HADITS KEDUAPULUH EMPAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!!
Advertisements

MEMBACA FATIHAH dan AYAT / SURAH
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
“Adab berprilaku istri kpd suami”
ZIKR, SHALAT, DAN DOA.
TATA CARA DUDUK DUA SUJUD
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
Pendidikan Agama Islam kelas 11 Perilaku terpuji “TAUBAT”
KAMA SUTRA DALAM PANDANGAN ISLAM
HADITS KEtiga belas.
HADITS KEDUAPULUH DUA.
BAGAIMANA SORANG PENGAJAR (Galileo Galilei) Anda tidak dapat mengajari orang apapun juga; anda hanya dapat membantu dirinya untuk menemukannya sendiri.
HADITS KEtigapuluh sembilan
HADITS KEDUAPULUH LIMA
“ASSALAMUALAIKUM WARAH MATULLAHI WABARAKATU”
TAKWA.
Belajar Ibadah Dari Berdoa
AL-QUR’AN DAN AL-HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
HADITS KEsepuluh.
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
IMAN KEPADA RASUL.
HADITS KEDUAPULUH SATU
TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
MA’ALLAH Upaya Menggapai Hidup Penuh Berkah
TUJUH AMALAN HARIAN.
SHALAT JENAZAH BAB 3 KELAS XI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Mata Kuliah Tauhid AQIDAH AKHLAK Pertemuan 3
I’tikaf dan Lailatul Qadar
BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!!
ETIKA BISNIS ISLAM.
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
DOA HARIAN RAMADHAN.
Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku
Ikhlas dan Pengaruhnya dalam Amal
HADITS IJTIMA’I.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَافِي السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {الحج : 70}
Menemani Rasulullah di Surga
2.Akmalda Wisnu Satriaji
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Birrul Walidain Ciparigi Mei Ceria 2015 Created by Aldi.
Al Baqorah: 30 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
ZAKAT FITRAH.
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
ZAKAT FITRAH.
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
Assalammuallaikum Wr. Wb.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Surah Ad-Dhuha Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Takdir.
Surah Al-Alaq Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
الله مها فمعاف دان مها فغمفون.
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
Mukjizat dan Fungsi Al-quran
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
Anakku Jangan Kau Syirikkan Allah!
Ajeng, Aryo N, Dhira, Maudy, Pradia
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
Kusandarkan aktifitasku hanya kepada Allah
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
Transcript presentasi:

HADITS KEDUAPULUH EMPAT

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman: Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.

Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya. [Riwayat Muslim] Hadits yang diriwayatkan Muslim ini adalah Hadits Qudsi yaitu firman Allah ’azza wa Jalla yang disampaikan oleh Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam yang bukan Al Quran. Ulama berbeda pendapat tentang lafaz hadits Qudsi, sebagian berpendapat lafaznya dari Allah, sebagian yang lain berpendapat maknanya dari Allah, adapun lafaznya dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam. Kezaliman adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Kezaliman ada dua martabat, yaitu menzalimi diri sendiri, dan menzalimi orang lain. Menzalimi diri sendiri ada dua bentuk yaitu syirik, dan perbuatan dosa atau maksiat. Menzalimi orang lain adalah menyia-siakan atau tidakmenunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan. Firman Allah ta’ala “Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim.” kalimat dalam firman ini merupakan penegasan terhadap larangan berbuat zhalim terhadap siapapun, bahkan terhadap dirinya sendiri, apa lagi terhadap orang lain? Dan janganlah orang yang dizhalimi membalas orang yang menzhalimi.

Firman Allah ta’ala “Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah” maksudnya adalah kehidupan manusia dialam ini sebenarnya dalam keadaan sesat dan menyesatkan kecuali orang-orang yang telah Allah berikan petunjuk bagi yang Dia kehendakinya. Jika petunjuk itu belum jua datang maka seyogyanya untuk terus menerus berdo’a mengharapkan datangnya petunjuk-Nya minimal lima kali sehari semalam sebagaimana yang dibaca dalam setiap shalat “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (QS. Al-Fatihah[1]: 6) kata Ihdina (tunjukilah kami) diambil dari kata hidâyat yang berarti memberi petunjuk pada suatu jalan yang benar. Seorang hamba setidaknya mengetahui bahwa manakala dia Memohon hidayah kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan hidayah kepadanya. Firman Allah ta’ala “Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.” firman ini merupakan peringatan sekaligus sindirin bagi orang yang sombong dan angkuh dalam hidupnya, betapa fakir dan lemahnya manusia untuk mendapatkan apa yang bermanfaat baginya dan untuk menghindarkan diri dari apa-apa yang mendatang kan mudharat baginya. Kecuali Allah membantunya untuk mendapatkannya. Sehinggga maknanya kembali pada kalimat “lâ haula wa lâ quwata illâ billah” (tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah). Hendaknya seorang hamba menyadari manakala dia melihat ni’mat-ni’mat tersebut bahwa kesemuanya itu datang dari Allah dan memperguanakan nikmat-nikmat tersebut untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya.