Kuswanto, 2012. Statistika non parametrik Metode-metode statistik sebelumnya didasarkan pada anggapan-anggapan tertentu dari gugus data, misal berdistribusi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 10.
Advertisements

Pengujian Hipotesis Aria Gusti.
STATISTIKA NON PARAMETRIK
Metode Statistika Pertemuan X-XI
Metode Statistika Pertemuan X-XI
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Pertemuan 6 UJI HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
Statistika Parametrik
Pengujian Hipotesis.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
ANALISIS DATA Dr. Adi Setiawan.
STATISTIKA NON PARAMETRIK
Uji Statistik Non Parametrik
Jenis Data & Distribusi
Pengujian Hipotesis.
WILCOXON RANK SUM TEST 2 Independen Samples.
ANALISIS VARIANSI.
HIPOTESA : kesimpulan sementara
Pengujian Hipotesis 2 rata-rata.
Pengujian Hypotesis - 3 Tujuan Pembelajaran :
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Benar Salah Ada 2 Hipotesis Hipotesis H
VI. ESTIMASI PARAMETER Estimasi Parameter : Metode statistika yang berfungsi untuk mengestimasi/menduga/memperkirakan nilai karakteristik dari populasi.
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
UJI FRIEDMAN Kelompok 5 : Ayu Rosita Sari David Jonly Daya
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 11.
Kelompok 2 Uji Wald-Wolfowitz
UJI HIPOTESIS Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis di rumuskan, maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk menganalisis data guna.
PROBABILITAS DAN STATISTIK
PENGUJIAN HIPOTESA DR. IR. WAHYU WIDODO, MS.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
BAB UJI HIPOTESIS Beberapa Definisi penting dalam uji hipotesis:
STATISTIK NONPARAMETRIK UJI KRUSKAL-WALLIS
HIPOTESIS & UJI VARIANS
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Korelasi Fungsi : Mempelajari Hubungan 2 (dua) variabel Var. X Var. Y.
Bab 7C Pengujian Hipotesis Parametrik Bab 7C.
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
Nonparametrik: Data Peringkat II
Statistik Inferensial Diskriptif Assalamu’alaikum Parametrik
Pengujian Hipotesis Parametrik1
Statistika Nonparametrik
Korelasi Spearman (Rs).
PENGUJIAN HIPOTESIS (bagian 1)
Uji Hipotesis.
STATISTIK INFERENSIAL
MODUL VIII STATISTIKA NON PARAMETRIK
UJI HIPOTESIS.
MODUL IX (n1 n2)(n1 n2 1) 2 UJI NON PARAMETRIK (2)
Pengujian Hipotesis Oleh : Enny Sinaga.
PERTEMUAN 4 Hipotesis Statistik , Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis.
Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman
STATISTIKA INDUSTRI IEG2E3
STATISTIKA TERAPAN/ STATISTIKA 2. STATISTIKA TERAPAN/ STATISTIKA 2.
Metode Statistik Non Parametrik
KRUSKAL-WALLIS.
STATISTIKA Pertemuan 12: Analisis Nonparametrik Dosen Pengampu MK:
Blog: rochsunmkes.wordpress.com
STATISTIK NON PARAMETRIK
PENELITIAN DAN STATISTIK NON PARAMETRIK
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
Statistika Parametrik & Non Parametrik
Pengujian Statistika Nonparametrik
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA.
Blog: rochsunmkes.wordpress.com
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Pengantar Statistika Bab 1 DATA BERPERINGKAT
Statisti k Non Parame trik UNIVERSITAS ANDALAS PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2018 Dosen Pengampu : Disusun Oleh: ASTRI YULIA NIM:
Statistika Non-Parametrik
Statistika Non-Parametrik
Transcript presentasi:

Kuswanto, 2012

Statistika non parametrik Metode-metode statistik sebelumnya didasarkan pada anggapan-anggapan tertentu dari gugus data, misal berdistribusi normal atau distribusi yang lain  statistika parametrik Apabila peubah tidak menyebar normal, atau tidak diketahui sebarannya – Statistika non parametrik Misal peubah acar berupa bilangan indeks, pangkat, skor atau tanda (+ -), maka parameter dari sebaran menjadi tidak penting Disebut juga metode statistika bebas distribusi

Kelebihan dan kekurangan Kelebihan –Pengumpulan data sederhana –Penarikan contoh dapat dari bbrp pop dengan sebaran berlainan, atau parameter berbeda Kekurangan –Kurang tepat digunakan untuk menyelidiki data yang diketahui sebarannya

Beberapa metode Uji tanda Uji Wilcoxon Koefisien korelasi berpangkat (Spearman) Uji Kruskal-Wallis Uji Kenormalan Liliefors Uji runtun

