sudah rusak Jalan terbuat dari beton dengan kondisi baik Jalan terbuat dari beton yang sudah rusak
Pelayanan Air Bersih Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Jaringan pelayanan PDAM sudah mampu melayani semua kebutuhan air bersih warga di wilayah studi. Meteran PDAM yang ada di salah satu rumah warga
Drainase Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Sistem drainase yang ada di Desa Betokan merupakan sistem drainase terbuka dengan lebar 20 centimeter dan kedalaman 30 centimeter Pekerjaan pembuatan saluran drainase Hampir di seluruh kawasan memiliki kondisi saluran drainase yang baik, karena sudah diperaiki
Pengelolaan Sampah Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Seluruh rumah di kawasan ini tidak memiliki tong sampah Rata-rata masyarakat di kawasan ini mengelola sampahy sendiri dengan cara menimbun di pekarangan belakang rumah di lubang besar lalu menutupnya kembalai atau dibakar
Listrik Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Seluruh rumah di kawasan ini sudah memperoleh jangkauan listrik Jaringan listrik
Sanitasi Kawasan Agrowisata Wilayah Studi Kondisi sanitasi di setiap rumah penduduk tergolong baik, tidak ada masalah Tipe sanirasi di setiap rumah di kawasan wilayah stui termasuk dalam tipe pribadi dan setiap rumah juga mempunyai MCK sendiri
Arsitektur bangunan Rumah Joglo dengan ukiran khas pada atap bangunan Rumah dengan pekarangan yang luas, didominasi warna hijau, dan pohon jambu
Identifikasi Potensi Potensi Terdapat sentra agribisnis buah belimbing dan jambu merah delima di Desa Betokan. Sentra agribisnis merupakan perkebunan milik warga desa dengan pengolahan cukup baik dan berproduktifitas serta rumah-rumah warga yang mempunyai ciri khas. Agrowisata ini memiliki keunggulan dengan menonjolkan suasana desa karena berada di dalam lingkungan desa dan didukung dengan potensi wisata serta potensi alam yang dimiliki.
Identifikasi Masalah Masalah Belum dimanfaatkannya potensi masyarakat sekitar untuk mengakomodasi kegiatan agrowisata Infrastruktur berupa jalan yang kurang mendukung aksesibilitas menuju kawasan agrowisata
Hasil Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara dengan lurah Betokan, ketua RT 3 RW 3 dan tokoh masyarakat Kelurahan Betokan : Aktivitas penduduk di Kelurahan Betokan sebagian besar adalah bertani berkebun dengan aktivitas pendukung bermukim dan berdagang. Mata pencaharian utama sebagai petani dan buruh tani, ada juga yang bekerja sebagai PNS. Pemerintah Kabupaten Demak memiliki program terkait kawasan agrowisata yang didanai dari APBD II Kabupaten Demak. Sementara untuk pembangunan infrastruktur di Kelurahan Betokan sedang digalakkan dan mendapat bantuan dari pemerintah namun karena dananya belum mencukupi di bantu oleh masyarakat secara swadaya dalam pendanaannya.
Kawasan agrowisata memiliki pengaruh positif terhadap pemukiman di sekitarnya terbukti dari banyak warga setempat yang bekerja sebagai petani dan buruh tani di kawasan agrowisata. Sekitar kawasan ini direncanakan adanya PKL dan parkir untuk menarik pengunjung, Terdapat kerjasama antara beberapa stakeholder yaitu Pemerintah setempat, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), dan beberapa donatur dari masyarakat yang mampu dan peminat agrowisata (Pemilik Penginapan Citra Alam) Setuju dengan konsep Eco-Homestay namun terdapat kendala dalam hal pendanaan dan akses. Pendanaan yang pas-pasan memerlukan bantuand dari investor maupun masyarakat yang mampu sedangkan terkait akses masih terkendala oleh jalan yang sempit dan jembatan yang sempit pula belum mampu mendukung akses kendaraan yang lebih besar.
Hasil Kuesioner Dari hasil kuisioner didapatkan hasil sebagai berikut : Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani musiman, Rata-rata penghasilan penduduk < Rp 1 Juta, Rata-rata jumlah anggota keluarga 2-4 orang Asal penyediaan air berasal dari PDAM, dan air yang mengalir lancar Pengelolaan sampah dengan cara ditimbun dan dibakar. Masyarakat masih nyaman dengan kondisi seperti ini. Seluruh rumah menggunakan septictank pribadi di tiap rumah Drainasae lancar, dan jarang tersumbat Mayoritas tanah berasal dari warisan, tetapi sudah memiliki sertifikat
Infrastruktur yang paling dibutuhkan adalah tempat pengelolaan sampah Budaya yang masih ada dan dilestarikan oleh masyarakat adalah rebana. Namun, saat ini rebana mulai pudar, karena generasi muda yang semakin sedikit tertarik dengan budaya ini Mayoritas penduduk setuju jika dikembangkan homestay, selama lingkungan masih tetap nyaman. Keberadaan homestay diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian mereka Penduduk setuju jika homestay dikembangkan dengan satu lantai, karena luas lahan yang masih luas, dan tanah masih labil Fasilitas pendukung yang dibutuhkan adalah Gedung Serba Gunan sebagai wadah untuk menyalurkan kegiatan masyarakat Suasana homestay yang diinginkan adalah homestay yang lebih membaur dengan alam dan masyarakat. Program yang sudah pernah berlangsung adalah PNPM dan BKM untuk perbaikan jalan, drainase, dan pengembangan agrowisata