Aplikasi MSILRI Pada Pengukuran GPS Single Frequency Buldan Muslim Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi PUSFATSAINSA Jl. Dr. Junjunan 133 Bandung 40173
Komponen-komponen GPS
GPS Receiver
GPS tipe navigasi (sipil)
GPS tipe navigasi (militer)
GPS tipe geodetik
GPS dual frequency
Prinsip penentun posisi GPS
Penentuan posisi dengan kesalahan jam receiver
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran GPS
Sumber-sumber kesalahan pengukuran GPS
Modernisasi GPS
Harapan peningkatan akurasi dengan modernisasi GPS
Sistem Navigasi Pesawat Terbang Yang Akan Datang
Sumber kesalahan terbesar peningkatan akurasi GPS Peningkatan akurasi navigasi GPS setelah modernisasi adalah pengurangan kesalahan yang bersumber dari satelit GPS dan receiver GPS. Kesalahan yang bersumber dari ionosfer dan troposfer tetap tidak dapat dikurangi dengan sistem navigasi GPS single frequency. Pada sistem navigasi menggunakan GPS single frequency baik sipil maupun militer sumber kesalahan terbesar tetap dari ionosfer. Oleh karena itu peningkatan akurasi navigasi GPS dapat dilakukan menggunakan model ionosfer yang akurat sehingga dapat digunakan untuk mereduksi kesalahan navigasi GPS terutama kesalahan pengukuran ketinggian yang paling penting pada penguatan sistem landing pesawat terbang
Akurasi Posisi GPS Geometric Dilution Of Precission (GDOP) GDOP adalah pengaruh geometri satelit, yaitu hubungan spasial dari dari satelit terhadap receiver pengguna. User Equivalent Range Error (UERE) UERE adalah akurasi pengukuran jarak individual dari receiver ke satelit. Yang tergantung pada kualitas sinyal, receiver, kondisi ionosfer dan troposfer
GDOP
Model TEC Global
Model TEC Bulanan Pengembangan foF2 MSILRI Dengan asumsi hubungan foF2 dengan TEC berlaku untuk wilayah Indonesia tidak tergantung lintang dan bujur
DGPS Peningkatan akurasi GPS single frequency dapat dilakukan dengan metode differensial GPS (DGS) yang dapat mereduksi kesalahan ionosfer sampai level cm. Tetapi pada saat ada gradien ionosfer yang besar misalnya pada saat terjadi gangguan ionosfer menjalar (TID, traveling ionospheric disturbances) kesalahan DGPS akan menjadi besar karena gradien ionosfer yang besar dan bergerak dengan cepat arah horisontal
Ionosfer dan Sistem Radio Ionospheric gradients Ionospheric scintillations GPS/GALILEO TECV Ionospheric irregularities Reference station User Phase errors Misleading Corrections DGPS Single point user Signal strength fluctuations availability and safety reduced Motion of gradients v Total Electron Content (TEC) s ne 1st order ionospheric range error Is ~ TEC Yang dipengaruhi ionosfer
Mitigasi pengaruh ionosfer pada sistem navigasi dan penentuan posisi Dengan receiver yang modern yang dapat menerima sinyal GPS dan Galileo serta satelit lainnya akan dapat mereduksi GDOP sehingga dapat meningkatkan akurasi posisi Pengaruh TEC dapat direduksi menggunakan model TEC regional atau lokal yang akurat Semakin akurat model TEC semakin dapat meningkatkan akurasi posisi GPS
Kesimpulan Peran model TEC MSILRI pada pengukuran GPS single frequency untuk koreksi ionosfer pada kesalahan propagasi sinyal GPS L1 Dengaan koreksi ionosfer tersebut URE akan semakin kecil Hasil akhir akan meningkatkan akurasi penentuan posisi absolut GPS single frequency
Kesimpulan Model gradien TEC regional Indonesia dapat digunakan sebagai pedoman umum penggunaan DGPS di Indonesia Pada jam tertentu di lokasi tertentu dengan baseline tertentu berapa rata-rata kesalahan pengukuran DGPS yang bersumber dari gradien ionosfer dapat dilihat dari peta gradien TEC regional Indonesia Dari peta gradien TEC diketahui bahwa gradien TEC arah lintang jauh lebih besar dari pada gradien TEC arah bujur
Kesimpulan DGPS akan lebih akurat jika arah dari stasiun referensi dan pada azimut 90 / 270 derajat dan hanya akan mengalami kesalahan ionosfer sampai 50 cm pada jarak baseline 500 km