Uji tanda Untuk membandingkan rata-rata data berpasangan (bilangan indeks, pangkat, skor, tak diketahui sebarannya Syarat yang harus dipenuhi –Pasangan hasil pengamatan harus independen –Masing-masing pengamatan dalam tiap pasang terjadi karena pengaruh kondisi yang serupa –Pasangan yang berlainan terjadi karena kondisi yang berbeda Uji hipotesis (m menunjukkan median selisih 2 peubah acak) –Ho : m = 0 –H1 : m ≠ 0

Contoh skor hasil uji organoleptik 2 galur kacang panjang NoGalur 1 (X)Galur2 (Y)(Y –X) NoGalur1 (X)Galur2 (Y) (Y – X) Ho : m = 0, nilai organoleptik galur 1 tidak berbeda dengan galur 2 H1 : m ≠ 0, nilai organoleptik galur 1 berbeda dengan galur 2

Cara perhitungan Bila n1 dan n2 adalah banyaknya tanda positip dan negatip, (nilai 0 tidak ikut dihitung) (|n1-n2| - 1)² ((16-5) – 1)² χ ² = = = 4,76 n1 + n Nilai χ ² = 4,76 > χ ² (0,05) = 3,84, maka menolak H0 artinya antara galur 1 dan galur 2 mempunyai rasa yang berbeda Uji antar pengaruh 2 perlakuan (galur) tersebut juga dapat dikerjakan dengan menguji banyakknya tanda + dan – (h) berdasarkan tabel nilai kritis h untuk uji tanda (tabel tersedia di buku-buku statistik)

Uji Wilcoxon Merupakan perbaikan dari uji tanda Yang diuji bukan hanya tanda tetapi juga nilai selisih (Y-X) Caranya : –Beri no urut pada harga mutlak selisih (X-Y) mulai kecil sampai terbesar –Tambah tanda negatip atau positip pd setiap no urut –Hitung tanda positip dan negatip –Untuk masing2 tanda, ambil yg harga mutlaknya terkecil untuk uji hipotesis

Uji Wilcoxon Uji hipotesisnya : Ho : tidak ada beda antar 2 perlakuan H1 : terdapat beda antar 2 perlakuan Untuk uji Wilcoxon tersedia tabel nilai kritis (tersedia di buku2 statistik) Cara perhitungan sama deangan uji tanda Uji Wilcoxon juga dapat untuk menguji median populasi

Koefisien korelasi berpangkat Korelasi antar 2 variabel berbeda  korelasi pangkat Ukuran korelasinya disebut koefisien korelasi pangkat atau koefisien korelasi Spearman (r’) atau r s. Ingat korelasi Pearson (r) Nilai r’ untuk serentetan pasangan X, Y : 6 ∑b i ² r’ = n(n ² - 1) Selain korelasi berpangkat Spearman, juga dikenal korelasi ℸ Kendall (tidak dibahas)

Contoh 1. Penilaian dua juri PesertaJuri 1Juri 2 A7080 B8575 C6555 D5060 E9085 F8070 G7590 H Peringkat dari 2 orang juri Pes erta Peringka t juri 1 Peringka t juri 2 Beda (bi) bi²bi² A5324 B24-24 C68 4 D8711 E121 F35-24 G4139 H7611 Juml ah Dinyatakan dalam peringkat  hasilnya terlihat seperti tabel

Dari rumus korelasi r’ = 1 – { (6 x 28)/ 8 (64-1)} = 0,6667 Hipotesis –Ho : tidak terdapat korelasi, melawan –H1 : terdapat korelasi. Dibandingkan tabel nilai kritis uji korelasi rank (tersedia di buku-buku statistik) Dari tabel, untuk n=8  nilai kritis = 0,833(0,01) dan 0,643(0,05). Kesimpulan H1 diterima, terdapat korelasi

Untuk n>30, pengujian dilakukan dengan uji kira-kira berdasar kenyataan bahwa t = r’ √ (n-2)/(1-r’ ² ) menyebar mendekati sebaran t student dengan db = (n-2) Apabila ada data yang nilainya sama, diberikan peringkat yang sama dg rata- rata dari peringkat data yang sama tsb

Uji Kruskal-Wallis Untuk membandingkan >3 contoh yang tidak menyebar normal atau tidak diketahui sebarannya Berasal dari populasi yang identik Cara –Semulai nilai pengamatan diberi pangkat tanpa menghiraukan contoh –Semua pangkat dijumlahkan –Kalau Ho benar (nilai tengah tidak berbeda), jumlah pangkat tiap contoh adalah sama –JK jumlah pangkat adalah minimum, makin besar nilainya, berarti main menyimpang dari Ho