UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
Pendahuluan Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan, peserta didik yang seharusnya mendapat pendidikan yang layak masih belum bisa mendapatkan haknya sebagai peserta didik. Ini menandakan peran serta masyarakat, pemerintah maupun rasa kepedulian dari masing- masing individu belum mampu menyadari akan pentingnya pendidikan terutama dalam tahap perkembangan peserta didik.
Jika dilihat dari segi ekonomi, pendidikan masih dibilang cukup mahal, jerih payah untuk mencapai pendidikan tinggi harus di tingkatkan, maka dari itu, masyarakat sering mengatakan bahwa pendidikan tinggi hanya untuk orang- orang yang mampu dan memiliki kemampuan ekonomi yang cukup bahkan lebih.
Pendidikan itu sangat diperlukan, oleh karena itu pendidikan tidak dapat terlepas begitu saja dari kehidupan manusia. Setiap proses pendidikan, tidak mungkin berjalan begitu saja tanpa ada unsur-unsur yang mendukung di dalamnya. Proses pendidikan ini pasti melibatkan banyak hal yang disebut unsur-unsur pendidikan. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan, perlu kita ketahui apa saja yang termasuk unsur-unsur pendidikan.
Sebagian dari masyarakat Indonesia belum memahami bagaimana dan apa sebenarnya unsur-unsur yang mendukung pendidikan tersebut, mengingatkan bagaimana unsur-unsur pendidikan sangatlah penting bagi peserta didik, konsep-konsep dasar yang melandasinya, dan mengerti bahwa wujud pendidikan sebagi sistem dalam pengembangan peserta didik.
Unsur-unsur pendidikan melibatkan banyak hal yaitu: Subjek yang dibimbing (peserta didik) Orang yang membimbing (pendidik) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan)
4. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) 5. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) 6. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)
1. Subjek yang dibimbing (Peserta didik / Anak didik) Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek arau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya
2. Orang yang membimbing (pendidik) Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik
3. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan) Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) Pengertian lingkungan pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu.
Para ahli membedakan jenis lingkungan pendidikan menjadi dua, yaitu sebagi berikut: 1. Lingkungan Alam Adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di luar diri anak yang selain manusia, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, rumah, dan sebagainya. 2. Lingkungan Sosial Adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contohnya adalah teman sekelas, tetangga, dan sebagainya.
Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan dibedakan atas: Keluarga Sekolah Masyarakat
5. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) Dalam sistem pendidikan nasional, tujuan utama pendidikan adalah membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam kehidupan pribadinya,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Serta kehidupan yang beragama. Manusia Indonesia yang di cita-citakan harus di upayakan melalui pendidikan adalah manusia yang bermoral dan berilmu.
6. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif) Interaksi eduktif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
Terima kasih…