PELAKSANAAN PEMANTAUAN ……(1)  Waktu pemantauan : Telah dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2010 s.d 17 November 2010 dan akan terus dilakukan pemantauan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BBTKLPPM YOGYAKARTA.  Waktu pemantauan:  Tanggal 25 Oktober s.d. 13 November  Pemantauan terus berlanjut sampai sekarang dengan batas waktu yang.
Advertisements

KONSENTRASI LARUTAN Stoikiometri : MOL…. LITER NORMAL GRAM ??
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Air baku air minum Pawitasari Fransisca
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS AIR
Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
Jurusan Pendidikan Kimia
Standarisasi Air minum dalam kemasan
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI
Manajemen Kualitas Air
AIR.
Unsur Hara dalam Sistem Tanah-Tanaman
Mohon Bapak Ibu untuk Membantu Mengawasi Anak agar dapat mengikuti rangkaian Kegiatan US/UN 2014 agar kita dapat sukses Proses dan Sukses Hasil Mohon.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
MATERI.
LIMBAH IPA Created by : Franki Nova H, ST.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Pengaruh DO dan mekanisme pencemaran air
SULIH HARTANTO, Studi Kasus Kualitas Dan Kuantitas Kelayakan Air Sumur Artetis Sebagai Air Bersih Untuk Kebutuhan sehari-hari Di Daerah Kelurahan.
PENGUJIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN ( AMDK ) AQUALITY & AMGO
POSKO LAPANGAN DAN SATGAS SAR
ROBERT IRWANTO, Pengaruh Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sumur Di Kelurahan Krobokan Kota Semarang.
SANITASI AIR BERSIH.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR PERMUKAAN DAN PERPIPAAN
SYARAT, PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN AIR MINUM
Seperti Apa Standar Air Bersih?
PAM dan SANITASI MAKANAN
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
4.1.1 Identifikasi Kondisi dan Kecenderungan Kadar Besi (Fe) Dalam Air Minum dan Air Bersih Konsentrasi zat besi (Fe) dalam air di daerah kota dan kabupaten.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No. : 416/MENKES/PER/IX/1990
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Bahan Pencemar Air Senyawa organik dan senyawa anorganik yang terdapat dalam air dapat menyebabkan pencemaran air minum, meskipun untuk keperluan industri.
KUALITAS AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI INDRAMAYU
TEMPEST EXRESS 30 Sekilas Skenario April 2017.
KELOMPOK 19: Wiwik Rusmawati Agesty Sucianingtyas
SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th 2016 I Nyoman Supriyatna
INFORMASI PRODUK WATER FILTER
Penggolongan sumber air berdasarkan asal:
SANITASI AIR BERSIH.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
SELAMAT DATANG WELCOME.
Pencemaran organik / nutrien
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT
SISTEM REKAYASA PEMURNIAN AIR BERSIH
MATERI Oleh : M. Nurissalam, M.Si..
TANGGAP DARURAT BENCANA MERAPI Kementerian Pendidikan Nasional
ASISTEN PEMERINTAHAN SEKDA PROVINSI JAWA TENGAH
NAMA : DWI ANGGRAINI NIM : DOSEN PEMBIMBING : Drs. K. AnomW.,M.Si. NIP :
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
ZEOLITE.
MATERI Oleh : Eva Andriani, S.Si.
Universitas Indo Global Mandiri
Pada Pengujian Kualitas Air .
Pengolahan Limbah Cair Industri Farmasi
Imtihana Rosidatul Ummah
Penyediaan Air Bersih di Kota Palembang & Permasalahannya
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
Metode analisis pencemaran air PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
AIR DAN HIGIENE SANITASI
LAPORAN HARIAN SITUASI PENYAKIT SUB KLASTER SURVEILANS
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan.
SISTEM PENGAWASAN DAN SURVEILANS KUALITAS AIR JAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

PELAKSANAAN PEMANTAUAN ……(1)  Waktu pemantauan : Telah dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2010 s.d 17 November 2010 dan akan terus dilakukan pemantauan dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian  Pelaksana : Petugas BBTKL PPM Yogyakarta  Media lingkungan yang dipantau :  Air bersih  Air Badan Air

PELAKSANAAN PEMANTAUAN ……(2)  Parameter yang diperiksa : 1. Fisik : Zat Padat Terlarut (TDS), Kekeruhan dan Warna 2. Kimia : Arsen (As), Besi (Fe), Fluorida (F), Kadmium (Cd), Mangan (Mn), Nitrat (NO 3- N), Nitrit (NO 2- N), pH, Timbal (Pb), Zat Organik (KMnO 4 ), Selenium (Se), Seng (Zn) + Boron dan Silika 3. Biologi : Total Coliform  Lokasi Pemantauan  Propinsi DIY : Kab. Sleman  Propinsi Jawa Tengah: - Kab. Klaten - Kab. Boyolali - Kab. Magelang

