Sistem Pengambil Keputusan Pertemuan 3
Sub Pokok Bahasan Konsep Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Sistem Informasi Perusahaan Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem Pakar Jaringan Saraf Tiruan DSS Cerdas Tingkat Lanjut Sistem Pendukung Hibrid
Konsep Sistem Pendukung Keputusan Sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer
Managerial Decision making & Management Information System ( MIS = SIM ) Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui penggunaan resources ( manusia, uang, energi, material, ruang & waktu ) Resources input Tujuan output. Kesuksesan organisasi & tugas manager diukur dari produktifitas.
Faktor-faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan Trend Hasil Teknologi, Informasi/ Komputer Meningkat Lebih banyak alternatif pilihan Kompleksitas struktural, kompetisi Biaya yg lebih besar dari kesalahan yg terjadi Pasar Internasional, Konsumerisme,Intervensi pemerintah, Stabilitas politik Menurun Ketidakpastian berkaitan dg masa depan
Decision Support System (DSS) Yaitu : sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data & model untuk menyelesaikan masalah-masalah yg tak terstruktur.
Kerangka Kerja Decision Support ( DS ) Proses pada kerangka kerja Decision Support System ( DSS ) dibedakan menjadi tiga permasalahan yaitu : Terstruktur yaitu mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada. Tak terstruktur yaitu permasalahan yang kompleks dimana tidak ada solusinya. Semi terstruktur yaitu adanya keputusan terstruktur.
Mengapa suatu organisasi (perusahaan) menggunakan DSS ? Perusahaan beroperasi pada ekonomi yg tidak stabil. Perusahaan dihadapkan pada kombinasi dalam & luar negeri yg meningkat. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dlm hal efisiensi, profitabilitas & mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Hubungan Decision Support Systems (DSS) dengan Management Information System (MIS) (Sumber : Turban, 2005)
Perbedaan MIS & DSS Fitur DSS yaitu : DSS digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yg tak diharapkan. DSS dapat menyediakan representasi valid dari sistem di dunia nyata. DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka waktu yg pendek/terbatas. DSS dapat berevolusi sbg mana halnya pengambil keputusan mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya. DSS dapat dkembangkan oleh para profesional yang tak melibatkan pemrosesan data.
Karakteristik DSS ; Hasil utamanya adalah dapat meningkatkan jangkauan & kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektifitasnya.
Karakteristik MIS : Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya. Relevansinya untuk manajer pengambil keputusan biasanya tak langsung didapatkan , misalnya : dengan menyediakan laporan & akses data.
Manfaat SPK ? Keterbatasan SPK ?
Manfaat Sistem Penujang Keputusan (SPK) SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. SPK membantu pengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan
Beberapa Keterbatasan Sistem Penujang Keputusan (SPK) Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
Studi kasus DSS praktik 1.5
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok ???????
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok KONSEP GDSS Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan “Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama
Group Support System (GSS) Tujuan : dengan GSS berbagai keputusan utama dalam organisasi yg dibuat oleh group secara kolektif. Peningkatan kinerja group-group tersebut dibantu oleh teknologi informasi , seperti group dss (GDSS) Contoh GDSS : Total Quality Management ( TQM )
Sistem Informasi Perusahaan Suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. Disebut juga EntIS (Enterprise Information System) Pengertian Lain : Platform teknologi yang dapat menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Executive Information System (EIS) / Executive Support system ESS : EIS dikembangkan u/ : Untuk menyediakan kebutuhan informasi yg diperlukan oleh pihak eksekutif Menyediakan antarmuka yg benar-benar user-friendly untuk eksekutif Mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para eksekutif Menyedikan kontrol waktu yg tepat & efektif. Menyediakan akses data cepat pada informasi secara detil Dapat mengindentifikasi masalah.
Studi Kasus DSS dalam Praktik 1.6 DSS dalam praktik 1.7
Sistem Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu pengelolaan sumber daya untuk dapat menangkap, menyimpan, menyebarluaskan dan menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki organisasi untuk menjadikan organisasi lebih baik dari waktu ke waktu
Studi Kasus DSS dalam praktik 1.8
SISTEM PAKAR ??????
Sistem Pakar: Sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli / pakar.
Expert System ( ES ) : Expert System merupakan komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai pengambil keputusan, pemecahan masalah. Merupakan cabang dari aplikasi Artificial Intelligence ( AI ) ES merupakan kepakaran yg ditrasfer dari pakar ke komputer, dimana pengetahuan disimpan & user dapat meminta jika dibutuhkan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Jaringan syaraf tiruan (artifical neural network) Adalah sistem komputasi yang arsitektur dan operasinya diilhami dari pengetahuan tentang sel syaraf biologis di dalam otak. Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba menstimulasi proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi non-linear, klasifikasi data cluster dan regresi non-parametrik atau sebuah simulasi dari koleksi model jaringan syaraf biologi.
Artifical Neural Network/ Neural Computing ( ANN ) Teknologi yang ditujukan untuk mengisi kekurangan pada penggunaan data, informasi/ pengetahuan yg disimpan di komputer. Contoh : pengenalan pola.
Studi kasus Dss dalam praktik 1.9 Dss dalam praktik 1.10
DSS Cerdas Tingkat Lanjut DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang Kompleks
Hybrid Support Systems Tujuan dari Computer-Based Information System (CBIS) adalah untuk membantu manajemen dalam penyelesaian atau mengorganisasi masalah lebih cepat dan baik daripada tanpa menggunakan komputer. Kata kuncinya adalah solusi yang tepat dari manajemen permasalahan, dan bukannya tool atau teknik yang digunakan dalam proses. Beberapa pendekatan yang mungkin:
Studi Kasus Dss dalam praktik 1.11