Diare Pada Anak Nur Auliyah F, S.ST.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Advertisements

PENYAKIT KAKI TANGAN DAN MULUT PENDAHULUAN
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Asam Urat (Gout)
Nur Auliyah Firdaus, S,ST
Clean Green and Hygiene Promotion Jl. Garu VIII No. 14 Babakansari - Bandung.
PHBS & CTPS Dalam Upaya Pembinaan Usaha Jamu Gendong dan Usaha Jamu Racikan oleh Dra. Herawati, MA PUSAT PROMOSI KESEHATAN . Kementerian Kesehatan REPUBLIK.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
Bahan kuliah 3: 18 April 2007 Faktor Lingkungan : Keluarga, Kelompok Acuan, Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen.
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
KESEHATAN TENTANG DIARE.
DIARE & WATER RELATED DISEASE Kurnia Dwi Artanti
DIARE (MENCRET).
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN INSIDEN SERTA PENYEBAB-PENYEBABNYA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
BUTA WARNA DAN HEMOFILIA INKA DETIANA PARAMITHA
TANTANGAN KOTA SEMARANG DALAM PENCAPAIAN MDGs 2015
DIARE KELOMPOK I.
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
APLIKASI PADA PENYAKIT (ENVIRONMENT)
Rosida, M.Farm., Apt.. Diare : meningkatnya konsistensi likuiditas dan atau berat dari feses dihubungkan dengan meningkatnya frekuensi (>3x/hari) disertai.
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
BAB 6 RISIKO KEMATIAN Manajemen Risiko
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Perilaku Sehat : OLAHRAGA Psikologi Kesehatan 2014.
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU
PENYAKIT UNGGAS Drh Iman Setyowati K.
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
GOLONGAN DARAH Oleh : Fiqih Alfia.
Tata Laksakna Pengawinan
PENYAKIT YANG PALING MEMATIKAN DI DUNIA
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Demam Tifoid Eggi Arguni.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE
Sistematika Pelaporan Studio II : Perencanaan Kota
Pendahuluan LEBIH dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena.
Kita semua adalah makhluk air. Air membentuk:
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
BAB 10 : Industrial Design
GAMBARAN KASUS PENYAKIT DAN KEMATIAN DI INDONESIA PERTEMUAN 14
Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat (DIARE)
MANFAAT ASI Komunitas Peduli ASI Balikpapan
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
Oleh : NURIL SOFIATI AMIROH Akper I
Rekayasa Perangkat Lunak
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Jumlah Pasien Meninggal
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
Diare Kelompok 1.
Diare Pada Anak.
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS Puskesmas Boyolali I.
Distribusi dan Uji Chi-Kuadrat
“CUCI TANGAN PAKAI SABUN”
FARMAKOTERAPI DIARE AKUT Rustamaji
O OLEH : DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO. Kenapa kita perlu mencuci tangan dengan Sabun? Kuman penyakit tidak terlihat dengan mata, dan kuman ini.
DIARE OLEH : dr. Ida Yulianti.  Nama: Armuni  Alamat: Jl. Sekumpul Gg. Penghulu No.19C RT. 3 Martapura Biodata.
HASIL MMD DESA GEDANGSEWU TAHUN Masalah yang ditemukan Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan 1.Masih adanya anggota keluarga yang berobat ke.
KERANGKA TEORI & KONSEP penelitian
DRAFT PANDUAN PELAYANAN NIFAS PADA IBU DAN BAYI BARU LAHIR Direktorat Kesehatan Keluarga Februari 2018.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GATROENTERITIS (DIARE) DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA TAHUN 2019.
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Transcript presentasi:

Diare Pada Anak Nur Auliyah F, S.ST

Pendahuluan Diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia Penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada anak Di dunia→ 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare

Sumber: RISKESDAS 2007

Definisi dan klasifikasi Definisi diare → meningkatnya frekuensi BAB dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak atau bahkan cair. Berdasarkan ada tidaknya darah: Diare cair akut Diare berdarah Berdasarkan lamanya: Diare akut <14 hari Diare persisten >14 hari

Diare cair akut BAB lembek atau cair, dapat berupa air saja, frekuensi >3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam, berlangsung <14 hari. Etiologi diare cair akut: Rotavirus Enterovirus

Disentri (diare berdarah) Episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah → terlihat secara kasat mata Sindrom disentri: diare dg darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus Etiologi disentri: Shigella Salmonella Campylobacter jejuni E. coli Entamoeba hystolitica

Disentri menyebabkan 15-25% kematian akibat diare pada anak <5 tahun Lebih lama sembuh dibanding DCA Komplikasi lebih berat Karena bakteri bersifat invasif → mengeluarkan toksin → kerusakan sel epitel mukosa usus → berdarah → tampak pada tinja

Klasifikasi dehidrasi Tanda Klasifikasi Dua atau lebih tanda berikut: Letargi atau penurunan kesadaran Mata cowong Tidak bisa minum atau malas minum Cubitan kulit perut kembali dg sangat lambat (>2 detik) DEHIDRASI BERAT Gelisah Kehausan atau sangat haus Cubitan kulit perut kembali lambat DEHIDRASI TAK BERAT Tidak ada tanda gejala yg cukup untuk mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau tak berat TANPA DEHIDRASI

Tanda dehidrasi Mata cowong Turgor kulit yang jelek (menurun)

Tatalaksana Lima Lintas Tatalaksana Diare: Rehidrasi Dukungan nutrisi Suplemen zinc Antibiotik selektif Edukasi orang tua

Tatalaksana rehidrasi Diare tanpa dehidrasi → Rencana Terapi A Diare dehidrasi tak berat → Rencana Terapi B Diare dehidrasi berat → Rencana Terapi C

Rencana Terapi A untuk mengobati diare di rumah Gunakan cara ini untuk mengajari ibu: Teruskan mengobati anak diare di rumah Berikan terapi awal bila terkena diare Menerangkan terapi diare di rumah Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah diare Cairan rumah tangga (makanan cair, oralit) Berikan larutan ini sebanyak anak mau Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti

3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi 2. Beri tablet zinc <6 bulan: 10mg (1/2 tablet) per hari >6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut → meskipun anak sudah sembuh dari diare 3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi Teruskan ASI Bila anak tidak mendapat ASI → berikan susu yg biasanya diberikan Bila >6 bulan yg telah mendapat makanan padat: Berikan bubur dg campuran sayur, daging, ikan, minyak sayur 1-2 sendok teh Berikan sari buah, pisang halus menambah kalium Berikan makanan segar Bujuk anak untuk makan Berikan makanan yg sama setelah diare berhenti, berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 mgg

4. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita: BAB cair lebih sering Muntah terus menerus Rasa haus yg nyata Makan atau minum sedikit Demam Tinja berdarah 5. Anak harus diberi oralit di rumah apabila: Setelah mendapat rencana terapi B atau C Tidak dapat kembali kpd petugas kesehatan bila diare memburuk

Ketentuan pemberian oralit formula baru Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru Larutkan 1 bungkus oralit dlm 1 liter air matang utk persediaan 24 jam Berikan larutan oralit pd anak setiap kali BAB Anak <2 tahun: berikan 50-100 ml setiap kali BAB Anak >2 tahun: berikan 100-200 ml setiap kali BAB Jika dlm 24 jam tersisa → harus dibuang

Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit: <2 tahun: berikan 1 sendok teh tiap 1-2 menit Anak yg lebih tua: berikan beberapa teguk dari gelas Bila anak muntah → tunggu 10 mnt → berikan cairan lebih lama Bila diare berlanjut setelah oralit habis → kembali kpd petugas kesehatan

Dukungan nutrisi Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak → pengganti nutrisi yg hilang → mencegah gizi buruk Perbaikan nafsu makan → menandakan kesembuhan Teruskan ASI

Suplementasi Zinc Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut Terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bln Fungsi zinc: Sebagai antioksidan Menguatkan sistem imun Menjaga keutuhan epitel usus

Cara pemberian tablet zinc Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut dlm 30 detik)→ segera berikan pd anak Apabila anak muntah sekitar 30mnt setelah pemberian tablet Zinc → ulangi pemberian dg cara memberikan potongan lebih kecil → dilarutkan bbrp kali → hingga 1 dosis penuh Ingatkan ibu utk memberikan tablet Zinc setiap hari selama 10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti Bila dehidrasi berat → perlu cairan infus → tetap berikan Zinc segera setelah anak bisa minum / makan

Antibiotik selektif Antibiotik hanya diberikan pada disentri dan kolera Kotrimoksasol Ciprofloksasin Cephalosporin generasi ketiga Pemberian yang tidak rasional dpt memperpanjang diare → AAD (antibiotic- associated diarrhea) → diare presisten

Edukasi orang tua Nasihat untuk kembali segera bila ada: Demam tinja berdarah muntah berulang makan/minum sedikit sangat haus diare makin sering atau blm membaik dlm 3 hari

Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan dengan Oralit Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam UMUR < 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun BERAT BADAN < 6 kg 6 – 10 kg 10 – 12 kg 12 -19 kg JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400

Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama. Digunakan UMUR hanya bila BB anak tidak diketahui Jumlah oralit yg diperlukan = BB (dalam Kg) x 75 ml Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas Untuk anak <6 bulan yg tidak menyusu berikan juga air matang 100 – 200 ml selama periode ini

Tunjukkan cara memberikan larutan oralit Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/gelas Jika muntah → tunggu 10 menit → berikan lagi lebih lambat Lanjutkan ASI selama anak mau Berikan tablet Zinc selama 10 hari Setelah 3 jam: Ulangi penilaian → klasifikasikan kembali derajat dehidrasi Pilih Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan Mulailah memberi makan anak

Rencana Terapi C MULAI DI SINI Beri cairan iv secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg RL (bila tidak tersedia gunakan cairan NaCl) yg dibagi sbb: *ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah/ tidak teraba Periksa kembali anak setiap 15-30 mnt. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat. Beri oralit (+5ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum;biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yg sesuai untuk melanjutkan pengobatan. UMUR Pemberian pertama 30 ml/kg selama: Pemberian berikut 70 ml/kg selama: Bayi (<12 bulan) 1 jam* 5 jam Anak (12 bulan – 5 tahun) 30 menit* 2 jam Dapatkah saudara segera memberi cairan intravena? YA TIDAK Adakah fasilitas pemberian cairan IV terdekat (dlm 30 mnt) YA Rujuk SEGERA utk pengobatan iv Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dlm perjalanan TIDAK Apakah saudara terlatih menggunakan pipa orogastrik untuk rehidrasi? Mulailah rehidrasi dg oralit melalui NGT / OGT: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg) Periksa kembali anak setiap 1-2 jam: Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat Bila setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak utk pengpobatan iv Sesudah 6 jam periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Lanjutkan Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan. YA TIDAK Apakah anak masih bisa minum? TIDAK RUJUK SEGERA untuk pengobatan IV/NGT/OGT CATATAN: Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi utk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dg memberikan larutan oralit per oral

DIARE PERSISTEN Diare persisten: Diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang berlangsung selama 14 hari atau lebih Etiologi: → diare akut Faktor risiko: Usia bayi < 4 bulan Tidak mendapat ASI Diare akut dg etiologi bakteri invasif Tatalaksana diare akut yg tidak tepat → pemakaian antibiotik yg tdk sesuai

Patogenesis Kerusakan mukosa usus Intoleransi laktosa berkepanjangan Pd malnutrisi → imun tubuh rendah → motilitas usus menurun → regerasi sel mukosa usus lambat

Berdasarkan derajat dehidrasi: Diare persisten ringan Tidak didapat tanda dehidrasi Tidak perlu rawat inap Diare persisten berat Terdapat tanda dehidrasi Perlu rawat inap

Diare Persisten Ringan Rawat jalan Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium) Pencegahan dehidrasi → Rencana Terapi A Identifikasi adanya infeksi sistemik: Jangan memberikan antibiotik secara rutin → tidak efektif Nutrisi → hati-hati dlm pemberian makan → sulit mencerna susu yg berasal dari hewan Edukasi membawa anak kontrol atau cepat kembali bila diare >>

Diare Persisten Berat Rawat inap Tentukan derajat dehidrasi → Rencana Terapi yg sesuai Rehidrasi oral → kadang tidak efektif Tentukan adanya infeksi sistemik lain Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium) Tx antibiotik oral → pada diare berdarah Nutrisi → hati-hati Pelacakan etiologi

Diare Persisten dengan Intoleransi Laktosa Laktosa → karbohidrat utama susu Metabolisme laktosa → perlu enzim laktase Enzim laktase diproduksi pd vili usus superfisial Kekurangan enzim laktase → laktosa tdk dpt dicerna → terakumulasi dlm usus → osmolaritas terganggu → air masuk ke lumen usus → diare INTOLERANSI LAKTOSA

Tanda-tanda klinis intoleransi laktosa: Diare berbau asam Meteorismus Flatulens Kolik abdomen Diaper rash Pemeriksaan penunjang: pH tinja <6 Kadar gula dalam tinja (dg clinitest) Laktosa loading test Biopsi mukosa usus halus Tes pernapasan hidrogen

Tatalaksana diare persisten dg intoleransi laktosa Susu rendah laktosa (low lactose milk) Susu bebas laktosa (free lactose milk) Selama 2-3 bln → kembali lagi ke susu formula biasa Pada intoleransi laktosa primer → susu bebas laktosa, yoghurt atau susu kedelai (soya)

Komplikasi diare persisten Perforasi usus Megakolon toksik Sepsis Hipoglikemia Kejang Malnutrisi Sindrom Uremik Hemolitik (trias: anemia hemolitik, gagal ginjal akut, trombositopenia)

TERIMA KASIH