PELAKSANAAN PEMANTAUAN ……(3)  Titik Pengambilan Sampel :  Air di bak penampung posko pengungsian  Air di kran sumur/PDAM penduduk/posko pengungsian  Sumber air yang didistribusikan ke posko pengungsian :  Air Mata Air  Air PDAM  Air Tanah

HASIL PEMANTAUAN…..(1) Jumlah Sampel Fisik Kimia Tgl PengambilanPropKabupatenJml sampelTotal Jml MSTMS 29-Okt-10DIY 25 s.d Sleman Nov 2010 K’progo2 2 4 Jateng 39 Klaten65 11 Boyolali71 8 Magelang Jumlah Total343064

HASIL PEMANTAUAN…..(2) Jumlah Sampel Biologi Tgl PengambilanPropKabupatenJml sampelTotal Jml MSTMS 29-Okt-10DIY 22 s.d Sleman Nov 2010 Jateng 39 Klaten29 11 Boyolali17 8 Magelang Jumlah Total95261

HASIL PEMANTAUAN…..(3)  Prosentasi Memenuhi Syarat (MS) dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sesuai Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990 : Proporsi Kualitas fisik kimia air bersih di DIY dalam tanggap darurat bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(4) Proporsi Kualitas fisik kimia air bersih di JATENG dalam tanggap darurat bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(5) Gambaran Parameter Selenium pada Air Bersih dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(6) Gambaran Parameter Silica Pada Air Bersih dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(7) Gambaran Parameter pH pada Air Bersih dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(8) Proporsi Kualitas biologi air bersih di DIY dalam tanggap darurat bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(9) Proporsi Kualitas biologi air bersih di Jateng dalam tanggap darurat bencana Merapi

HASIL PEMANTAUAN…..(10) ParameterSatuanBM*) Kisaran kadar FISIKA Zat Pdt Terlarut (TDS)mg/l – 228 KekeruhanNTU25< WarnaTCU50Ttd KIMIA Arsenmg/l0,05<0,0085 Besi (Fe)mg/l1<0, ,2340 Fluorida (F)mg/l1,5<0,03 - 0,34 Kadmium (Cd)mg/l0,005< Mangan (Mn)mg/l0,5<0,02 - 0,82 Nitrat (NO3-N)mg/l100, ,24 Nitrit (NO2-N)mg/l1< ,0145 pH.6,5-9,06,0 – 8,0 Timbal (Pb)mg/l0,05<0, ,0195 Zat Organik (KMnO4)mg/l100, ,11 Selenium (Se)mg/l0,01<0, ,097 Seng (Zn)mg/l15<0, ,0786 Boron (B)mg/l-<0,0091 Silica (Si)mg/l-2, ,3478 BIOLOGI Total ColiformJml/100ml Ket : *)Baku Mutu Permenkes RI No.416/Menkes/PER/IX/1990 air perpipaan

HASIL PEMANTAUAN…..(11)

1.Secara fisik kimia sampel yang diambil 64 sampel yaitu di DIY (25 sampel) 36 % MS dan 64 % TMS, di Jateng (39 sampel) 64 % MS dan 36 % TMS. Kadar Selenium berkisar antara 0, ,0957 mg/l melebihi batas syarat 0,01 mg/l (permenkes no.416,1990). Kadar Selenium tertinggi yaitu di Air mata air Nangsri diambil melalui kran mobil tangki barak pengungsian Hargobinangun Pakem Sleman 0,0957 mg/l. 2.Secara bakteriologis sampel yang diambil dari 61 titik/lokasi yaitu di DIY (22 sampel) 14 % MS dan 86 % TMS, di Jateng (39 Sampel) 15 % MS dan 85 % TMS. 3. Kadar Boron di 64 titik terdeteksi terendah : 0,0092 mg/l di pengungsian STK Pangudi Luhur Muntilan, Magelang dan tertinggi : 0,0743 mg/l di pengungsian Pulisen Boyolali 4. Kadar Silika di 64 titik terdeteksi terendah : 0,0108 mg/l di pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dan tertinggi : 40,3478 mg/l di pengungsian pengungsian SD Bawukan, Bawukan, Kemalang, Klaten KESIMPULAN

LANJUTAN KESIMPULAN 5. Selenium terjadi terutama bersama-sama dengan Sulfur, baik sebagai Selenium dasar dalam Sulfur asli maupun sebagai Selenia dalam berbagai mineral Sulfida. Seleniun merupakan racun yang dikenal sebagai ”occupational poison”, dapat menyebabkan keracunan pada ternak pada keadaan dimana konsentrasi Se melebihi 3-4 mg/kg dari makanan yang dimakan. Gejala-gejala yang pasti pada keracunan yang timbul melalui air belum dapat ditentukan. Dalam jumlah kecil dipercaya merupakan unsur yang penting dalam makanan. Telah diamati terjadinya keracunan yang ringan pada manusia di daerah dimana Se terdapat dalam konsentrasi tinggi. Adanya Se dalam air minum dalam konsentrasi yang melebihi standar maksimal dapat memberi pengaruh terhadap kenaikkan jumlah penyakit carries gigi pada anak-anak. Selenium (Se) merupakan racun yang diperkirakan dapat menyebabkan kanker pada hati, ginjal dan limpa (Sutrisno, 2004).

Rekomendasi 1.Air bersih dari sumber air yang mengandung parameter selenium melebihi baku mutu sebaiknya hanya untuk keperluan mandi dan cuci tidak digunakan untuk memasak/minum 2.Air bersih yang ada dipengungsian jumlah coliformnya melebihi batas syarat, sebaiknya dilakukan klorinasi untuk mengurangi jumlah Coliform atau direbus sampai mendidih sebelum digunakan untuk minum.

 Air Badan Air 1.Pelaksanaan, Lokasi Pemantaun dan Jumlah sampel: – Pelaksanaan pemantauan kulaitas air badan air dilakukan pada tanggal 5 November – Jumlah sampel air badan air yang diambil 3 sampel/titik – Lokasi/titik pemantauan yaitu : 1. Air Sungai Tambak Bayan diambil di Jembatan Jalan Solo (50 meter sebelah Barat Hotel Jayakarta) Yogyakarta. 2. Air Sungai Code diambil di Jembatan Sayidan Jalan Panembahan Senopati Yogyakarta 3. Air Sungai Code diambil di Jembatan Wojo Ring Road Selatan Yogyakarta

2. Hasil Pemeriksaan : Tabel : Parameter Fisik Kimia Yang Melebihi Baku Mutu ABA Sk Gub DIY No.20/2008 *) 5 November 2010 Titik keBaku M utu *) ParameterSatuan123 Kelas Fisik Kimia IIIIIIIV Residu Terlarutmg/l Residu tersuspensimg/l pH-7,06,16,06 - 8, BODmg/l1,910,39, CODmg/l DOmg/l5,42,53,56540 Tembaga (Cu)mg/l<0,00830,10110,04810,02 Besi (Fe)mg/l0,317315,29506,6480,3(x) Sulfat (SO4)mg/l (x) Senyawa Phenolµg/l0,06167,29492, (x) Ket : (x) = Tidak dopersyaratkan 1.Air Sungai Tambak Bayan di Jembatan Jl Solo 2.Air Sungai Code di Jembatan Sayidan 3.Air Sungai Code Jembatan Wojo

3. PEMBAHASAN Berdasarkan Laporan Hasil Uji (LHU) laboratorium BBTKL PPM Yogyakarta secara fisik dan kimia terhadap kualitas air Sungai Tambak Bayan dan air Sungai Code sesuai SK Gubernur No. 20 Tahun 2008 menunjukkan bahwa : – Kondisi air Sungai Tambak Bayan yang diambil di Jembatan Jalan Solo (50 meter sebelah Barat Hotel Jayakarta) Yogyakarta memenuhi baku mutu kelas II, III dan IV. – Kondisi air Sungai Code yang diambil di Jembatan Sayidan Jalan Panembahan Senopati Yogyakarta dan di Jembatan Wojo Ring Road Selatan Yogyakarta tidak memenuhi baku mutu kelas I, II, III dan IV

4. KESIMPULAN: Kualitas air Sungai Tambak Bayan yang diambil di Jembatan Jalan Solo (50 meter sebelah Barat Hotel Jayakarta) Yogyakarta tanggal 5 November 2010 karena memenuhi baku mutu kelas II, III dan IV maka air Sungai Tambak Bayan sesuai peruntukkan dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan air untuk mengairi pertanaman. Kualitas air Sungai Code yang diambil di Jembatan Sayidan Jalan Panembahan Senopati Yogyakarta dan di Jembatan Wojo Ring Road Selatan Yogyakarta tanggal 5 November 2010 karena tidak memenuhi baku mutu kelas I, II, III dan IV maka air Sungai Code tersebut tidak dapat digunakan untuk air baku air minum, prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan air untuk mengairi pertanaman. Hal ini disebabkan kandungan parameter Residu terlarut, Residu tersuspensi, BOD, COD, DO, Total Fosfat sebagai P, Tembaga (Cu), Besi (Fe), Sulfat (SO4) dan Senyawa Phenol melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

4. REKOMENDASI: Karena air sungai yang di pantau yaitu Sungai Tambak Bayan dan Sungai Code kualitasnya masih fluktuatif terkait dengan masih keluarnya lahar dingin Gunung Merapi sebaiknya air Sungai tidak digunakan sesuai peruntukkan sampai menunggu kualitas air Sungai stabil dari hasil pemantauan BBTKL PPM Yogyakarta dan berhentinya luapan lahar dingin ke Sungai.